You are on page 1of 7

INSPEKSI SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM DAN

TEMPAT PEMBUATAN DAN PENJUALAN MAKANAN


DAN MINUMAN

No. Dokumen

No. Revisi
SOP Tanggal Terbit

Halaman 1/7

PUSKESMAS TANJUNGPINANG Dr.Hj. R. LISA RIANTUTI


KOTA TANJUNGPINANG NIP. 19741007 200502 2 006

DEFINISI Sanitasi adalah suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan
fisik yang berpengaruh kepada manusia terutama terhadap hal-hal yang
mempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan
kelangsungan hidup. (WHO).
Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah suatu tempat dimana umum (semua
orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul mengadakan
kegiatan baik secara insidentil maupun terus menerus. (Dinkesprov Jabar,
2000)
Sarana dan bangunan umum merupakan tempat dan atau alat yang
dipergunakan oleh masyarakat umum untuk melakukan kegiatannya, oleh
karena itu perlu dikelola demi kelangsungan kehidupan dan
penghidupannya untuk mencapai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan
sosial, yang memungkinkan penggunanya hidup dan bekerja dengan
produktif secara sosial ekonomis. (KEPMENKES No.
288/MENKES/SK/III/2003)
Jasaboga adalah perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan
pengelolaan makanan yang disajikan di luar tempat usaha atas dasar
pesanan. (KEPMENKES No. 715/MENKES/SK/V/2003)
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin
makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap
santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah
makan/restoran, dan hotel. (KEPMENKES No.
942/MENKES/SK/VII/2003)
Rumah Makan adalah setiap tempat usaha komersial yang ruang lingkup
kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat

1
INSPEKSI SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM DAN
TEMPAT PEMBUATAN DAN PENJUALAN MAKANAN
DAN MINUMAN

No. Dokumen

No. Revisi
SOP Tanggal Terbit

Halaman 2/7

PUSKESMAS TANJUNGPINANG Dr.Hj. R. LISA RIANTUTI


KOTA TANJUNGPINANG NIP. 19741007 200502 2 006

usahanya;
Restoran adalah salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat
disebagian atau seluruh bangunan yang permanen dilengkapi dengan
peralatanan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan,
penyajian dan penjualan makanan dan minuman bagi umum ditempat
usahanya; (KEPMENKES No. 1098/MENKES/SK/VII/2003)

TUJUAN 1. Sebagai pedoman teknis pelaksanaan inspeksi sanitasi tempat-tempat


umum (TTU) dan tempat pembuatan dan penjualan makanan minuman
(TP2M).
2. Mengetahui kondisi sebenarnya mengenai kualitas sanitasi dan
meningkatkan pengendalian faktor risiko penyakit di TTU dan TP2M di
wilayah kerja Puskesmas.

SASARAN Tempat-tempat umum (TTU) antara lain:


1. Sarana pariwisata: hotel, kolam renang, bioskop, dan lain-lain
2. Sarana perhubungan: terminal, pelabuhan, dan lain-lain
3. Sarana komersial: salon kecantikan, pasar, dan lain-lain
4. Sarana sosial: masjid, gereja, sekolah, dan lain-lain.
5. Kantor-Kantor Pemerintahan dan Swasta termasuk Bank-Bank
Pemerintah dan Swasta. (Dinkesprov Jabar, 2000)

Tempat pembuatan dan penjualan makanan minuman (TP2M) antara lain:


1. Jasa boga
2. Rumah makan/restoran
3. Makanan jajanan

INSPEKSI SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM


1. PERSIAPAN :
a. Petugas mengetahui TTU yang akan dilakukan inspeksi sanitasi
(pemetaan).

PROSEDUR
INSPEKSI SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM DAN
TEMPAT PEMBUATAN DAN PENJUALAN MAKANAN
DAN MINUMAN

No. Dokumen

No. Revisi
SOP Tanggal Terbit

Halaman 3/7

PUSKESMAS TANJUNGPINANG Dr.Hj. R. LISA RIANTUTI


KOTA TANJUNGPINANG NIP. 19741007 200502 2 006

b. Petugas menyiapkan peralatan dan bahan


c. Petugas memberitahukan kepada lurah setempat bahwa akan
dilakukan inspeksi sanitasi TTU di daerahnya, melalui surat maupun
alat komunikasi lainnya.
d. Petugas memberitahukan rencana kunjungan ke pimpinan TTU
melalui surat maupun alat komunikasi lainnya seminggu
sebelumnya.

2. PELAKSANAAN :
a. Petugas melapor pada kelurahan setempat dan pada pimpinan TTU.
b. Petugas menuju TTU.
c. Petugas memperkenalkan diri serta menyampaikan maksud dan
tujuan, selanjutnya melakukan wawancara kepada pimpinan TTU
untuk mengetahui sanitasi TTU.
d. Petugas melakukan inspeksi sanitasi berdasarkan checklist inspeksi
sanitasi TTU (lampiran 1) dan memberikan nilai berdasarkan kriteria
penilaian checklist (lampiran 2).
e. Mencatat semua hasil pemeriksaan di dalam buku catatan khusus
pemeriksaan di lapangan, yang meliputi : nama TTU, tanggal
inspeksi, jam, dan nama petugas.
f. Pelaporan nilai inspeksi sanitasi TTU disampaikan kepada sasaran
dan dilaporkan kepada kepala Puskesmas serta Dinas Kesehatan Kota
Semarang.
g. Apabila diperlukan pemeriksaan laboratorium, sampel dapat
dikirimkan ke laboratorium kesehatan masyarakat kota Semarang.
Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan sampel air dari laboratorium
kesehatan masyarakat kota Semarang melalui Dinas Kesehatan Kota
Semarang, dicatat didalam buku laporan pemeriksaan dilapangan,
kemudian hasil tersebut dilaporkan ke kepala Puskesmas dan

3
INSPEKSI SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM DAN
TEMPAT PEMBUATAN DAN PENJUALAN MAKANAN
DAN MINUMAN

No. Dokumen

No. Revisi
SOP Tanggal Terbit

Halaman 4/7

PUSKESMAS TANJUNGPINANG Dr.Hj. R. LISA RIANTUTI


KOTA TANJUNGPINANG NIP. 19741007 200502 2 006

disampaikan kepada sasaran.


h. Petugas memberikan kartu saran/kartu perbaikan kepada sasaran
apabila terdapat hal yang perlu diperbaiki oleh pimpinan TTU.
Saran/perbaikan tersebut ditulis dalam buku catatan khusus
pemeriksaan di lapangan.

3. MONITORING :
- Monitoring dilakukan secara berkala dengan melakukan inspeksi
sanitasi dan sampling.
- Hasil monitoring dan kajiannya disampaikan kepada lintas sektor
terkait.
- Untuk meningkatkan pemahaman kepada masyarakat dilakukan
penyuluhan dan penerapan sanksi hukum sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

PROSEDUR INSPEKSI SANITASI TEMPAT PEMBUATAN DAN PENJUALAN


MAKANAN MINUMAN
PERSIAPAN
a. Petugas mengetahui TP2M yang akan dilakukan inspeksi sanitasi
(pemetaan).
b. Petugas menyiapkan peralatan dan bahan.
c. Petugas memberitahukan kepada lurah setempat bahwa akan
dilakukan inspeksi sanitasi TP2M di daerahnya, melalui surat
maupun alat komunikasi lainnya.
d. Petugas memberitahukan rencana kunjungan ke pimpinan TP2M
melalui surat seminggu sebelumnya.
PELAKSANAAN
1. Pendataan TP2M
- Pendataan dilakukan oleh petugas Puskesmas dengan mengisi
formulir pendataan (lampiran 3).

4
INSPEKSI SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM DAN
TEMPAT PEMBUATAN DAN PENJUALAN MAKANAN
DAN MINUMAN

No. Dokumen

No. Revisi
SOP Tanggal Terbit

Halaman 5/7

PUSKESMAS TANJUNGPINANG Dr.Hj. R. LISA RIANTUTI


KOTA TANJUNGPINANG NIP. 19741007 200502 2 006

- Petugas mengisi formulir secara baik dan benar dengan


menyertakan tanda tangan.
- Formulir yang telah diisi diperiksa ulang oleh petugas Puskesmas
dan semua data dicatat ke dalam buku register pendataan.
- Formulir disimpan oleh petugas sebagai dokumen pendataan.
2. Sertifikasi TP2M
- Petugas memeriksa surat permohonan yang diserahkan pemilik
TP2M kepada kepala Puskesmas.
- Dilakukan pemeriksaan sanitasi TP2M menggunakan formulir
pemeriksaan sesuai jenis TP2M.
- Melakukan pemeriksaan sampel makanan.
- Analisis hasil pemeriksaan.
- Pemberian sertifikat layak hygiene sanitasi berdasarkan hasil
pemeriksaan dengan menggolongkan TP2M berdasarkan skor
hasil pemeriksaan.
3. Audit TP2M
- Petugas puskemas melakukan pemeriksaan lapangan dengan
melakukan kunjungan ke TP2M, dilakukan paling sedikit dua kali
dalam setahun.
- Pemeriksaan fisik.
- Melakukan pengambilan sampel dan spesimen terhadap jenis
makanan yang dicurigai.
- Pemeriksaan kesehatan penjamah makanan.
4. Pengawasan mutu TP2M
- Petugas Puskesmas melakukan pemeriksaan secara berkala
terhadap TP2M dan mengisi formulir.
- Hasil pemeriksaan disebarluaskan kepada masyarakat sekitar
TP2M.
- Melakukan uji petik audit sewaktu-waktu untuk menilai TP2M.
- Bila hasil pemeriksaan tidak memenuhi syarat, dilakukan
pembinaan, jika tetap didak memenuhi syarat maka dilakukan

5
INSPEKSI SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM DAN
TEMPAT PEMBUATAN DAN PENJUALAN MAKANAN
DAN MINUMAN

No. Dokumen

No. Revisi
SOP Tanggal Terbit

Halaman 6/7

PUSKESMAS TANJUNGPINANG Dr.Hj. R. LISA RIANTUTI


KOTA TANJUNGPINANG NIP. 19741007 200502 2 006

pencabutan izin usaha.


- Jika terjadi KLB atau kematian dari TP2M dilakukan
pemeriksaan lebih seksama.
5. Tata cara pengambilan dan pemeriksaan spesimen TP2M
- Petugas Puskesmas mengambil sampel makanan dan spesimen
TP2M yang terdiri dari sampel makanan, usap tangan, usap
dubur, dan usap alat masak dan sampel air.
- Sampel makanan dan spesimen dikirim ke laboratorium untuk
dilakukan pemeriksaan atau diperiksa sendiri di laboratorium
Puskesmas bila memiliki sumber daya yang mampu untuk
melakukan pemeriksaan.
- Tata cara pemeriksaan sampel mengacu kepada jenis parameter
yang akan diperiksa dan jenis alat/bahan yang dipakai. Ikuti
pemeriksaan dalam label alat pemeriksaan atau pedoman yang
baku di laboratorium.
- Analisis hasil pemeriksaan dan tindak lanjut ke pemilik TP2M.

UNIT TERKAIT Lintas program & lintas sektor


REFERENSI  KEPMENKES No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja dan Industri
 KEPMENKES No. 288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman
Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum
 Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat, Dirjen PPM & PL, Depkes
RI Tahun 2007
 PERMENKES RI Nomor 80/Menkes/PER/II/1990 tentang
Persyaratan Kesehatan Hotel (beserta keputusan Dirjen PPM & PL
pendukung)
 PERMENKES 061/MENKES/PER/I/1991 tentang Persyaratan
Kesehatan Kolam Renang dan Pemandian Umum

6
INSPEKSI SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM DAN
TEMPAT PEMBUATAN DAN PENJUALAN MAKANAN
DAN MINUMAN

No. Dokumen

No. Revisi
SOP Tanggal Terbit

Halaman 7/7

PUSKESMAS TANJUNGPINANG Dr.Hj. R. LISA RIANTUTI


KOTA TANJUNGPINANG NIP. 19741007 200502 2 006

 Persyaratan Kesehatan Lingkungan Tempat-Tempat Umum, Dirjen


PPM dan PLP, Depkes RI, 1993
 KEPMENKES No. 1098/Menkes/SK/VII/2003 tentang Persyaratan
Kesehatan Rumah Makan dan Restoran
 KEPMENKES No. 715/Menkes/SK/XI/V/2003 tentang Persyaratan
Hygiene Sanitasi Jasa Boga
 KEPMENKES No. 942/Menkes/SK/VII/2003 tentang Pedoman
Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan
 SOP Hygiene Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan/TPM (Jasaboga,
Ruang Makan/Restoran, Makanan Jajanan). Dirjen PP&PL
 SOP Pengawasan Hygiene Sanitasi Bangunan/Gedung Perkantoran,
Industri, dan Tempat-Tempat Umum. Dirjen PP&PL.

You might also like