You are on page 1of 13

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN TB PARU

TERHADAP UPAYA PENGENDALIAN TB


DI PUSKESMAS SIDOMULYO KOTA PEKANBARU
Refica Dewita Sarmen
Surya Hajar FD
Suyanto
reficadewitasarmen@gmail.com

ABSTRACT

Tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis, which remains


a global health threat. In Indonesia pulmonary TB is still a serious health problem with
incidence rates are quite high. Pulmonary TB can be contained and prevented if people have
knowledge and a good attitude so as to produce the appropriate control measures. The
purpose of this study is to describe the knowledge and attitudes of TB patients in order to
control efforts of TB in Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru.The study was conducted in June
2016. This is a descriptive obeservational study with crosecctional approach. The instrument
used was a questionnaire about knowledge, attitudes, and actions. The number of
respondents is 31 patients of TB who were registered on the form of TB 06 in Puskesmas
Sidomulyo Kota Pekanbaru and it has meet inclusion criteria of study. Results showed that
sex characteristic of patients were predominantly male as many as 23 people (74,2%) and the
most productive among patients aged 18-40 years as many as 20 people (64,5%).
Characteristics by education level showed as many as 19 patients (61,3 %) was high school
graduates and 90,3% had undergone treatment > 2 months. The result showed that
respondents who have a quite good level of knowledge about tuberculosis as many as 12
people (38,7 %). Based on the attitudes showed that a positive attitude as many as 27 people
(87%) and quite good level of actions as many as 4 people (13%).

Keyword: Attitude,Action, Knowledge,Tuberculosis

(WHO) TB merupakan penyebab kedua


PENDAHULUAN
kematian dari penyakit infeksi dunia yang
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit dinyatakan sebagai global emergency pada
infeksi kronis yang masih merupakan tahun 1993.1 WHO memperkirakan terdapat
permasalahan serius yang ditemukan pada 9,6 juta insiden kasus TB pada tahun 2014
penduduk dunia termasuk Indonesia. meningkat dari 9 juta insiden kasus TB
Penyakit paru yang disebabkan oleh dengan angka kematian berkisaran 1,5 juta
Mycobacterium tuberculosis ini ditemukan orang.2,4 Centers for disease Control and
telah menginfeksi hampir sepertiga Prevention (CDC) melaporkan terdapat
penduduk dunia dan telah menjadi masalah total 9.563 kasus TB di Amerika Serikat
kesehatan utama secara global . pada tahun 2015 dengan rata-rata 3 kasus
Berdasarkan World Health Organization baru per 100.000 populasi.3
Jom FK Volume 4 No. 1 Februari 2017
Data WHO menunjukkan Indonesia melalui saluran (bronchus) atau penyebaran
adalah penyumbang kasus TB terbesar langsung ke bagian tubuh lainnya. Penyakit
ketiga dunia setelah China dan India dan ini umumnya menimbulkan tanda-tanda
berada pada peringkat kelima negara dan gejala yang sangat bervariasi pada
dengan kasus TB tertinggi di Dunia pada masing-masing penderita, mulai dari tanpa
tahun 2014. Berdasarkan laporan WHO gejala hingga gejala yang sangat akut.7
Global Tuberculosis Report 2015 Indonesia Menurut penelitian yang dilakukan
termasuk dalam 22 negara dengan beban oleh Paul et all (2015) menyatakan 99 %
TB tertinggi di dunia dengan jumlah responden pernah mendengar tentang TB
keseluruhan kasus yang tercatat tahun 2014 dan tahu bahwa TB merupakan salah satu
sebanyak 324.539 kasus dan jumlah kasus penyakit yang menular. Mayoritas
baru mencapai 322.806. Jumlah kasus responden tahu bahwa TB dapat ditularkan
pengobatan ulang di luar relaps sebanyak selama pengobatan dan sebagian
sebanyak 1.733 kasus TB.4 menyatakan bahwa malnutrisi, lingkungan
Prevalensi kasus TB di Indonesia yang tidak sehat, dan ketidaksadaran
berdasarkan Riskedas (2013) terdapat menjadi faktor resiko untuk terjadinya TB.8
sekitar 0,4 % dari jumlah penduduk Penelitian di Somalia oleh Tollosa et all
Indonesia. Dengan kata lain, setiap 100.000 (2014) menyatakan bahwa 72,4 %
penduduk Indonesia terdapat 400 orang responden berpendapat batuk yang lama
yang terdiagnosis menderita TB paru ( lebih dari dua minggu) menjadi salah satu
positif. Hasil Riskesdas tersebut tidak gejala dari TB dan gejala lainnya seperti
mengalami perubahan seperti hasil batuk berdarah (52,2 %) serta nyeri dada
Riskesdas (2007) yang menghasilkan angka ( 29 %). 9
prevalensi yang sama yaitu 0,4 %.5,6 Program penanggulangan penyakit
Tuberkulosis (TB) adalah suatu TB paru salah satunya melalui pendidikan
penyakit menular yang sebagian besar kesehatan. Hal ini diperlukan karena
disebabkan kuman mycobacterium masalah TB paru banyak berkaitan dengan
tuberculosis. Kuman tersebut biasanya masalah pengetahuan dan perilaku.10
masuk ke dalam tubuh manusia melalui Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
udara pernafasan ke dalam paru, kemudian mengenai penyakit TB adalah salah satu
kuman tersebut dapat menyebar dari paru faktor pencegahan penularan penyakit TB.
ke bagian tubuh lain melalui sistem Pendidikan kesehatan mengenai penyakit
peredaran darah, sistem saluran limfa, TB dapat berupa pengetahuan dan sikap

Jom FK Volume 4 No. 1 Februari 2017


pasien terhadap penyakit TB. Pengetahuan sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan
dan perilaku yang kurang mengenai eksklusi penelitian. Data primer penelitian
penyakit TB akan menjadikan pasien diperoleh dari jawaban responden
berpotensi sebagai sumber penularan yang penelitian yaitu pasien TB paru dan data
berbahaya bagi lingkungan.11 Oleh karena sekunder diperoleh dari rekam medik di
itu pentingnya seorang dengan TB untuk Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru.
memiliki pengetahuan dalam pencegahan HASIL PENELITIAN
agar tidak menularkan kepada orang lain. Berdasarkan tabel 4.1 terdapat
Berdasarkan data yang diperoleh dari kelompok umur terbanyak adalah
Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru diketahui kelompok umur 18-40 tahun yaitu
terdapat 1370 total kasus di Pekanbaru pada sebanyak 20 orang (64,5%) sementara
tahun 2015. Puskesmas Sidomulyo kelompok umur 41-60 tahun yaitu
merupakan salah satu puskesmas dengan sebanyak 10 orang (32,3%) dan kelompok
jumlah kasus TB tertinggi dan memiliki umur >60 tahun sebanyak 1 orang (3,2 %).
angka kesembuhan TB yang cukup rendah. Responden dengan jenis kelamin laki-laki
Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik lebih banyak dari perempuan yaitu
untuk melakukan penelitian mengenai sebanyak 23 orang (74,2%) dan perempuan
gambaran pengetahuan dan sikap pasien sebanyak 8 orang (25,8%). Berdasarkan
TB terhadap upaya pengendalian TB di tingkat pendidikan terbanyak dari
Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru. responden yang diteliti yaitu tamat SD
sebanyak 4 orang (12,9 %) , tamat SMP
METODE PENELITIAN
sebanyak 5 orang (16,1%), diikuti dengan
Desain penelitian ini bersifat deskriptif tamat SMA sebanyak 19 orang (61,3%) dan
secara cross sectional dengan tamat sarjana sebanyak 3 orang (9,7%).
mengumpulkan dan mengolah data untuk Kategori pekerjaan dengan jumlah
mengetahui gambaran pengetahuan dan terbanyak antara lain terdapat 25 orang
sikap pasien TB paru terhadap upaya (80,6 %) berkerja sebagai pegawai swasta/
pengendalian TB di Puskesmas Sidomulyo wiraswasta, sebanyak 2 orang (6,4 %) yang
Kota Pekanbaru bekerja sebagai PNS, sebanyak 4 orang
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas (13%) belum bekerja. Anggota keluarga
Sidomulyo Kota Pekanbaru. Waktu responden yang pernah atau terkena TB
penelitian di mulai Juni 2016. Sampel paru adalah sebanyak 1 orang (3,2%) yaitu
penelitian ini ditentukan secara total pada anak perempuan, sebanyak 1 orang

Jom FK Volume 4 No. 1 Februari 2017


(3,2 %) yaitu pada ayah dan yang terbanyak Tamat 3 9.7
adalah 29 orang (93,6%) menyebutkan Akademi/
tidak pernah anggota keluarganya terkena sarjana
TB paru. Lama pengobatan yang dijalani Jumlah 31 100
responden adalah selama 6 bulan pada 4 Lama
orang (19,05%), 5 bulan pada 2 orang Pengobatan
(9,55%), 4 bulan pada 4 orang (19,05%), 3 1 bulan 3 9.7
bulan pada 6 orang (28,5 %), dan diikuti 2 bulan 5 16
selama 2 bulan pada 4 orang (19,05 %) 3 bulan 9 29
serta 1 bulan sebanyak 1 orang (4,8 %). 4 bulan 6 19.4
Tabel 4.1 Distribusi karakteristik sosio- 5 bulan 2 6.5
demografi pasien TB pari pada form TB
6 bulan 6 19.4
06 (BTA +) di Puskesmas Sidomulyo
Kota Pekanbaru. (n=31 orang) Jumlah 31 100
Karakteristik Jumlah
Anggota
sosio- Frekuensi Persentase keluarga yang
demografi (%) pernah
Umur menderita TB
18-40 tahun 20 64.5 Paru
41-60 tahun 10 32.3 Kakek/nenek - -
>60 tahun 1 3.2 Ayah/ibu 1 3.2
Jumlah 31 100 Suami/Istri/ - -
Jenis Kelamin Saudara 1 3.2
Laki-laki 23 74.2 Anak/cucu - -
Perempuan 8 25.8 Tidak ada 29 93.6
Jumlah 31 100 Jumlah 31 100
Tingkat 4.2 Gambaran pengetahuan pasien TB
Pendidikan paru terhadap upaya pengendalian
penyakit TB di Puskesmas Sidomulyo
Tidak sekolah - - Kota Pekanbaru.
Tamat SD 4 12.9 Hasil pengukuran pengukuran
Tamat SMP 5 16.1 pengetahuan pasien TB paru terhadap
Tamat 19 61.3 upaya pengedalian penyakit TB di
SMA/SMK Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru
menunjukan sebagian besar pasien TB
memiliki tingkat pengetahuan yang baik
Jom FK Volume 4 No. 1 Februari 2017
sebanyak 12 orang (38,7 %), cukup Tabel 4.3 Distribusi frekuensi sikap
sebanyak 16 orang (51,6 %) dan sisanya pasien TB paru terhadap upaya
memiliki pengetahuan kurang sebanyak 3 pengendalian TB di Puskesmas
orang (9,7 %). Hal ini dapat dilihat pada Sidomulyo Kota Pekanbaru.
tabel 4.2 dibawah ini. Sikap Jumlah
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi N %
pengetahuan pasien TB paru terhadap
upaya pengendalian TB di Puskesmas Positif/ baik 27 87
Sidomulyo Kota Pekanbaru. Negatif/ 4 13
Pengetahuan Jumlah tidak baik
N %
Jumlah 31 100
Baik 12 38,7
Cukup 16 51,6
4.4 Gambaran tindakan pasien TB paru
Kurang 3 9,7 terhadap upaya pengendalian penyakit
TB di Puskesmas Sidomulyo Kota
Jumlah 31 100
Pekanbaru
4.3 Gambaran sikap pasien TB paru Hasil pengukuran tindakan pasien
terhadap upaya pengendalian penyakit
TB paru terhadap upaya pengendalian
TB di Puskesmas Sidomulyo Kota
Pekanbaru penyakit TB di Puskesmas Sidomulyo Kota
Hasil pengukuran sikap pasien TB
Pekanbaru menunjukan bahwa sebagian
paru terhadap upaya pengendalian penyakit
besar pasien TB paru memiliki tindakan
TB di Puskesmas Sidomulyo Kota
yang baik yaitu sebanyak 10 orang
Pekanbaru. Menunjukan bahwa sebagian
(32,3%), diikuti dengan tindakan yang
besar pasien TB paru memiliki sikap yang
cukup sebanyak 12 orang (38,7%) dan
positif/ baik yaitu sebanyak 27 orang (87
kurang sebanyak 9 orang ( 29 %). Hal ini
%) dan pasien TB paru yang memiliki
dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini.
sikap negatif/ tidak baik yaitu sebanyak 4
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi tindakan
orang ( 13 %). Hal ini dapat dilihat pada pasien TB paru terhadap upaya
pengendalian TB di Puskesmas Sidmulyo
tabel 4.3 dibawah ini.
Kota Pekanbaru.
Tindakan Jumlah
N %
Baik 10 32,3
Cukup 12 38,7
Kurang 9 29
Jumlah 31 100

Jom FK Volume 4 No. 1 Februari 2017


tahun sedikitnya 1 juta orang, hal ini dapat

PEMBAHASAN terjadi karenakan laki-laki lebih mudah


terpapar penyakit akibat penurunan sistem
Penelitian ini bersifat deskriptif
imun seperti TB paru akibat kebiasan laki-
dengan menggunakan pendekatan
laki yang suka mengkonsumsi alkohol dan
crossectional yang telah dilaksanakan pada
rokok. Riestina menjelaskan penelitian
bulan Juni 2016. Penelitian ini bertujuan
dinegara maju menunjukan bahwa laki-laki
untuk mengetahui gambaran pengetahuan
memiliki resiko tertular akibat kontak dan
dan sikap pasien TB paru terhadap upaya
beraktifitas diluar lebih besar dari pada
pengendalian penyakit TB di Puskesmas
perempuan, sehingga lebih memudahkan
Sidomulyo Kota Pekanbaru. Responden
penularan penyakit TB paru dari orang
yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak
lain.24
31 orang sesuai dengan kriteria inklusi
Berdasarkan hasil penelitian yang
penelitian dan instrumen yang digunakan
telah dilakukan didapatkan bahwa
adalah kuesioner yang meliputi
responden yang berusia terbanyak adalah
pengetahuan, sikap, dan tindakan pasien
usia 18-40 tahun yaitu sebanyak 20 orang
TB terhadap upaya pengendalian penyakit
(64,5 %), usia 41-60 tahun sebanyak 10
TB di Puskesmas Sidomulyo Kota
orang (32,3 %) dan usia >61 tahun
Pekanbaru yang dirujuk dari Riestina
sebanyak 1 orang (3,2 %). Menurut
(2015).
pendapat peneliti usia sangat berperan
Berdasakan hasil penelitian yang
dalam angka kejadian penyakit TB. Hal ini
dilakukan pada bulan Juni 2016 didapatkan
sesuai dengan penelitian Manallu (2010)
hasil bahwa karakterstik jenis kelamin
yang menyatakan bahwa 75 % karakteristik
responden terbanyak adalah pada laki-laki
usia pasien TB paru di Indonesia adalah
yaitu sebanyak 23 orang (74,2 %) dari total
kelompok dengan rentang antara usia 15-49
31 orang responden. Hasil ini sejalan
tahun yang merupakan kategori usia
dengan penelitian yang dilakukan oleh
17
produktif. Hal ini menurut peneliti
Riestina didapatkan hasil bahwa jenis
dikarenakan pada usia produktif terdapat
kelamin yang paling banyak adalah laki-
kecendrungan untuk banyak melakukan
laki yaitu sebanyak 38 orang (56.8 %).24
interaksi dan memiliki mobilitas yang
Pada penelitian Tasnim laki-laki lebih
tinggi di luar rumah sehingga lebih rentan
banyak yaitu sebanyak 872 responden
untuk tertular penyakit tuberkulosis. Pada
(55.6%).26 Menurut WHO jumlah laki-laki
penelitian Asiah k karakteristik responden
yang meninggal akibat TB paru dalam satu

Jom FK Volume 4 No. 1 Februari 2017


terbanyak berada pada usia 31-40 tahun yang berjumlah 25 orang (57,1 %).
yaitu sebanyak 27.8%. 27 Karakteristik lain pada penelitian ini adalah
Hasil penelitian menunjukan bahwa PNS/ TNI Polri dan tidak bekerja. Menurut
karakteristik tingkat pendidikan responden peneliti hasil penelitian ini memiliki
terbanyak adalah SMA/SMK yaitu hubungan dengan tingkat aktivitas yang
sebanyak 19 orang (61,3 %). Hal ini sejalan memungkinkan penularan kuman TB yang
dengan penelitian Asiah didapatkan lebih mudah dari penderita TB paru. Pada
karakteristik tingkat pendidikan pasien TB dasarnya bekerja sebagai wiraswasta seperti
paru Poli Paru di RSUD Arifin Achmad berdagang, memiliki resiko lebih rentan
adalah SMA/SMK yaitu sebanyak 59 orang tertular dengan penderita TB paru
(51,3%).27 Tingkat pendidikan merupakan dikarenakan pekerja melakukan kontak
salah satu faktor pengendalian penularan dengan banyak orang.
penyakit TB paru. Pendidikan merupakan Hasil pengukuran tingkat
usaha dasar untuk mengembangkan pengetahuan pasien TB paru terhadap
kemampuan dan kepribadian yang penyakit pada pasien TB paru diwilayah
berlangsung seumur hidup. Semakin tinggi Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru
pendidikan seseorang, semakin banyak menunjukkan tingkat pengetahuan pasien
pengetahuannya dan tinggi kesadarannya sebagian besar berada pada kategori baik
tentang hak yang dimilikinya untuk yaitu sebanyak 12 orang (38,7 %) dan
memperoleh informasi tentang upaya cukup yaitu sebanyak 16 orang (51,6 %).
pengendalian penularan penyakit TB paru Hasil penelitian ini sejalan dengan
sehingga menuntut dirinya agar penelitian yang dilakukan di Medan oleh
memperoleh keselamatan jiwanya. Simanulang didapatkan hasil dari 25
Rendahnya tingkat pendidikan akan responden (52%) memiliki tingkat
berpengaruh pada pemahaman mengenai pengetahuan yang baik dan penelitian yang
upaya pengendalian penularan penyakit TB dilakukan oleh Djannah di Yogyakarta
paru. Sedangkan pasien dengan tingkat mengatakan bahwa sebagian besar
pendidikan yang lebih tinggi akan responden berada pada kategori baik
mempengaruhi perilakunya dalam upaya dengan jumlah respon 20 dari 37 responden
pengendalian penularan penyakit TB paru. (54.1%).28,29 Penelitian ini juga sejalan
Berdasarkan hasil penelitian dengan penelitian yang dilakukan oleh
menunjukan bahwa karakteristik pekerjaan Sembiring di Tapanuli Tengah yang
responden umumnya adalah wiraswasta menyatakan bahwa pengetahuan pasien TB

Jom FK Volume 4 No. 1 Februari 2017


paru berada pada kategori baik sebanyak 36 pengetahuan yang baik akan menghasilkan
dari 58 responden (62.1%).30 sikap yang baik dari responden dengan TB
Pengetahuan adalah hasil terhadap paru dan membantu dalam upaya
suatu objek setelah melakukan pengendalian TB paru. Djannah melakukan
penginderaan.7 Pengetahuan dapat penelitian di Yogyakarta tentang sikap
dipengaruhi oleh faktor internal dan pasien terhadap pasien TB paru dan
eksternal, dimana faktor eksternal terdiri diidaptkan hasil berada pada kategori
dari pendidikan, pekerjaan dan umur. baik.29
Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi Sikap merupakan suatu predisposisi
oleh lingkungan dan sosial budaya. Pada yang digunakan untuk merespon suatu
pengetahuan responden juga dapat objek baik secara positif atau negatif pada
dipengaruhi oleh umur, daya tangkap dan situasi, maupun konsep dan orang. Sikap
pola fikir seseorang sehingga pengetahuan yang berorientasi pada respon adalah
yang diperoleh akan semakin baik. 31 perasaan mendukung atau tidak mendukung
Pengetahuan yang baik sangat serta kesiapan dalam bereaksi terhadap
diharapkan dalam mencegah dan suatu objek.33 Sikap yang terbentuk
menanggulangi penyakit TB paru. Tingkat bergantung pada persepsi seseorang dalam
pengetahuan yang rendah dalam upaya mengintrepretasikan sesuatu dan bertindak
mencegah dan menanggulangi penyakit TB atas dasar hasil intrepretasi yang
paru dapat menjadi faktor resiko terjadinya diciptakannya.32 Salah satu faktor yang
penularan TB paru.33 Pengetahuan yang mempengaruhi dalam pembentukan sikap
kurang dapat terjadi karena minimnya adalah pengetahuan yang dimiliki
informasi serta tidak adekuatnya informasi seseorang. Semakin tinggi tingkat
yang didapatkan dan diterima oleh pengetahuan yang dimiliki seseorang akan
responden. 31 memberi kontribusi pada terbentuknya
32
Hasil pengukuran terhadap sikap sikap yang baik. Berdasarkan penelitian
responden dengan TB paru diwilayah kerja yang telah dilakukan peneliti didapatkan
Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru, bahwa masih ada pasien yang memperoleh
didapatkan hasil bahwa pasien umumnya informasi yang negatif terhadap
memiliki sikap yang berada pada kategori penyakitnya sehingga pasien merasa malu
positif/baik sebanyak 27 orang (87 %) dan untuk membicarakan penyakitnya. Sikap
sikap yang negatif/tidak baik dan diikuti pasien tersebut berubah setelah
sebanyak 4 orang (13%). Menurut peneliti diperolehnya tambahan informasi tertentu

Jom FK Volume 4 No. 1 Februari 2017


melalui persuasif serta tekanan dari dan tindakan masyarakat, faktor pemungkin
kelompok sosialnya. Sehingga dapat yaitu mencakup keterjangkauan fasilitas
disimpulkan bahwa seseorang dapat pelayanan kesehatan masyarakat dan faktor
memperoleh sikap yang baik terhadap penguat yaitu bentuk dukungan tokoh
upaya pengendalian penyakit TB jika masyarakat maupun petugas-petugas
pengetahuan yang diperolehnya juga baik kesehatan.35
dan memadai. Perilaku yang terwujud dalam
Hasil pengukuran tindakan pada bentuk tindakan sangat dipengaruhi oleh
pasien TB paru dalam upaya pengendalian tingkat pengetahuan dan sikap dari pasien
penyakit TB di Puskesmas Sidomulyo Kota TB paru. Tindakan pasien seperti
Pekanbaru menunjukan bahwa pasien TB melakukan pemeriksaan dahak, menutup
paru memiliki tindakan baik sebanyak 10 mulut ketika batuk, meningkatkan daya
orang (32,3 %), cukup sebanyak 12 orang tahan tubuh, tidak membuang dahak
( 38,7 %), dan kurang sebanyak 9 orang (29 disembarang tempat, meminum obat TB
%). Hal ini sesuai dengan penelitian yang secara rutin, dan sebagainya merupakan
dilakukan Riestina, sebagian besar pasien tindakan yang baik dilakukan oleh pasien.
memiliki tindakan yang baik sebanyak 9 Berdasarkan hasil penelitian yang telah
orang (13,5 %) dan cukup sebanyak 39 dilakukan peneliti didapati bahwa
orang (58,2%).24 Hasil penelitian gambaran tindakan untuk pengendalian
Sembiring menunjukan sebaliknya yaitu penularan penyakit TB dalam kategori yang
sebagian besar pasien memiliki tindakan baik.
kurang sebanyak (96,6%) sehingga dapat SIMPULAN DAN SARAN
disimpulkan bahwa sikap yang baik tidak 6.1 SIMPULAN
selamanya menghasilkan tindakan yang Berdasarkan penelitian yang telah
24,29
baik. dilakukan untuk mengetahui gambaran
Suatu sikap belum tentu otomatis pengetahuan dan sikap pasien TB paru
terwujud dalam suatu perilaku yang terlihat terhadap upaya pengendalian TB di
7
melalui tindakan. Ada beberapa faktor Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru
yang mempengaruhi perilaku di tingkat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
kesehatan. Menurut Green terdapat tiga 1. Pada penelitian ini didapatkan
faktor utama yang mempengaruhi perilaku pengetahuan pasien TB paru terhadap
antara lain faktor predisposisi yaitu upaya pengendalian penyakit TB di
mencakup lingkungan,pengetahuan, sikap, Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru,

Jom FK Volume 4 No. 1 Februari 2017


sebagian besar masuk dalam kategori baik 2. Pasien TB paru
yaitu sebanyak 12 orang (38,7 %), cukup a. Meningkatkan kesadaran pasien
sebanyak 16 orang ( 51,6 %) dan sisanya dalam menambah informasi
memiliki pengetahuan kurang sebanyak 3 mengenai penyakit TB paru dalam
orang (9,7 %). upaya pengendalian penyakit TB
2. Sikap pasien TB paru terhadap serta mempraktikan edukasi yang
upaya pengendalian penyakit TB di diberikan dalam kehidupan sehari-
Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru. hari.
Penelitian menunjukan bahwa sebagian 3. Peneliti lain
besar pasien TB paru memiliki sikap yang a. Menggunakan penelitian ini
positif/ baik yaitu sebanyak 27 orang (87%) sebagai suatu acuan dalam
dan pasien TB paru yang memiliki sikap penelitian selanjutnya terhadap
negatif/ tidak baik yaitu sebanyak 4 orang upaya pengendalian penyakit TB
( 13 %). paru.
3. Tindakan pasien TB paru
DAFTAR PUSTAKA
terhadap upaya pengendalian penyakit TB
di Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru 1. Widoyono. 2008. Penyakit tropis :
menunjukan bahwa sebagian besar pasien epidemiologi,penularan,pencegaha,
TB paru memiliki tindakan yang baik yaitu &pemberantasannya.Jakarta:
sebanyak 10 orang (32,3 %) diikuti dengan Erlangga
tindakan yang cukup sebanyak 12 orang 2. World Health Organization. Global
(38,7%) dan kurang sebanyak 9 orang tuberculosis report 2014. Geneva;
( 29 %). 2014
6.2 SARAN 3. CDC. Leveling of Tuberculosis
Berdasarkan hasil penelitian yang Incidence-United States, 2013-
telah dilakukan, maka peneliti memberikan 2015. Atlanta, GA: US Department
saran sebagai berikut: of health and human services,
CDC;2016.
1. Kepala puskesmas
http://cdc.gov/tb/statistics/.
a. Meningkatkan pemberian edukasi
4. World Health Organization. Global
mengenai penyakit TB paru melalui
tuberculosis report 2015. Geneva;
sosialisasi kepada pasien TB paru
2015
dalam upaya pengendalian penyakit
TB di Puskesmas Sidomulyo.
Jom FK Volume 4 No. 1 Februari 2017
5. [RISKESDAS] Riset Kesehatan 11. Entjang I. 2000. Ilmu Kesehatan
Dasar 2013. Jakarta . Badan Masyarakat. Jakarta; PT. Citra
Penelitian dan Pengembangan Aditya Bakti; hal. 53-55
Kesehatan, Departemen Kesehatan, 12. Price SA, Wilson LM. 2005.
Republik Indonesia. Patofisilogi konsep klinis proses-
6. [RISKESDAS] Riset Kesehatan proses penyakit. Alih bahasa Pendit
Dasar 2007. Jakarta . Badan BU,et.all., editor edisi bahasa
Penelitian dan Pengembangan Indonesia, Hartanto H. Ed 6 Vol 2.
Kesehatan, Departemen Kesehatan, Jakarta. EGC; hal 852.
Republik Indonesia 13. Kementrian Kesehatan Republik
7. Notoadmojo S. 2011. Ilmu Indonesia. Profil Kesehatan
Kesehatan Masyarakat: Ilmu & Indonesia 2014. Jakarta.
Seni. Jakarta: Rineka Cipta Kementrian Kesehatan RI; 2015.
8. Paul,et all., Knowledge and attitude 14. Kementrian Kesehatan Republik
of key community members Indonesia. Pedoman nasional
towards tuberculosis : mixed pengendalian tuberkulosis. Edisi 2.
method study from BRAC TB Jakarta; 2014
control areas in Bangladesh. BMC 15. Sudoyo AW, et.all.,2006. Buku ajar
Public Health. 2015; p. 5 Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
9. Tollosa et all., Community Fakultas Kedokteran Universitas
knowledge, attitude, practices Indonesia
towards tuberculosis in Shinile 16. Tanto, Chris, et.all., 2014. Kapita
town, Somali regional state, eastern selekta kedokteran: essentials
ethiopia: a cross-sectional study. medicine. Edisi IV. Jakarta: Media
BMC Public Health. 2014. p.3 Aesculapius Fakultas Kedokteran
10. Infanti, Titi. Pengaruh pendidikan Universitas Indonesia
kesehatan terhadap pengetahuan, 17. Manalu HSP. Faktor-faktor yang
sikap, dan tindakan pencegahan mempengaruhi kejadian
penularan Tuberkulosis paru pada tuberkulosis paru dan upaya
keluarga di kecamatan Sitiung penanggulangannya. Jurnal Ekologi
kabupaten Dhramasraya tahun Kesehatan;2010;ha1 340-346
2010. [skripsi] Padang: Universitas 18. Bani, Said Fatqol. 2015. Hubungan
Andalas. antara tingkat pengetahuan dan

Jom FK Volume 4 No. 1 Februari 2017


sikap masyarakat terhadap upaya Puskesmas BagansiapiApi
pencegahan tuberkulosis di wilayah Kecamatan Bangko Kabupaten
keluruhan Dayu. [skripsi] Solo; Rokan Hilir Provinsi Riau. [skripsi]
Universitas Muhamadiyah Pekanbaru;Universitas Riau.
Surakarta. 25. Davey, Patrick. 2005. At Glance
19. Kementrian Kesehatan Republik Medicine. Jakarta: Erlangga
Indonesia Direktorat Jenderal 26. Tasnim S, Rahman A, Hoque FMA.
pengendalian penyakit dan penyehat Patients Knowledge and attitude
lingkungan. Buku saku kader towards tuberculosis in an urban
program penanggulangan TB. setting. Bangladesh; Hindawi
Jakarta. 2009; hal 31-33. Publishing Corporation; 2012.
20. Darmanto, Djojodibroto. 27. Asiah I. 2013 Gambaran perilaku
Respirologi (respiratory medicine). pasien TB paru terhadap upaya
Jakarta: EGC pencegahan penyebaran penyakit
21. Isselbacher, Kurt. 2009. Harrison: TB paru pada pasien yang berobat
Prinsio-prinsip ilmu penyakit dalam di poli paru RSUD Arifin Achmad
(Harrison’s princples of internal Provinsi Riau [skripsi]. Pekanbaru;
medicine). Jakarta; EGC Universitas Riau
22. Peraturan Menteri Kesehatan RI no 28. Simanullang P. Gambaran
5 tahun 2014 tentang Panduan pengetahuan penderita TB paru
Praktik Klinis Bagi Dokter di tentang regimen terapeutik TB paru
Fasilitas Pelayanan Kesehatan di rumah sakit umum herna. Jurnal
Primer. Diakses dari Darma Agung; 2012.
http://peraturan.bkpm.go.id pada 20 29. Djannah SN, Suryani D, Purwati
Maret 2016 DA. Hubungan tingkat pengetahuan
23. Riyanto,A. 2011. Aplikasi dan sikap dengan perilaku
metodologi penelitian kesehatan. pencegahan penularan TBC pada
Cetakan 1. Yogyakarta: Nuha mahasiswa di asrama manokwari
Medika. hl.83 Sleman, Yogyakarta. Jurnal
24. Riestina, Sri Endah. Kesehatan Masyarakat; 2009; III:
2015.Gambaran Perilaku Penderita hl.214-221
TB Paru dalam Mencegah 30. Sembiring SM. Perilaku penderita
Penularan Kontak Serumah di TB paru positif dalam upaya

Jom FK Volume 4 No. 1 Februari 2017


pencegahan penularan tuberkulosis
pada keluarga di Kecamatan Pandan
Kabupaten Tapanuli Tengah.
[skripsi] Medan; 2012
31. Nurfadillah, Yovi I, Restuastuti T.
Hubungan pengetahuan dan
tindakan pencegahan penularan
pada keluarga penderita
tuberkulosis paru di ruang rawat
inap paru di RSUD Arifin Achmad
Provinsi Riau. JOM FK;1(2);2014
32. Astuti S. 2013. Hubungan tingkat
pengetahuan dan sikap masyarakat
terhadap upaya pencegahan
penyakit tuberkulosis di RW 04
keluragahan Lagoa Utara tahun
2013. [skripsi]. Jakarta; Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah;
2013
33. Budiman, A. R. 2013. Pengetahuan
dan sikap dalam penelitian
kesehatan. Jakarta; Salemba Medika
34. Manullang S. 2011. Hubungan
pengetahuan, sikap, dan tindakan
masyarakat tentang faktor
lingkungan fisik rumah terhadap
kejadian tuberkulosis paru di
wilayah kerja puskesmas sukarame
Kecamatan Kualu Hulu Kabupaten
Labuhan Baru Utara. [skripsi].
Medan; Universitas Riau

Jom FK Volume 4 No. 1 Februari 2017

You might also like