You are on page 1of 42

Imunologi Degeneratif

Dorta Simamora

Dorta Simamora
Definisi
• “Menua ( = menjadi tua = aging) adalah suatu
proses menghilangnya kemampuan jaringan
secara perlahan-lahan untuk memperbaiki
diri/mengganti diri dan mempertahankan
struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak
dapat bertahan terhadap jejas (termasuk
infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang
diderita “ (Constantinides,1994)
Aging Process (Proses menua)

Proses yang alami, bukanlah suatu penyakit


tetapi merupakan proses berkurangnya daya
tahan tubuh menghadapi rangsangan dari
dalam mapun luar tubuh.
Definisi
Teori sistem Aging dan non-Aging
1. Aging: Peningkatan resiko kegagalan dengan
berlalunya waktu ( bertambahnya umur).
2. Non Aging : Menua baik seperti baru ' (tidak
ada resiko kegagalan meskipun usia
meningkat)
3. Peningkatan usia tidak relevan seperti sistem
kalender à tua sebelum waktunya : ekonomi,
sakit2an, tekanan hidup, genetik, life style
Karena Lipodistrofi à penyakit genetik
langka, wajah dan tubuh Zara Hartshorn Nguyen Thi Phuong : karena makan
yang baru berusia 16 tahun terlihat makanan laut à alergi . Menua 50
seperti nenek-nenek umur 60 tahun. tahun dalam beberapa hari à
Namun berkat operasi facelift perintis, wanita 26 tahun à 76 tahun
remaja ini bisa kembali percaya diri.
Teori aging
Teori Mutasi Somatik, à penuaan karena adanya mutasi somatik
àpengaruh lingkungan yang jelek.
Ex : radiasi, mutasi DNA, pemendekan telomer

Teori Imunitas
Metabolisme tubuh menurun à penurunan fungsi imunitas
Ex : pada Limfosit B dan Limfosit T.
ü Resistensi melawan pertumbuhan tumor & perkembangan kanker
menurun
ü Kemampuan mengadakan inisiasi proses & agresif
memobilisasi pertahanan tubuh terhadap patogen menurun
ü Produksi autoantigen meningkat à autoimmun

Teori Keterbatasan Hayflick à Hayflick dan Moorehead (1961) : sel-


sel mengalami perubahan kemampuan reproduksi sesuai dengan
bertambahnya usia. (Lueckenote : 1996)
Pendahuluan
ü Populasi usia lanjut di dunia terus meningkat :
§Kemajuan teknologi kedokteran,
§Perbaikan kesehatan
§Gizi yang lebih baik
ü Usia Harapan Hidup (UHH) lansia:
§Tahun 2005
Laki2 66,38 thn, perempuan 70,25 thn
§Tahun 2007,
Laki2 67,1 thn, perempuan 71,1
§Tahun 2011 ( CIA World Factbook)
Laki 68.26 tahun , perempuan 73,38
§ Menkes 2014 rata rata 72 tahun
• Pada abad 21 di :
Asia Pasifik
Tahun 2007 jumlah Lansia = 410 jt
Tahun 2025 sebanyak 733 jt
Tahun 2050 sebanyak 1,3 milyar
• Indonesia urutan ke-4 penduduk terbanyak di
dunia dan urutan ke-10 penduduk paling tua di
dunia (anonim, 2009).
• BPS thn 2007, lansia di Indonesia =18,96 jt
12,9 % di Yogyakarta UHH 74,2 tahun à Sensus
penduduk 2010
Sistem Aging dan non-aging

Non Aging : masih keadaan Aging (penuaan) : Kondisi


baik, imunitas masih aktif imunitas sudah menurun
dan berlangsung terus atau bahkan berhenti à
meninggal
Mortalitas pada sistem Aging dan Non-aging

3
3

non-aging system aging system

Risk of death
Risk of Death

0 1
0 2 4 6 8 10 12 0 2 4 6 8 10 12

Age Age
Function of Immune System is
PROTECTION against:

1. Bacteria
2. Virus
3. Fungus/ multicellular parasites
4. Cancer
5. Toxins
Penurunan imunitas sistemà menua
Aged Individuals have:
1) Increased incidence of INFECTIONS:
For example: pneumonia, influenza, tuberculosis,
meningitis, urinary tract infections

2) Increased incidence of AUTOIMMUNE


DISEASE:
For example: rheumatoid arthritis, lupus,
hepatitis, thyroiditis (graves-hyper/hashimotos-
hypo), multiple sclerosis
Kecenderungan terhadap penyakit ini adalah
berkaitan dengan gen HLA
Penurunan imunitas sistemà menua
Evidence for Decline in Immune Function with Aging

Aged Individuals have:


3) Increased CANCER INCIDENCE:
Ex : prostate, breast, lung, throat/neck/head,
stomach/colon/bladder, skin, leukemia, pancreatic

4) TOLERANCE to organ transplants:


Kidneys, skin, bone marrow, heart (valves), liver,
pancreas, lungs
Normal Effects of Aging on the Body

Copyright © 2010 Pearson Education, Inc.


Intellectual
Impairment Impairment Impairment
of Hearing of Visual

Inanition
Isolation kelelahan

Instability Impaction
and Falls konstipasi
Geriatric
Syndromes Incontinence
Impotence
beseran

Immuno
Iatrogenesis
deficiency
obat2an

Immobilization Infection
Insomnia
Faktor 2 yang mempengaruhi penuaan pada sel. Penuaan sel terjadi ketika panjang
telomere kromosom mencapai panjang yang kritis sehingga sel tidak mampu
bereplikasi. Pemanjangan telomere karena adanya aktivitas enzim telomerase , Ada
banyak faktor yang berkontribusi terhadap pemendekan telomer. Akumulasi sel-sel yang
rusak & ketidakmampuan populasi sel induk untuk menggantikan sel-sel yang rusak
akibat proses menua Muller (2009).
Imunitas bawaan pada aging

• Keberadaan usia à perubahan dalam komponen selular


sistem imun bawaan, termasuk pembunuh alami (NK) sel,
fagosit, dan sel dendritik (DC),
• Peningkatan usia, rentan terhadap penyakit menular.
• Sel NK sitotoksik berperan penting dalam pertahanan
bawaan terhadap infeksi, virus dan tumor.
• Tingginya sel NK cytotoxicity terkait dengan non aging,
aging dan umur panjang.
• Rendahnya NK cytotoxicity meningkatkan morbiditas dan
kematian akibat infeksi, aterosklerosis dan berkurangnya
respon saat divaksinasi influenza
Imunitas bawaan pada aging
Pada aging fungsi sel NK seperti : sekresi chemokines
atau interferon-γ (IFN-γ) dalam merespon IL-2
menurun pada usia tua.
Pada aging Sel NK juga berperan penting dalam
immuno-surveillance.
Pada aging terjadi perubahan dalam fungsi à akan
mempengaruhi kerentanan terhadap patogen dan
kontrol pada perkembangan kanker.
Imunitas bawaan pada aging

• Jumlah dan kapasitas fagositik neutrofil terpelihara


dengan baik pada aging.
• Pada aging fungsional dari neutrofil seperti produksi
anion superoksida, chemotaksis, dan apoptosis
dalam respon imunitasnya sangat menurun.
• Jumlah monosit dalam darah periferal tidak berubah
secara substansial pada lansia namun terjadi
penurunan jumlah prekursor makrofag pada sumsum
tulang.
Imunitas bawaan pada aging
• Dalam makrofag, fungsi fagositosis, produksi ROS,
chemotaksis, dan respon TLR berubah seiring
bertambahnya usia.
• TLR à sbg pertahanan pertama terhadap serangan
patogen à penting pada inflamasi regulasi sel imun
kelangsungan hidup dan proliferasi
• Pada aging terjadi penurunan ekspresi (MHC-1) yang
bertanggung jawab untuk presentasi antigen
Peran NK sel terhadap - Aging

• Hilangnya fungsi imunitas secara progresif pada aging dan segala


jenis sel imun yang terkait
• Batang sel hematopoietik HSCs menjadi kurang mampu
memperbaharui populasi darah karena pemendekan
telomere dan akumulasi DDR (DNA Damage respon) karena
radikal bebas yang terbentuk selama metabolisme
• Makrofag kehilangan kapasitas bakterisidal & jumlahnya
berkurang
• Jumlah sel B penghasil antibodi berkurang dan mengarah
kecilnya afinitas Ig
• Sel imun penting karena mereka memberikan respon yang
cepat dan intens untuk bahannya à ex : inflamasi
• Berpartisipasi dalam interaksi dengan imunitas adaptif dengan
pengawasan aktivitas sitotoksik oleh CD8+ sel T
• Aging dan penyakit à merubah fungsi NK sel
Imunitas adaptif pada aging
• Immunosenescence mempengaruhi imunitas bawaan
dan Imunitas adaptif.
• Sel dendritik (DC) bertanggung jawab untuk memulai
respon imun adaptif.
• DC mempertahankan fungsi APC mereka tetap sehat
pada aging.
Imunitas adaptif pada aging
• Jumlah sel naif menurun dengan bertambahnya
usia à atrofi à produksi hormon androgen
yang tinggi
• Terjadi penurunan pada sel T
• Terjadi disfungsi pada sel B à penurunan
afinitas dan produksi antibodi à rendahnya
proses penyembuhan dan mempengaruhi
proses vaksinasi
FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI PENUAAN

1. Genetik
2. Nutrisi
3. Status Kesehatan
4. Pengalaman hidup
5. Lingkungan
6. Stres
Efek nutrisi dan gender terhadap
sistem imunitas
a. Perbedaan gender dalam harapan hidup
sebagian didasarkan pada fungsi imun
berubah:
ex : hormon androgen berkontribusi pada
proses involusi thymic. (perbaikan)

b. Faktor sociodemographic dalam kehidupan


sehari-hari.

c. Kebiasaan yang tidak sehat, berkontribusi


terhadap penurunan aktivitas imunitas :
ex : merokok, alkohol, diet
Pengaruh intrinsik pada Penuaan
Ø Faktor genetik
• Immunosenescence dan Inflammation-aging dapat mengubah
lingkungan mikro (Fe, Y, Cu, Zn) dan makro (Ca, Mg, P, Na, S, Cl)
tubuh.
Zn à sintesa protein protein, pembentuk Ab à humoral sistem ;
penurunan produksi sitokin dan kemampuan NK sel
Fe à penurunan reaksi imunitas : aktivitas neutrofil
• Variasi gen pada usia muda, menunjukkan peran biologis yang
sangat berbeda pada saat tua & sangat tua
ex : apoptosis, proliferasi sel & sel senescence
Ø Radikal bebas à produk sampingan metabolisme à terutama
dari pernafasan dan aktivitas mitokondria
Ø Kadar hormon yang menurun : GH, TSH, LH, FSH, dll yang dapat
menimbulkan masalah antara lain DM, hipertiroid, hipotiroid.
Pengaruh ekstrinsik pada penuaan
1. Stres
- Penurunan mitogen (pencetus mitosis) merangsang
penurunan proliferasi limfosit
- Stres tingkat tinggi (fase akut) menurunkan IL-1, IL-6,
& TNF-α.
- Perkembangan sel kanker
- Terjadinya penurunan aktivitas sel T sitotoksik & NK
2. Nutrisi / Gizi
Nutrisi Baik meningkatkan respon imunitas sebaliknya
malnutrisi menurunkan imunitas tubuh meningkatkan
terjadinya infeksi
Pengaruh ekstrinsik pada imunitas

3. Tidur / aktivitas fisik


§ Mengubah mediator imunitas.
§ Peningkatan plasma IL-1β, reseptor TNF-α r 1, IL-6, &
fluktuasi IFN-γ.
§ Kurang tidur à hormon kortisol meningkat à menekan
imun sistem
§ Aktivitas fisik yang baik dapat meningkatkan imunitas
melalui pelepasan neuroendocrine, aktivitas respon
imunitas dan antibodi
Stress and the Immune System
Stress
Decreases
Fight or flight Neutrophils
Increase epinephrine Eosinophils
and norepinephrine Basophils
Lymphocyte maturation
Increase serum cortisol

Decreased immunity
Dampak immunosenescence
Ø Atrofi timus:
§ Penurunan ukuran
§ Penurunan cellularity (lebih: sedikit thymocytes & sel epitel)
§ Disorganisasi morfologi

Ø Penurunan produksi sel-sel baru di sumsum tulang


Ø Gangguan fungsi pada sel B àReduksi pembentukan dan
reaktivitas germinal Pusat nodul kelenjar getah bening, tempat
sel B berproliferasi.
Ø Gangguan imunitas seluler à Penurunan pengawasan imunitas
oleh limfosit T dan sel NK àmudah terinfeksi
Ø Penurunan dalam jumlah sel yang diekspor oleh kelenjar timus
Ø Penurunan respon terhadap vaksin
Penyakit umum terkait aging
Ø Fungsi kekebalan tubuh menurun secara progresif
Ø Peningkatan insiden tumor dan Kanker
Ø Peningkatan insiden penyakit menular disebabkan oleh:
• E. Coli
• Streptococcus pneumonia
• Mycobacterium tuberculosis
• Pseudomonas aeruginosa
• Virus herpes
• Gastroenteritis, bronkitis, influenza
Ø Kemunculan laten infeksi virus
Ø Penyakit autoimun dan Reaksi inflamasi:
• Arthritis /Radang sendi
• Diabetes
• Osteoporosis
• Demensia
KONSEP MENUA SEHAT
Endogenic Aging
Tissue
Celluler Anatomical Organ

Healthy aging
(Menua sehat)

Environment Life Style

Exogenic factor
The Guinness Book of
World Records à the
fastest 100-year-old to run
100 meters.
Penutup
Ø Penuaan (aging) dikaitkan dengan sejumlah besar
perubahan fungsi imunitas tubuh, terutama
penurunan (CMI) atau imunitas yang diperantarai sel.
Ø Kemampuan imunitas dan kecepatan respons imun
melawan infeksi penyakit kelompok lanjut usia
menurun seiring pertambahan usia.
Ø Kelompok lansia beresiko tinggi terserang penyakit
infeksi, kanker, jantung koroner, kelainan autoimmun :
RA, SLE, atau penyakit kronik lainnya karena pada
lansia produksi imunoglobulin menurun.
Referensi
Agrawal et al. Altered innate immune functioning of dendritic cells in elderly
humans: a role of phosphoinositide 3-kinase-signaling pathway. J. Immunol .
2007. 178: 6912–6922
Anis et al. Effect of the genetic background and aging on the immune system.
Physiology : 2008, vol. 23 no. 2 64-74
Franceschi et al. Inflammation-aging and anti-inflamm-aging: a systemic perspective
on aging and longevity emerged from studies in humans. Mech Ageing Dev
2007.128: 92–105.
Joseph Ongrádi* and Valéria Kövesdi. 2010. Factors that may impact on
immunosenescence: an appraisal . Immunity & Ageing 2010, 7:7
Jerzy-Roch Nofer. 2012. Estrogens and atherosclerosis: insights from animal models
and cell systems
Naumova E, Ivanova M, Pawelec G - Int. Immunogenetics of ageing. J. Immunogenet.
- Oct 2011; 38(5); 373-81
Thank You
...God bless You all...

You might also like