You are on page 1of 59

BUKU KURIKULUM

Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis


Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya


Malang
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat-Nya, kami
dapat menyelesaikan pembuatan Buku kurikulum Program Studi Pendidikan Dokter
Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UB. Buku ini merupakan buku acuan
yang berisi rencana dan pengaturan penyelenggaraan kegiatan pendidikan yang meliputi
tujuan pendidikan, isi, bahan pelajaran, cara pencapaian dan penilainan yang digunakan
sebagai pedoman penyelengaraan kegiatan pendidikan. Dengan adanya buku kurikulum
ini diharapkan upaya pencapaian kompetensi peserta didik dapat lebih optimal.
Kompetensi utama dan tambahan yang ada di dalam buku kurikulum mengacu pada
Standar Kompetensi yang dikeluarkan oleh Kolegium Pulmonologi dan Kedokteran
Respirasi dan sudah disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.
Buku kurikulum ini diharapkan akan mengalami proses evaluasi dan perbaikan
secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran khususnya di bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi. Hal tersebut
sejalan dengan upaya peningkatan kualitas lulusan peserta didik.

Malang, 2016

Tim Kurikulum
Program Studi Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
FKUB Malang

DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................... i
Daftar Isi………………………………………………………………………………… ii
Bab I Landasan kurikulum..................................................................................... 1
Bab II Tujuan pendidikan...................................................................................... 3
Bab III Kompetensi lulusan.................................................................................... 4
Bab IV Materi dan pokok bahasan........................................................................ 6
Bab V Metode pembelajaran................................................................................. 37
Bab VI Sumberdaya.............................................................................................. 47
Bab VII Evaluasi hasil pembelajaran..................................................................... 55
Bab VIII Evaluasi program dan kurikulum............................................................. 56

BAB I
LANDASAN KURIKULUM

Dalam melaksanakan proses pendidikan ada 3 komponen yang terkait yaitu


Kolegium, Institusi Pendidikan dan Rumah Sakit Pendidikan. Kolegium Pulmunologi dan
Kedokteran Respirasi sebagai badan otonom bertanggung jawab terhadap kualitas
pendidikan dokter Spesialis Paru, melalui penyusunan Standar Kompetensi Nasional
Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi. Daftar kompetensi ini memuat
kompetensi minimal yang harus dicapai selama pendidikan. Institusi Pendidikan dalam
hal ini adalah Program Studi Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (PS PKR) bertugas
menyusun kurikulum yang mengacu pada Standar Kompetensi Nasional yang sudah
dibuat oleh Kolegium, sedangkan Rumah Sakit Pendidikan bertanggung jawab sebagai
institusi yang memfasilitasi proses pencapaian kompetensi tersebut.
Sebagai salah satu upaya penjaminan mutu pendidikan, kurikulum pendidikan
secara makro dan mikro harus selalu dievaluasi berkala, agar dapat dinilai
kesesuaiannya dengan kebutuhan dan kondisi pelayanan kesehatan respirasi saat ini.
Standar Kompetensi Nasional Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi tahun
2016 disusun sebagai revisi Standar Kompetensi sebelumnya. Selain menyesuaikan
dengan analisis kebutuhan terbaru, standar ini juga menggunakan Standar Kompetensi
Dokter Indonesia (SKDI) yang telah disahkan KKI (Konsil Kedokteran Indonesia) tahun
2012 sebagai pertimbangan. Dengan upaya menyelaraskan kompetensi dokter sesuai
SKDI, kompetensi Dokter Spesialis dan kompetensi Dokter Subspesialis Pulmonologi
dan Kedokteran Respirasi, diharapkan sistem rujukan berjenjang sebagai bagian penting
dari jaminan Kesehatan Nasional yang mulai berlaku tahun 2014 dapat terlaksana
dengan baik. Sistem Level of Achievement (LoA) yang digunakan pada standar
kompetensi ini juga mengacu pada LoA pencapaian kompetensi pada SKDI, agar
kesinambungannya dapat dipahami dan dicapai dengan mudah. Beberapa perubahan
yang dilakukan pada standar kompetensi tahun 2016 ini adalah sebagai berikut :
1. Definisi level kompetensi yang digunakan mengacu pada SKDI tahun 2012, yang
sebelumnya hanya menggunakan 3 level. Level of Achievement (LoA) yang

digunakan adalah tingkat 1 sampai 4 untuk kompetensi penyakit dan tindakan


prosedur. Pada beberapa kompetensi, dimungkinkan pula pencapaian kompetensi
4B (mampu melakukan tatalaksana penyakit atau melakukan secara mandiri suatu
prosedur setelah melalui pelatihan yang disertifikasi oleh Kolegium Pulmonologi
dan Kedokteran Respirasi).
2. Sistematika tahapan pendidikkan. Secara umum standar tahapan pendidikan ini
dibagi menjadi 3 (tiga) bagian besar yaitu Tahap I (merupakan tahap junior dan
pengayaan), Tahap II (tahap senior dan stase dibagian atau bidang lain), Tahap
III (tahap mandiri).
3. Pada bagian akhir dari standar kompetensi ini, dipaparkan pula mengenai strategi
pencapaian kompetensi yang dapat dilakukan oleh institusi pendidikan. Panduan
proses pencapaian kompetensi ini diharapkan dapat mempermudah institusi
pendidikan dan program studi dalam mengimplementasikan standar kompetensi
ini. Standar kompetensi ini adalah acuan bagi program studi dalam pembuatan
kurikulum institusi dan diterjemahkan dalam bentuk modul dan Buku Rancangan
Pengajaran (BRP). Konsekuensi dari penyusunan standar kompetensi adalah
program studi harus menjamin proses pembelajaran yang terjadi, mengakomodasi
pencapaian kompetensi penyakit dan prosedur untuk level 3 dan 4 beserta
evaluasinya. Secara nasional, standar kompetensi ini juga akan diturunkan
menjadi cetak biru (blueprint) atau kisi-kisi Ujian Nasional Kompetensi Dokter
Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Indonesia yang akan dilakukan
di akhir pendidikan.

BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN

Sesuai dengan visi dan misi Program Studi Pulmonologi dan Kedokteran
Respirasi, maka tujuan pendidikan Program Studi Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
FKUB adalah menghasilkan Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan yang terkemuka dan
bertaraf internasional (2030), yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beretika,
dan:
1. Mempunyai ketrampilan klinik yang handal – good clinician
• Menguasai kompetensi yang dibutuhkan sehingga dapat dan berwenang
memberikan pelayanan kesehatan di bidang Pulmonologi dan Kedokteran
Respirasi yang berskala nasional maupun internasional
• Memiliki sikap inovatif, profesional, dan terus bertanggung jawab dalam
menjalankan profesi kedokteran pada suatu sistem pelayanan kesehatan.
• Memiliki kemampuan yang kuat untuk meningkatkan ilmu pengetahuan,
ketrampilan serta sikap profesional dalam bidangnya
2. Mampu mendidik dengan baik – good teacher
• Memiliki kemampuan mendidik tenaga kesehatan dalam bidang Pulmonologi dan
Kedokteran Respirasi
3. Mampu melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat dengan baik- good
scholar
• Memiliki kemampuan melakukan pengembangan keilmuan maupun teknologi
kedokteran melalui kegiatan penelitian
• Memiliki kemampuan untuk melaksanakan pengabdian masyarakat sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
4. Menjadi manajer yang efektif – good manager
• Memiliki kemampuan keterampilan manajerial yang baik untuk bekerja dalam tim
multidisplin dalam menjalankan fungsi good clinician, good teacher, dan good
scholar

MOTTO
Motto Program Studi Pendidikan Pulmonologi & Kedokteran Respirasi FKUB:
“PARU”
Profesional: Bekerja menggunakan kompetensi yang terbaik dan berdasarkan pada
peraturan yang ada.
Akuntabel: Tata kelola program studi dilaksanakan secara transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Respek: Menghargai, menghormati dan saling toleransi terhadap sesama.
Unggul: Mampu mengembangkan keunggulan setiap civitas akademika yang dicapai
dengan cara yang efektif dan efisien.

BAB III
KOMPETENSI LULUSAN

Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran


Respirasi bertujuan menghasilkan Spesialis Paru dan Pernapasan yang mempunyai
kompetensi yang dapat mendukung peran, tugas dan tanggung jawabnya setelah mereka
lulus. Agar seorang Spesialis Paru dan Pernapasan dapat melaksanakan semua peran
dan tugas seperti apa yang diuraikan di atas, maka perlu ditetapkan area kompetensi.
Berbagai referensi dapat digunakan untuk menetapkan area kompetensi dan program
studi mengacu pada formulasi kompetensi umum seperti yang diajukan Accreditation
Council of Graduate Medical Education (ACGME), 2007 dan ditambah dengan area
kompetensi keterampilan melakukan penelitian.
Kompetensi Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dibagi 2 (dua) yaitu
kompetensi utama dan kompetensi tambahan. Kompetensi utama adalah kompetensi
yang harus dicapai agar peserta didik dapat menjalankan fungsinya sebagai SpP yang
dicapai selama menjalani pendidikan, sedangkan kompetensi tambahan adalah
kompetensi yang disarankan untuk dapat dicapai agar memberi nilai tambah pada fungsi
peserta didik sebagai SpP. Kompetensi tambahan didapatkan di luar masa pendidikan,
melalui pelatihan yang tersertifikasi oleh Kolegium Pulmonologi dan Kedokteran
Respirasi.
Pendidikan dokter spesialis paru dan pernapasan yang merupakan kelanjutan
dari pendidikan dokter dan pendidikan dokter spesialis paru konsultan yang merupakan
jenjang pendidikan lanjut pendidikan dokter spesialis paru dan pernapasan adalah
pendidikan berbasis akademik dan profesi. Dalam penjelasan pasal 7 ayat 2 Undang
Undang Praktik Kedokteran, No 29 Tahun 2004 disebutkan bahwa standar umum
pendidikan profesi dokter dan dokter gigi adalah standar yang sesuai dengan peraturan
perundang–undangan yang berkaitan dengan sistem pendidikan nasional. Dengan
demikian diharapkan pendidikan dokter spesialis termasuk dokter spesialis paru dan
pernapasan mempunyai standar yang sama sehingga dihasilkan dokter spesialis paru
dan pernapasan yang bermutu sama.

Standar Pendidikan Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan Indonesia adalah


perangkat penyetara mutu pendidikan dokter spesialis paru dan pernapasan yang dibuat
dan disepakati bersama oleh stakeholder guna menjamin tercapainya tujuan pendidikan
sesuai dengan kompetensi. Standar pendidikan ini dapat digunakan oleh setiap Institusi
Penyelenggara Pendidikan Dokter Spesialis (IPDS) Pulmonologi dan Kedokteran
Respirasi di Indonesia untuk menilai dirinya sendiri serta sebagai dasar perencanaan
program perbaikan mutu proses pendidikan secara berkelanjutan.
Komponen standar pendidikan dokter spesialis paru meliputi isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan serta evaluasi proses pendidikan. Komponen pendidikan tersebut selalu
ditingkatkan secara berencana dan berkala mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi kedokteran, perkembangan ilmu dan teknologi pendidikan kedokteran dan
tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Pencapaian kompetensi lulusan direncanakan dan dicapai secara bertahap
sesuai tahap pendidikan peserta didik (tahap I, II, dan III). Kompetensi lulusan, terdiri
atas :
1. Kompetensi Utama/ Inti
Mencakup minimal 80% dari keseluruhan kurikulum Program Studi Pulmonologi dan
Kedokteran Respirasi, merupakan kompetensi minimal yang wajib dimiliki oleh
Spesialis Paru dan Pernapasan serta ditetapkan oleh Kolegium Pulmonologi dan
Kedokteran Respirasi dan disahkan oleh KKI dalam Buku Standar Kompetensi Dokter
Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi yang berlaku seragam di seluruh
Program Studi Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi. Kompetensi utama dibagi
menjadi 3 (tiga) yaitu :
1. Pendidikan dasar ilmiah
Kompetensi management penyakit dan kompetensi keterampilan klinis yang
terdiri dari 4 tingkat kompetensi yang disusun berdasarkan modifikasi
piramida Miller (knows, knows how, shows, does)
2. Pendidikan bidang kekhususan
3. Rangkaian kegiatan ilmiah yang berhubungan dengan penelitian dan
ketrampilan profesi

2. Kompetensi Tambahan/ Penunjang/ Pendukung


Mencakup maksimal 20% dari keseluruhan kurikulum Prodi Pulmonologi dan
Kedokteran Respirasi, ditetapkan oleh masing-masing PS Pulmonologi dan
Kedokteran Respirasi dengan mekanisme tertentu, sesuai dengan visi dan misi
masing-masing institusi, atau kekhasan yang hendak ditonjolkan dari masing-masing
institusi. Kurikulum penunjang yang diberikan kepada peserta didik adalah tentang
Biomolekuler. Meskipun sudah menjadi bagian dari kompetensi umum, namun materi
yang diberi lebih diperdalam.

Pada Prodi Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran


Universitas Brawijaya, kurikulum disusun mengacu pada kurikulum yang telah ditetapkan
oleh Kolegium Pulmonologi Indonesia yang mempertimbangkan 9 area kompetensi
sebagai berikut:
1. Patient care (pelayanan medis pasien)
2. Medical knowledge (pengetahuan medis)
3. Medical procedure skill (keterampilan prosedur medis)
4. Practice-based learning and improvement (pembelajaran dan pengembangan
berbasis praktik)
5. Interpersonal and communication skill (keterampilan hubungan interpersonal dan
komunikasi)
6. Profesionalism (profesionalisme)
7. System-based practice (praktik berbasis sistem)
8. Teaching (Pengajaran dan Pembelajaran)
9. Riset dan Teknologi Informasi

Kurikulum 2017 ini, merupakan hasil pengembangan dari kurikulum sebelumnya


yang telah mengalami 7 kali perubahan, yaitu pada tahun 2006 dan 2011 terjadi
perubahan lama pendidikan Tahap Senior, pada tahun 2013 terjadi perubahan lama
Tahap Junior dan Mandiri. Pada tahun 2014 ini dikembangkan spiral curriculum,
dimana materi yang disampaikan secara bertahap dan berulang sehingga tercapai
kompetensi yang ditetapkan. Selain itu ditetapkan juga lama studi 8 semester, 3 Tahapan

10

Pendidikan yang mengacu pada semester, penetapan SKS, yang berkaitan dengan
proses belajar mengajar termasuk buku Log.
Pada Tahun 2016, kurikulum PS PDS I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
diubah dimana stase Radiologi dari 8 minggu berubah menjadi 4 minggu, stase
Spirometri/ Body Pletysmograph dan USG thoraks selama 2 minggu dan stase Patologi
Klinik selama 2 minggu. Pada tahun 2017 kurikulum dirubah dan ditetapkan lama studi 7
semester. Kurikulum 2017 ini disesuaikan dengan perkembangan kurikulum dari
kolegium. Ada berbagai macam perubahan pada kurikulum 2017 yaitu tahapan dan lama
stase serta tugas-tugas ilmiah.

11

BAB IV
MATERI DAN POKOK BAHASAN

Kompetensi diperlukan agar seorang dokter mampu menjalankan peran, tugas,


dan tanggung jawab sesuai dengan kewenangannya. Pembagian dan definisi tingkat
kompetensi penyakit di Standar Kompetensi Dokter Spesialis Pulmonologi dan
Kedokteran Respirasi mengacu pada SKDI 2012, yaitu 1, 2, 3A, 3B, dan 4A. Untuk
mengakomodasi kasus penyakit dalam yang lebih kompleks dari kasus level 4A di SKDI,
maka dibuat tambahan definisi level kompetensi 4B, dimana Dokter Spesialis Paru dan
Pernapasan bias mengelola penyakit atau tindakan tersebut secara Mandiri. Kopetensi
yang didapat bisa ditingkatkan lagi setelah lulus baik menjalani pendidikan Subspesialis
ataupun pelatihan yang lainnya sesuai dengan Kolegium Pulmonologi dan Kedokteran
Respirasi.

DAFTAR KOMPETENSI
Tahapan Pendidikan Program Studi Pulmonologi dan Kedokteran Resirasi
Tahap I Tahap 2 Tahap 3
Semester I Semester II Semester III Semester IV Semester V Semester VI Semester VII

DOES
DOES

SWOWS HOW
SWOW HOW PROFESIENCES

KNOWS; SWOW HOW


KNOWS HOW PROFESIENCES

SWOW HOW
PROFESIENCES

12

TINGKAT KOMPETENSI
Sub-Pokok
Pokok Bahasan MATA KULIAH Tahap I Tahap II Tahap III
Bahasan
semester I Semester II Semester III Semester IV Semester V Semester VI Semester VII
Profesionalisme,
etika,
komunikasi
efektif
Profesionalisme 4B 4B 4B 4B 4B 4B 4B
Komunikasi Efektif 4B 4B 4B 4B 4B 4B 4B
Etika 4B 4B 4B 4B 4B 4B 4B
Humaniora 4B 4B 4B 4B 4B 4B 4B
Kesejawatan 4B 4B 4B 4B 4B 4B 4B

Keselamatan Pasien 4B 4B 4B 4B 4B 4B 4B
Riset dan
Teknologi
Informasi –
Tugas Akhir
Filsafat Ilmu 3 3 3 3 3 4B 4B
Metodologi Penelitian 3 3 3 3 3 4B 4B
Statistik 3 3 3 3 3 4B 4B
EBM 3 3 3 3 3 4B 4B
Proposal Penelitian 1 2 3 3 3 4B 4B
Tesis 1 2 3 3 3 4B 4B
Penulisan Ilmiah 2 3 3 3 3 4B 4B

Presentasi Ilmiah 2 3 3 3 3 4B 4B
Ilmu dasar dan
terapan paru
Embriologi paru 2 2 3 3 3 4B 4B
Anatomi Paru 2 2 3 3 3 4B 4B
Fisiologi paru 2 3 3 3 3 4B 4B

13

Imunologi Paru 2 3 3 3 3 4B 4B
Biologi Molekuler dan genetik 2 2 3 3 3 4B 4B
Mikrobiologi dan virologi 2 2 3 3 3 4B 4B
Parasitologi 2 3 3 3 3 4B 4B
Onkologi dasar 2 3 3 3 3 4B 4B
Farmakologi dasar 2 2 3 3 3 4B 4B
Anestesi dan analgesi 2 2 3 3 3 4B 4B
Keseimbangan asam basa 2 3 3 3 3 4B 4B
Nutrisi 2 3 3 3 3 4B 4B
Patologi Anatomik 2 2 3 3 3 4B 4B
Transfusi darah 2 2 3 3 3 4B 4B

Ilmu Pelengkap
Gastroenterologi
Gastroenterologi dan Hepatologi dan Hepatologi
Hematologi Hematologi 2 3 3 3 3 4A 4A
Metabolik dan
2 3 3 3 3 4A 4A
Metabolik dan endokrin endokrin
Nefrologi Nefrologi 2 3 3 3 3 4A 4A
Jantung dan
2 3 3 3 3 4A 4A
Jantung dan Pembuluh Darah Pembuluh Darah
Paru anak Paru anak 2 3 3 3 3 4A 4A
Anestesi dan
2 3 3 3 3 4B 4B
Anestesi dan reanimasi reanimasi
Pra dan
Pascabedah 2 3 3 3 3 4B 4B
Pra dan Pascabedah toraks toraks
Rehabilitasi Paru Rehabilitasi Paru 2 3 3 3 3 4B 4B
Penyakit Saluran
Napas (Airway
Diseases)
Obstruksi saluran napas 2 2 3 3 3 4B 4B

14

Bronkiektasis 2 2 3 3 3 4B 4B
Small airway disease 2 2 3 3 3 4B 4B
SOPT 2 2 3 3 3 4B 4B
sleep-related breathing disorder 1 2 3 3 3 3 3
Trakeitis 2 2 3 3 3 4B 4B
Bronkitis 2 2 3 3 3 4B 4B

Bronkiolitis 2 2 3 3 3 4B 4B
Asma
Asma 2 2 3 3 3 4B 4B

Asma eksaserbasi 2 2 3 3 3 4B 4B
PPOK
PPOK 2 2 3 3 3 4B 4B

PPOK eksaserbasi 2 2 3 3 3 4B 4B
Tumor rongga
toraks
Nodul paru soliter 2 2 3 3 3 4B 4B
tumor paru 2 2 3 3 3 4B 4B
tumor mediastinum 2 2 3 3 3 4B 4B
tumor pleura 2 2 3 3 3 4B 4B

tumor dinding dada 2 2 3 3 3 4B 4B


Kanker Paru
Diagnosis 2 2 3 3 3 4B 4B
Tatalaksana 2 2 3 3 3 4B 4B
Penatalaksanaan efek samping
2 2 3 3 3 4B 4B
kemoterapi
kegawatan pada kanker paru 2 2 3 3 3 4B 4B
Infeksi non
tuberkulosis

15

Pencegahan dan
Pencegahan dan pengendalian pengendalian 2 2 3 3 3 4B 4B
infeksi infeksi
CAP Pneumonia 2 2 3 3 3 4B 4B
HAP 2 2 3 3 3 4B 4B
HCAP 2 2 3 3 3 4B 4B
VAP 2 2 3 3 3 4B 4B
pneumonia atipik 2 2 3 3 3 4B 4B
pneumonia imunokompromais 2 2 3 3 3 4B 4B
pneumonia viral 2 2 3 3 3 4B 4B
pneumonia viral berat 2 2 3 3 3 4B 4B
abses paru Abses Paru 2 2 3 3 3 4B 4B
mikosis paru Mikosis Paru 2 2 3 3 3 4B 4B
Penyakit Parasit
2 2 3 3 3 4B 4B
penyakit parasit di paru Paru
MOTT MOTT 2 2 3 3 3 4B 4B
HIV dan infeksi
2 2 3 3 3 4B 4B
HIV dan infeksi oportunistik oportunistik
bronkiolitis bronkiolitis 2 2 3 3 3 4B 4B
mediastinitis mediastinitis 2 2 3 3 3 4B 4B
New Emerging
2 2 3 3 3 4B 4B
avian influenza disease
empiema Empiema 2 2 3 3 3 4B 4B
parapneumonia 2 2 3 3 3 4B 4B
efusi pleura 2 2 3 3 3 4B 4B
Tuberkulosis
Sindrom obstruksi pasca TB 2 2 3 3 3 4B 4B
TB ekstra paru 2 2 3 3 3 4B 4B
TB poliresisten 2 2 3 3 3 4B 4B
MDR/XDR TB 2 2 3 3 3 4B 4B

16

Tatalaksana efek samping


2 2 3 3 3 4B 4B
pengobatan TB
Pleuritis TB 2 2 3 3 3 4B 4B
Efusi pleura 2 2 3 3 3 4B 4B
Empiema 2 2 3 3 3 4B 4B
chylothorax 2 2 3 3 3 4B 4B
Pneumotoraks 2 2 3 3 3 4B 4B
pneumomediastinum 2 2 3 3 3 4B 4B
hidrotoraks 2 2 3 3 3 4B 4B

Hematotoraks 2 2 3 3 3 4A 4A
Penyakit Paru
Interstisial
Penyakit paru interstisial 2 2 3 3 3 4A 4A
Idiopathic pulmonary fibrosis 2 2 3 3 3 4A 4A
Non specific interstitial pneumonia 2 2 3 3 3 4A 4A
Acute interstitial pneumonia 2 2 3 3 3 4B 4B
Penyakit paru granulomatosis 2 2 3 3 3 4A 4A
Pneumonia obliterans 2 2 3 3 3 4A 4A
Pneumonia hipersensitif 2 2 3 3 3 4A 4A
Collagen vascular disease 2 2 3 3 3 4A 4A
Cystic fibrosis 2 2 3 3 3 4B 4B
Penyakit paru langka (rare lung
2 2 3 3 3 4A 4A
disease)
Diffuse panbronchiolitis 2 2 3 3 3 4A 4A
Pneumonitis akibat yang diketahui
2 2 3 3 3 4B 4B
(obat, radiasi, kemoterapi)
Penyakit paru
akibat kerja dan
lingkungan
penyakit paru akibat kerja 2 2 3 3 3 4B 4B
asma akibat kerja 2 2 3 3 3 4B 4B

17

bronkitis industri 2 2 3 3 3 4B 4B
penyakit paru pada ketinggian 2 2 3 3 3 4B 4B
penyakit paru akibat polusi indoor
2 2 3 3 3 4B 4B
dan outdoor
Penyakit paru pada kedalaman 2 2 3 3 3 4B 4B
kebugaran dan exercise 2 3 4B 4B 4B 4B 4B

pneumokoniosis 2 2 3 3 3 4B 4B
Penyakit Kritis
Respirasi
(Respiratory
Critical Care)
Gagalnapas 2 2 3 3 3 4B 4B
ARDS 2 2 3 3 3 4B 4B
hemoptisis 2 2 3 3 3 4B 4B
Sindroma Vena Kava Superior 2 2 3 3 3 4B 4B
Edema paru 2 2 3 3 3 4B 4B
Pneumotoraks 2 2 3 3 3 4B 4B
pneumotoraks anak 2 2 3 3 3 4B 4B
Efusi pleura 2 2 3 3 3 4B 4B
SeranganAsma 2 2 3 3 3 4B 4B
Near drowning dan drowning 2 2 3 3 3 4B 4B
Trauma inhalasi 2 2 3 3 3 4B 4B
ContusioParu 2 2 3 3 3 4A 4A
Aspirasi 2 2 3 3 3 4B 4B
Aspirasi benda asing 2 2 3 3 3 4B 4B
chylothorax 2 2 3 3 3 4A 4A
Obstruksi jalan napas 2 2 3 3 3 4B 4B
Koagulopati 2 2 3 3 3 4B 4B
DVT 2 2 3 3 3 4B 4B
Ventilasi Mekanis 2 2 3 3 3 4B 4B

18

Penyakit Paru
Kongenital
Penyakit paru kongenital 2 2 3 3 3 4A 4A
sekuester paru 2 2 3 3 3 4A 4A
atelektasis kongenital 2 2 3 3 3 4A 4A
Pulmonary congenital rare disease 2 2 3 3 3 4A 4A
sindrom kartagener 2 2 3 3 3 4A 4A
Polycystic lung disease 2 2 3 3 3 4A 4A

hernia diafragma 2 2 3 3 3 4A 4A
Pencegahan
kebugaranparu 2 2 3 3 3 4B 4B
Vaksinasi 2 2 3 3 3 4B 4B
APD 2 2 3 3 3 4B 4B

Smoking cessation 2 2 3 3 3 4B 4B
Tindakan Paru
Tindakan Intervensi paru 2 2 3 3 3 4B 4B
torasentesis 2 2 3 3 3 4B 4B
torakostomi 2 2 3 3 3 4B 4B
spoeling rongga pleura 2 2 3 3 3 4B 4B
pleurodesis 2 2 3 3 3 4B 4B
biopsi pleura 2 2 3 3 3 4B 4B
transthoracal needle aspiration
2 2 3 3 3 4B 4B
(TTNA/TTB)
blind 2 2 3 3 3 4B 4B
fluoroscopy 2 2 3 3 3 4B 4B
CT-guided 2 2 3 3 3 4B 4B
USG-guided 2 2 3 3 3 4B 4B
Torakoskopi medik 2 2 3 3 3 4B 4B

19

Bronkoskopi 2 2 3 3 3 4B 4B
EBUS Bronkoskopi 2 2 3 3 3 4B 4B
Bronkial
2 2 3 3 3 4B 4B
toilet
uji metilen
2 2 3 3 3 4B 4B
biru
bronkoskopi
2 2 3 3 3 4B 4B
perioperatif
injeksi
2 2 3 3 3 4B 4B
intrabronkus
bilasan
2 2 3 3 3 4B 4B
bronkus
skatan
2 2 3 3 3 4B 4B
bronkus
biopsi
2 2 3 3 3 4B 4B
forseps
biopsi
aspirasi 2 2 3 3 3 4B 4B
jarumm
Kurasan
bronkoalveo 2 2 3 3 3 4B 4B
lar (BAL)
TBNA 2 2 3 3 3 4B 4B
TBLB 2 2 3 3 3 4B 4B
elektrokaute
2 2 3 3 3 4A 4B
r
bronkoskopi
2 2 3 3 3 4A 4B
laser
Intubasi
2 2 3 3 3 4B 4B
trakea
pemasanga
2 2 3 3 3 4A 4B
n stent
LVRS by
bronchosco 2 2 3 3 3 4A 4B
py
Mediastinos
2 2 3 3 3 4A 4B
kopi

20

Aspirasi
2 2 3 3 3 4B 4B
benda asing
pemasanga
n balon 2 2 3 3 3 2 4B
fogarty
cryotherapy 2 2 3 3 3 4A 4B
laser 2 2 3 3 3 4A 4B
bronkoskopi
2 2 3 3 3 4A 4B
navigasi
bronkografi 2 2 3 3 3 2 4B

Uji Faal Paru APE 2 2 3 3 3 4B 4B


Spirometri 2 2 3 3 3 4B 4B
Uji
Bronkodilato 2 2 3 3 3 4B 4B
r
Oksimetri
dan 2 2 3 3 3 4B 4B
kapnografi
analisis gas
2 2 3 3 3 4B 4B
darah
step test 2 2 3 3 3 4B 4B
smwt 2 2 3 3 3 4B 4B
uji latih
2 2 3 3 3 4B 4B
jantung paru
kapasitas
2 2 3 3 3 4B 4B
difusi
pemeriksaa
n volume
statik dan 2 2 3 3 3 4B 4B
dinamik
paru
uji provokasi
2 2 3 3 3 4B 4B
bronkus

21

body
pletysmogra 2 2 3 3 3 4B 4B
phy
bronchospir
2 2 3 3 3 4B 4B
ometry
polysomnog
raphy dan 2 2 3 3 3 4B 4B
sleep study
perasat
2 2 3 3 3 4B 4B
batuk
NOX
2 2 3 3 3 4B 4B
analysis test
exhaled
breath 2 2 3 3 3 4B 4B
condensate
skintigrafi
2 2 3 3 3 4B 4B
vetilasi
skintigrafi
2 2 3 3 3 4B 4B
perfusi

Tindakan
kemoterapi
kemoterapi sistemik 2 2 3 3 3 4B 4B
kemoterapi intrapleura 2 2 3 3 3 4B 4B
targeted terapi 2 2 3 3 3 4B 4B

imunoterapi 2 2 3 3 3 4B 4B

Tindakan lain
Uji tuberkulin 2 2 3 3 3 4B 4B
Uji alergi 2 2 3 3 3 4B 4B
Uji kortikosteroid 2 2 3 3 3 4B 4B
uji resistensi kuman 2 2 3 3 3 4B 4B
BJH kelenjar getah bening 2 2 3 3 3 4B 4B
fluoroskopi 2 2 3 3 3 4B 4B

22

tatalaksana efek samping radioterapi 2 2 3 3 3 4B 4B


Radiologi Toraks
Pembacaan Foto polos dada 2 2 3 3 3 4B 4B
Pembacaan CT Scan toraks 2 2 3 3 3 4B 4B
Pembacaan Perkembangan
2 2 3 3 3 4B 4B
Radiologi baru
Melakukan dan pembacaan USG
2 2 3 3 3 4B 4B
Toraks

Asuhan respirasi
Terapi inhalasi 2 2 3 3 3 4B 4B
Terapi oksigen 2 2 3 3 3 4B 4B

Sepsis dan syok


sepsis
Sepsis dan syok
2 2 3 3 3 4B 4B
septik
Koagulopati 2 2 3 3 3 4B 4B

Penyakit
Vaskuler paru
Edema paru 2 2 3 3 3 4A 4B
Corpulmonale 2 2 3 3 3 4B 4B
Emboli paru 2 2 3 3 3 4A 4B
Penyakittromboembolikronik 2 2 3 3 3 4A 4B
Hipertensiarteripulmoner 2 2 3 3 3 4A 4B
Penyakivenooklusifpulmoner
2 2 3 3 3 4A 4B
(Konsultan)

23

Malformasiarteriovenosapulmoner
2 2 3 3 3 4A 4B
(Konsultan)

Asuhan Paliatif
Asuhan respirasi di rumah 2 2 3 3 3 4B 4B
Pendekatan Nyeri 2 2 3 3 3 4B 4B

End-life care 2 2 3 3 3 4B 4B

Keterangan:
Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan
Lulusan dokter spesialis paru dan pernapasan mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan
mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya
menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter spesialis paru dan pernapasan juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter spesialis paru dan pernapasan mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter spesialis paru dan pernapasan
juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk
3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter spesialis paru dan pernapasan mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada
keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter spesialis paru dan pernapasan mampu menentukan rujukan yang
paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter spesialis paru dan pernapasan juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
3B. Gawat darurat

24

Lulusan dokter spesialis paru dan pernapasan mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada
keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan
dokter spesialis paru dan pernapasan mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.
Lulusan dokter spesialis paru dan pernapasan juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
Lulusan dokter spesialis paru dan pernapasan mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit
tersebut secara mandiri dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter spesialis paru dan pernapasan
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai tahap mandiri dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan.

Pencapaian Kompetensi Dasar Standar Pencapaian selama pendidikan


Mikrobiologi (MK)
Mampu melakukan pemeriksaan langsung BTA (MK1) ≥ 20

Mampu menilai hasil pemeriksaan langsung BTA secara mikroskopik (MK2) ≥20

Mampu membaca hasil biakan M. tb (MK3) ≥20


Mampu membaca hasil uji resistensi M. tb (MK4) ≥20
Mampu menilai hasil pemeriksaan M. tb lanjut (MK5) ≥5
Mampu membuat sediaan apus Gram (MK6) ≥10
Mampu menginterpertasi hasil pemeriksaan Gram (MK7) ≥10
Mampu menginterpertsi hasil biakan dan uji resistensi mikroorganisme (MK8) ≥5
Mampu menginterpertasi hasil pemeriksaan kultur dan serologi jamur (MK9) ≥5

Mampu menilai hasil pemeriksaan uji kulit (IM1) ≥5


Mampu menganalisis hasil pemeriksaan BAL (IM2) ≥5

25

Faal Paru (FP)


Mampu melakukan pemeriksaan spirometri (FP1) ≥25
Mampu menginterpertasi hasil pemeriksaan spirometri (FP2) ≥25
Mampu melakukan uji bronkodilator (FP3) ≥10
Mampu menginterpertasi hasil uji bronkodilator (FP4) ≥10
Mampu melakukan uji provokasi bronkus (FP5) ≥2
Mampu menginterpertasi hasil uji provokasi bronkus (FP6) ≥2
Mampu menginterpertasi hasil pemeriksaan uji latih jantung paru (CPX) (FP7) ≥2
Mampu menginterpertasi hasil pemeriksaan Body Plethysmograph (FP8) ≥2
Radiologi (RT)
Mampu membaca dan menginterpertasi hasil foto toraks (RT1) ≥30
Mampu membaca dan menginterpertasi hasil CT scan toraks (RT2) ≥20
Mampu melakukan manajemen pasien Rawat Inap (RI)
Tuberkulosis paru (RI1) ≥15
Tuberkulosis ekstraparu (RI2) ≥15
Bronkiektasis (RI3) ≥5
Pneumonia (RI4) ≥10
Abses paru (RI5) ≥5
Mikosis paru (RI6) ≥5
Kanker paru (RI7) ≥10
Tumor mediastinum (RI8) ≥5
Asma (RI9) ≥5
Penyakit paru obstruktif kronik (RI10) ≥5
Efusi pleura (RI11) ≥5
Empiema (RI12) ≥5
Pneumotoraks (RI13) ≥5

26

Hidropneumotoraks (RI14) ≥2
Emfisema subkutis (RI15) ≥2
Bula (RI16) ≥2
Edema paru (RI17) ≥2
Bronkitis kronik (R18) ≥2
Emfisema (R19) ≥2
Pneumokoniosis (RI20) ≥2
Sepsis (RI21) ≥2
Hepatitis imbas obat(RI22) ≥2
Sindroma vena kava superior (RI23) ≥2
Empiema (RI24) ≥2
Penyakit paru intertsisial (RI25) ≥2
Aspirasi banda asing (RI26) ≥2
Penyakit paru dengan diabetes melitus (RI27) ≥2
Penyakit paru dengan kelainan jantung (RI28) ≥2
Penyalkit paru dengan kelainan ginjal (RI29) ≥2
Penyakit paru dengan gangguan fungsi kekebalan (RI30) ≥2
Penyakit paru dengan gangguan hati (RI31) ≥2
Penyakit paru yang berhubungan dengan rhinosinusitis (RI32) ≥2

27

BAB V
METODE PEMBELAJARAN

Metode pembelajaran ditekankan pada proses penalaran klinik (clinical


reasoning process) dan penelitian (research) yang mengacu pada kaidah-kaidah metode
ilmiah dengan pendekatan adult learning yang mengintegrasikan teori ke dalam praktik
dan menerapkan good medical practice. Proses penalaran klinik meliputi pendekatan
pemecahan masalah secara ilmiah (scientific problem solving approach) dan
pengambilan keputusan berdasarkan ilmu kedokteran berbasis bukti (evidence- based
medicine) sehingga peserta didik memperoleh pengalaman dan praktik klinik terintegrasi.
Struktur kurikulum terdiri atas tiga tahap, yaitu: I (Junior), II (Senior), dan III (Mandiri)
dengan tujuan dan kompetensi yang harus diraih pada masing-masing tahap. Lama
pendidikan dilaksanakan selama 7 (tujuh) semester dan 90 SKS, namun lama
pelaksanaan pendidikan tersebut dapat lebih cepat sesuai kemampuan masing-masing
peserta didik. Materi pendidikan dikemas dalam bentuk modul pembelajaran dengan
memperhatikan prinsip metode ilmiah, penalaran klinik dan kurikulum spiral yang
memungkinkan peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pelayanan kesehatan dan
tanggung jawab pengelolaan pasien di bawah supervisi sehingga tercapai kompetensi
lulusan Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi.
Secara khusus dan menjadi kekhasan PS Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
FKUB adalah metode yang pembelajaran lebih ditekankan pada proses penalaran klinik
yang mengacu pada kaidah-kaidah ilmiah dan berbasis bukti dengan pendekatan adult
learning serta mengintegrasikan biomolekuler yang merupakan unggulan dari program
studi. Kebebasan berpendapat di forum akademik/ ilmiah sudah dilaksanakan sejak
peserta didik ada di tahap awal proses pendidikan. Program studi pendidikan dokter
spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi diselenggarakan secara sistematik,
terintegrasi antara teori dan praktik, serta berbasis praktik yang komprehensif dengan
melibatkan peserta didik pada seluruh kegiatan pelayanan kesehatan di bawah supervisi.
Peserta didik juga ikut bertanggung jawab terhadap aktivitas pelayanan tersebut
dengan menerapkan good medical practice dengan tetap memperhatikan keselamatan

28

pasien. Proses pendidikan juga memberikan kesempatan peserta didik bekerja sama
dalam satu tim, baik sebagai anggota atau pimpinan tim. Disamping itu proses pendidikan
juga memberikan kesempatan terlaksananya kegiatan konsultasi dan kolaborasi antar-
peserta didik baik dalam satu disiplin ilmu, maupun dengan disiplin ilmu lain dengan
melibatkan pembimbing pendidikan/ dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) dalam
upaya menjamin mutu pelayanan dengan memperhatikan hak pasien, tanpa
menimbulkan kerugian pada pasien.
Secara umum kaidah-kaidah yang digunakan dalam Program Studi Pendidikan
Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi untuk menghasilkan dokter
spesialis penyakit dalam yang kompeten, profesional dan berkemampuan akademik
adalah :
1. Pendidikan berkesinambungan
2. Akademik-profesional
3. Aktif dan mandiri dengan motovasi, kreativitas dan integritas yang tinggi
4. Berbasis kompetensi
5. Memiliki target pencapaian sesuai kemampuan individu
6. Memiliki strategi pembelajaran yang sekuensial dan berjenjang untuk tiap tahapan
7. Berlaku asas prasyarat untuk mengikuti tahap berikutnya
8. Terpadu dan terintegrasi
9. Menggunakan sistem matriks dalam menyusun jenis, distribusi dan variasi
kegiatan dalam pelatihan keprofesian dan kegaiatan akademik
10. Memiliki jaringan sumber pembelajaran

29

30

31

32

BAB VI
PELAKSANAAN PENDIDIKAN

Pelaksanaan pendidikan berjalan sesuai dengan Standar Kompetensi Kolegium


Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi. Proses pendidikan dibagi berdasarkan tahapan
I, II dan III dengan beberapa tugas-tugas ilmiah yang harus dikerjakan seperti laporan
kasus, journal reading, tinjauan pustaka, serta proposal dan penelitian karya akhir.
Kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik juga diajarkan di tiap-tiap divisi
dengan monitoring dan kontroling oleh supervisor yang bersangkutan sesuai dengan
tugas dan wewenang. Di samping itu peserta didik juga akan dikirim ke beberapa RS
jejaring untuk aplikasi klinis keilmuan dan manejemen penyakit dan dilakukan visitasi oleh
staf pengajar RS Pendidikan Utama setiap 3 bulan.

33

BULAN Tahap I TAHAP II Tahap III

MINGGU
PRE
SEMESTER semester I Semester II Semester III Semester IV Semester V Semester VI Semester VII
STASE RUANG STASE RUANG KELAS I
1 1 MKDU KULIAH
KELAS III & II
IPD KARDIOLOGI RUANGAN POLI PARU
2 JR (BHS HASIL
2 1 TBR TK 1 TK 2 1 JR 1 TK
INGGRIS) PENELITIAN (TA)
1 POLA KUMAN/ 1 TUGAS OLEH-
3 TUMOR
1 KASUS SULIT 1 TK
OLEH
4
2 1 MIKRO
2
3 ORDIK PK
4
3 1 RADIOLOGI REHAB MEDIK
2 1 JR
3 BTKV
4
4 1 MIKRO KULIAH RHCU TB MDR
2 JR PRE PROPOSAL
PROPOSAL
3 FAAL PARU
PENELITIAN
4 USG THORAKS
5 1 KULIAH ANASTESI RS JEJARING
OK PARU +
2 Pkl 07-10: Orientasi 1 JR 1 JR
KONSULTASI
IGD

3 Pkl 10-13: KULIAH


4 4 JOURNAL
6 1 PULMONOLOGI ANAK
2 1 JR UJIAN LOKAL
3
4 UJIAN UJIAN UJIAN UJIAN UJIAN UJIAN UJIAN NASIONAL

34

Metode pengajaran yang digunakan pada kurikulum peserta didik Program Studi
Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi RSSA-FKUB adalah pembelajaran aktif mandiri
atau pembelajaran dewasa (andragogi) serta bersifat student centered, meliputi: Tahap
Orientasi, bertujuan memberikan wawasan dan pengingatan kembali (recalling) ilmu
yang telah dipelajari sebelumnya; Tahap Latihan, bertujuan untuk mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam ilmu dan ketrampilan bidang
Pulmonologi; Tahap Umpan Balik, bertujuan meluruskan dan mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan klinis.
Kesempatan pembelajaran sebaiknya berdasarkan masalah atau problem klinis
yang akan dipandu oleh pemecahan masalah berbasis bukti dan pengalaman staf
pengajar melalui serangkaian refleksi, pertanyaan, tugas dan umpan balik. Peserta
program PPDS I akan melewati proses pelatihan dan keterampilan di IGD, rawat jalan,
rawat inap, RHCU, dan di ruang tindakan paru serta bagian terkait lainnya, yang
mencakup:
− Infeksi
− Onkologi
− Asma/ PPOK
− Imunologi
− Pulmonologi Intervensi
− Gawat Napas Paru
− Paru Kerja
− Ilmu Penyakit Dalam
− Kardiologi
− Anestesiologi
− Radiologi diagnostik dan terapi
− Ilmu Kesehatan Anak (Pulmonologi Anak)
− Bedah Toraks dan Kardiovaskuler
− Rehabilitasi Medik
− Mikrobiologi
− Patologi Anatomi

35

− Patologi Klinik
− Faal Paru
− USG Thoraks
Semua kegiatan dicatat di dalam buku Log (Log Book).
Pelaksanaan PS PDS I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dibagi menjadi 3 tahap,
yaitu Tahap Junior, Tahap Senior, dan Tahap Mandiri.

36

Tahap Junior – (3 Semester - 18 bulan)


Pada awal tahap Peserta Didik PPDS I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi,
akan mengawali kegiatan pendidikan dengan mengikuti MKDU selama 6 minggu, dan
mendapatkan materi orientasi pendidikan di rumah sakit selama 2 minggu, dilanjutkan
dengan kegiatan-kegiatan yang meliputi kuliah, stase di Bagian Radiologi (4 minggu),
Patologi Klinik (2 minggu) dan Mikrobiologi Klinik (2 minggu), Patologi Anatomi (2
Minggu), Faal Paru ( 1 Minggu) dan USG Thorax (1 Minggu) total selama 12 minggu.
PPDS Tahap Junior menjalani orientasi untuk bekerja di ruangan, IGD, OK paru,
dan RHCU selama 4 bulan pada semester I. PPDS Tahap Junior baru bisa bekerja dan
mengelola secara penuh pasien di Ruangan, IGD, OK Paru, dan RHCU bila sudah
selesai orientasi sesuai dengan kompetensinya, pada tahap ini PPDS Tahap Junior
melakukan kegiatan penanganan dan pengelolaan pasien paru selama 12 bulan
(Semester II dan III). Total lama Tahap Junior adalah 18 bulan (3 semester) + 1,5
semester bila PPDS Tahap Junior belum menyelesaikan tugas-tugasnya dan belum lulus
ujian kenaikan tingkat.

TAHAP STASE ILMIAH EVALUASI


Mikrobiologi - Observasi
( 2 minggu)
Patologi Klinik
- Observasi
(2 minggu)
Radilogi 1 Journal Reading Observasi
(4 minggu)
Patologi Anatomi
- Observasi
( 2 Minggu)
Tahap Faal Paru
- Observasi
Junior ( 1 minggu)
USG Thorax
- Observasi
(1 minggu)
1 Tugas baca buku
1 Pola Kuman atau
Tumor * Diatur lebih
Stase Paru 4 Bacaan Majalah * lanjut di BAB
2 Tinjauan XV
Kepustakaan
1 Laporan Kasus
NB: * 1. Pola kuman atau tumor (periode januari pola kuman; periode juli pola tumor)
2. Bacaaan majalah: ada 2 Bahasa Inggris (bisa dilakukan pada tahap 1 atau 3)

37

Tahap Senior – (1,5 semester - 9 bulan)


Peserta yang lulus ujian Tahap Junior dapat melanjutkan program pendidikan di
Tahap Senior. Kegiatan pada tahap ini meliputi stase di departemen lain, yaitu stase Ilmu
Penyakit Dalam, Anestesi, Ilmu Kesehatan Anak, Kardiologi, Rehabilitasi Medik, Bedah
Thorax Kardio Vaskuler.
− Ilmu Penyakit Dalam (16 minggu)
− Anestesiologi (4 minggu)
− Ilmu Kesehatan Anak (4 minggu)
− Kardiologi (8 minggu)
− Rehabilitasi Medik (2 minggu)
− Bedah Thorax Kardio Vaskuler (2 minggu)
Kegiatan di departeman lain dianggap selesai bila telah ada laporan/ tanda
tangan telah menyelesaikan tugas dari departemen yang bersangkutan. Peserta didik
dapat melanjutkan ke Tahap Mandiri bila telah menyelesaikan kegiatan dan semua tugas
ilmiah di Tahap Senior.

TAHAP STASE ILMIAH EVALUASI


Ilmu Penyakit Dalam
1 TK
(16 minggu) Observasi
1 Bacaan Majalah
Tugas jaga I
Anestesi/ ICU (4
1 Bacaan Majalah Observasi
minggu)
Ilmu Kesehatan Anak (4
Tahap 1 Bacaan Majalah Observasi
minggu)
Senior
Kardiologi (8 minggu)
1 TK Observasi
Tugas jaga I
Rehabilitasi Medik (2
- Observasi
minggu)
Bedah Thorax Kardio
- Observasi
Vaskuler ( 2 minggu)

38

Tahap Mandiri – (2,5 Semester - 15 bulan)


Kegiatan pada tahap ini meliputi stase di rumah sakit jejaring, mengelola secara
penuh pasien yang berada di rawat inap, RHCU,OK Paru + konsultasi, Poli Paru, TB
MDR, dan IGD. Pada Tahap Mandiri ini dimulai pada pertengahan semester 5 setelah
menyelesaikan tahap senior sampai semester 7.
− Kuliah dan Pengayaan ( 4 minggu)
− Rumah sakit jejaring ( 8 minggu/ 2 bulan)
− Rawat Inap (12 minggu / 3 bulan)
− RHCU ( 4 minggu / 1 bulan)
− OK Paru & Ruang Konsultasi ( 8 minggu / 2 bulan)
− Rawat Jalan ( 12 minggu / 3 bulan)
− TB MDR (4 minggu / 1 bulan)
− IGD (4 minggu / 1 bulan)
Pada awal tahap ini peserta didik masuk ke stase paru dan diharapkan
mendapatkan ilmu paru serta bisa meyelesaikan pre poposal, maju jurnal pre proposal,
dan proposal penelitian sebelum melakukan stase di rumah sakit jejaring. Peserta didik
Tahap Mandiri yang telah menyelesaikan tugas-tugas ilmiah, laporan penelitian, serta
menyelesaikan submit jurnal penelitian dapat mengikuti ujian lokal dan bila lulus dapat
mengikuti Ujian Nasional.

TAHAP STASE ILMIAH EVALUASI


2 Bacaan majalah
(onkologi dan paru
kerja)*
1 Bacaan majalah pre
Diatur lebih
poposal
Stase Paru lanjut di
1 Proposal penelitian
BAB XV
Tahap 1 Hasil penelitian
Mandiri 1 Tugas baca buku / oleh-
oleh
1 Submit jurnal penelitian

Stase RS Jejaring 1 Bacaan majalah Observasi

NB: * 1. Bacaaan majalah: ada 2 Bahasa Inggris (bisa dilakukan pada tahap 1 atau 3)

39

Putaran Rumah Sakit Jejaring


Tujuan :
Putaran PPDS Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi di RS Jejaring (Daerah) bertujuan:
a. Meningkatkan wawasan Peserta didik dibidang menejemen pasien, serta
menejemen Rumah Sakit.
b. Menambah variasi jenis kasus - kasus yang ada.
c. Melakukan aplikasi langsung dari semua pengetahuan yang didapat selama
pendidikan terutama pengetahuan tentang proses klinik.
d. Menerapkan kerjasama secara langsung dengan profesi terkait
e. Melakukan evaluasi tentang kompetensi yang didapat selama pendidikan serta
kemampuan yang diperlukan oleh pasien
Waktu :
Waktu putaran di RS Jejaring selama 2 bulan saat Tahap III

40

KEGIATAN ILMIAH
Kegatan imiah yang dilakukan oleh peserta didik selama menjalani pendidikan :
1. Laporan Pagi
2. Laporan Kasus/ CPC
3. Laporan Kasus Kematian
4. Tinjauan Kepustakaan
5. Telaah Journal
6. Textbook reading
7. Laporan Kasus Sulit
8. Bed side teaching
9. Skill dry lab
10. Chest Conference
11. Kuliah Khusus/ Kuliah Pakar
12. Proposal Penelitian
13. Karya Akhir/ Tugas Akhir

TBR (TEKS BOOK READING) 1


POLA KUMAN/ TUMOR 1
TUGAS OLEH-OLEH 1
JR (JOURNAL READING) 11
TUGAS ILMIAH TINJAUAN KEPUSTAKAAN 4
KASUS SULIT 1
JR PREPROPOSAL 1
PROPOSAL PENELITIAN 1
HASIL PENELITIAN 1

Kegiatan Ilmiah ditekankan pada metode pembelajaran aktif, berpusat pada peserta didik
yang memungkinkan peserta didik untuk mandiri selalu berpikir kritis, dan bertindak
profesional.

POSTER 1
TUGAS PRESENTASI ILMIAH ORAL PRESENTASI 1
PUBLIKASI JOURNAL ILMIAH 1

41

1. Laporan Pagi
Laporan pagi adalah kegiatan pelaporan dan diskusi kasus jaga yang dilaksanakan dalam bentuk panel diskusi.
Jadwal Senin-Jumat (0.00-09.00)
Moderator Dokter jaga II
Kasus pasien baru oleh Jaga 1a dan 1b, Kasus Konsultasi dari SMF lain oleh
Penyaji
dokter jaga II
Panelis Perwakilan dari tahap III yang sudah terjadwal
Fasilitator Staf Pendidik
Semua PPDS I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dan PPDS Tamu (IPD,
Peserta
Kardiologi, Radiologi) Stase Paru

2. Laporan Kasus/ CPC


Laporan Kasus adalah kegiatan pelaporan kasus yang memerlukan pengelolaan lintas divisi dan SMF.
Jadwal Senin-Jumat (13.00-15.00)
Moderator DPJP
Penyaji PPDS yang mengelola kasus
Panelis Semua divisi yang berhubungan, chief PPDS stase ruangan tersebut
Fasilitator Staf Pendidik
Semua PPDS I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dan PPDS Tamu (IPD,
Peserta
Kardiologi, Radiologi) Stase Paru

42

3. Laporan kasus kematian


Laporan kasus kematian adalah laporan pasien yang meninggal dunia disaat jam jaga atau bertugas, untuk mengetahui
kronologi kematian dan penyebab kematian pasien serta managemen apa saja yang telah dilakukan.
Jadwal Senin-Jumat (13.00-15.00)
Moderator DPJP
Penyaji PPDS yang mengelola kasus
Panelis Staf Pendidik
Fasilitator -
Semua PPDS I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dan PPDS Tamu
Peserta
(IPD, Kardiologi, Radiologi) Stase Paru

4. Tinjauan Kepustakaan
Tinjauan Kepustakaan adalah kegiatan penyajian makalah yang membahas topik tertentu sesuai hasil konsultasi dengan
pembimbing
Jadwal Senin-Jumat (13.00-15.00)
Moderator Pembimbing
Penyaji PPDS yang bersangkutan
Panelis PPDS perwakilan dan Superviser
Fasilitator Staf Pendidik
Semua PPDS I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dan PPDS Tamu (IPD,
Peserta
Kardiologi, Radiologi) Stase Paru

43

5. Telaah Jurnal
Telaah jurnal adalah kegiatan penyajian jurnal ilmiah dan telaah kritis mengenai pokok- pokok bahasan penting dan terbaru.
Jadwal Senin-Jumat (07.00-10.00 atau 13.00-15.00)
Moderator Pembimbing
Penyaji PPDS yang bersangkutan
Panelis PPDS perwakilan dan Superviser
Fasilitator Staf Pendidik
Semua PPDS I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dan PPDS Tamu (IPD,
Peserta
Kardiologi, Radiologi) Stase Paru

7. Textbook reading
Textbook reading adalah kegiatan penyajian textbook yang memaparkan pokok- pokok bahasan penting dan terbaru dalam
sebuah buku.
Jadwal Senin-Jumat (07.00-10.00 atau 13.00-15.00)
Moderator Pembimbing
Penyaji PPDS yang bersangkutan
Panelis PPDS perwakilan dan Superviser
Fasilitator Staf Pendidik
Semua PPDS I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dan PPDS Tamu (IPD,
Peserta
Kardiologi, Radiologi) Stase Paru

8. Bed Side Teaching


Bed side teaching merupakan kegiatan pengajaran langsung dipasien dengan membahas secara detail management pasen
tersebut, case per case. Bed side teaching merupakan kegiatan bimbingan pengelolaan pasien di poliklinik maupun bangsal
rawat inap secara hands-on oleh staff pendidik kepada PPDS

44

Jadwal Senin-Jumat (07.00-15.00)


Moderator -
Penyaji PPDS yang bersangkutan
Panelis -
Fasilitator DPJP
Peserta PPDS dan Dokter Muda

9. Skill Dry Lab


Skill dry lab merupakan pembelajaran ke peserta didik dengan menggunakan manikin sebelum ke pasien.
Jadwal Senin-Jumat (07.00-15.00)
Moderator -
Penyaji PPDS yang bersangkutan
Panelis -
Fasilitator Staf Pendidik sesuai Divisi
Peserta PPDS

10. Chest Conference


Chest conference merupakan kegiatan penyajian kasus oleh PPDS yang merawat pasien dan dibahas secara mendalam
dengan DPJP sesuai dengan topik yang diperlukan.
Jadwal Senin-Jumat (07.00-15.00)
Moderator -
Penyaji PPDS yang bersangkutan
Panelis -
Fasilitator Staf Pendidik sesuai Divisi
Peserta PPDS

11. Kuliah Khusus/ Kuliah Pakar

45

Merupakan proses kegiatan perkuliahan yang dilakukan oleh Staf Pendidik sesuai dengan pengampu mata kuliah
persemester yang telah terjadwalkan sesuai dengan kalender akademik. Sedangkan kuliah pakar dilakukan oleh dosen
tamu yang telah direncanakan sesuai Divisi.
Jadwal Senin-Jumat (07.00-15.00)
Moderator -
Penyaji Staf Pendidik sesuai Divisi atau Dosen tamu
Panelis -
Fasilitator -
Semua PPDS I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dan PPDS Tamu (IPD,
Peserta
Kardiologi, Radiologi) Stase Paru

12. Proposal Penelitian


Proposal Penelitian adalah kegiatan penyajian proposal penelitian karya akhir PPDS, sebelum melakukan penelitian.
Jadwal Senin-Jumat (13.00-15.00)
Moderator Dosen Pembimbing
Penyaji PPDS peneliti
Semua PPDS I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dan PPDS Tamu
Peserta
(IPD, Kardiologi, Radiologi) Stase Paru

13. Karya Akhir


Karya Akhir adalah kegiatan penyajian hasil penelitian karya akhir PPDS
Jadwal Senin-Jumat (13.00-15.00)
Moderator Dosen Pembimbing
Penyaji PPDS peneliti
Semua PPDS I Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dan PPDS Tamu
Peserta
(IPD, Kardiologi, Radiologi) Stase Paru

46

BAB VI
KEGIATAN PENUNJANG

1. The “Firm”
The “Firm” adalah suatu struktur bimbingan antar angkatan PPDS I Pulmonologi dan
Kedokteran Respirasi dan antar PPDS Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dengan
koas menggunakan pola kakak asuh dan adik bimbing. Dengan pola the “Firm”
diharapkan kakak asuh memiliki kemampuan dan kapasitas sebagai pembimbing dan
pengajar. Adik bimbing diharapkan dapat berdiskusi dan menimba (sharing) ilmu dan
pengalaman dari kakak asuh.
2. Kegiatan Organisasi
Kegiatan pembelajaran organisasi baik internal PPDS maupun eksternal seperti aktif
dalam kegiatan organisasi IDI, PDPI dan lain-lainnya. Organisasi internal PPDS
dilibatkan sebagai pengurus dan anggota PPDS Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
dengan tugasnya masing- masing. Dalam kegiatan eksternal PPDS dilibatkan sebagai
penyaji poster, kasus, penelitian dan atau terlibat langsung dalam kepanitiaan baik yang
bersifat lokal, regional, nasional maupun Internasional.
3. Kegiatan Kerohanian
Kegiatan kerohanian merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh PPDS baik di
lingkungan Lab. Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi maupun Rumah Sakit.
4. Kegiatan Kesenian
Kegiatan kesenian merupakan kegiatan seni baik berupa band, vokal group, olah gerak
yang ditampilkan dalam acara-acara khusus. Kegiatan seni selain media untuk
mengekspresikan diri juga sarana untuk melatih otak kanan yang berguna dalam
kreatifitas dan sosialisasi.
5. Kegiatan Olah raga
Kegiatan olah raga yang dilakukan PPDS Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi baik
senam asma, tenis, bulu tangkis maupun futsal berguna dalam menjaga kesehatan dan
kebugaran peserta didik
6. Pengabdian Masyarakat

47

Pengabdian masyarakat merupakan salah satu bagian penting proses pendidikan yang
merupakan aplikasi secara langsung ilmu dan pencapaian kompetensi yang telah didapat
bagi masyarakat yang membutuhkan.

48

BAB VII
SUMBER DAYA

SARANA PRASARANA
Sarana dan Prasarana Pendidikan RS Pendidikan Utama : RSUD dr. Saiful Anwar
Malang RS Jejaring : RSU Ngudi Waluyo Wlingi dan RS Paru Karsa Husada Batu.

No. Sarana pendidikan di RS Sarana yang Tersedia


Pendidikan Utama
(1) (2) (3)
Sekretariat Lab/ SMF Pulmonologi dan
Kedokteran Respirasi, Ruang pertemuan
Staf, Ruang pertemuan peserta
Gedung pendidikan 1
1 didik, Ruang Konseling, Perpustakan,
lantai
Mushola, Ruang DM, Pantry, Gudang,
Ruang KPS, SPS dan Ka SMF, Ruang Staf
per Divisi.
Ruang pertemuan peserta LCD proyektor, screen, lampu baca foto
3
didik komputer, sound system.
Ruang perpustakaan Text book lokal/ internasional, journal,
4
peserta didik Komputer, lampu baca foto, dry lab.
2 kamar jaga PPDS (@ 2 tempat tidur), 1
5 Kamar jaga peserta didik kamar mandi, pantry, ruang sholat, loker
PPDS.
6 Ruang OK Paru Bronchoscopy
Ruang Bronkoskopi
Bronchoscopy set
(Lokal Anastesi)
Ruang OK Sentral Bronchoscopy set dan pleuroscopy
Ruang Faal Paru 3 Spirometry dan 1 Bodyplatysmografi
Ruang USG Thoraks 2 buah USG
7 Poli Paru
Poli DOTs
Poli TB RO
Poli UBM
Ruang Nebulizer
MiICU, RHCU (TB dan Non TB), Ruang TB
7 Ruang Perawatan
dan Ruang non TB

Sistem informasi dan fasilitas WAN tersedia di seluruh lingkungan Lab. Pulmonologi dan

49

Kedokteran Respirasi meliputi ruang pertemuan, ruang jaga, perpustakaan dan semua
ruang perawatan.

PERPUSTAKAAN
No. Materi Perpustakaan* Jumlah Judul
(1) (2) (3)
1 Buku teks
2 Majalah profesi internasional
3 Majalah profesi nasional terakreditasi
4 Video/interactive materials
...
* Termasuk yang dalam format elektronik (e-book dan e-journal).

Nama dan jenis majalah profesi


Nama Majalah Profesi yang Tersedia Lengkap Tiga Tahun
Jenis
Terakhir
(1) (2)
Majalah profesi 1. Jurnal Kedokteran Brawijaya
nasional terakreditasi 2. Acta Medika Indonesiana
Dst.
1. Kidney Interantional
2. The EULAR Journal : Annals of the Rhumatic Disease
3. The Journal of Rheumatology
Majalah profesi
4. Indonesian Journal of Rheumatology
internasional
5. Osteporosis International
6. Journal of ASEAN Federation of Endocrine Society (JAFES)
Dst.

50

SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG PENDIDIKAN


Instalasi Rawat Inap
a. Terdapat 14 bangsal rawat inap dengan kapasitas 78 tempat tidur untuk kelas 1,
243 tempat tidur untuk kelas 2, dan 472 tempat tidur untuk kelas 3.
b. Terdapat 1 ruang perawatan intensif (Respiratory High Care Unit) dengan kapsitas
10 tempat tidur.
c. Terdapat 1 ruang perawatan intensif pasien penyakit kardiovaskular (CVCU)
dengan 10 tempat tidur.
d. Terdapat 1 ruang perawatan intensif 24 tempat tidur
Instalasi Rawat Jalan
a. Poliklinik Paru
b. Poliklinik TB DOTs
c. Poliklinik TB RO
d. Poliklinik UBM

Sarana penunjang diagnostik dan terapi


a. Bronkoskopi, autoflurosent, dan pediatric bronchoscopy
b. Non invasive ventilator (di RHCU)
c. Ventilator invasive (di ICU)
d. Toracoscopy
e. USG
f. CT-Scan
g. MRI
h. Radioterapi
i. Hemodialisis
j. EKG
k. Echocardiografi
l. Treadmill
m. Polisomnografi
n. Spirometry
o. Bodypletysmografi

51

p. Smokeanalyser
q. Cough Aksiss
r. Capnometry
s. Bedsite monitor
t. Terapi inhalasi

52

SUMBER DAYA MANUSIA


RS PENDIDIKAN UTAMA : RSUD dr. Saiful Anwar Malang
Daftar Staf Pengajar
Bidang
Keahlian
Golongan untuk
No. Nama Dosen Tgl. Lahir Kualifikasi
NIDN** Jabatan Setiap
Jenjang
Pendidikan
IVe
dr. Teguh R. Sartono, Dokter
SpP(K) Pendidik
1 886140017 06/09/1954 Penilai Infeksi
NIP. Klinis
195409061982031017 Pembina
Utama
IVc
Dr.dr. Susanthy Dokter
Djajalaksana, SpP(K) Pendidik Asma/
2 8867440017 07/05/1962 Penilai
NIP. Klinis PPOK
196207051989032007 Pembina
Utama Muda
dr. Yani Jane Sugiri, IVa
Dokter
SpP(K)
3 8837440017 17/12/1963 Pendidik Penilai Infeksi
NIP. Klinis
196312171989112001 Pembina
IIIc
dr. N. Putu P Putra, Diusulkan Gawat
SpP(K) Dokter
4 0022106303 12/8/1966 Penilai Nafas dan
NIP. Pendidik
Klinis Intervensi
096608122009041001
Penata
5 dr. Triwahju Astuti, MKes, 8803640017 22/10/1963 IVa
SpP(K) Lektor
Kepala Penilai Paru Kerja
NIP.
196310221996012001
IIIb
dr. Suryanti Dwi Pratiwi, Diusulkan
Dokter
SpP (K)
6 8813640017 17/1/1975 Pendidik Penilai Onkologi
NIP. Klinis
197501172010012005 Penata Muda
Tk. I
IIIb
dr. Iin Noor Chozin, SpP Diusulkan
Dokter
(K)
7 Diusulkan 20/9/1971 Pendidik Penilai Imunologi
NIP. Klinis
1971092020141s02002 Penata Muda
Tingkat I
dr. Ungky Agus Calon Gawat
Pegawai
8 Setyawan, SpP Diusulkan 19/08/1979 Pendidik Nafas dan
Tetap Non-
NIK. 2016097908191001 PNS Intervensi

53

54

55

56

SUMBER DANA
Perencanaan keuangan dibuat sesuai dengan tata cara penyusunan rencana anggaran
tahunan setiap tahunnya dan diajukan ke Dekan FKUB. Anggaran Kegiatan per Semester
ditentukan berdasarkan daftar usulan kegiatan meliputi :
1. Honorarium
2. Perjalanan dinas (kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan program studi seperti
rapat KPS dengan Kolegium Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, mengirim staf
pendidik untuk mengikuti pelatihan pembuatan soal)
3. Langganan jasa dan rumah tangga (misalnya biaya langganan internet, telpon,
servis komputer, ATK, surat menyurat, dll)
4. Penunjang pendidikan (misalnya pembuatan modul, pembelian textbook,
penyelenggaraan kuliah tamu, biaya pelatihan peserta didik, pembiayaan acara
ilmiah nasional/ internasional, bantuan biaya penelitian dan pengabdian
masyarakat).
Pengelolaan keuangan berdasarkan daftar usulan kegiatan yang sudah dibuat akan
dilaporkan ke Dekan melalui proses SPJ.

57

BAB VII
EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN

Evaluasi proses dan hasil pembelajaran ditujukan untuk mengevaluasi peserta


didik, memberikan umpan balik kepada peserta didik serta mengevaluasi sistem penilaian
itu sendiri. Sistem penilaian mengacu pada kompetensi dan tujuan pendidikan yang akan
dicapai, memenuhi asas validitas, reliabilitas dan kelayakan, serta mendorong
pengembangan proses belajar dan mengajar. Penilaian kemajuan proses pendidikan
secara terstruktur melibatkan staf pendidik yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap perilaku yang dievaluasi secara berkala pada setiap tahap
pendidikan, baik secara formatif maupun sumatif. Proses dan hasil penilaian tersebut
harus menggambarkan terlaksananya proses pendidikan dengan kualitas yang
memadai. Sistem penilaian, aturan dan kriteria kelulusan dicantumkan dalam dokumen
yang dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan.
Di samping itu peserta didik juga diwajibkan untuk menyusun karya tulis ilmiah
akhir dalam bentuk penelitian untuk melengkapi kompetensi sebagai Spesialis
Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi menyelenggarakan ujian kompetensi yang
bersifat nasional sebagai upaya pembakuan mutu lulusan PS Pulmonologi dan
Kedokteran Respirasi.
Beberapa instrument yang digunakan untuk menilai peserta didik : Untuk menilai
knows dan knows how, dapat menggunakan instrumen soal pilihan jamak/ Multiple
Choice Question/ MCQ yang bersifat penalaran/ reasoning, Modified
Essay Question/ MEQ, atau essay. Untuk menilai shows how, dapat
menggunakan instrumen Objective Structured Clinical Examination/ OSCE. Untuk
menilai kinerja peserta didik di tempat kerja (does) dapat menggunakan instrumen Mini-
Clinical Evaluation Exercise/Mini-CEX, long case, Direct Observation of Procedural
Skill/DOPS, 360° assessment, log book, atau portfolio.

58

BAB VIII
EVALUASI PROGRAM DAN KURIKULUM

Evaluasi pendidikan dan kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Pulmonologi dan


Kedokteran Respirasi selalu menjadi topik bahasan dalam rangkaian rapat kerja
Lab/SMF Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUB yang diselenggarakan setiap
awal tahun. Perbaikan-perbaikan kurikulum dilakukan dengan mempertimbangkan
berbagai masukan dari peserta didik, staf pendidik, tim kurikulum dan unit jaminan mutu
prodi, serta para alumni dengan memperhatikan ada tidaknya perubahan standar
kompetensi yang dikeluarkan oleh Kolegium Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
serta kebijakan dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Perubahan kurikulum yang sudah ditetapkan selanjutnya akan mendapatkan
pengesahan dari Dekan FKUB dan segera disosialisasikan pada semua pihak yang
terlibat pada proses pendidikan.

59

You might also like