You are on page 1of 4

Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah suatu jenis obat darikeluarga salisilat

yang sering digunakan sebagai analgesik (terhadap rasa sakit ataunyeri minor), antipiretik
(terhadap demam), dan anti-inflamasi. Aspirin juga memilikiefek antikoagulan dan digunakan
dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah serangan jantung.Aspirin mempunyai
densitas 1.40 g/cm³, titik lebur 135 °C (275 °F), titik didih 140 °C (284 °F) (decomposes), dan
kelarutan dalam air 3 mg/mL (20°C).Asam salisilat (asam ortohidroksibenzoat) merupakan
asam yang bersifatiritan lokal, yang dapat digunakan secara topikal. Terdapat berbagai turunan
yangdigunakan sebagai obat luar, yang terbagi atas 2 kelas, ester dari asam salisilat danester
salisilat dari asam organik. Di samping itu digunakan pula garam salisilat.Turunannya yang
paling dikenal asalah asam asetilsalisilat.Asam salisilat mimiliki rumus molekul C7H6O3, massa
molar 138,12 g/mol,densitas 1,44 g/cm3, titik leleh 159°C, titik didih 211°C (2666 Pa), dan
kelarutandalam kloroform, etanol, metanol kloroform 0,19 M; etanol 1,84 M; metanol 2,65 M.
Aspirin dibuat dengan mereaksikan asam salisilat dengan anhidrida asamasetat
menggunakan katalis 85% H3PO4 sebagai zat penghidrasi. Asam salisilatadalah asam
bifungsional yang mengandung dua gugus ± OH dan ± COOH. Karenanya asam salisilat ini
dapat mengalami dua jenis reaksi yang berbeda yaitu reaksi asamdan basa. Reaksi dengan
anhidrida asam asetat akan menghasilkan aspirin.Sedangkan reaksi dengan methanol akan
menghasilkan metil salisilat. Uji terhadapasam salisilat, ´my aspirin´, dan aspirin komersil
digunakan untuk mengujikemurnian aspirin, khususnya mendeteksi apakah masih terdapat
asam salisilat dalamsampel. Kemurnian aspirin bisa diuiji dengan menggunakan besi (III)
klorida. Besi (III) klorida bereaksi dengan gugus fenol membentuk kompleks ungu. Asam
Laporan Praktikum SintesisSenyawa Organik salisilat (murni) akan berubah menjadi ungu jika
FeCl3 ditambahkan, karena asamsalisilat mempunyai gugus fenol.Selain itu kemurnian aspirin
juga dapat ditentukan dengan uji titik leleh,dimana seharusnya titik leleh aspirin murni adalah
136oC. Sedangkan untuk kandungan analisis aspirin dapat digunakan titrasi asam basa
menggunakan NaOHsetelah kristal aspirin dilarutkan dalam etanol (pelarut organik).
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

III. 1. Alat dan bahan

Alat :

1. Gelas kimia 500 ml


2. Tabung reaksi
3. Erlenmeyer 100/250 ml
4. Penyaring buncher
5. Gelas ukur 10 ml
6. Pipet tetes, stopwatch

Bahan :

1. Anhidrida asetat
2. Asam salisilat
3. Natrium asetat
4. Asam sulfat pekat
5. Etanol
6. Air es

III.2. prosedur kerja

1. Menimbang masing-masing 1 gram asam salisilat ke dalam tiga buah tabung reaksi
2. Menambahkan ke dalamnya masing- masing 2 ml asam asetat anhidrida.
3. Pada tabung pertama, menambahkan 0,2 gram natrium asetat
4. Mengaduk dan mengukur suhunya dengan thermometer.
5. Mencatat waktu yang di perlukan untuk naik sampai 40oC
6. Mengamati dan mencatat pula banyaknya zat yang larut.
7. Pada tabung kedua menambahkan 9 tetes piridin dan tabung ketiga menambahkan 5
tetes asam sulfat pekat, mengaduk dengan thermometer.
8. Mencatat waktu yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu hingga 40oC dan mencatat
pula banyaknya zat yang terlarut.
9. Menempatkan ketiga buah tabung reaksi kedalam gelas kimia yang berisi air hangat
(50-60oC) selama 5 menit untuk melarutkan semua asam salisilat dan meyelesaikan
reaksi.
10. Menuang semua larutan ke dalam labu erlenmeyer dan mengocok untuk mempercepat
hidrolisa asam asetat sisa, mendinginkan larutan dalam air es.
11. Menyaring kristal yang terbentuk dengan hirsch dan mengeringkan kristal di udara.
12. Melakukan rekristalisasi hasil 10 ml etanol.
13. Menentukan titik leleh dan membandingkan aspirin hasil percobaan dengan aspirin
hasil pabrik.
14. Membandingkan kelarutan aspirin hasil percobaan dengan aspirin hasil pabrik dalam
air hangat dan benzena.

You might also like