You are on page 1of 2

A.

PENDAHULUAN
Program puskesmas menurut Permenkes RI Nomor 75 tahun 2014 terdiri dari Usaha
Kesehatan Perorangan (UKP) dan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM). Program
diare adalah salah satu program puskesmas yang termasuk dalam Usaha Kesehatan
Perorangan dan Usaha Kesehatan Masyarakat.

B. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini HIV masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat

utama di Indonesia. Sejak pertama kali ditemukan ( 1987 ) sampai dengan tahun

2011,kasus HIV teridentifikasi terbesar di 368 ( 73,9% ) dari 498 kabupaten / kota

diseluruh ( 33 ) provinsi di Indonesia. Provinsi pertama kali ditemukanya adanya HIV

adalah Provinsi Bali ( 1987 ).


Berdasarkan data terbaru,kejadian penularan infeksi HIV di Indonesia banyak melalui

hubungan seksual dengan orang terinfeksi tanpa menggunakan kondom, diikuti oleh

penggunaan alat suntik yang tercemar darah yang mengandung HIV ( karena

penggunaan alat suntik secara bersama diantara para pengguna NAPZA suntikan ),

dan ditularkan dari ibu pengidap HIV kepada anaknya, baik selama kehamilan,

persalinan atau selama menyusui.


Data kasus HIV AIDS di Puskesmas Peantren 1 Kota kediri 7 Penderita hingga bulan

desember 2014 diantaranya 2 meninggal dan 5 hidup pasien sudah mendapatkan

pengobatan ARV,tahun 2015 ditemukan 3 orang penderita baru juga sudah akses ARV.
Sesuai dengan tujuan pengendalian HIV di Indonesia, yaitu menurunkan angka

kesakitan, kematian dan diskriminasi serta meningkatkan kualitas hidup ODHA, maka

diperlukan upaya pengendalian serta layanan HIV dan IMS yang komprehensif di

tingkat kabupaten/kota di Indonesia.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan umum : Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena HIV dan
IMS.
2. Tujuan khusus :.
1. Mendeteksi secara dini resiko tinggi penularan HIV dan IMS
2. Memberikan pengetahuan bagi masyarakat tentang HIV dan IMS

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Mendata masyarakat yang dianggap resiko terhadap penularan HIV dan IMS
di wilayah kerja Puskesmas wawo
2. Memberikan penyuluhan tentang HIV dan IMS kepada pengguna/pengunjung
resiko tinggi
3. Pemantauan dan evaluasi

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Berisi metode pelaksanaan kegiatan, contoh : rapat, audit, dsb.
1. Mendata masyakat resiko tinggi dengan medatangi dan mengamati resiko
tinggi
2. Memberi penyuluhan tentang HIV dan IMS kepada pengunjung/pengguna
resiko tinggi
3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi secara berkala

F. SASARAN
Populasi Kunci, masyarakat resiko tinggi yang yang berkunjung di lokasi resiko tinggi

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Rencana deteksi dini akan dilaksankan pada bulan januari 2018

Penyuluhan akan dilaksanakan pada :

Tanggal : 18,19,20,24 Februari 2014

, Tempat : SMP di wilayah kerja Puskesmas Kedundung

PENUTUP

Demikian kerangka acuan pertemuan kiranya dapat dipakai sebagai pedoman dan apabila
ada hal-hal teknis yang belum termuat akan dilengkapi pada saat kegiatan

You might also like