You are on page 1of 29

Pengaruh Penggunaan Media Online Terhadap Tingkat Minat Baca Media

Cetak Di Kalangan Mahasiswa Fise UNRIYO

Metode Penelitian Kuantitatif


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mid Semester
dalam Mata Kuliah Metode Penelitian Kuantitatif
Semester IV Jurusan Ilmu Komunikasi
Tahun Akademik 2017/2018

Oleh :
Devi Apriliyani
15330013

Dosen Pembimbing :
Ririn Risnawati, S. Sos., M. Si

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
berjudul “Analisa pengaruh penggunaan media online terhadap tingkat minat baca
media cetak dikalangan mahasiswa UNRIYO” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk
mempelajari cara pembuatan skripsi pada Universitas Respati Yogyakarta. Pada
kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga proposal
penelitian ini dapat selesai.
Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal penelitian ini sebaik
mungkin, penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan proposal
penelitian ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna
bagi para pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Penulis

Devi Apriliyani
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... 1
HALAMAN PENGANTAR ............................................................................... 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................7
1.4 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................7
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Kerangka Konsep dan Teori ....................................................................8
2.1.1. Teori Komunikasi ......................................................................... 8
2.1.2. Model Komunikasi ..................................................................... 8
2.1.3. Teori Komunikasi ..........................................................................9
2.1.3.1 Teori Uses and Gratifications. ................................................. 10
2.1.3.2 Komunikasi Massa ................................................................. 12
2.1.4 Media……………………………………………………………..13
2.1.5 Media Online……………………………………………………..14
2.1.6 Media Cetak………………………………………………………15
2.1.7 Minat11………………………………………………………….15
2.2. Penelitian Sebelumnya ............................................................................13
2.3. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................... 16


3.1. Pendekatan Penelitian..............................................................................16
3.2 Jenis Penelitian .........................................................................................16
3.3 Tipe Penelitian ..........................................................................................16
3.4 Populasi dan Sampel ...............................................................................17
3.4.1 Populasi ...........................................................................................17
3.4.2 Sampel .............................................................................................17
3.5 Operasional Variabel ................................................................................17
3.5.1 Variabel ..........................................................................................17
3.5.2 Indikator
3.6 Teknik Perolehan Data ..............................................................................18
3.6.1 Kuesionar ........................................................................................18
3.7 Teknik Analisa Data ..................................................................................18
3.8 Uji Reliabilitas dan Validitas ....................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Media online merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan


informasi secara online. Media online meliputi detik.com, liputan6.com,
okezone.com dan lan-lain. Media online yang ada di Indonesia pada awalnya
tidak memiliki perbedaan dengan media cetak karena apa yang ada di media
cetak hanya dipindahkan menjadi media online saja. Sehingga kontennya
hampir sama dengan munculnya media online. Dengan berkembangnya
teknologi, industri-industri media yang awalnya menggeluti media cetak mulai
merambah ke media pertelevisian dan sekarang merambah ke media online.
Sehingga masyarakat hampir melupakan media cetak dan mulai tenggelam
dalam dunia yang dipenuhi oleh media.

Media online menggeser media cetak salah satunya yaitu surat kabar.
Karena pada saat ini di kalangan remaja lebih memilih media online untuk
mencari berita dari pada mencari berita pada suratkabar, dikarenakan media
online lebih cepat ,efektif, efisien. Selain itu media online juga memili kita
tampilan yang menarik, selain terdapat gambar juga terdapat, video, audio
visual, sehingga tidak membosankan. Dengan munculnya media baru ini,
membuat semuanya menjadi lebih mudah dan praktis. Praktek jurnalisme juga
akan semakin sulit dihadapi oleh para pekerja media. Ketika mendengar kata
online, yang terlintas dalam benak kita pasti soal menggunakan internet.
Internet adalah penghubung antara satu dengan yang lain, semuanya dapat
saling terhubung meskipun terpisah dengan jarak. Kemudahan dan kepraktisan
dalam menggunakan internet membuat banyak orang tertarik untuk
menggunakannya dan memanfaatkannya dimana internet melahirkan banyak
situs yang dapat kita akses.
Sebelum adanya media online terdapat media cetak, merupakan
media yang digunakan untuk menyampaikan informasi terhadap khalayak
dalam bentuk cetak, salah satunya adalah suratkabar, surat kabar hanya
dapat memuat gambar saja. Surat kabar hanya dibuat secara berkala, tidak
dapat dibuat setiap saat. Karena berita yang termuat pada surat kabar adalah
kejadian yang sudah terjadi kemarin, dan mungkin saja kita sudah
mengetahui berita tersebut sebelum keluar pada surat kabar.
Dengan menggunakan surat kabar kita harus menunggu berita
keesokan harinya karena tidak setiap saat dibuat. Selain itu ukuran surat
kabar yang besar dan sulit apabila kita membaca surat kabar pada kendaraan
umum, pada saat ini dituntut untuk cepat dan tidak ada waktu luang untuk
membaca surat kabar karena jadwal yang padat. Saat ini banyak mahasiswa
yang beralih ke media online, yang lebih cepat, praktis, murah, mudah dan
dapat diakses dimana saja dan kapan saja kita inginkan,dan ukurannya tidak
sebesar surat kabar.
Dengan kekurangan media cetak dan segala kelebihan media online
sehingga membuat pergeseran minat baca dari media cetak kemedia online
di kalangan mahasiswa. Tidak hanya menarik, namun media online sangat
cepat dan mudah untuk di akses dimana saja.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan di atas,
maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
“Seberapa besar pengaruh penggunaan Media online terhadap tingkat
minat baca Media cetak dikalangan mahasiswa FISE UNRIYO ? ”

1.3 Tujuan Penelitian


a. Mengetahui apa yang menjadi penyebab berpindahnya minat membaca
dari media cetak ke media online di kalangan mahasiswa ?
b. Mengetahui bagaimana media online dapat menyebabkan berpindahnya
minat baca mahasiswa dari media cetak ke media online

1.4 Manfaat Penelitian


a. Manfaat Praktis
Mengetahui penggunaan media online relatif lebih disukai oleh
Mahasiswa Fise Unriyo.

b. Manfaat Teoritis
Ilmu komunikasi adalah sarana penyalur pesan kepada khalayak luas
khususnya pesan massa dengan memakai media elektronik, media online
dan media cetak.
1.5 Ruang lingkup penelitian
Penelitian ini mengenai penggunaan media massa online meliputi
detik.com, liputan6.com, okezone.com dan lain-lain, bukan media massa
elektronik seperti TV dan Radio. Kemudian media cetak seperti surat
kabar, majalah, tabloit dan lain-lain digunakan sebagai obyek penelitian
terhadap tingkat minat baca mahasiswa FISE UNRIYO.

.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Konsep


2.1.1 Teori Komunikasi
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari seseorang kepada
orang lain dengan tujuan untuk mempengaruhi pengetahuan atau perilaku
seseorang. Utamanya komunikasi digunakan untuk menyatakan dan
mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang
disekitar kita, untuk mempengaruhi oranglain untuk dapat merasa, berfikir, atau
berperilaku sama seperti apa yang kita inginkan1. serta untuk menyelesaikan
tugas-tugas yang penting bagi diri kita sendiri, untuk memberi makan dan
pakaian pada diri sendiri, memuaskan kepenasaran kita akan lingkungan dan
memupuk hubungan dengan oranglain. Karena komunikasi tidak hanya
ditujukan untuk satu orang atau dua orang, bukan satu arah atau dua arah tetapi
juga ke khalayak luas yang disebut dengan komunikasi massa.

2.1.2 Model Komunikasi


Komunikasi Linear
Komunikasi linear merupakan suatu proses penyampaian pesan dari
seorang komunikator kepada komunikan secara langsung maupun tidak
langsung yang mmanfaatkan berbagai media komunikasi. Dimana
komunikasi ini ini hanya terjadi satu arah saja tanpa terjadi timbal balik
terhadap pesan yang disampaikan komunikator. Sehingga secara singkat
dapat dikatakan bahwa komunikasi linier merupakan komunikasi satu arah.
Claude Shannon dan Warren Weaver mendeskripsikan komunikasi
sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan
ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana
informasi melewati berbagai saluran (channel). Lebih lanjut Claude

1
Morissan. Teori Komunikasi, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta 2013, hlm. 15
Shannon dan Warren Weaver menjelaskan bahwa Model linear berasumsi
bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini
merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan
dalam proses komunikasi. Suatu konsep penting dalam model ini adalah
gangguan (noise), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki
yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan. Gangguan
ini selalu ada dalam saluran bersama sebuah pesan yang diterima oleh
penerima.
Berikut adalah beberapa elemen yang ada di dalam komunikasi
linear, diantaranya adalah:
1. Sumber (source)
Sumber disini merupakan asal dari mana pesan disampaikan.
Dalam hal ini tentu saja yang menjadi sumber yakni komunikator
atau dia yang memberikan pesan atau informasi. Sumber pesan
disini juga dapat berupa media masa dan lain sebagainya dimana
pesan tersebut disematkan. Sumber pesan menjadi elemen yang
pertama dalam komunikasi termasuk dalam komunikasi linier ini.
jika yang menjadi sumber pesan tidak ada maka komunikasi pun
tidak akan terjadi.
2. Pesan
Pesan merupakan elemen penting dalam sebuah komunikasi,
termasuk dalam komunikasi linier. Dimana pesan inilah yang
menjadi inti dari sebuah komunikasi. Pesan dalam komunikasi linier
ini disampaikan secara satu dari seorang komunikator sebagai
sumber pesan ataupun media komunikasi tertentu kepada
komunikan atau penerima pesan tersebut. Kunci dari pesan dalam
komunikasi linier adalah bahwa pesan ini terjadi secara satu arah
tanpa adanya timbal balik dari penerima pesan tersebut.
3. Media
Media dalam komunikasi termasuk dalam model
komunikasi linier ini menjadi sebuah hal yang penting. penggunaan
media yang sesuai tentu akan menunjang tersampainya pesan
dengan baik dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam
komunikasi linier ini media digunakan pada jenis komunikasi yang
tidak langsung yakni biasanya melalui media elektronik maupun
media cetak dan bahkan media digital berupa internet.

3. Penerima (receiver)
Penerima pesan merupakan mereka yang menjadi sasaran
komunikan atau pengirim pesan. Seorang penerima pesan atau
komunikan dalam komunikasi linier ini tidak dapat memberikan
timbal balik atas pesan yang diterima. Jadi dalam komunikasi linear
ini seorang komunikan hanya menerima pesan saja. Bahwa ia hanya
sekedar menerima informasi dari komunikator tanpa dapat
memberikan timbal balik atas informasi atau pesan tersebut.
4. Efek
Efek yang dihasilkan dari model komunikasi linier ini tentu saja
adalah efek tidak langsung. Mengingat, komunikasi linier ini
merupakan komunikasi yang mana si penerima pesan tidak dapat
memberi timbal balik secara langsung alias berupa komunikasi satu
arah. Efek dari komunikasi linear lebih kepada bagaimana si
penerima pesan menyikapi informasi atau pesan yang diterimanya
terlepas dari si pengirim pesan. meskipun dalam hal ini si pengirim
pesan tidak menutup kemungkinan memiliki tujuan dan
mengarapkan efek tertentu dari pesan yang disampaikan.2

2.1.3 Teori Komunikasi


2.1.3.1 Tradisi Teori Komunikasi

2
Herman, “Model Komunikasi Linear”, diakses dari
http://pakarkomunikasi.com/model-komunikasi-linear, pada tanggal 22 September 2017 pukul
11:22
Sibernetika merupakan tradisi yang membahas mengenai suatu sistem
yang kompleks dimana berbagai elemen yang terdapat didalamnya saling
mepengaruhi. Teori-teori yang terdapat pada tradisi sibernetika menawarkan
perspektif yang luas yaitu bagaimana berbagai variasi yang luas dari proses
fisik, biologi, sosial dan perilaku bekerja. Komunikasi dipahami sebagi
sistem yang terdiri dari bagian-bagian atau variabel yang mempensgaruhi
satu sama lain, sistem juga membentuk sekaligus mengawasi karakter dari
keseluruhan sistem dan sebagaimana sitem organism, sistem tersebut juga
mencapai keseimbangan dan juga perubahan. Gagasan menjadi mengenai
sistem menjadi inti dari pemikiran sibernetika.3
Gagasan mengenai sistem menjadi inti dari pemikiran Sibernetika. Media
adalah contoh yang bagus dari sistem , dalam hal ini sistem Media. Jenis
jenis Media bukanlah bagian yang terisolasi satu sama lain, dan hubungan
mereka harus dipelajari secara cermat agar dipahami bahwa media adalah
suatu sistem dalam meningkatkan minat baca mahasiswa FISE UNRIYO.

2.1.3.2 Teori Uses and Gratification


Secara umum “Uses and Gratifications Theory” (teori penggunaan dan
kepuasan). Teori ini diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Khatz
pada tahun 1974 lewat bukunya The Uses Of Mass Communication;
Current Perpective On Gratification Receach. Teori ini banyak berkaitan
dengan sikap dan prilaku para konsumen, bagaimana mereka
menggunakan media untuk mencari informasi tentang apa yang mereka
butuhkan. Teori ini menyatakan bahwa orang secara aktif mencari media
tertentu dan isi tertentu untuk menghasilkan kepuasan (hasil) tertentu.
bahwa individu atau masyarakat menggunakan media dan isi media massa
untuk memenuhi keperluan-keperluan tertentu yang dapat memberikan
kepuasan bagi mereka. Jadi individu atau khalayak mempunyai kebebasan
yang lebih besar untuk memilih dan menentukan media dan isi media

3
Morissan. Teori Komunikasi, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta 2013, hlm. 43
yang dapat memberikan kepuasan, dibandingkan dengan kekuasaan
media untuk mempengaruhi mereka.4
Teori penggunaan mempunyai lima asumsi dasar, Yakni 1) Audience
aktif dan berorientasi pada tujuan ketika menggunakan media, 2)Inisiatif
untuk mendapatkan kepuasaan media ditentukan oleh audiensi, 3) media
bersaing dengan sumber kepuasan lain, 4) Audiensi sadar sepenuhnya
terhadap ketertarikan, mptif dan penggunaan media, dan 5) Penilaian isi
media dditentukan oleh media.
Teori kepuasan dan penggunaan ini menekankan pada cara melihat
melalui sudut pandang manusiawai. Artinya audien punya kendali pada
media massa. Teori ini mengemukakan bahwa audience memiliki
kebebasan untuk menentukan media mana yang akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhannya dan bagaimana dampak yang akan terjadi pada
dirinya.5
Teori penggunaan dan kepuasaan beroperasi dalam berbagai cara,
Yaitu penggunaan media massa. Meliputi 1) Jenis jenis surat kabar 2)Isi
media 3) Terpaan media 4) Konteks sssosial dan terpaan media.
Seddangkan untuk Pemuasan media meliputi 1) Pengamatan lingkungan
2) Diversi/hiburan 3)Identitas personal 4) Hubungan sosial
Variabel penggunaan Media terbagi atas 3 dimensi, 1) Jumlah waktu,
Dimensi ini menyajikan jumlah waktu yang digunakan dalam
menggunakan media, 2) Jenis ini media, dimensi ini menyajikan jenis
media yang digunakan, 3) Hubungan antara individu dan konsumen media
dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan.
Kemudian Variabel efek atas penggunaan media yaitu, 1) Kepuasan,
Dimensi ini menyajikan informasi perihal evaluasi kemampuan media
untuk memberikan kepuasan, 2) Dependensi media Dimensi ini
menyajikan informasi perihal ketergantungan responden pada media dan
isi media untuk kebutuhannya, 3)Pengetahuan, dimensi ini menyajikan

4
Edi Santosa. Teori Komunikasi, Graha Ilmu, Jakarta 2010, hlm.106
5
Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, Kencana, Jakarta, 2013, hlm 509
perihal persoalan tertentu tentang hal baru yang didapat setelah
menggunkan media.6
Perpindahan minat baca dari media cetak ke media online dikarenakan
dalam media online terdapat konten yang lebih menarik dari pada media
cetak. Meskipun isi yang disampikan sama tapi media online dinilai lebih
praktis karena didalam media online informasi dikemas lebih menarik dari
segi isi, tulisan, gambar serta tatanan bahasa. Sehingga khalayak lebih
tertarik membaca berita melalui media online dibanding media cetak.
Khalayak disini berarti seseorang yang menyampaikan berita
menggunakan media kepada khalayak luas yaitu yang disebut dengan
Komunikasi massa.

2.1.3 Komunikasi Massa


Komunikasi massa adalah proses di mana organisasi media membuat
dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik). Organisasi -
organisasi media ini akan menyebarluasskan pesan-pesan yang akan
memengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu
informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang
beragam. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi
yang kuat di masyarakat. Dalam komunikasi masa, media masa menjadi
otoritas tunggal yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan
menyampaikannya pada khalayak. Media dalam proses penyampaiannya
dibagi menjadi beberapa media komunikasi. Yaitu media cetak, media
online dan media elektronik.
2.1.4 Media
Media menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), bahwa media
dapat diartikan sebagai: (1) alat, dan (2) alat atau sarana komunikasi seperti
majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk. Sehingga dapat dikatakan
media merupakan perantara dari suatu proses komunikasi seperti ketika

6
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, hlm 66
seseorang menulis surat, maka media yang digunakan adalah kertas atau ketika
menelpon menggunakan media telepon.7
Jika, media komunikasi adalah semua sarana atau alat komunikasi dalam
kehidupan manusia baik secara verbal (teks, gambar) maupun non verbal
(mimik muka, gerakan) maka media dalam komunikasi massa dapat berupa
media cetak maupun media online. Media merupakan alat yang digunakan
untuk menyampaikan informasi kepada khalayak baik berupa tulisan, video,
maupun audio.

2.1.5 Media Online


Media online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis
telekomunikasi dan multimedia (baca-komputer dan internet). Didalamnya
terdapat portal, website (situs web), radio-online, TV-online, pers online,
mail-online, dll, dengan karakteristik masing-masing sesuai dengan fasilitas
yang memungkinkan user memanfaatkannya.8
Media online yang dimaksudkan disini adalah media online seperti detik.com,
Okezone.com dan lain-lain. Perpindahan minat baca dari media cetak ke media
online karena pada saat ini dengan berkembangnya IPTEK di Indonesia yang
mampu menyajikan segala sesuatunya dengan instan disertai bumbu-bumbu
tampilan yang menarik serta praktis dari si media online tersebut.

2.1.6 Media Cetak


Adalah media yang menggunakan media cetak seperti kertas, koran, yang
didalamnya ada tulisan yang berupa kata-kata dan kalimat, tetapi tulisan itu
bukanlah tulisan biasa layaknya surat menyurat melainkan tulisan yang disebut
berita yang teknik penulisannya mengikuti kaidah jurnalistik.9 Surat kabar dan
majalah merupakan bagian dari media cetak Media cetak yang dimaksudkan

7
https://id.wikipedia.org/wiki/Media_komunikasi

8
https://id.wikipedia.org/wiki/Media_komunikasi
9
Dr.Rulli Nasrullah,M.Si. Media Sosial, Simbiosa Rekatama Media, Bnadung 2015, hlm. 1
disini adalah media cetak koran. Pada saat ini khalayak lebih memilih media
online dari pada media cetak, hal tersebut terjadi karena media cetak kurang
praktis, pada saat ini khalayak lebih memilih sesuatu yang praktis.
Media cetak merupakan salah satu cara untuk memberikan informasi
terhadap khalayak, namun pada saat ini kurang diminati karena tampilannya
yang tidak praktis, karena sekarang sudah terdapat media baru yang lebih
menarik khalayak untuk mendapatkan berita yaitu media online.

2.1.6 Minat Baca


Minat diartikan sebagai moment dari kecenderungan terarah secara
intensif kepada suatu objek yang dianggap penting. Minat dapat
dikelompokkan sebagai sifat atau sikap yang memiliki
kecenderungan-kecenderungan atau tendensi tertentu. Minat dapat
mempresentasikan tindakan-tindakan, minat tidak dapat dikelompokkan
sebagai pembawa tetapi sifatnya dapat diusahakan, dipelajari, dan
dikembangkan dan minat dapat diartikan sebagai:
1. Minat bukan hasil pembawaan manusia tetapi dapat dibentuk atau
diusahakan, dipelajari, dan dikembangkan.
2. Minat itu dapat dihubungkan untuk maksud-maksud tertentu untuk
bertindak.
3. Secara sempit, minat itu diasosiasikan dengan keadaan social seseorang
dan emosi seseorang.
4. Minat itu biasa membawa inisiatif dan mengarahkan kepada kelakuan
atau tabiat manusia.
Mengenai pengertian membaca, banyak ahli mengemukakan pendapatnya
tentang membaca. “Membaca merupakan kegiatan komplek dan sengaja,
dalam hal ini berupa proses berpikir yang didalamnya terdiri dari berbagai
aksi pikir yang bekerja secara terpadu mengarah kepada satu tujuan yaitu
memahami makna paparan tertulis secara keseluruhan”
Membaca adalah proses psikologi yag melibatkan penglihatan, gerak mata,
ingatan pengetahuan mengenai kata yang dapat dipahami dan pengalaman
membacanya. Membaca adalah kegiatan yang dilakukan berupa
penerjemahan simbol atau huruf ke dalam kata dan kalimat yang memiliki
makna bagi seseorang.
Tujuan umum orang membaca adalah untuk mendapatkan informasi baru.
Dalam kenyataanya terdapat tujuan yang lebih khusus dari kegiatan membaca,
yaitu:
1. Membaca untuk tujuan kesenangan. Termasuk dalam kategori ini adalah
membaca novel, surat kabar, majalah, dan komik.
2. Membaca untuk meningkatkan pengetahuan seperti pada membaca
buku-buku pelajaran buku ilmu pengetahuan.
3. Membaca untuk melakukan suatu pekerjaan, misalnya para mekanik
perlu membaca buku petunjuk, ibu-ibu membaca booklet tentang resep
masakan, membaca prosedur kerja dari pekerjaan tertentu.
Menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Proyek
Pengembangan Buku dan Minat Baca (1996:8) :
Minat baca adalah keinginan kuat yang disertai usaha-usaha seseorang
atau masyarakat untuk membaca dan orang yang mempunyai minat baca yang
besar ditunjukkan oleh usaha memperoleh bahan bacaan, kesediaan seseorang
menyediakan waktu untuk mebaca, alasan dan tujuan membaca, serta
kesadaran akan manfaat membaca. Orang yan mempunyai minat baca yang
kuat akan menjadikan membaca sebagai suatu kebiasaan sekaligus kebutuhan,
penghargaannya terhadap bahan-bahan bacaan, orang yang membaca ,
tempat-tempat daa kegiatan yag berkaitan dengan membaca juga akan
meningkat.
“Minat baca merupakan jiwa yang mendorong seseorang berbuat sesuatu
terhadap membaca, ditunjukan dengan keinginan yang kuat untuk
melakukan kegiatan membaca” (Darmono, 2007:214). Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan minat baca adalah sebagai
kejadian dari kecenderungan hati untuk memperhatikan kata-kata tertulis
yang melibatkan penglihatan, gerakan mata, pembicaraan, ingatan
pengetahuan mengenai kata-kata yang dapat dipahami dan pengalaman
membacanya yang dilakukan secara intensif.

1. Indikator minat baca


Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui indikator dari minat baca
adalah:
1. Alasan dan tujuan seseorang membaca
Pertanyaan mengapa membaca atau tidak membaca hanya dapat
diterangkan bila diketahui apa yang menjadi keperluan komunikasi. Ada
beberapa alasan yang biasanya mendorong seseorang mau membaca:
a. Membaca berguna bagi pembangunan, perluasan wawasan dan untuk
mengenal orang lain.
b. Untuk mengenal dunia dan lingkungan.
c. Untuk mencapai pengetahuan tentang segala sesuatu.
d. Untuk kepentingan belajar di sekolah.
e. Untuk ketenangan dan mengurangi ketegangan berfikir.
f. Untuk mengusir kebosanan mengisi waktu luang.
Menurut Hans E. Gierl (Kurt Franz/Bernhard Meier. 1986:8-9) alasan
yang mendorong seseorang untuk membaca ada tiga yaitu:
a. Keinginan untuk menangkap dan menghayati yang dijumpai di
dalamnya, disadari oleh hasrat berorientasi pada dunia dan
sekelilingnya dan untuk dapat menjelaskan adanya dunia dan
sekelilingnya itu.
b. Adanya hasrat untuk mengatasi atau setidaknya melonggarkan
keterikatan manusia.
c. Untuk mencari keteraturan dan bentuk, mencari apa arti dan makna
kehidupan manusia
Sedangkan tujuan siswa dalam membaca menurut Wiryodijoyo dalam
Nurbiyanti (1989:57-58) adalah :
a. Untuk kesenangan.
b. Untuk penerapan praktis.
c. Untuk mencari informasi khusus yang sedang dibuat.
d. Untuk mendapatkan gambaran umum tentang sesuatu.
e. Untuk mengevaluasi buku secara kritis.
f. Untuk menangkap butir-butir yang penting sebuah tulisan.
g. Untuk mengetahui isi materi bahan bacaan dengan cepat.
h. Untuk memperkuat pemahaman dan membaca pikiran.
i. Mengerti dengan jelas untuk mengingat informasi dan
menggunakannya.
j. Mengembangkan kemampuan konsentrasi dan arti yang lebih dalam.
Apabila siswa sudah mengerti mengapa dia membaca maka akan
timbul motivasi membaca dalam dirinya. Timbulnya motivasi yang tinggi
akan menumbuhkan minat baca, sehingga motivasi memegang peranan
penting dalam proses membaca.
2. Menyediakan waktu untuk membaca
Menurut Tarigan dalam Nurbiyanti (1986:102) “alasan umum untuk
tidak membaca adalah kekurangan waktu”. Memang sebagai pelajar,
siswa mempunyai banyak tugas yang memakan waktu cukup banyak,
akan tetapi jika dapat mengatur waktunya maka siswa bisa
mengalokasikan waktunya untuk membaca walaupun singkat, paling tidak
lima belas menit atau tiga puluh menit. Jika kegiatan ini tetap dilakukan
setiap hari maka tanpa terasa akan menjadi suatu kebiasaan. Jika
membaca sudah menjadi kebiasaan maka siswa akan melakukan aktivitas
ini dimanapun dia berada.
3. Kesadaran akan manfaat membaca
Membaca adalah kunci untuk membuka gerbang ilmu kesemestaan,
sementara buku adalah jendela dunia yang terhampar luasnya.
Manfaat membaca adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Pengembangan Diri
Dengan membaca seseorang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan.
Sehingga daya nalarya berkembangan dan berpandangan luas yang akan
bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Seorang pustakawan harus
banyak membaca untuk mengembangkan prestasi dan meningkatkan
karir mereka.
2. Memenuhi Tuntutan Intelektual
Dengan membaca buku, pengetahuan bertambah dan perbendaharaan
kata-kata meningkat, melatih imajinasi dan daya pikir sehingga terpenuhi
kepuasan intelektual.
3. Memenuhi Kepentingan Hidup
Dengan membaca akan memperoleh pengetahuan praktis yang
berguna dalam kehidupan sehari-nari. Misalnya dengan membaca cara
perawatan buku, maka akan diperoleh pengetahuan perawatan buku.
4. Meningkatkan Minatnya Terhadap Suatu Bidang
Seseorang yang senang buku internet misalnya dengan makin
membaca buku-buku tentang internet, minatnya akan meningkatkan untuk
mempelajarinya lebih mendalam.
5. Mengetahui Hal-hal yang Aktual
Dengan membaca seseorang dapat mengetahui peristiwa-peristiwa
yang terjadi di lingkungan tanpa harus pergi ke lokasi, misalnya : adanya
gempa bumi, banjir, kebakaran dan peristiwa wayang lain..
4. Usaha untuk memperoleh bahan bacaan
Seseorang yang memiliki minat baca yang tinggi akan menjadikan
membaca sebagai kebiasaan sehingga seseorang yang telah terbiasa
dengan membaca akan merasa ada yang kurang jika satu hari saja tidak
membaca. Seseorang yang memiliki minat baca yang tinggi maka dia
akan berupaya untuk memperoleh bahan bacaan yang diinginkan.10

10
http://saefisarwan.blogspot.co.id/2015/01/contoh-landasan-teori.html
2.1 Tinjauan Pustaka
Sebelumnya telah dilakukan penelitian serupa yang berjudul ( Studi
Eksplanatif Perbandingan Tingkat Kepuasan Mahasiswa FISIP UAJY Pada Koran
Kompas dan Portal Kompas.com) Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.
Dengan metode eksplanatif yang menjelaskan perbedaan tingkat kepuasan audiens
antara Kompas dan Kompas.com. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa FISIP
UAJY yang diambil melalui teknik purposive random sampling dengan jumlah
populasi sebanyak 1424 orang dan sampel sebesar 93 responden. Penelitian ini
membandingkan nilai harapan (GS) dan nilai persepsi kepuasan (GO) konsumen
Kompas dan Kompas.com untuk memperoleh tingkat kepuasan. Kemudian, melihat
perbandingan tingkat kepuasan kedua media tersebut. Pengujian terhadap
perbandingan mean dilakukan dengan uji t sampel berpasangan.
Uji mean dilakukan pada Kompas dan Kompas.com untuk menegaskan
perbedaan yang ada. Untuk menguji tingkat signifikasinya dilakukan dengan
menggunakan uji t untuk sampel berpasangan. Hasil perbandingan nilai rata-rata
Gratification Sought dan Gratification Obtained secara keseluruhan menyatakan
Kompas.com lebih memuaskan daripada Kompas. Secara parsial Kompas tidak dapat
memenuhi kebutuhan aspek informasi, identitas personal, integrasi dan interaksi
sosial, dan kepuasan hiburan. Kompas.com mampu memenuhi kebutuhan semua
aspek yaitu informasi, identitas personal, integrasi dan interaksi sosial. Hasil
pengujian paired sampel t-test menunjukkan bahwa ditinjau dari aspek informasi tidak
memiliki perbedaan tingkat kepuasan yang positif dan signifikan antara koran Kompas
dan portal Kompas.com. Hasil pengujian dari aspek identitas personal, aspek integrasi
dan interaksi sosial, dan aspek hiburan memiliki perbedaan yang signifikan antara
koran Kompas dan portal Kompas.com.
Yang membedakan dari penelitian sebelumnya adalah subjeknya, yaitu
pada penelitian sebelumnya subjeknya adalah mahasiswa yang memiliki
keriteria tertentu pada FISIP Universitas Atmajaya Yogyakarta, maka pada
penelitian ini adalah mahasiswa FISE di Universitas Respati Yogyakarta
khususnya pada Program Studi S1 Ilmu Komunikasi. Selain itu juga objek
pada penelitian sebelumnya yaitu segala bentuk penggunaan yang dilakukan
oleh informan dalam menggunakan media online sebagai sumber informasi
akademis, sementara pada penelitian ini objeknya adalah perpindahan minat
baca dari media cetak ke media online.
Penelitian yang kedua yang berjudul
MEDIA ONLINE DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi
Korelasi Antara Aktivitas Menggunakan Media Online Kompas.com dengan
Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi
Swadana Transfer Angkatan 2008 FISIP UNS) oleh Dian Satya.
Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratifications yang memusatkan perhatian
pada penggunaan (uses) media untuk mendapatkan kepuasan (gratifications) atas
kebutuhan seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
hubungan antara aktivitas menggunakan media online Kompas.com dengan
pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Swadana
Transfer angkatan 2008 FISIP UNS dan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
antara motivasi menggunakan media online Kompas.com dengan aktivitas
menggunakan media online Kompas.com dikalangan mahasiswa jurusan Ilmu
Komunikasi Swadana Transfer Angkatan 2008 FISIP UNS. Penelitian ini merupakan
tipe penelitian penjelasan (explanatory research), dengan pendekatan kuantitatif,
dengan menggunakan metode survey, teknik pengumpulan data adalah teknik
kuesioner dan dokumentasi.
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sebelas Maret Surakarta, dengan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Swadana
Transfer Angkatan 2008 FISIP UNS yang berjumlah 134 mahasiswa dan yang pernah
menggunakan media online Kompas.com. Sampel yang diambil sebanyak 30% dari
populasi sebanyak 134 mahasiswa. Metode analisis data menggunakan korelasi Tata
Jenjang Spearman, hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel harga kritik (t
student) pada tingkat kepercayaan 95% dan df=38. Hasil penelitian menunjukkan :
Pada hasil analisa data antara aktivitas menggunakan media online Kompas.com
(variabel X) dengan pemenuhan kebutuhan informasi (variabel Y) dikalangan
mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Swadana Transfer Angkatan 2008 FISIP UNS,
dari hasil tersebut diketahui bahwa t hitung lebih besar dari pada t tabel yaitu 3,579 >
1,697 dan 3,579 > 1,684. Jadi kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang
signifikan. Sedangkan hasil analisa data antara motivasi menggunakan media online
Kompas.com (variabel Z) dengan aktivitas menggunakan media online Kompas.com
(variabel X) dikalangan mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Swadana Transfer
Angkatan 2008 FISIP UNS, dari hasil tersebut diketahui bahwa t hitung lebih besar
dari pada t tabel yaitu 2,513 > 1,697 dan 2,513 > 1,684. Jadi kedua variabel tersebut
mempunyai hubungan yang signifikan.11
Yang membedakan dari penelitian sebelumnya adalah hubungan antara
motivasi menggunakan media online Kompas.com dengan aktivitas menggunakan
media online Kompas.com, sedangkan pada penulis lebih kepada pengaruh
penggunaaan media online terhadap tingkat minat baca media cetak di kalangan
mahasiswa Fise UNRIYO.

2.3 Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh penggunaaan media online terhadap tingkat minat baca
media cetak di kalangan mahasiswa Fise UNRIYO

Ha : Ada pengaruh penggunaaan media online terhadap tingkat minat baca media
cetak di kalangan mahasiswa Fise UNRIYO

11
http://www.kompasiana.com/rizki_ubaidilah/perkembangan-media-online-di-indonesia_568e0c1
df29673a00734ef54
2.4 Kerangka Penelitian

Komunikasi

Model komunikasi Linear

ttransaksional transaksional
transaksional transaksional
 ahdghjlghjtransaksional
Teori Komunikasi

 Tradisi Teori Komunikasi

( Sibernetika )

 Teori Uses and Gratification

Komunikasi Massa

Media Online Minat baca Media Cetak


OoOnlo
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian
pendekatan kuantitatif. Yaitu penelitian yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta hibungan-hubungannya. Yang bertujuan
mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, melalui
perhitungan ilmiah berasal sampel orang-orang atau penduduk yang diminta
menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survey untuk menentukan
frekuensi dan persentase tanggapan mereka.

3.2 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid
dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu
pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan, dan mengatasi permasalahan dilakukan dengan
jenis penelitian Penelitian deskriptif. Yaitu penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen)
tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu
dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Seberapa besar pengaruh penggunaan Media online terhadap
tingkat minat baca Media cetak dikalangan mahasiswa FISE UNRIYO ”

3.3 Tipe Penelitian


Tipe penelitian ini dilakukan dengan survey. Survey yaitu metode
pengumpulan data primer dalam memberikan pernyataa-pernyataan kepada
responden individu. Dan dalam penelitian biasanya dilakukan dengan
menyebar kuesioner atau wawancara.
3.4 Populasi Dan Sampel

3.4.1 Populasi
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kelayakan Pengaruh
Penggunaan Media Online Terhadap Tingkat Minat Baca Media Cetak Di
Kalangan Mahasiswa Fise UNRIYO angkatan 2015

3.4.2 Sampel
Setelah megetahui jumlah populasi, maka penelitian dapat mengetahui
kerangka sampel yang berupa hasil observasi dan pendataan secara manual,
dan diketahui sampel dalam penelitian ini yaitu Mahasiswa Fise UNRIYO
Angkatan 2015. Setelah mengetahui sampel, maka langkah selanjutnya
adalah menentukan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling.
Yaitu teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa
pertimbangan tertentu yang bertujuan agara data yang diperoleh nantinya
lebih representatif (Sugiyono: 2010)

3.5 Operasional Variabel


3.5.1 Variabel
Variabel dalam penelitian ini yaitu Penggunaan Media dan Minat
baca

3.5.2 Indikator
Indikator dalam penelitian ini:
3.5.2.1 Indikator Penggunaan Media
1. Jenis-jenis Media
2. Isi Media
3. Terpaan Media
4. Konteks Sosial
3.5.2.2 Indikator Minat baca
1. Alasan dan tujuan seseorang membaca
2. Menyediakan waktu untuk membaca
3. Kesadaran akan manfaat membaca

3.6 Teknik Perolehan Data


Dalam setiap kegiatan penelitian selalu ada kegiatan pengumpulan
data. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menurut
Sulistyo-Basuki (2006:147) meliputi:

3.6.1 Kuesioner
Kuesioner adalah pertanyaan terstruktur yang diisi sendiri oleh
responden atau diisi oleh pewawancara yang membacakan pertanyaan dan
kemudian mencatat jawaban yang diberikan. Pertanyaan yang akan
diberikan pada kuesioner ini adalah pertanyaan menyangkut fakta dan
pendapat responden, sedangkan kuesioner yang digunakan pada penelitian
ini adalah kuesioner tertutup, diamana responden diminta menjawab
pertanyaan dan menjawab dengan memilih dari sejumlah alternative.
Keuntungan bentuk tertutup ialah mudah diselesaikan, mudah dianalisis,
dan mampu memberikan jangkauan jawaban.

3.7 Teknik Analisis Data


Teknik analisa data di gunakan dalam penelian ini untuk mendapatkan
uraian yang benar dari beberapa para ahli, yakni dengan cara mempelajari dan
membaca buku- buku, dan dipublikasikan sebagai bahan referensi yang ada
hubungan dengan penulisan penelitian ini. Sedangkan metode pengumpulan
data lainnya tetap relevan untuk dilakukan guna mendapatkan data sekunder
yang dibutuhkan dalam kerangka penulisan penelitian ini, agar hasil penelitian
dapat mewujudkan adanya konseptual yang legitimasi menurut konsep
penelitian faktual dan dapat dipertanggung jawabkan hasilnya. Hasil
kuesioner diolah melalui Teknik analisa data SPSS versi 2.3 dengan uji
Descriptive Analitic.

3.8 Uji Reliabilitas dan Validitas

Hasil Uji Reliabilitas dapat dinilai pada nilai Cronbach’s Alpha, jika nilai
Alpha >0,50 maka kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi variabel
adalah Reliabel. Nilai Cronbach’s Alpha adalah 0,565 jadi dibawah 0.50
maka Reliabel.12

12
Sujarweni Wiratna, Belajar mudah SPSS, Global Media Informasi, Yogyakarta, 2007, hlm.194

You might also like