You are on page 1of 6

1.

Jelaskan pengertian pasta


 Allen L.V.Nicholas.E.P Howard.C.A 2014 : 209 Pharmaceutical Dosage Forms and Delivery
System 10 th Edition Lipincont William & Walkins : Philadelpia
 Ansel H.C 2011 : 515 Pengantar Bentuk Sediaan Formulasi. Ahli Bahasa Ibrahim F. UI Press :
Jakarta
 Anwar, 2010:267 Eksepien Dalam Sediaan Farmasi. Dian Rakyat : Jakarta
 Jones, 2008 : 77 Pharmaceutical Dosage Form And Design. Pharmaceutial Press : London
 Marriot. J. F. A. W. Cristopher. A. L. Down B 2010 : 169 Pharmaceutical Coumpanding And
Dispending 2th Edition. Pharmaceutical Press : London
 Syamsuni. H. A. 2012 : 73 Ilmu Resep. Penerbit Kedokteran. EGC : Jakarta
 Voight. R.1994 : 377. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Diterjemahkan Oleh Saedan N.S . UGM
: Yogyakarta
Pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung zat padat halus terdispersi dalam bahan pembawa
lemak (seperti basis salep) dikombinasikan dengan lembut parafin BPA/ parafin cair BD atau dengan
dasar non berminyak dari gliserol dalam jumlah lebih besar sehingga konsentrasinya lebih tinggi (20-
50%) dan kaku dari pada salep dan viskositas obat pasta farmasi lebih dari pada salep farmasi, yang
ditujukan untuk pemakaian kulit atau selaput lendir.

2. Jelaskan Pembagian Pasta


 Agoes, Goesman .2012. Sediaan Farmasi Liquida Semi Solida. Penerbit ITB. Bandung
 Allen. L. V. Nicholas. E. P 2011 : 515 Pharmaceutical Dosage Form And Drug Delivery System 9 th
Lipincont Williams Willkins : Philadelphia
 Ansel. H. C 2011 : 513 Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV.Ahli Bahasa Ibrahim. F. UI Pres
: Jakarta
 Syamsuni. H. A 2006 : 74 Ilmu Resep Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta
Pembagian pasta dibedakan menjadi beberapa yaitu :
1. Pasta berlemak adalah suatu salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat atau serbuk
2. Pasta kering adalah suatu pasta bebas lemak mengandung kurang lebih 60% zat padat (serbuk)
3. Pasta pendingin merupakan campuran serbuk minyak lemak dan cairan berair, dikenal dengan salep
tiga dara
4. Dalam USP, disamping pasta seng oksida ( ZinchOxidePaste USP ) yang berupa salep melengket
yang biasanya tidak mengalir pada suhu tubuh dan berfungsi sebagai pelindung pada daerah
aplikasinya, terdapat pula kelas lain dari pasta yang dibuat dari Vasa tunggal berair gel (misal
karboksi metil, celulosa sodium pasta USP)
5. Plaster adalah suatu massa adesifpadat atau semisolida yang disebarkan pada penunjang kertas,
kain, Ferbon (pembalut) atau plastik
6. Gliserogelatin adalah massa plastik yang mengandung gelatin (15%), gliserin (40%), air (35%),
dan tambahan obat (10%), seperti seng oksida
7. Pasta gigi digunakan perlekatan pada selaput lendir agar memperoleh efek lokal
(misal pasta gigi transinolon asteroid )
8. Pasta hemamolida saponata/hazenus snow sebetulnya bukan termaksud pasta tetapi krim
9. Pasta gigi triamsinolon asetinida
10. Preparat antiinflamasi dipakai secara topikal pada mukosa
11. Pasta zink oksida

3. jelaskan komposisi pasta

 Depkes Ri,1979:22, Farmakope Indonesia edisi III. Departemen Repoblik Indonesia : Jakarta
 DEPKES RI 1978: 326: 74, Formularium Nasional edisi 11. Departemen Repoblik Indonesia
: Jakatra
 Jones. D. 2008:84-85. Pharmaceutics-Dosage Form And Design. Pharmaceutical Press :
London
 Marriot J. F. Keith A. W. Cristhoper. A. L. Down B 2010 : 85. Parmaceutical Coumpending
And Dispending 2 th Edition. Pharmaceutical Prees : London
 Syamsuni. H. A .2005:74 Ilmu Resep Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta

Komposisi pasta terdi dari :


 Zat aktif
terdiri dari bahan obat yang berkhasiat
 Basis
Basis Pasta (Dispensing for Pharm)
1. Basis Hidrokarbon
contoh : Vaselin untuk pasta zinc, Parafin cair untuk pasta alluminium
2. Basis Absorpsi
contoh : Lanolin
3. Basis Larut air
 Zat tambahan
1. Pelarut
Contoh: glikon cair, minyak mineral, minyak nabati.
2. Pengawet
Salep dan pasta yang tidak mengandung air biasanya tidak memerlukan penambahan
pengawet, karena aktivitas air yang rendah. Namun jika produk yang mengandung air
maka pengawet akan diperlukan.

• Fenolik : fenol (0,2-0,5%)


• Asam benzoat dan garam (0,2-0,3%)
• Methyl Parabens (0,02-0,3%)
• Benzil alkhol (3,0%)
• Thenoxythanol (0,5-1,0%)
• Bronopri (0,01-0,1%)
3. Antioksida
misalnya butilhidrokxyasisale 0,05-0,02% butil hidrokxilzdoena (0.07-0.1%) propil
galiyate (1%) antioksida hidrofili misalnya natriumetabi sulfat (0,01%-0,1%), natrium
sulfat (0,1%).

4. Tuliskan sifat ideal dari basis suatu pasta


 David Jones, 2008 : 78 Fast Track Pharmaceutical DosageForm and Design. Pharmaceutical Press
: London
 Marriot. J. F. Keith A. W Cristopher. Down B 2010. Hal : 78, Pharmaceutical Coumpending and
Dispending 2 th Edition. Pharmaceutical Press : London
 Allen. L.V. Nicholas E. P . Howard. C. A. 2011 : 274 Pharmaceutcal Dosage Form and Delivery
Sistem 9 th . Lipincont Wiliiams Willkins : Philadelphia
Sifat ideal dari basis suatu pasta terdiri dari :
a. Kecepatan pelepasan bahan obat dan basis yang diinginkan
b. Absorbsi obat topical atau perkutan yang diinginkan
c. Okulasi kelembapan yang diinginkan dari kulit
d. Stabilitas obat dalam basis
e. Efek obat bila ada konsistensi/ kondisi lain dari basis
f. Hilangnya basis melelalui pencucian dengan air yang diinginkan
g. Stabil
h. Mudah dibersihkan dari kulit
i. pHnya harus sesuai dengan kulit
j. Memungkinkan sebagai pembawa obat yang baik
k. Emolien sehingga mendeteksi hilangnya air dan tampak aplikasi karena pembentukan retensi
oklusif yang sangat baik pada kulit terutama hidrofobik
l. Persamaan hidrofobik oleh karena itu sulit dikeluarkan dari kulit dengan mencuci dan sulit
diterapkan pada permukaan basah
m. High konsentrasi rendah (lebih kecil 5%) air yang dapat dimasukkan kedalam basis hidrolarbon
n. Kimia
o. Mampu menampung volume air yang besar
p. Tidak oklusif
q. Dapat dengan mudah dicuci dari kulit dan dari pakaian
r. Secara estetika menenangkan
s. Umumnya kompotibel dengan sebagian besar agent terapeutik

5. Metode-metode pembuatan pasta


 Allen.L V Nicholas. E. P. Howard C. A. 2009:279 Pharmaceutical Dosage Form And
Drug Delivery System. Lipincont Williams Willkins : Philadelphia
 Ansel. H. C. 2011: 515 Penghantar Bentuk Sediaan Farmasi. Ahli Bahasa Ibrahim. F.
UI Press : Jakarta
 Jones. D.2008:85-86 Pharmaceutical Dosage Form And Design. Pharmaceutical Press :
London
 Marrot. J. F. Keith A.W. Down B. 2010 Pharmaceutical Coumpending And Dispending
2 th Edition. Pharmaceutical Press : London
 Voight. R.1995 : 3379 Buku Pembelajaran Teknologi Farmasi. Diterjemahkan Oleh
Saendan N. S . UGM. Press : Yogyakarta

Metode pembuatan pasta yaitu :


 Pasta umumnya dibuat dengan cara mencampurkan zat padat langsung kedalam system
yang dikentalkan dengan pengerus sebagian basis untuk membentuk massa seperti
parlex, tetapi bila bahan untuk menggerus dan menghaluskan digunakan untuk membuat
komponen,,
 Dibuat pencampuran langsung/pemanasan untuk melarutkan dasar sebelum
penggolongan yang telah dihaluskan dan diayak,
 Untuk membuat pasta serbuk terderpersi halus disuspensikan di dalam fase luar, yang
jika sifatnya mirip pembawa salep, boleh di panaskan atau di leburkan terlebih dahulu.
Untuk menjamin distribusi bahan padat yang homogen khusunya untuk terbentuknya
jalasangkur di perlukan alat homogen berupa penggoli atau penggeliling, tiga slinder
pejal, pencampuran dilakukan dengan dua fase yaitu mencampur dua tahap secara
bersama, dan menambahkan fase cair bersama non cair setelah selesai suhu dikurangi
sampai suhu kamar.
 Triturasi : Pencampuran kecil basis, sedikit demi sedikit hingga homogen .Levigasi :
Penggabungan oleh dasar bubuk yang sukar larut . Panaskan semua komponen gel
(kecuali dengan air) sampai kira-kira 90oC ,Panaskan air sampai kira-kira 90oC dan
Tambahkan air ke minyak, aduk terus. Hindari pengadukan yang kuat karena akan
menghasilkan gelombang

6. Evaluasi kestabilan yang dilakukan pada sediaan pasta


 Agoes Goeswin. 2012 : 297 Menurut Sediaan Farmasi Liquida Semi Solid. Penerbit ITB :
Bandun
 Shayne, 2008 : 284-285 ,Pharmaceutical Manufacturing Handbook. Production and
Process. Jonh Winy & Song Ind : New Jersey
 Voight R 1994 : 377-384 Menurut Buku Pelajaran Tehnologi Farmasi. Diterjemahkan Oleh
Saedan N. S . UGM. Press : Yogyakarta
Kestabilan yang dilakukan pada sediaan pasta yaitu :
1. Daya menyerap air: sebagai bilangan air yang di gunakan untuk mengkarakterisasi basis absorbsi
2. Kandungan air: ada tiga cara yang dapat di lakukan untuk menentukan kandungan air yaitu
penentuan kehilangan akibat pengeringan, cara penyulingan dan cara titrasi kasi fischer. Untuk
menghitung kandungan di gunakan formula tersebut :

𝐹 100.(𝑎−𝑏)
% air = 𝑝

Keterangan:
F = Harga aktif dari kerutan standar (mg air/m)
a = larutan standar yang di butuhkan (ml)
b= larutan standar yang di butuhkan penelitian /blanko (ml)
p= penimbangan zat (mg)
3. Konsistensi, untuk mekarakterisasikan sifat berulang, seperti sifat lemak dari gel, melalui sebuah
angka ukur dapat di lakukan dengan ekstensometer.
4. Penyebaran kemampuan penyebaran dan salep penentuannya di lakukan dengan extensometer.
5. ukuran partikel
6. Uji kualitas produk topical secara umum seperti: identifikasi keseragaman kandungan, pengotor,
PH, kandungan air, limit mikroba, kadar pengawet antimikroba, kandungan antioksidan dan
pengawet sterilissasi harus di lakukan untuk sediaan topical
7. Pengisian minimal merupakan penentuan berat adalah volume bersih kandungan yang di nyatakan
pada tabel
8. Kandungan mikroba,Melalui pengujian P. aureginira dan S. aureus guna meminimalkan kandungan
mikroba terutama sediaan yang mengandung air cenderung lebih muda mengalami pertumbuhan
mikroba, oleh karena itu di tambahkan pengawet antimikroba.
9. Label; di kemas baik dalam wadah bermulut lebar maupu di dalam tube logam adalah pabrik .
10. Penyimpanan: disimpan dalam wadah tertutup rapat untuk mencegah kontaminasi dan tempat yang
sesui untuk melindungi sediaan dari pancar
11. Pemberian label seperti “larut dalam air” , adalah “larut dalam minnyak”
12. Pengujian viskofitas dan pengujian in-vitro untuk menjamin sediaan dan uji in-vitro dengan sel
difusi untuk menentukan profil pelepasan obat.

You might also like