Professional Documents
Culture Documents
Febriani Kilateng
Mex L. Sondakh
Caroline B. D. Pakasi
ABSRACT
This study aims to analyze using multiplier effect analysing of tomato agribusiness activity
against other activities that affect the economy. Data collection consists of primary and secondary
data. Primary data were obtained through a list of questions that had been prepared, while the
secondary data obtained from the Head of the Agricultural Extension Agencies. The data collected
by looking at the population number for eighteen tomato growers and interviews were also
conducted at the Head of the Agricultural Extension Agencies (BPP) was one person. The data
analysing method used is descriptive analysis and backward linkage and forward linkage analysis
(multiplier effect analysis). The concept of measuring variables was used backward linkage, forward
linkage, MPC1 of farmer’s income was spent in the village, and PSY, or expenditure farmer generate
incomes. The results showed that the tomato agribusiness activities have backward linkage and
forward linkage. The activities related to the tomato agribusiness activity has multiplier revenue of
1,090. Tomato agribusiness activity has an impact on the economy of the community.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis multiplier effect dari kegiatan agribisnis
tomat terhadap kegiatan-kegiatan yang lain yang berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat.
Pengambilan data dilakukan dengan pengambilan data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh melalui daftar pertanyaan yang telah disiapkan, sedangkan data sekunder diperoleh dari
Kepala Badan Penyuluhan Pertanian (BPP). Cara pengumpulan data primer dengan cara wawancara
kepada petani tomat sebanyak 18 orang dan wawancara juga dilakukan pada Kepala Badan
Penyuluhan Pertanian (BPP) sebanyak 1 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif dengan menganalisis keterkaitan kebelakang (backward linkage) dan keterkaitan kedepan
(forward linkage) kemudian di analisis dengan menggunakan analisis Multiplier Effect. Konsep
pengukuran variabel yang digunakan adalah keterkaitan kebelakang, keterkaitan kedepan, MPC1
atau pendapatan petani yang dibelanjakan di desa, dan PSY atau pengeluaran petani yang
menghasilkan pendapatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan agribisnis tomat
memiliki keterkaitan kebelakang dan keterkaitan kedepan. Dan kegiatan-kegiatan yang terkait
dengan kegiatan agribisnis tomat telah memberikan angka pengganda pendapatan sebesar 1,090.
Kegiatan agribisnis tomat telah memberikan pengaruh terhadap perekonomian masyarakat.
Kata kunci: analisis, multiplier effect, agribisnis, tomat, perekonomian, Kecamatan Tompaso Barat.
195
Analisis Multiplier Effect Agribisnis...............................( Febriani Kilateng, Mex Sondakh, Caroline Pakasi)
195
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 13 Nomor 1 A, Januari 2017 : 195 – 202
196
Analisis Multiplier Effect Agribisnis...............................( Febriani Kilateng, Mex Sondakh, Caroline Pakasi)
dengan alasan bahwa Desa ini merupakan salah c. MPC1 (marginal propensity to consume)
satu daerah sentra penghasil tomat di atau Pendapatan Petani yang
Kecamatan Tompaso Barat dan data dibelanjakan di Desa
menunjukkan bahwa Desa Tonsewer Selatan Pemakaian barang hasil produksi atau
memiliki peningkatan jumlah produksi dan luas menghabiskan suatu barang atau jasa untuk
lahan. memenuhi kebutuhan, terdiri dari kebutuhan
primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan
Metode Pengumpulan Data dan Populasi tersier selama lima bulan (Rupiah).
Data yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu data primer dan data sekunder. Data d. PSY (Total Revenue - Total Cost) atau
primer adalah data yang diperoleh dari sumber Pengeluaran Petani yang Menghasilkan
data pertama, dalam penelitian ini data primer Pendapatan
di peroleh melalui wawancara langsung dengan Pengeluaran biaya produksi untuk
kepala BPP Kecamatan Tompaso Barat sebagai memperoleh penerimaan yang dihitung dalam
sumber informan kunci dan kemudian kepada satu kali musim tanam. Biaya produksi adalah
petani tomat. Data sekunder dalam penelitian ini biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam
diperoleh dari data Badan Penyuluhan Pertanian melakukan kegiatan agribisnis tomat, dan
(BPP) Kecamatan Tompaso Barat. Data diidentifikasi biaya-biaya yang di belanjakan di
dikumpulkan pada populasi petani tomat dengan dalam Desa tersebut. Penerimaan merupakan
jumlah populasi 18 orang di Desa Tonsewer hasil dari kegiatan agribisnis tomat yang
Selatan, selain itu wawancara juga dilakukan dilakukan oleh petani untuk memperoleh
pada kepala BPP Kecamatan Tompaso Barat 1 pendapatan dihitung dari jumlah produksi dan
orang. harga yang berlaku selama lima bulan dari
panen pertama hingga panen terakhir dalam satu
Konsepsi Pengukuran Variabel kali musim tanam.
Konsepsi pengukuran variabel yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah: Metode Analisis Data
Berdasarkan tujuan yang akan dicapai
a. Keterkaitan Kebelakang (backward maka data yang akan diperoleh dalam penelitian
linkage) ini diidentifikasi semua kegiatan yang terkait
Keterkaitan kebelakang (backward linkage) dengan backward linkage dan forwars linkage
dalam penelitian ini adalah untuk dan dijelaskan secara deskriptif dan dipetakan.
mengidentifikasi secara deskriptif apa saja Kemudian menghitung angka pengganda
kegiatan-kegiatan yang terkait dari kegiatan pendapatan dengan menggunakan analisis
agribisnis tomat terhadap kegiatan-kegiatan lain multiplier effect yaitu dengan menghitung
kebelakang dan berpengaruh terhadap MPC1 dan PSY.
pertumbuhan ekonomi Desa.
a. Menghitung MPC1 (Marginal Propensity
b. Keterkaitan Kedepan (forward linkage) to Consume)
Keterkaitan kedepan (forward linkage) Menghitung MPC1 merupakan salah satu
dalam penelitian ini adalah untuk metode untuk menghitung pengeluaran
mengidentifikasi secara deskriptif apa saja kebutuhan petani yang dibelanjakan didalam
kegiatan-kegiatan yang terkait dari kegiatan Desa, dengan menghitung semua kebutuhan
agribisnis tomat terhadap kegiatan-kegiatan lain baik kebutuhan primer, kebutuhan sekunder,
kedepan dan berpengaruh terhadap dan kebutuhan tersier yang dihitung
pertumbuhan ekonomi Desa. pengeluaran selama lima bulan.
197
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 13 Nomor 1 A, Januari 2017 : 195 – 202
198
Analisis Multiplier Effect Agribisnis...............................( Febriani Kilateng, Mex Sondakh, Caroline Pakasi)
Tabel 3 menunjukkan bahwa petani Banyaknya jumlah anggota keluarga yang ada
yang paling banyak mengusahakan tanaman mengakibatkan bertambahnya tingkat
agribisnis tomat pada umur 40-54 tahun konsumen keluarga dan akan menyulitkan
sebanyak 8 orang atau 44,44 %, kemudian apabila pendapatan petani kecil. Dilain pihak
diikuti petani yang berumur 25-39 tahun bertambahnya jumlah naggota keluarga
sebanyak 6 orang atau 33,33 % dan yang paling merupakan potensi tenaga kerja yang dapat
sedikit adalah petani yang berumur 55-60 tahun dimanfaatkan dalam usahatani. Dari hasil
yaitu sebanyak 4 orang atau 22,22 %. penelitian, jumlah tanggungan dalam keluarga
petani dapat dilihat pada Tabel 5.
Tingkat Pendidikan
Pendidikan mempunyai peranan penting Tabel 5. Jumlah dan Persentase Petani
dalam proses memperoleh dan meningkatkan Terhadap Jumlah Tanggungan
kualitas, kemampuan dari individu. Pendidikan Jumlah
penting untuk dilakukan karena sangat berguna Jumlah Persentase
No Petani
bagi pembentukan dan pengembangan pribadi Tanggungan (%)
(Orang)
serta intelektual petani. Bagi petani pendidikan 1 2 2 11.11
dapat di aplikasikan dalam usahataninya. Seperti 2 3-4 12 66.67
pengadopsian teknologi, pengolahan, pemasaran 3 5-6 4 22.22
dan pengambilan keputusan. Makin tinggi Jumlah 18 100
pendidikan petani makin tinggi pula tingkat Sumber:Diolah dari data primer, 2017
kecakapan petani dalam menjalankan usahanya.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat
Tabel 5 menunjukkan bahwa sebanyak
pendidikan petani yaitu dari tingkat sekolah 2 petani atau 11,11 % dari keseluruhan sampel
dasar (SD) sampai perguruan tinggi seperti pada memiliki tanggungan sebanyak 2 orang, 12 orang
Tabel 4. petani atau 66,67 % dari keseluruhan petani
sampel memiliki tanggungan sebanyak 3-4 oang
Tabel 4. Tingkat Pendidikan Dan dan 4 orang petani sampel atau 22,22 % memiliki
Persentase Petani Responden tanggungan 5-6 orang. Umumnya anggota
Jumlah keluarga membantu keluarga dalam menyediakan
Tingkat Persentase
No Responden tenaga kerja, khususnya dibidang pertanian.
Pendidikan (%)
(Orang)
1 SD 4 22.22 Agribisnis Tomat Di Desa Tonsewer Selatan
2 SMP 8 44.44 Kecamatan Tompaso Barat
3 SMA 4 22.22 Tomat merupakan salah satu tanaman
4 S1 2 11.11 hortikultura yang dapat dijadikan sebagai sumber
Jumlah 18 100 pertumbuhan ekonomi. Desa Tonsewer Selatan
Sumber:Diolah dari Data Primer, 2017 merupakan salah satu sentra penghasil tomat.
Tanaman tomat ini dianggap penting oleh masyarakat
Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar petani khususnya bagi masyarakat petani yang ada di
dari petani responden telah mengenyam pendidikan Desa Tonsewer Selatan karena sebagai salah satu
sampai SMP, yaitu sebanyak 8 orang atau 44,44 %. sumber pendapatan petani. Salah satu jenis tomat yang
Responden yang mengenyam pendidikan pendidikan di usahakan oleh petani adalah jenis tomat Serfo.
dasar sebanyak 4 orang atau 22,22 %, dan responden Tanaman jenis serfo ini dianggap oleh petani sebagai
dengan tingkat pendidikan SMA 4 orang atau 22,22 % jenis tomat yang paling mahal dibandingkan dengan
dan responden yang sarjana adalah 2 orang atau 11,11 jenis tomat yang lain, karena tanaman jenis tomat serfo
%. dapat memberikan hasil atau keuntungan yang besar
bagi petani tomat tersebut. Salah satu kegiatan yang
dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan oleh
Jumlah Tanggungan masyarakat di Desa Tonsewer Selatan yaitu kegiatan
Keluarga inti adalah terdiri dari bapak, agribisnis tomat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ibu dan anak. Jumlah keluarga merupakan faktor ada 18 petani yang ada di Desa Tonsewer Selatan
penunjang keberhasilan suatu usahatani. Kecamatan Tompaso Barat. Dalam melakukan
199
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 13 Nomor 1 A, Januari 2017 : 195 – 202
kegiatan usahatani agribisnis tomat mulai dari memenuhi kebutuhan hidup keluarga petani tomat
penanaman bibit tomat, pemupukan, penyemprotan yang ada di Desa Tonsewer Selatan Kecamatan
hama dan penyakit, dan sebagainya yang berhubungan Tompaso Barat. Dari tabel tersebut terlihat bahwa
dengan sarana produksi sampai kepada hasil jumlah pengeluaran kebutuhan petani tomat
produksinya petani membutuhkan tenaga kerja untuk selama lima bulan adalah Rp 2.646.247.-
melakukan proses produksi usahatani tomat. Kegiatan
Pengeluaran tersebut merupakan jumlah dari
produksi tomat memiliki peranan besar dalam
kehidupan petani dan masyarakat di Desa Tonsewer beberapa jenis pengeluaran konsumsi untuk
Selatan Kecamatan Tompaso Barat, karena melalui kebutuhan rumah tangga petani yaitu berjumlah
kegiatan agribisnis tomat inilah sehingga muncul 11 (sebelas) pengeluaran yang di belanjakan di
kegiatan-kegiatan lain dan saling berkaitan yang dalam Desa Tonsewer Selatan. Untuk
disebut keterkaitan kebelakang (backward memperoleh nilai MPC1, maka di lakukan
linkage) dan keterkaitan kedepan (forward perhitungan yaitu sebagai berikut:
linkage).
200
Analisis Multiplier Effect Agribisnis...............................( Febriani Kilateng, Mex Sondakh, Caroline Pakasi)
biaya untuk sarana prasarana kegiatan agribisnis pengganda pendapatan yang diperoleh dari
tomat yang dibeli di dalam Desa Tonsewer kegiatan agribisnis tomat. Dimana untuk
Selatan. Dengan jumlah biaya sarana prasarana pengeluaran MPC1 adalah 0,0415 artinya
Rp. 3.774.221 pengeluaran yang dikeluarkan oleh 4,15 persen pendapatan telah dibelanjakan di
petani tomat yang dibeli dari dalam Desa dalam Desa Tonsewer Selatan tersebut untuk
Tonsewer Selatan Kecamatan Tompaso Barat. memenuhi kebutuhan. Kemudian PSY sebesar
Adapun rata-rata penerimaan petani tomat untuk 2.007 merupakan pendapatan yang diperoleh dari
produksi agribisnis tomat di Desa Tonsewer kegiatan agribisnis tomat selama produksi
Selatan Kecamatan Tompaso Barat dari panen delapan kali panen. Maka angka pengganda
pertama sampai panen terakhir (8 kali panen) pendapatan (k) adalah sebagai berikut:
dilihat pada tabel 8 dibawah ini.
201
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 13 Nomor 1 A, Januari 2017 : 195 – 202
angka multiplier effect sebesar 1,090 terhadap Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
pendapatan baik masyarakat petani tomat, tetapi Medan
juga bagi masyarakat yang bukan petani seperti Happy, A., 2009. “ Peran dan Identifikasi
berpengaruh terhadap tenaga kerja, penyedia Komoditas Pertanian Unggulan Di
sarana prasarana produksi, serta jasa dan Kabupaten Wonogiri “ Jurnal
pengangkutan. Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Trunijoyo, Vol. 6. No.
Saran 2:127.
Aktivitas kegiatan agribisnis tomat Nadhwatunnaja, N., 2008. “Analisis
memiliki keterkaitan kebelakang dan keterkaitan Pendapatan Usaha Tani dan Faktor-
kedepan terhadap pertumbuhan ekonomi Faktor Yang Mempengaruhi Produksi
masyarakat yang ada di Desa Tonsewer Selatan Paprika Hidroponik Di Desa Langu
Kecamatan Tompaso Barat, sehingga perlu di Kecamatan Cisarua”, Skripsi.
tingkatkan mutu penyediaan sarana dan prasarana Fakultas Pertanian. Bogor
yang dapat menunjang akan kegiatan agribisnis Putro, B., 2011. Peran Sektor Pertanian Dalam
tomat yang berpengaruh terhadap proses produksi. Perekonomian Di Kabupaten
Jika lebih banyak kegiatan agribisnis tomat maka Wonogiri. Skripsi. Fakultas Pertanian
akan berpengaruh pula terhadap peningkatan Universitas Sebelas Maret. Surakarta
perekonomian masyarakat dan juga akan Rompas dan Engka, 2015. “Potensi Sektor
berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat di Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap
Desa Tonsewer Selatan Kecamatan Tompaso Penyerapan Tenaga Kerja Di
Barat.
Kabupaten Minahasa Selatan”, Jurnal
Ekonomi dan Pembangunan, Vol. 15,
No. 4:128.
DAFTAR PUSTAKA Savitri, D., 2008. “Analisis Identifikasi Sektor
Unggulan Dan Struktur Ekonomi
Arifin, B., 2015. Ekonomi Pembangunan Pulau Sumatera. Skripsi. Fakultas
Pertanian. PT. IPB Taman Kencana. Ekonomi dan Manajemen Institut
Bogor Pertanian Bogor
Arsyad, L., 2015. Ekonomi Pembangunan. Syahza, A., 2005. Dampak Pembangunan
Penerbit. UPP STIM YKPN. Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap
Yogyakarta Multiplier Effect Ekonomi Pedesaan
Badan Penyuluhan Pertanian. 2016. Di Daerah Riau. Skripsi. Fakultas
Kecamatan Tompaso Barat Dalam Ekonomi Universitas Tarumanagara.
Angka Tahun 2014-2015. Jakarta
Chotimah, H., 2012. Multiplier Effect Tampun, J., 2014. Peranan Sektor Pertanian
Pengembangan Potensi Ekonomi dalam Pembangunan Wilayah Kota
Daerah Melalui Industri Kerajinan Tomohon. Skripsi. Fakultas Pertanian
Anyaman Pandan : Skripsi. Fakultas Universitas Sam Ratulangi. Manado
Ilmu Sosial dan Politik Program Studi Tarigan, R., 2005. Ekonomi Regional : Teori
Ilmu Administrasi Negara Reguler dan Aplikasi. PT. Bumi Aksara.
Konsentrasi Regional. Depok Jakarta
Gadang, D., 2010. Analisis Peranan Sektor Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sam
Pertanian Terhadap Perekonomian Ratulangi. Manado
Jawa Tengah. Skripsi. Fakultas Wulandari, W., 2015. Peranan Produk Domestik
Ekonomi Universitas Diponegoro. Regional Bruto Sub-Sektor Perkebunan
Semarang Terhadapa Pertumbuhan Ekonomi Di
Hamonangan, L., 2009. “Prospek Kabupaten Bolaang Mongondow.
Pembangunan Sektor Pertanian Di Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas
Kabupaten Karo: Skripsi Fakultas Sam Ratulangi. Manado.
202