You are on page 1of 6

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

EKA 437 BP
“Pelaporan Segmen”

Oleh :

Made Sawitri Kumala Dewi (1607531062 / 10)


Putu Pradnyani (1607531072 / 14)
Quita Amelia Budiana (1607531123 / 31)

Disampaikan kepada :
I Gusti Ayu Eka Damayanthi, S.E.,M.Si.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA

2018

1
A. Pelaporan Untuk Segmen
Permasalahan utama untuk akuntan adalah bagaimana mengembangkan dan
mengungkapkan informasi yang diperlukan untuk mencerminkan perbedaan-perbedaan
mendasar tersebut. Pembahasan berikut menyajikan standar akuntansi untuk
pelaporan komponen operasi, operasi luar negeri, dan pelanggan utama suatu entitas.
B. Informasi Tentang Segmen Operasi
Laporan keuangan konsolidasi menyajikan semua faktor heterogen tersebut dalam
konteks tunggal. Tujuan dari pelaporan segmen adalah untuk memungkinkan pengguna
laporan keuangan melihat di balik angka total konsolidasi ke komponen individu yang
membentuk entitas tersebut.
C. Definisi Segmen Dilaporkan
Proses penentuan segmen operasi dilaporkan (reportable operating segment)
secara terpisah, yaitu segmen-segmen dimana pengungkapan tambahan yang terpisah
harus dibuat berdasarkan spesifikasi manajemen atas segmen operasi yang digunakan
secara internal untuk mengevaluasi posisi keuangan dan kinerja operasi perusahaan.
Ambang Batas Kuantitatif Sepuluh Persen
DSAK menetapkan tiga aturan signifikansi 10 persen (10 percent significance rules)
untuk menentukan segmen operasi mana yang harus mempunyai informasi terlapor
yang terpisah. Pengungkapan terpisah tersebut diharuskan untuk segmen yang
memenuhi paling tidak satu dari pengujian berikut :
1) Pendapatan segmen yang dilaporkan, termasuk penjualan eksternal atau
penjualan/transfer antarsegmen, lebih besar atau sama dengan 10 persen dari
pendapatan keseluruhan dari penjualan eksternal ditambah transaksi antarsegmen
dari keseluruhan segmen operasi.
2) Nilai absolut dari laba atau kerugian adalah lebih besar atau sama dengan 10
persen. Nilai absolut mencakup (a) laba gabungan dari seluruh segmen operasi
yang tidak dilaporkan rugi atau, (b) rugi gabungan dari seluruh segmen operasi yang
dilaporkan rugi.
3) Aset segmen sama dengan atau lebih besar dari 10 persen aset gabungan seluruh
segmen operasi.

2
Perhatikan bahwa uji pendapatan memasukkan penjualan atau transfer
antarsegmen. DSAK menyatakan bahwa pengaruh keseluruhan dari segmen
tertentu terhadap seluruh perusahaan harus diukur. DSAK meyakini juga bahwa
definisi segmen operasi harus memasukkan komponen dari perusahaanyang
menjual secara umum atau secara eksklusif ke komponen perusahaan yang lain.
Informasi mengenai operasi yang “terintegrasi secara vertikal” tersebut memerikan
pandangan mengenai produksi dan operasi dari perusahaan.
PSAK 5 menyatakan bahwa pengungkapan segmen harus memasukkan
pengukuran laba atau rugi dari segmen yang dilaporkan. Oleh karena itu, laporan
tersebut akan sama dengan yang digunakan untuk tujuan pengambilan keputusan
internal. Beberapa perusahaan mengalokasikan beban operasi yang timbul dari
fasilitas yang dipergunakan bersama seperti gudang bersama. Perusahaan lain
dapat mengalokasikan biaya-biaya seperti biaya bunga, pajak penghasilan, atau
pendapatan dari investasi ekuitas ke segmen tertentu. Apa pun yang digunakan
dalam tujuan pengambilan keputusan untuk mengukur laba atau rugi segmen
operasi harus dilaporkan dalam pengungkapan eksternal.
Walaupun perusahaan diharuskan untuk melaporkan aset dari segmen yang
dilaporkan secara terpisah, PSAK 5 juga memperbolehkan perusahaan untuk
melaporkan kewajiban segmennya jika perusahaan meyakini bahwa pengungkapan
yang lebih lengkap akan lebih berguna. Aset yang akan dilaporkan adalah aset yang
digunakan oleh pengambil keputusan operasi utama dalam pengambilan keputusan
mengenai segmen dan dapat memasukkan aset tak berwujud seperti goodwill, atau
aset tak berwujud lainnya. Jika aset yang digunakan bersama dialokasikan ke dalam
segmen, maka aset tersebut harus dimasukkan dalam angka yang dilaporkan. Aset
tersebut juga dapat mencakup aset pendanaan seperti investasi pada efek ekuitas
atau pinjaman antarsegmen. Poin kuncinya adalah bahwa pendapatan, laba atau
rugi, dan aset harus dilaporkan dalam basis yang sama dengan yang digunakan
untuk tujuan pengambilan keputusan internal.
Jika total pendapatan eksternal dari segmen operasi yang dilaporkan secara
terpisah kurang dari 75 persen total pendapatan konsolidasi, maka manajemen
harus memilih dan mengungkapkan informasi tentang segmen operasi sampai

3
paling tidak 75 persen dari pendapatan konsolidasi dimasukkan dalam segmen yang
dilaporkan. Pemilihan segmen operasi mana yang akan dilaporkan diserahkan
kepada manajemen.
Informasi mengenai segmen operasi yang tidak dilaporkan secarah terpisah
adalah digabungkan dan diungkapkan dalam kategori “Seluruh Segmen
Lainnya“ (All Other). Sumber pendapatan dalam kategori “Seluruh Segmen
Lainnya“ harus dijelaskan, tetapi tingkat pengungkapan untuk kategori ini secara
signifikan lebih sedikit dibandingkan segmen operasi yang dilaporkan terpisah.
Sekali lagi, ingat bahwa kantor pusat perusahaan (atau administrasi pusat)
umumnya tidak dimasukkan sebagai segmen operasi dari perusahaan.
D. Melaporkan Informasi Segmen
Pengungkapan khusus yang diharuskan untuk tiap segmen yang dilaporkan
dijelaskan dalam PSAK 5. Dalam pelaporan segmen, hal-hal berikut harus diungkapkan
untuk setiap segmen yang ditentukan akan dilaporkan terpisah, yaitu :
1) Informasi umum.
2) Jumlah untuk setiap segmen yang dilaporkan secara terpisah.
3) Ukuran laba tau rugi segmen.
4) Aset dan kewajiban segmen
5) Renkonsiliasi total konsoliadsi.
PSAK 5 menyatakan bahwa pengungkapan segmen juga harus dibuat untuk
melengkapi laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK. Oleh karena itu,
pengungkapan segmen harus juga dibuat dalam laporan keuangan interim. Laporan
interim harus mengungkapkan hal-hal berikut tentang setiap segmen yang dilaporkan,
yaitu : (1) pendapatan dari pelanggan eksternal, (2) pendapatan antarsegmen, (3)
pengukuran laba atau rugi segmen, (4) aset total untuk hal-hal yang terdapat
perubahan material dari laporan tahunan terakhir, (5) setiap perbedaan dari laporan
tahunan terakhir dalam definisi operasi segmen atau dalam bagaimana perhitungan
laba atau rugi segmen, dan (6) rekonsiliasi total laba atau rugi segmen dengan total
konsolidasi entitas.
E. Identifikasi Laporan Segmen

4
Fokus dalam PSAK 5 adalah untuk memberikan informasi kepada pengguna
laporan keuangan untuk menentukan risiko dan potensi imbal hasil dari suatu entitas,
menggunakan dasar informasi agregasi yang sama dengan yang digunakan oleh
manajemen perusahaan. Tentu saja, risiko menjalankan usaha di suatu Negara dapat
berbeda dengan di Negara lain. Saat ini entitas multinasional berskala besar
mempunyai operasi di banyak Negara dan pasar luar negeri. PSAK 5 menyatakan
bahwa ada dua jenis maupun bentuk laporan segmen yang utama biasanya ditentukan
oleh karakteristik dan sumber utama risiko dan imbal hasil perusahaan. Jika risiko dan
imbal hasil perusahaan utamanya dipengaruhi oleh diferensiasi produk atau jasa, maka
perusahaan akan melaporkan segmen usaha terlebih dahulu, dan informasi
keduanya melaporkan berdasarkan kondisi geografis. Jika risiko dan imbal
hasilperusahaan utamanya dipengaruhi oleh perbedaan operasional di berbagai Negara
dan wilayah geografis, maka perusahaan akan melaporkan segmen geografis terlebih
dahulu da informasi keduanya adalah segmen usaha.
Struktur organisasi prusahaan dan struktur manajemen seperti juga system
pelaporan keuangan internal kepada pihak yang berwenang dapat digunakan untuk
menentukan sumber utama dan karakteristik dari risiko dan imbal hasil perusahaa.
Sekaligus juga dapat digunakan untuk menentukan jenis pelaporan segmen primer dan
sekunder, kecuali dalam kondisi sebagai berikut ini :
1) Jika risiko dan imbal hasil perusahaan sangat dipengaruhi oleh dua elemen berikut
ini :
a. Perbedaan dalam produk atau jasa yang dihasilkan, dan
b. Perbedaan operasional wilayah perusahaan, yang dilandaskan dengan
“pendekatan matriks” pada system pelaporan internal kepada pihak yang
berwenan, maka perusahaan harus menggunakan segmen usaha sebagai
segmen primer dan segmen geografis sebagai segmen sekunder.
2) Jika struktur organisasi perusahaan dan struktur manajemen seperti juga sistem
pelaporan keuangan internal kepada pihak yang berwenang tidak didesain
berdasarkan produk atau jasa secara individu atau secara kelompok dan juga tidak
didasarkan atas wilayah tertentu, maka manajemen perushaan harus menentukan
risiko dan imbal hasil perusahaan yang mana yang berhubungan erat dengan

5
produk atau jasa yang dihasilkan atau juga secarah wilayah. Sesudah itu
perusahaan akan lebih mudah untuk memilih baik segmen usaha atau wilayah yang
akan dijadikan sebagai segmen primer dan yang lainnya sebagai segmen sekunder.
F. Informasi Segmen Sekunder
PSAK 5 menyatakan jika perusahaan menggunakan segmen usaha sebagai
pelaporan primer, maka perusahaan harus melaporkan sebagai berikut :
1) Pendapatan segmen dari pelanggan eksternal dan dihubungkan dengan lokasi
pelanggan berdasarkan wilayah.
2) Nilai menyertai asset segmen yang dihubungkan dengan lokasi aset berdasarkan
wilayah.
3) Jumlah pengeluaran pada periode tertentu untuk memperoleh aset segmen yang
diperkirakan akan digunakan lebih dari 1 periode yang dihubungkan dengan aset
secara wilayah.
Jika perusahaan menggunakan segmen wilayah sebagai pelaporan segmen
primer, maka perusahaan harus melaporkan informasi sebagai berikut :
1) Pendapatan dari pelanggan eksternal.
2) Nilai yang menyertai aset segmen.
3) Jumlah pengeluaran pada periode tertentu memperoleh aset segmen yang
diperkirakan akan digunakan lebih dari 1 periode.

DAFTAR PUSTAKA
Baker Richard E, Lembke Valdean C, King Thomas E, Jeffrey Cynthia G, Jusuf Amir Abadi,
NPS Sylvia Veronica, Wulandari Etty Retno, Martani Dwi. Akuntansi Keuangan Lanjutan
( Perspektif Indonesia ) Buku 2, Salemba Empat, Jakarta, 2014.

You might also like