You are on page 1of 15

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN HARGA DIRI RENDAH


SP 1 klien pertemuan 1
Nama : Tn. H
Umur : 27 tahun
Ruangan : Kutilang
Hari/tgl : 10-01-2017

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Ds : Klien Mengatakan :
“Klien mengatakan merasa dirinya gagal untuk menjadi seorang imam di
keluarganya dan ingin pulang, ingin bertemu dengan anaknya.
Do :
 Klien seringb menyendiri
 Klien sering diam
 Klien sering murung

2. Diagnosa Keperawatan
Harga diri rendah

3. Tujuan Keperawatan
3.1 klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
3.2 klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
3.3 klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan
3.4 klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
3.5 klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat

4. Tindakan Keperawatan
4.1 Membina hubungan saling percaya
 menyapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
 memperkenalkan diri dengan sopan.

34
 Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang di sukai klien
 Menjelaskan tujuan pertemuan
 Menunjukkan sikap jujur dan menepati janji
 Menunjukkan sifat empati dan menerima apa adanya
 Memberi perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.

4.2 Memberi kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya tentang penyakit


yang dideritanya
4.3 Menyediakan waktu untuk mendengarkan klien
4.4 Mengatakan pada klien bahwa ia adalah seorang yang berharga dan
bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri
4.5 Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien dan
memberi pujian atas kemampuan mengungkapkan perasaanya
4.6 Menghindarkan memberi penilaian negatif saat bertemu dengan klien,
mengutamakan memberi pujian yang realistis
4.7 Mendiskusikan kemampuan klien yang masih dapat digunakan selama sakit
4.8 Mendiskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaan dirumah
sakit dan di rumah nanti.
4.9 Merencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari
sesuai kemampuan
4.10 Meningkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
4.11 Memberi contoh cara pelaksanaan cara kegiatan yang boleh klien
lakukan
4.12 Memberi kesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang direncanakan
4.13 Memberi pujian atas keberhasilan klien
4.14 Mendiskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
a) FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik

35
“Selamat pagi bapak ! perkenalkan nama saya velliana vanta sari , saya
senang di panggil velliana, dari IIK Kediri yang sedangpraktek disini. nama
bapak siapa? senang dipanggil apa?
2. Evaluasi/ validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini ? kalau boleh tau kenapa bapak bisa
ada disini ?”.
3. Kontrak
Topik : “Baiklah pada hari ini saya akan membentu bapak untuk
menyelesaikan masalah bapak, nanti kita akan berbincang bincang
sebentar mengenai masalah bapak . bagaimana apakah bapak mau ?”
Waktu : “ nanti kita akan berbincang bincang selama 15 menit ya pak”
Tempat : “bapak ingin berbincang bincang dimana ?, ditaman atau di dekat
kolam?”

b) FASE KERJA
“Sekarang kita sudah duduk santai ya pak, sesuai dengan janji kita tadi, bapak
tahu ini ada dimana?”“saya lihat tadi bapak sering menyendiri dan melamun
kenapa pak?”“kenapa bapak merasa gagal untuk menjadi imam di keluarga
bapak?”“sebenarnya apa saja harapan-harapan bapak?”“bagaimana usaha
bapak untuk mencapai harapan yang belum terpenuhi?”“agar dapat mencapai
harapan-harapan bapak, mari kita sama-sama menilai menilai kemampuan
yang bapak miliki untuk dilatih dan dikembangkan”. “coba bapak sebutkan
kemampuan apa saja yang bapak miliki?”. Wah bagus sekali ada 4 kemampuan
kegiatan yang bapak miliki. Nah dari keempat kegiatan yang telah dipilih,
mana yang dilatih hari ini?”. “menyapu, mengepel, mencuci piring dan main
catur?” “ baik mari kita latihan menyapu, tujuannya agar bapak dapat
meningkatkan kemampuan menyapu.” “ baik menurut bapak apa saja yang
diperlukan untuk menyapu lantai?”. “ bagus sebelum mulai kita perlu
menyiapkan sapu”. “ bagaimana cara bapak menyapu yang biasa bapak
lakuakan?”. Bagus , jadi arah menyapu kita lakukan dari arah sudut ruangan”.
“menyapu juga dilakukan dibawah meja dan kursi, bila perlu meja dan
kursinya digeser, agar dapat menyapu pada bagian lantainya dengan lebih

36
bersih”. “ mari kita lakukan pak!” “ ya bagus sekali bapak melakukan dengan
bersih” menurut bapak bagaimana perbedaan setelah ruangannya disapu di
bandingkan tadi sebelum disapu?”.

c) FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap Tindakan Keperawatan
 Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan menyapu?
 Evaluasi objektif
“nah coba sekarang bapak sebutkan lagi langkah-langkah menyapu
yang baik?” “bagus pak “

2. Rencana tindak lanjut


“sekarang mari kita masukkan kedalam jadwal harian pak, mau berapa kali
bapak melakukannya?”
“bagus, 3x ya pak, pagi siang dan sore setelah makan ya pak”

3. Kontrak yang akan datang


Topik :“Bagaimana kalau besok kita belajar melatih kemampuan bapak
yang kedua?
Waktu : “bagimana kalau kita berbincang-bincang selama 15 menit ya pak”
tempat : “bapak nanti ingin berbincang-bincang dimana ?”
“ditaman atau didekat kolam ini?”

37
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI


DX JAM
1 Selasa, 10- 1. membina hubungan saling percaya S : Klien Mengatakan :
01-2017 dengan prinsip komunikasi 1. Pasien
09.00 WIB terapeutik: mengatakan,
- menyapa klien dengan ramah baik “Selamat pagi” “Nama
verbal dan non verbal saya Tn. A.H, di
- memperkenalkan nama, nama panggil Tn.H” “Rumah
panggilan dan tujuan perawat saya di Mojokerto”
berkenalan. “Perasaan saya tenang”
- menanyakan nama lengkap dan “Saya ingin pulang,
nama panggilan yang di sukai klien ingin bertemu anak
- membuat kontrak yang jelas saya”, “saya gagal
- menunjukkan sikap jujur dan menjadi imam di
menepati janji setiap kali interaksi keluarga saya” “Saya
- menunjukan sikap empati dan dibawa kesini dengan
menerima apa adanya kakak saya saat
- memberi perhatian kepada klien kontrol, saya marah-
danperhatikan kebutuhan dasar marah di ruang kontrol
klien karena antrinya lama,
- memberi kesempatan klien untuk tangan saya di ikat dan
mengungkapkan perasaannya di rawat disini”.
- mendengarkan ungkapan klien “Dirumah istri saya
dengan penuh perhatian sering marah-marah
2. Memberi kesempatan untuk dan mendoakan saya
mengungkapkan perasaannya agar saya jatuh”
tentang penyakit yang dideritanya “Saya tidak bisa
3. Menyediakan waktu untuk membantu istri saya
mendengarkan klien dirumah karena
4. Mengatakan pada klien bahwa ia berangkat kerja pagi-
adalah seorang yang berharga dan pagi dan pulang malam
bertanggung jawab serta mampu hari”
menolong dirinya sendiri “Saya ingin menjadi
5. Mendiskusikan kemampuan dan imam keluarga yang
aspek positif yang dimiliki klien baik”
dan memberi pujian atas 2. Pasien
kemampuan mengungkapkan mengatakan, “Saya
perasaanya suka menyapu,
6. Menghindarkan memberi penilaian mengepel, mencuci
negatif saat bertemu dengan klien, piring dan main catur”
mengutamakan memberi pujian Pasien mengatakan
yang realistis “menyapu saja dulu”
7. Mendiskusikan kemampuan klien Pasien mengatakan,
yang masih dapat digunakan selama “meyiapkan sapu”
sakit 3. Pasien
8. Mendiskusikan kemampuan yang mengatakan “setelah
dapat dilanjutkan penggunaan disapu, semakin bersih
dirumah sakit dan di rumah nanti. lantainya”
9. Merencanakan bersama klien
aktifitas yang dapat dilakukan
38
setiap hari sesuai kemampuan O:
10. Meningkatkan kegiatan sesuai Ekspresi wajah
dengan toleransi kondisi klien bersahabat,menunjukan
11. Memberi contoh cara pelaksanaan rasa sayang, kontak
cara kegiatan yang boleh klien mata kurang,
lakukan Klien mau berjabat
12. Memberi kesempatan klien untuk tangan,mau
mencoba kegiatan yang menyebutkan
direncanakan nama,dan menjawab
13. Memberi pujian atas keberhasilan salam,mau duduk
klien berdampingan, klien
mau mengutarakan
masalahnya
Pasien dapat
menyebutkan aspek
positif dan kemampuan
yang dimiliki
Pasien dapat
menyebutkan
kemampuan
kemampuan yang
dapat dilaksanakan
Klien dapat membuat
rencana kegiatan
harian
Pasien dapat
melakukan kegiatan
sesuai jadwal yang
dibuat

A:
1. Secara kognitif :
pasien dapat
menjelaskan cara
menyapu yang
benar
2. Secara afektif :
pasien faham kapan
waktu menyapu
3. Secara psikomotor :
pasien mampu
memperagakan cara
menyapu yang
benar

P : pasien : memasukan
kegiatan kedalam jadwal
harian
Perawat : melatih
kemampuan pasien yang
kedua

39
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN HARGA DIRI RENDAH
SP 2 klien pertemuan 2
Nama : Tn. H
Umur : 27 tahun
Ruangan : Kutilang
Hari/tgl : Rabu, 11-01-2017

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Ds : Klien Mengatakan :
“selamat pagi”

“nama saya Tn. A.H, di panggil Tn.H”

“rumah saya di mojokerto”

“perasan saya tenang”

“saya ingin pulang, ingin bertemu dengan anak saya”

“saya gagal menjadi imam dikeluarga saya”

“saya dibawa kesini dengan kakak saya saat kontrol, saya marah-marah di ruang
kontrol karena antrinya lama, tangan saya diikat dan dirawat disini”

“dirumah istri saya sering marah-marah dan mendoakan saya agar saya jatuh”

“saya tidak bisa membantu istri saya dirumah karena berangkat kerja pagi-pagi
dan pulang malam hari”

“saya ingin menjadi imam yang baik di keluarga”

“saya suka menyapu, mengepel, mencuci piring, main catur”

“menyapu saja dulu”

“menyiapkan sapu

“setelah disapu lantai semakin bersih”

DO :

1. Pasien menunjukan wajah yang bersahabat


2. Ada kontak mata
3. Pasien mau berjabat tangan
40
4. Pasien mau menyebutkan nama lengkap dan panggilan
5. Pasien dapat menjawab salam
6. Pasien mau duduk berdampingan dengan perawatz
7. Pasien mau mengutarakan masalah yang dihadapi
8. Psien dapat menyebutkan aspek positif dan kemampuanyang dimiliki
9. Pasien dapat menyebutkan kemampuan yang dapat dilaksanakan
10. Klien dapat membuat rencana kegiatan harian
11. Pasien dapat melakukan kegiatan sesuai jadwal yang dibuat

2. Diagnosa Keperawatan
Harga diri rendah
3. Tujuan Keperawatan
Pasien dapat melatih kemampuan yang kedua yaitu mengepel lantai
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
b. Melatih pasien sesuai dengan kemampuan yang kedua
c. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan yang kedua dalam jadwal harian
d. Memberi pujian pada pasien terhadap keberhasilan pasien

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik
“selamat siang bapak, masih ingat dengan saya ?”
“bagus”
2. Evaluasi/ validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini ?”
“Sudah menyapu tadi siang?”
“Jam berapa?”
“Menyapu dimana saja?”
“Bagaimana tadi caranya menyapu?”
Bagus, pak?
3. Kontrak
Topik : Baiklah pak, sesuai dengan kesepkatan kita semakin kita akan
berbincang-bincang dan melatih kemampuan bapak yang kedua yaitu mengepel
lantai, tujuannya agar bapak dapat melakukan kegiatan yang masih bisa
dilakukan”
41
waktu : “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 15 menit?”
Tempat : “Bagaimana kalau didekat kolam?”
b. FASE KERJA
“Pak sebelum mengepel lantai kira-kira alat apa saja yang dibutuhkan?”
“Iya betul sekali, alat-alat yang kita perlukan untuk mengepel yaitu alat mengepel
atau kain pel, air, sabun untuk mengepel”.
“Bagaimana cara bapak mengepel lantai yang biasa bapak lakukan”
“Bagus, jadi mengepel itu dilakukan mulai dari arah sudut ruangan”
Mengepel juga dilakukan dibawah meja kursi, bila perlu meja dan kursinya digeser
agar dapat mengepel pada bagaisn lantainya dengan lebih bersih”
“Mari kita lakukan berlatih mengepel pak”
“Ya bagus sekali bapak mengepel dengan bersih:”
“Menurut bapak bagaimana perbedaan setelah ruangnnya dipel dibandingkan tadi
sebelum di pel?”

c. FASE TERMINASI
Evaluasi respon klien terhadap Tindakan Keperawatan
 Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan mengepel ?”
 Evaluasi objektif
“Nah coba sekarang bapak sebutkan lagi langkah-langkah mengepel yang
baik”,”Bagus pak”.

Rencana tindak lanjut


“Sekarang mari kita masukkan dalam jadwal harian pak, mau berapa kali bapak
melakukannya?”
“Bagus, 3 kali pak, pagi, siang, sore setelah makan ya pak”
Kontrak yang akan datang
Topik : Bagaimana kalau besok kita belajar melatih kemampuan bapak yang
kdetiga yaitu mencuci piring? Bapak mau apa tidak?”
Waktu : “Bagaimana kalau kita besok berbincang-bincang lagi pagi hari jam
09.00 WIB selama 15 menit
Tempat : “Besok bapak ingin berbincang-bincang dimana?”
Ditaman atau didekat kolam ini lagi?”

42
Verifikasi
Nanti kita bertemu lagi ya pak, tetap belajar cara kedua melakukan kegiatan, jam
13.00, 15 menit duduk disini sesuai kontrak kita sebelumnya.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
DX JAM
1 Selasa, 10- a. Mengevaluasi jadwal S :
01-2017 1. Pasien mengatakan
kegiatan harian
“Selamat pagi”
b. Melatih pasien sesuai “Iya ingat”
“Perasaan saya baik”
dengan kemampuan yang
“Sudah menypu”
kedua “Setelah makan siang”
“di dalam ruangan dan di luar”
c. Menganjurkan pasien
“dari sudut ruangan dulu”
memasukkan kegiatan yang “didekat kolam”
“kain pel,air sabun, pel”
kedua dalam jadwal harian
“kain pel dibasahi air sabun dan
Memberi pujian pada pasien mengepel lantai”
terhadap keberhasilan “Setelah dipel lantai semakin
pasien bersih dan ruangan harum”
“senang”
“mengepel di mulai dari sudut
ruangan dan mngepel dibawah
meja dan kursi”
O:
1. Pasien dapat melakukan
mengepel lntai yang baik
2. Pasien dapat mengulang
cara mengepel yang benar
A : Secara kognitif
Pasien dapat menjelaskan cara
mengepel yang benar
Secara afektif
Pasien faham waktu mengepel
Secara psikomotor
Pasien mampu memperagakan
cara mengepel yang benar
P : pasien : memasukkan kegiatan
kedalam jadwal harian
Perawat : melatih kemampuan
pasien ketiga

43
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN HARGA DIRI RENDAH
SP 3 klien pertemuan 4
Nama : Tn. H
Umur : 27 tahun
Ruangan : Kutilang
Hari/tgl : Kamis, 12-01-2017

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Ds : Klien Mengatakan :
“Selamat pagi”
“Iya ingat”
“Perasaan saya baik”
“Sudah menyapu”
“Setelah makan sinag”
“Didalam ruangan dan diluar”
“Dari sudut ruangan dulu”
“Didekat kolam”
“kain pel, air, sabun pel”
“Setelah pel dibasahi air sabun dan mengepel lantai”
“Setelah dipel lantai semakin bersih dan ruangan harum”
“Senang”
“Mengepel dimulai dari sudut ruangan dan mnegepel dibawah meja dan kursi”

Do :

1. Pasien dapat melakukan mengepel lantai yang baik


2. Pasien dapat mengulang cara mengepel yang baik
2. Diagnosa Keperawatan
Harga diri rendah
3. Tujuan Keperawatan
Pasien dapat mengulang cara mengepel yang baik

44
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
b. Melatih pasien sesuai dngan kemampuan yang ketiga
c. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan yang ketiga dalam jadwal harian
d. Memberi pujian kepada pasien terhadap keberhasilan psien
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik
“selamat pagi pak, masih ingat dengan saya ?”
“Bagus”
2. Evaluasi/ validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini ?”
“Sudah mengepel tadi pagi?”
Jasm berapa?”
“Mengepel dimana saja?”
Bagaimana caranya mengepel?”, “bagus”
3. Kontrak
Topik : “Baiklah pak, sesuai dengan kesepkatan kita kemarin siang kita akan
berbincang-bincang dan melatih kemampuan bapak yang ketiga yaitu
mencuci piring, tujuannya agar bapak dapat melakukan kegiatan yang
masih bisa dilakukan”
waktu : “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 15 menit?”
Tempat : “Bapak mau berbincang-bincang dimana?”
“Bagaimana kalau di dekat kolam?”
b. FASE KERJA
“Pak sebelum mencuci piring kira-kira alat apa saja yang dibutuhkan ?”
“Iya betul sekali, alat-alat yang kita perlukan untuk mencuci piring yaitu sabun dan
spon jangan lupa sediakan tempat sampah untuk membuang sisa makanan”.
“Bagaimana cara bapak mencuci piring yang bisa bapak lakukan ?”
“Bagus, jaadi mencuci piring itu dilakuakn mulai dari membuang sisa makanan
ketempat sampah kemudian dibilas dengan air lalu di sabun dengan spon lalu dibilas
lagi”
“Mari kita lakukan berlatih mencuci piring pak”
“Ya bagus sekali bapak mencuci piring ddngan bersih”
45
“Menurut bapak bagaimana perbedaan setelah piringnya di cuci dibandingkan tadi
sebelum di cuci ?”

c. FASE TERMINASI
Evaluasi respon klien terhadap Tindakan Keperawatan
 Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan mencuci piring?”
 Evaluasi objektif
“nah coba sdekarang bapak sebutkan lagi langkah-langkah mencuci piring
yang baik”
“Bagus, pak”

Rencana tindak lanjut


“Sekarang mari kira masukkan dalam jadwal harian pak, mau berapa kali bapak
melakukannya ?”
“Bagus, jadi setiap setelah makan kita langsung mencuci piring ya pak ?”
Kontrak yang akan datang
Topik : “Bagaimana kalau besok kita belajat melatih kemampuan bapak yang
keempat yaitu bermain catur?
“Bapak mau atau tidak ?”
Waktu : “Bagaimana kalau kita besok berbincang-bincang lagi nanti siang stelah
makan siang selama 15 menit ?”
Tempat : “Besok bapak ingin berbincang-bincang dimana ?”
“Dtaman atau dekat kolam ini lagi ?”

Verifikasi
“Besok kita bertemu lagi ya pak, tetap belajar cara kedua bercakap-cakap, jam
10.00, disini sesuai kontrak kita sebelumnya”

46
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI


DX JAM
1 12-01-2017 a. Mengevaluasi jadwal S :
kegiatan harian 1. Pasien mengatakan,
b. Melatih pasien sesuai “Selamat pagi”
“Iya ingat”
dngan kemampuan yang
“Perasaan saya baik”
ketiga “Sudah mengepel”
“Setelah makan pagi”
c. Menganjurkan pasien
“Didalam ruangan dan
memasukkan kegiatan yang didalam ruangan”
“Dari sudut ruangan dulu”
ketiga dalam jadwal harian
“Di dekat kolam”
d. Memberi pujian kepada “Sabun,spon dan tempat
sampah”
pasien terhadap
“Buang sisa makanan di
keberhasilan psien tempat sampah lalu bilas
pakai air lalu disabun
dengan dengan spon dan
dibilas lagi”
“Setelah d cuci piringnya
jadi bersih”
“Senang”
“Mencuci piring dimulai
dari membuang sisa
makanan lalu dibilas
dengan air lalu disabun
dan dibils

O:
1. Pasien dapat melakukan
mencuci piring yang benar
2. Pasien dapat
mengulangcara mencuci
piring yang benar
A : Secara kognitif
Pasien dapat menjelaskan cara
mencuci piring yang benar
Secara afektif
Pasien faham kapan waktu
mencuci piring
Secara psikomotor
Pasien mampu memepergakan
cara mencuci piring yang benar

P : pasien : memasukan kegiatan


kedalam jadwal harian
Perawat : melatih kemampuan
pasien yang keempat.

47
48

You might also like