You are on page 1of 10

Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 1 A, Januari 2017 : 195 – 202

ANALISIS MULTIPLIER EFFECT AGRIBISNIS TOMAT TERHADAP


PEREKONOMIAN DI DESA TONSEWER SELATAN KECAMATAN TOMPASO BARAT

Febriani Kilateng
Mex L. Sondakh
Caroline B. D. Pakasi

ABSRACT

This study aims to analyze using multiplier effect analysing of tomato agribusiness activity
against other activities that affect the economy. Data collection consists of primary and secondary
data. Primary data were obtained through a list of questions that had been prepared, while the
secondary data obtained from the Head of the Agricultural Extension Agencies. The data collected
by looking at the population number for eighteen tomato growers and interviews were also
conducted at the Head of the Agricultural Extension Agencies (BPP) was one person. The data
analysing method used is descriptive analysis and backward linkage and forward linkage analysis
(multiplier effect analysis). The concept of measuring variables was used backward linkage, forward
linkage, MPC1 of farmer’s income was spent in the village, and PSY, or expenditure farmer generate
incomes. The results showed that the tomato agribusiness activities have backward linkage and
forward linkage. The activities related to the tomato agribusiness activity has multiplier revenue of
1,090. Tomato agribusiness activity has an impact on the economy of the community.

Keywords: analysis, multiplier effect, agribusiness, tomato, economy, District of West.Tompaso

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis multiplier effect dari kegiatan agribisnis
tomat terhadap kegiatan-kegiatan yang lain yang berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat.
Pengambilan data dilakukan dengan pengambilan data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh melalui daftar pertanyaan yang telah disiapkan, sedangkan data sekunder diperoleh dari
Kepala Badan Penyuluhan Pertanian (BPP). Cara pengumpulan data primer dengan cara wawancara
kepada petani tomat sebanyak 18 orang dan wawancara juga dilakukan pada Kepala Badan
Penyuluhan Pertanian (BPP) sebanyak 1 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif dengan menganalisis keterkaitan kebelakang (backward linkage) dan keterkaitan kedepan
(forward linkage) kemudian di analisis dengan menggunakan analisis Multiplier Effect. Konsep
pengukuran variabel yang digunakan adalah keterkaitan kebelakang, keterkaitan kedepan, MPC1
atau pendapatan petani yang dibelanjakan di desa, dan PSY atau pengeluaran petani yang
menghasilkan pendapatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan agribisnis tomat
memiliki keterkaitan kebelakang dan keterkaitan kedepan. Dan kegiatan-kegiatan yang terkait
dengan kegiatan agribisnis tomat telah memberikan angka pengganda pendapatan sebesar 1,090.
Kegiatan agribisnis tomat telah memberikan pengaruh terhadap perekonomian masyarakat.

Kata kunci: analisis, multiplier effect, agribisnis, tomat, perekonomian, Kecamatan Tompaso Barat.

195
Analisis Multiplier Effect Agribisnis...............................( Febriani Kilateng, Mex Sondakh, Caroline Pakasi)

PENDAHULUAN komoditi tomat tersebut merupakan usahatani


yang cukup memberikan hasil produksi yang
Latar Belakang banyak bagi masyarakat petani. Disamping
Sektor pertanian memiliki peranan yang pendapatan petani dari tanaman lainnya sebagai
penting dalam pembangunan perekonomian produk yang diusahakan oleh petani, produksi
nasional diantaranya dalam pembentukan tomat sangat berperan penting dalam
PDRB, penyerapan tenaga kerja, pembangunan peningkatan kesejahteraan petani serta memiliki
ekonomi daerah, ketahanan pangan, dan dalam manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
pelestarian lingkungan hidup. Sektor pertanian
terdiri dari sub sektor tanaman pangan yang Tabel 1. Luas Tanam dan Produksi Tomat di
meliputi padi, palawija dan hortikultura, serta Kecamatan Tompaso Barat Tahun
sub sektor tanaman perkebunan. Dari keempat 2014-2015
Luas Tanam
sub sektor tersebut hortikultura merupakan (Ha) Produksi (Ton)
salah satu bagian dari sektor pertanian yang Desa Tahun Tahun
dapat dijadikan sumber pertumbuhan ekonomi
(Nadhwatunnaja, 2008). 2014 2015 2014 2015
Sektor pertanian dianggap penting oleh
masyarakat khususnya bagi masyarakat petani Pinaesaan 1 1.5 37,500 56,250
karena sebagian masyarakat miskin
Tompaso II 1 1 37,500 37,500
menggantungkan hidupnya dengan bekerja pada
Tompaso II
sektor tersebut. Sektor pertanian diharapkan utara 1 1 37,500 37,500
mampu meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan Pinabetengan 1 1 37,500 37,500
perekonomian daerah maupun wilayah. Pinabetengan
Timbulnya kegiatan-kegiatan diluar sektor Utara 1 1.5 37,500 56,250
pertanian akan memberikan dampak yang besar Pinabetengan
Selatan 1 2 37,500 75,000
bagi sektor pertanian itu sendiri dan juga bagi
aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Produk Tonsewer 7 7.5 262,500 281,250
hortikultura merupakan salah satu komoditi Tonsewer
pertanian yang banyak memberikan manfaat Selatan 8 8.5 300,000 318,750
bagi manusia dan lingkungan, yaitu sebagai
sumber pangan dan gizi, pendapatan keluarga, Touure 6 6 225,000 225,000
sedangkan manfaat bagi lingkungan adalah rasa
Touure II 7 7 262,500 262,500
estetikanya, konservasi genetik, sekaligus Sumber: BPP, Kecamatan Tompaso Barat
penyangga kelestarian alam (Winarno, 2002).
Agribisnis tomat adalah usaha atau Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa di
kegiatan yang dilakukan oleh petani dibidang Kecamatan Tompaso Barat dari 10 Desa yang
pertanian mulai dari pengadaan sarana produksi memiliki luas tanam dan produksi tomat paling
pertanian dan alat-alat pertanian, pengolahan banyak adalah Desa Tonsewer Selatan. Dimana
hasil-hasil pertanian, pemasaran, serta kegiatan Desa Tonsewer Selatan memiliki luas tanam
penunjang seperti pengkreditan, dan yaitu 8 ha pada tahun 2014 dan pada tahun 2015
transportasi seperti yang dilakukan oleh petani luas tanam 8.5 ha. Dengan hasil produksi pada
tomat yang ada di Desa Tonsewer Selatan tahun 2014 adalah 300.000 ton dan pada tahun
Kecamatan Tompaso Barat. Kecamatan 2015 meningkat hingga 318.750 ton. Desa
Tompaso Barat merupakan daerah penghasil Tonsewer Selatan memiliki luas tanam dan
tomat atau sentra penghasil tomat sehingga produksi paling banyak, sehingga dapat
tanaman ini merupakan salah satu sumber dikatakan bahwa komoditi tomat berperan
pendapatan petani setiap tahunnya. Tomat di penting terhadap perekonomian masyarakat
anggap sebagai komoditi unggulan karena yang ada di Desa tersebut. Karena melalui

195
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 13 Nomor 1 A, Januari 2017 : 195 – 202

kegiatan usahatani agribisnis tomat akan Perumusan Masalah


membantu meningkatkan pendapatan Kegiatan produksi tomat memiliki
masyarakat dan juga untuk meningkatkan peranan besar dalam kehidupan petani dan
kesejahteraan masyarakat. masyarakat di Desa Tonsewer Selatan
kecamatan Tompaso Barat, maka dapat
Tabel 2. Luas Tanam dan Produksi Tomat diasumsikan bahwa komoditi tomat memiliki
di Desa Tonsewer Selatan keterkaitan kebelakang (Backward Linkage) dan
Kecamatan Tompaso Barat Tahun keterkaitan kedepan (Forward Linkage) terhadap
2014-2015 perekonomian pada petani dan masyarakat
Luas sekitarnya. Peningkatan jumlah produksi untuk
Tahun Tanam Produksi (Ton) komoditi tomat secara otomatis akan
(Ha) meningkatkan perekonomian masyarakat serta
2014 8 300,000 untuk membantu meningkatkan pembangunan
2015 8.5 318,750 pertanian juga. Berdasarkan hal tersebut,
Sumber : BPP, Kecamatan Tompaso Barat maka masalah yang akan dikaji adalah Berapa
besarkah angka pengganda pendapatan
Tabel 2 dapat diketahui bahwa jumlah (multiplier effect) dari agribisnis tomat terhadap
produksi tomat di Desa Tonsewer Selatan perekonomian di Desa Tonsewer Selatan
Kecamatan Tompaso Barat pada tahun 2014 Kecamatan Tompaso Barat ?
adalah 300.000 ton, dan pada tahun 2015
meningkat hingga 318.750 ton. Hal ini Tujuan Penelitian
disebabkan karena tingkat produktivitas tomat Menganalisis keterkaitan dari kegiatan
yang tinggi pada Desa tersebut. Kegiatan agribisnis tomat terhadap kegiatan-kegiatan lain
usahatani tomat yang di lakukan oleh petani di dan (multiplier effect) atau angka pengganda
Desa Tonsewer Selatan Kecamatan Tompaso pendapatan dari kegiatan agribisnis tomat
Barat, pada masa penanaman bibit, terhadap perekonomian di Desa Tonsewer
pemupukan, penyemprotan hama dan Selatan Kecamatan Tompaso Barat.
penyakit, dan sebagainya yang berhubungan
dengan sarana produksi sampai kepada hasil Manfaat Penelitian
produksinya dibutuhkan juga tenaga kerja 1. Sebagai tambahan ilmu bagi penulis tentang
untuk melakukan proses produksi usahatani analisis keterkaitan agribisnis tomat terhadap
tomat tersebut di mulai dari panen sampai perekonomian di Desa Tonsewer Selatan
kepada pasca panen. Dilihat dari kegiatan Kecamatan Tompaso Barat.
usahatani tomat tersebut bukan hanya petani 2. Sebagai bahan referensi untuk penelitian-
sebagai investor yang mendapatkan penelitian yang akan datang.
keuntungan dan pendapatan dari kegiatan
produksi tomat, bahkan tenaga kerja sebagai
pekerja dan pihak-pihak lain selaku penyedia METODOLOGI PENELITIAN
sarana dan prasarana untuk produksi pun
Lokasi dan Waktu Penelitian
mengalami dampaknya terhadap pendapatan
Penelitian ini dilakukan di Desa
mereka karena kegiatan agribisnis tomat
Tonsewer Selatan Kecamatan Tompaso Barat.
tersebut. Melalui kegiatan usahatani tomat Waktu penelitian di mulai pada Bulan Oktober
itulah yang menyebabkan peningkatan 2016 hingga Januari 2017.
pendapatan masyarakat petani dan masyarakat
pada umumnya di Desa Tonsewer Selatan Metode Penentuan Daerah Penelitian
Kecamatan Tompaso Barat. Hal inilah yang Penentuan daerah penelitian dilakukan
disebut sebagai keterkaitan dari kegiatan secara purposif, yaitu secara sengaja dengan
agribisnis tomat terhadap perekonomian di Desa memilih Desa Tonsewer Selatan, Kecamatan
Tonsewer Selatan Kecamatan Tompaso Barat. Tompaso Barat. Desa Tonsewer Selatan dipilih

196
Analisis Multiplier Effect Agribisnis...............................( Febriani Kilateng, Mex Sondakh, Caroline Pakasi)

dengan alasan bahwa Desa ini merupakan salah c. MPC1 (marginal propensity to consume)
satu daerah sentra penghasil tomat di atau Pendapatan Petani yang
Kecamatan Tompaso Barat dan data dibelanjakan di Desa
menunjukkan bahwa Desa Tonsewer Selatan Pemakaian barang hasil produksi atau
memiliki peningkatan jumlah produksi dan luas menghabiskan suatu barang atau jasa untuk
lahan. memenuhi kebutuhan, terdiri dari kebutuhan
primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan
Metode Pengumpulan Data dan Populasi tersier selama lima bulan (Rupiah).
Data yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu data primer dan data sekunder. Data d. PSY (Total Revenue - Total Cost) atau
primer adalah data yang diperoleh dari sumber Pengeluaran Petani yang Menghasilkan
data pertama, dalam penelitian ini data primer Pendapatan
di peroleh melalui wawancara langsung dengan Pengeluaran biaya produksi untuk
kepala BPP Kecamatan Tompaso Barat sebagai memperoleh penerimaan yang dihitung dalam
sumber informan kunci dan kemudian kepada satu kali musim tanam. Biaya produksi adalah
petani tomat. Data sekunder dalam penelitian ini biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam
diperoleh dari data Badan Penyuluhan Pertanian melakukan kegiatan agribisnis tomat, dan
(BPP) Kecamatan Tompaso Barat. Data diidentifikasi biaya-biaya yang di belanjakan di
dikumpulkan pada populasi petani tomat dengan dalam Desa tersebut. Penerimaan merupakan
jumlah populasi 18 orang di Desa Tonsewer hasil dari kegiatan agribisnis tomat yang
Selatan, selain itu wawancara juga dilakukan dilakukan oleh petani untuk memperoleh
pada kepala BPP Kecamatan Tompaso Barat 1 pendapatan dihitung dari jumlah produksi dan
orang. harga yang berlaku selama lima bulan dari
panen pertama hingga panen terakhir dalam satu
Konsepsi Pengukuran Variabel kali musim tanam.
Konsepsi pengukuran variabel yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah: Metode Analisis Data
Berdasarkan tujuan yang akan dicapai
a. Keterkaitan Kebelakang (backward maka data yang akan diperoleh dalam penelitian
linkage) ini diidentifikasi semua kegiatan yang terkait
Keterkaitan kebelakang (backward linkage) dengan backward linkage dan forwars linkage
dalam penelitian ini adalah untuk dan dijelaskan secara deskriptif dan dipetakan.
mengidentifikasi secara deskriptif apa saja Kemudian menghitung angka pengganda
kegiatan-kegiatan yang terkait dari kegiatan pendapatan dengan menggunakan analisis
agribisnis tomat terhadap kegiatan-kegiatan lain multiplier effect yaitu dengan menghitung
kebelakang dan berpengaruh terhadap MPC1 dan PSY.
pertumbuhan ekonomi Desa.
a. Menghitung MPC1 (Marginal Propensity
b. Keterkaitan Kedepan (forward linkage) to Consume)
Keterkaitan kedepan (forward linkage) Menghitung MPC1 merupakan salah satu
dalam penelitian ini adalah untuk metode untuk menghitung pengeluaran
mengidentifikasi secara deskriptif apa saja kebutuhan petani yang dibelanjakan didalam
kegiatan-kegiatan yang terkait dari kegiatan Desa, dengan menghitung semua kebutuhan
agribisnis tomat terhadap kegiatan-kegiatan lain baik kebutuhan primer, kebutuhan sekunder,
kedepan dan berpengaruh terhadap dan kebutuhan tersier yang dihitung
pertumbuhan ekonomi Desa. pengeluaran selama lima bulan.

197
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 13 Nomor 1 A, Januari 2017 : 195 – 202

b. Menghitung PSY (Total Revene-Total 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa


Cost) Tompaso II
Menghitung PSY merupakan salah satu 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Toure
metode perhitungan yang digunakan untuk 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa
menghitung berapa penerimaan (total revenue) Tonsewer Induk
dari panen pertama sampai panen terakhir dan 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa
biaya-biaya produksi (total cost) selama satu Pinabetengan Utara
kali musim tanam. Untuk memperoleh
pendapatan dari suatu kegiatan agribisnis Jumlah Penduduk
Penduduk Desa Tonsewer Selatan
dilakukan perhitungan antara lain penerimaan
berjumlah 1.001 Jiwa yang berasal dari 290
(total revenue) di kurangi dengan biaya kepala keluarga terdiri dari 522 jiwa laki-laki dan
produksi (total cost). Setelah diperoleh nilai 479 jiwa perempuan.
dari perhitungan MPC1 dan PSY, maka
dianalisis dengan analisis multiplier effect Mata Pencaharian
untuk melihat berapa besar angka pengganda Tingkat perekonomian Desa Tonsewer
pendapatan yang diperoleh dari kegiatan Selatan umumnya ditentukan oleh sektor
agribisnis tomat. pertanian. Sebagai mata pencaharian adalah
bertani seperti tanaman hortikultura berupa
c. Analisis Multiplier Effect Tomat, Bawang Merah, dan Kacang Merah serta
Analisis multiplier effect adalah metode tanaman lainnya. Dengan luas lahan berjumlah
analisis untuk menghitung angka pengganda 132 ha. Salah satu tanaman hortikultura yang
pendapatan dari suatu kegiatan ekonomi yang menjadi mata pencaharian oleh masyarakat adalah
baru didalam masyarakat. Adapun rumus Tomat.
perhitungan untuk menghitung angka pengganda
pendapatan : Karakteristik Responden

Umur Petani Responden


Keterangan: Umur petani akan mempengaruhi
K= pengaruh ekonomi wilayah produktifitas dalam bekerja atau peranannya dalam
MPC1=Marginal Propensity to Consume proses pengambilan keputusan diberbagai alternatif
(pendapatan petani yang dibelanjakan di pekerjaan yang dilakukan. Umur petani
Desa) mempengaruhi seseorang untuk bekerja secara
PSY= Total Revenue - Total Cost ( Pengeluaran fisik serta menentukan cara berpikir. Cara
Petani yang menghasilkan pendapatan) berpikir dan kemampuan fisik petani sangat
dipengaruhi oleh tingkat umur. Semakin tinggi
umur makin berkurang kemampuan dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN bekerja, sedangkan petani yang berumur muda
pada umumnya mempunyai kemampuan fisik
yang lebih baik. Menurut hasil penelitian umur
Deskripsi Lokasi Penelitian
petani responden dapat dilihat pada Tabel 3.
Letak Geografis
Tabel 3. Jumlah dan Persentase Menurut
Desa Tonsewer Selatan merupakan
Umur Petani Responden
salah satu Desa yang berada di Kecamatan
Jumlah
Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa. Desa Umur Persentase
No Responden
Tonsewer Selatan secara geografis terletak pada (Tahun) (%)
(Orang)
1°16´55.2 N LU dan 124°79´48.7 EBT pada
1 25-39 6 33,33
ketinggian ± 800-900 meter diatas permukaan laut
2 40-54 8 44,44
dan memiliki suhu minimum 24°C dan
3 55-60 4 22,22
maksimum 35°C dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut : Sumber: Diolah dari Data Primer, 2017

198
Analisis Multiplier Effect Agribisnis...............................( Febriani Kilateng, Mex Sondakh, Caroline Pakasi)

Tabel 3 menunjukkan bahwa petani Banyaknya jumlah anggota keluarga yang ada
yang paling banyak mengusahakan tanaman mengakibatkan bertambahnya tingkat
agribisnis tomat pada umur 40-54 tahun konsumen keluarga dan akan menyulitkan
sebanyak 8 orang atau 44,44 %, kemudian apabila pendapatan petani kecil. Dilain pihak
diikuti petani yang berumur 25-39 tahun bertambahnya jumlah naggota keluarga
sebanyak 6 orang atau 33,33 % dan yang paling merupakan potensi tenaga kerja yang dapat
sedikit adalah petani yang berumur 55-60 tahun dimanfaatkan dalam usahatani. Dari hasil
yaitu sebanyak 4 orang atau 22,22 %. penelitian, jumlah tanggungan dalam keluarga
petani dapat dilihat pada Tabel 5.
Tingkat Pendidikan
Pendidikan mempunyai peranan penting Tabel 5. Jumlah dan Persentase Petani
dalam proses memperoleh dan meningkatkan Terhadap Jumlah Tanggungan
kualitas, kemampuan dari individu. Pendidikan Jumlah
penting untuk dilakukan karena sangat berguna Jumlah Persentase
No Petani
bagi pembentukan dan pengembangan pribadi Tanggungan (%)
(Orang)
serta intelektual petani. Bagi petani pendidikan 1 2 2 11.11
dapat di aplikasikan dalam usahataninya. Seperti 2 3-4 12 66.67
pengadopsian teknologi, pengolahan, pemasaran 3 5-6 4 22.22
dan pengambilan keputusan. Makin tinggi Jumlah 18 100
pendidikan petani makin tinggi pula tingkat Sumber:Diolah dari data primer, 2017
kecakapan petani dalam menjalankan usahanya.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat
Tabel 5 menunjukkan bahwa sebanyak
pendidikan petani yaitu dari tingkat sekolah 2 petani atau 11,11 % dari keseluruhan sampel
dasar (SD) sampai perguruan tinggi seperti pada memiliki tanggungan sebanyak 2 orang, 12 orang
Tabel 4. petani atau 66,67 % dari keseluruhan petani
sampel memiliki tanggungan sebanyak 3-4 oang
Tabel 4. Tingkat Pendidikan Dan dan 4 orang petani sampel atau 22,22 % memiliki
Persentase Petani Responden tanggungan 5-6 orang. Umumnya anggota
Jumlah keluarga membantu keluarga dalam menyediakan
Tingkat Persentase
No Responden tenaga kerja, khususnya dibidang pertanian.
Pendidikan (%)
(Orang)
1 SD 4 22.22 Agribisnis Tomat Di Desa Tonsewer Selatan
2 SMP 8 44.44 Kecamatan Tompaso Barat
3 SMA 4 22.22 Tomat merupakan salah satu tanaman
4 S1 2 11.11 hortikultura yang dapat dijadikan sebagai sumber
Jumlah 18 100 pertumbuhan ekonomi. Desa Tonsewer Selatan
Sumber:Diolah dari Data Primer, 2017 merupakan salah satu sentra penghasil tomat.
Tanaman tomat ini dianggap penting oleh masyarakat
Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar petani khususnya bagi masyarakat petani yang ada di
dari petani responden telah mengenyam pendidikan Desa Tonsewer Selatan karena sebagai salah satu
sampai SMP, yaitu sebanyak 8 orang atau 44,44 %. sumber pendapatan petani. Salah satu jenis tomat yang
Responden yang mengenyam pendidikan pendidikan di usahakan oleh petani adalah jenis tomat Serfo.
dasar sebanyak 4 orang atau 22,22 %, dan responden Tanaman jenis serfo ini dianggap oleh petani sebagai
dengan tingkat pendidikan SMA 4 orang atau 22,22 % jenis tomat yang paling mahal dibandingkan dengan
dan responden yang sarjana adalah 2 orang atau 11,11 jenis tomat yang lain, karena tanaman jenis tomat serfo
%. dapat memberikan hasil atau keuntungan yang besar
bagi petani tomat tersebut. Salah satu kegiatan yang
dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan oleh
Jumlah Tanggungan masyarakat di Desa Tonsewer Selatan yaitu kegiatan
Keluarga inti adalah terdiri dari bapak, agribisnis tomat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ibu dan anak. Jumlah keluarga merupakan faktor ada 18 petani yang ada di Desa Tonsewer Selatan
penunjang keberhasilan suatu usahatani. Kecamatan Tompaso Barat. Dalam melakukan

199
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 13 Nomor 1 A, Januari 2017 : 195 – 202

kegiatan usahatani agribisnis tomat mulai dari memenuhi kebutuhan hidup keluarga petani tomat
penanaman bibit tomat, pemupukan, penyemprotan yang ada di Desa Tonsewer Selatan Kecamatan
hama dan penyakit, dan sebagainya yang berhubungan Tompaso Barat. Dari tabel tersebut terlihat bahwa
dengan sarana produksi sampai kepada hasil jumlah pengeluaran kebutuhan petani tomat
produksinya petani membutuhkan tenaga kerja untuk selama lima bulan adalah Rp 2.646.247.-
melakukan proses produksi usahatani tomat. Kegiatan
Pengeluaran tersebut merupakan jumlah dari
produksi tomat memiliki peranan besar dalam
kehidupan petani dan masyarakat di Desa Tonsewer beberapa jenis pengeluaran konsumsi untuk
Selatan Kecamatan Tompaso Barat, karena melalui kebutuhan rumah tangga petani yaitu berjumlah
kegiatan agribisnis tomat inilah sehingga muncul 11 (sebelas) pengeluaran yang di belanjakan di
kegiatan-kegiatan lain dan saling berkaitan yang dalam Desa Tonsewer Selatan. Untuk
disebut keterkaitan kebelakang (backward memperoleh nilai MPC1, maka di lakukan
linkage) dan keterkaitan kedepan (forward perhitungan yaitu sebagai berikut:
linkage).

MPC1 (Marginal Propensity to Consume)


atau Pendapatan Petani Yang dibelanjakan
Di Desa Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh
nilai MPC1 adalah 4,15 % atau sebesar 0,0415.
MPC1 (marginal propensity to
Artinya 4,15 persen dari pendapatan petani tomat
consume) atau pendapatan petani yang
dibelanjakan di dalam Desa Tonsewer Selatan
dibelanjakan di Desa merupakan pengeluaran
tersebut.
konsumsi yang dikeluarkan oleh petani tomat
untuk memenuhi kebutuhan hidup petani dan
PSY (Total Revenue-Total Cost) atau Pengeluaran
keluarganya, yang berupa jenis pengeluaran Petani Yang Menghasilkan Pendapatan
kebutuhan primer, sekunder, dan pengeluaran PSY (Total Revenue-Total Cost) atau pengeluaran
tersier. Adapun jenis pengeluaran dan rata-rata petani yang menghasilkan pendapatan merupakan
pengeluaran kebutuhan dari petani tomat di Desa pengeluaran atau biaya sarana produksi yang
Tonsewer Selatan Kecamatan Tompaso Barat, dibelanjakan oleh petani tomat di dalam Desa
dapat dilihat pada tabel 6. Tonsewer Selatan guna menunjang kegiatan
agribisnis tomat untuk memperoleh penerimaan
Tabel 6. Rata-rata MPC1 atau Pengeluaran atau hasil produksi. Untuk jenis-jenis sarana
Kebutuhan Petani Tomat per 5 (lima) produksi dan rata-rata pengeluaran biaya sarana
Bulan di Desa Tonsewer Selatan produksi untuk satu kali musim tanam tomat yang
Kecamatan Tompaso Barat dibelanjakan di dalam Desa Tonsewer Selatan
Jenis pengeluaran Rp/5 bln Kecamatan Tompaso Barat dapat dilihat pada Tabel
Beras 599833 7.
Gula 150000
Kopi 77333
Susu 149000 Tabel 7. Rata-rata Pengeluaran Biaya Sarana
Teh 78333 Produksi Agribisnis Tomat di Desa
Tonsewer Selatan Kecamatan
Perlengkapan Masak 406666
Tompaso Barat
Perlengkapan Mandi 230556
Rokok 467833 Jenis Biaya Rp/5 bln
Pajak 34805 Sewa Ternak 266667
Pulsa 248888 Bibit Tomat 268667
Bensin 203000 Pupuk 616944
Pestisida 680833
Jumlah 2646247
Tenaga Kerja 1632222
Sumber: diolah dari data primer,2017
Transportasi/Pengangkutan 308888
Jumlah 3774221
Pada Tabel 6, menunjukkan beberapa Sumber: diolah dari data primer, 2017
jenis pengeluaran kebutuhan petani tomat yang
dibelanjakan oleh petani tomat di Desa Tabel 7 menunjukkan beberapa jenis
Tonsewer Selatan dalam lima bulan guna untuk sarana produksi serta rata-rata pengeluaran

200
Analisis Multiplier Effect Agribisnis...............................( Febriani Kilateng, Mex Sondakh, Caroline Pakasi)

biaya untuk sarana prasarana kegiatan agribisnis pengganda pendapatan yang diperoleh dari
tomat yang dibeli di dalam Desa Tonsewer kegiatan agribisnis tomat. Dimana untuk
Selatan. Dengan jumlah biaya sarana prasarana pengeluaran MPC1 adalah 0,0415 artinya
Rp. 3.774.221 pengeluaran yang dikeluarkan oleh 4,15 persen pendapatan telah dibelanjakan di
petani tomat yang dibeli dari dalam Desa dalam Desa Tonsewer Selatan tersebut untuk
Tonsewer Selatan Kecamatan Tompaso Barat. memenuhi kebutuhan. Kemudian PSY sebesar
Adapun rata-rata penerimaan petani tomat untuk 2.007 merupakan pendapatan yang diperoleh dari
produksi agribisnis tomat di Desa Tonsewer kegiatan agribisnis tomat selama produksi
Selatan Kecamatan Tompaso Barat dari panen delapan kali panen. Maka angka pengganda
pertama sampai panen terakhir (8 kali panen) pendapatan (k) adalah sebagai berikut:
dilihat pada tabel 8 dibawah ini.

Tabel 8. Rata-rata Penerimaan Petani


Untuk Produksi Tomat Di Desa
Tonsewer Selatan Kecamatan
Tompaso Barat
Produksi/5 bln Harga Penerimaan
1.090
(Kg) (Rp) (Rp)
Artinya, peningkatan kegiatan
1293 6000 7.760.000
ekonomi sebesar 1 juta memberikan kenaikan
Sumber:diolah dari data primer,2017
upah sebesar Rp 90.000 terhadap kegiatan-
kegiatan yang terkait dengan kegiatan
Pada Tabel 8, dapat dilihat rata-rata agribisnis tomat. Hal ini menunjukkan bahwa
produksi tomat selama 8 kali panen selama 5 kegiatan agribisnis tomat yang dilakukan oleh
bulan berjumlah 1293 Kg tomat, dengan petani tomat memberikan pengaruh terhadap
harga jual tomat per 1 (satu) kg Rp 6.000, peningkatan perekonomian masyarakat baik
dengan penerimaan Rp 7.760.000. Untuk kebelakang maupun kedepan, antara lain
memperoleh pendapatan dari kegiatan terhadap tenaga kerja memperoleh kenaikan
agribisnis tomat, dilakukan perhitungan pendapatan, kemudian berpengaruh terhadap
sebagai berikut: penyedia sarana dan prasarana serta
berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi
lainnya ada yang di Desa Tonsewer Selatan
Kecamatan Tomapaso Barat.
Dari perhitungan di atas, diperoleh
pendapatan sebesar Rp 3.985.779. Pendapatan
tersebut merupakan hasil dari produksi selama 8 KESIMPULAN DAN SARAN
kali panen tomat selama kurang lebih lima bulan
untuk satu kali musim tanam. Dan untuk delapan Kesimpulan
kali panen tomat di bagi dengan pendapatan Rp Kegiatan agribisnis tomat didesa
3.985.779 di peroleh nilai PSY sebesar 2,007. Tonsewer Selatan Kecamatan Tompaso Barat
Nilai tersebut merupakan pendapatan petani yang memiliki keterkaitan kebelakang ( backward
diperoleh dari kegiatan agribisnis tomat di linkage) antara lain pengolahan lahan (sewa
Desa Tonsewer Selatan Kecamatan Tompaso ternak), penjual bibit dan pupuk, penjual
Barat. patok, dan tenaga kerja. Dan keterkaitan
kedepan (forward linkage) antara lain
Analisis Multiplier Effect produksi kas, tenaga kerja,
Analisis multiplier effect merupakan pengangkutan/transportasi, dan pedagang
suatu metode analisis data yang ditujukan pengumpul. Kegiatan-kegiatan ini terkait
untuk menghitung berapa besar angka dengan agribisnis tomat yang memberikan

201
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 13 Nomor 1 A, Januari 2017 : 195 – 202

angka multiplier effect sebesar 1,090 terhadap Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
pendapatan baik masyarakat petani tomat, tetapi Medan
juga bagi masyarakat yang bukan petani seperti Happy, A., 2009. “ Peran dan Identifikasi
berpengaruh terhadap tenaga kerja, penyedia Komoditas Pertanian Unggulan Di
sarana prasarana produksi, serta jasa dan Kabupaten Wonogiri “ Jurnal
pengangkutan. Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Trunijoyo, Vol. 6. No.
Saran 2:127.
Aktivitas kegiatan agribisnis tomat Nadhwatunnaja, N., 2008. “Analisis
memiliki keterkaitan kebelakang dan keterkaitan Pendapatan Usaha Tani dan Faktor-
kedepan terhadap pertumbuhan ekonomi Faktor Yang Mempengaruhi Produksi
masyarakat yang ada di Desa Tonsewer Selatan Paprika Hidroponik Di Desa Langu
Kecamatan Tompaso Barat, sehingga perlu di Kecamatan Cisarua”, Skripsi.
tingkatkan mutu penyediaan sarana dan prasarana Fakultas Pertanian. Bogor
yang dapat menunjang akan kegiatan agribisnis Putro, B., 2011. Peran Sektor Pertanian Dalam
tomat yang berpengaruh terhadap proses produksi. Perekonomian Di Kabupaten
Jika lebih banyak kegiatan agribisnis tomat maka Wonogiri. Skripsi. Fakultas Pertanian
akan berpengaruh pula terhadap peningkatan Universitas Sebelas Maret. Surakarta
perekonomian masyarakat dan juga akan Rompas dan Engka, 2015. “Potensi Sektor
berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat di Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap
Desa Tonsewer Selatan Kecamatan Tompaso Penyerapan Tenaga Kerja Di
Barat.
Kabupaten Minahasa Selatan”, Jurnal
Ekonomi dan Pembangunan, Vol. 15,
No. 4:128.
DAFTAR PUSTAKA Savitri, D., 2008. “Analisis Identifikasi Sektor
Unggulan Dan Struktur Ekonomi
Arifin, B., 2015. Ekonomi Pembangunan Pulau Sumatera. Skripsi. Fakultas
Pertanian. PT. IPB Taman Kencana. Ekonomi dan Manajemen Institut
Bogor Pertanian Bogor
Arsyad, L., 2015. Ekonomi Pembangunan. Syahza, A., 2005. Dampak Pembangunan
Penerbit. UPP STIM YKPN. Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap
Yogyakarta Multiplier Effect Ekonomi Pedesaan
Badan Penyuluhan Pertanian. 2016. Di Daerah Riau. Skripsi. Fakultas
Kecamatan Tompaso Barat Dalam Ekonomi Universitas Tarumanagara.
Angka Tahun 2014-2015. Jakarta
Chotimah, H., 2012. Multiplier Effect Tampun, J., 2014. Peranan Sektor Pertanian
Pengembangan Potensi Ekonomi dalam Pembangunan Wilayah Kota
Daerah Melalui Industri Kerajinan Tomohon. Skripsi. Fakultas Pertanian
Anyaman Pandan : Skripsi. Fakultas Universitas Sam Ratulangi. Manado
Ilmu Sosial dan Politik Program Studi Tarigan, R., 2005. Ekonomi Regional : Teori
Ilmu Administrasi Negara Reguler dan Aplikasi. PT. Bumi Aksara.
Konsentrasi Regional. Depok Jakarta
Gadang, D., 2010. Analisis Peranan Sektor Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sam
Pertanian Terhadap Perekonomian Ratulangi. Manado
Jawa Tengah. Skripsi. Fakultas Wulandari, W., 2015. Peranan Produk Domestik
Ekonomi Universitas Diponegoro. Regional Bruto Sub-Sektor Perkebunan
Semarang Terhadapa Pertumbuhan Ekonomi Di
Hamonangan, L., 2009. “Prospek Kabupaten Bolaang Mongondow.
Pembangunan Sektor Pertanian Di Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas
Kabupaten Karo: Skripsi Fakultas Sam Ratulangi. Manado.

202

You might also like