You are on page 1of 28

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

“BINA HUBUNGAN SALING PERCAYA”

Nama : Tn. P

Tanggal : 28 Mei 2018

Jam : 13.00 WITA

Pertemuan ke : 1 (pertama)

1. Fase Orientasi
Selamat pagi pak. Perkenalkan nama suster saya Listariani, biasa saya di
panggil dengan suster lis, saya mahasiswa profesi ners yang praktek di ruangan
manggis ini. Nama bapak siapa ? bagaimana perasaan bapak saat ini ? boleh saya
minta waktu bapak untuk berbincang-bincang dengan saya ? bagaimana kalau 10
menit ?
2. Fase kerja
Bapak, saya bertugas di sini, saya akan membantu merawat bapak di ruangan
ini. Hari ini saya dinas pagi mulai dari jam 8 pagi sampai jam 2 siang nanti. Di sini
saya akan membahas tentang apa yang bapak rasakan saat ini. Dan saya akan siap
mendengar keluhan-keluhan yang bapak rasakan. Baiklah pak cukup sampai disini
dulu kita berbincang-bincang.

3. Fase terminasi
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang ? bisa bapak
sebutkan nama saya kembali? Baiklah pak keluhan yang bapak rasakan saat ini
bisa bapak jelaskan. Besok kita bertemu lagi ya pak, besok saya dinas pagi. Kita
akan berbincang-bincang lagi di tempat yang bapak rasa nyaman. Kalau begitu
saya permisi ya pak.
Hari/tanggal implemmentasi evaluasi
Senin Membina hubungan saling percaya S:
28 mei 2018 dengan menggunakan komunikasi - Selamat siang
terapeutik: - Pak P
1. Menyapa klien - Baik
2. Memperkenalkan diri dan - Boleh
menjalankan tujuan pertemuan - Iya
3. Menanyakan nama pasien O:
4. Melakukan kontrak waktu - Tn.P lebih banyak
5. Validasi perasaan pasien mengangguk atau
6. Menanyakan tempat pertemuan menggelengkan kepala
saat tintanya
- Tn.P menjawab sangat
seperlunya
- Tn.P lebih banyak
menunduk
- Tn.P berbicara lambat dan
suara lemah
A:
- Bina hubungan saling
percaya tercapai
P:
Perawat : Lanjutkan
pengkajian
Klien : anjurkan klien
mengingat pertemuan
sebelumnya
Pengkajian Keperawatan Pada TN. P

Ruangan Rawat : Manggis

Tanggal Dirawat : 28 Mei 2018

1. Identitas pasien
Nama : Tn. P
Umur : 54 Tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Pendidikan : Belum tamat SD
Pekerjaan : Petani
Tanggal pengkajian : 28 Mei 2018
No register : 052770
Sumber informasi : Keponakan (Tn. P)

2. Alasan masuk RS
Tn. P masuk rumah sakit di antar oleh keluarga dengan keluhan gelisah
sejak beberapa bulan yang lalu , memberat pada pagi hari tanggal 27 Mei 2018.
Tn.P mengatakan mendengarkan suara-suara yang menjelek-jelekkan dirinya

3. Keluhan saat dikaji


Tn. P mengatakan dirinya suka menyendiri dan tidak suka bergaul dengan
lingkungan sekitar karena malu dengan keadaan dirinya karena pernah
mengalami penyakit kusta dan gangguan jiwa
4. Faktor Predisposisi
Keluarga Tn.P mengatakan Tn.P mulai mengalami gangguan jiwa sekitar
bulan maret 2017 karena ada masalah antar kampung. Tn P dibawa berobat ke
RS madani dan menjalani rawat inap di ruangan anggur bulan april 2017. Tn.P
rutin berobat dan control di poli jiwa tapi putus obat sejak bulan April 2018
Keluarga Tn.p mengatakan Tn.P tidak perna melakukan kekerasan fisik
maupun seksual dan tidak perna melakukan tindakan kriminal. keluarga Tn.P
mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa
seperti Tn.P keluarga Tn.P mengatakan Tn.P perna mengalami penyakit kusta
ketika remaja sehingga Tn.P merasa minder dan tidak percaya diri terutama
terhadap perempuan

Masalah keperawatan:

 Gangguan persepsi sensorik.


 Halusinasi auditorik,
 Harga diri renda kronis
 Ketidak efektifan regimen terapeutik.

5. Pemeriksaan fisik
A. Tanda-Tanda Vital
TD : 150/100 mmhg
N : 80x/ Menit
S : 36,5°c
R : 20x/Menit
Tinggi badaan : 160 cm
Berat badan : 59 kg
B. keluhan fisik
Tn. P mengatakan saat ini tidak merasakan keluhan fisik
masalah keperawatan : Tidak ada
6. Psikososial
A. Genogram

Keterangan :

Laki- laki :

Perempuan :

Meninggal : X

Pasien :

Penjelasan :

- Tn.P tinggal bersama kaka kandung, ipar dan keponakan


- Tn.P tidak menikah
- Keluara Tn.P mengatakan Tn.P memiliki sifat pendiam dan jarang
bersosialisasi pengambilan keputusan dalam keluarga adalah kakak Tn.P
- Tn.P mengatakan orang yang terdekat adalah kakak kandung dan keponakan.
B. KONSEP DIRI

1. Gambaran diri
Tn. P mengatakan menyukai dan bersyukur dengan tubuhnya karena
tubuhnya adalah ciptaan allah. tn.p mengatakan dirinya menyukai semua
bagian tubuhnya.
2. Identitas diri
Tn. P mengatakan dirinya adalah seorang laki-laki dan ia puas dengan
identitas dirinya. Tn. P mengatakan dirinya malu karena tidak tamat SD, dan
Tn.P juga malu karena belum menikah karena diusianya yang cukup tua.
3. Peran
Tn. P mengatakan dirumah dirinya kadang membantu pekerjaan keluarga
keluarga dirumah atau dikebun. Tn. P juga mampu menyelesaikan tugas
ringan dirumah seperti mengisi air di bak atau merapikan peralatan berkebun
4. Ideal diri
Tn.p tidak merespon saat dikaji tentang ideal diri
5. Harga diri
Tn. P mengatakan merasa malu karena dirinya dipandang remeh oleh
lingkungan karena kondisinya yang tidak tamat sd dan mengalami penyakit
gangguan jiwa

Masalah keperwatan : Harga diri rendah

C. HUBUNGAN SOSIAL

1. Orang yang berarti


Tn. P mengatakan orang yang terdekat adalah kakak kandungnya
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok
Tn. P tidak menjawab saat ditanya
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Tn. P tanpak tidak nyaman saat ditanya, Tn. P tanpak diam dan tidak mau
melakukan kontak mata. Menurut keluarga Tn. P di rumah sangat tertutup dan
tidak mau bergaul dengan lingkungan sekitar

Masalah keperawatan : - kerusakan interaksi social

- Isolasi social

C. SPIRITUAL

1. Nilai dan keyakinan


Tn. P beragama islam, Tn. P tidak merespon saat ditanya tentang nilai dan
keyakinan spiritual tidak ditentukan tanda wahan agama.
2. Kegiatan ibadah
Selama sakit Tn. P tidakl pernah melakukan sholat 5 waktu

E. STATUS MENTAL

1. Penampilan
Saat dikaji Tn. P memakai kaos bertwarna ungu muda dan celana panjang biru
tua. Penampilan cukup rapid an sesuai.
2. Pembicaraan
Tn. P lebih banyak diam dan menjawab sangat seperlunya saat ditanya
Tn. P sulit memulai percakapan karena lebih banyak menyendiri dan tidak
ada inisiatif untuk menceritakan masalahnya.
3. Aktivitas motorik
Tn. P tampak lesu dan tidak bersemangat dalam melakukan aktivitas
4. Alam perasaan
Tn. P tanpak sedih dan murung. Tn. P tanpak tidak nyaman saat di dekati
perawat.
5. Afek
Afek tumpul, ekspresi perasaan sangat kurang. Tn. P hanya bereaksi bila ada
stimulus
6. Interaksi selama wawancara
Kontak mata kurang. Tn. P hanya menjawab seperlunya saat ditanya.
7. Persepsi
Tn. P mengatakan kadang mendengar suara-suara yang menjelek-jelekan
dirinya dan mengatakan dirinya adalah orang jahat.
8. Arus pikir
Sulit dinilai karena Tn. P menjawab seperlunya.
9. Isi pikir
Depersonalisasi Tn. P meras asing terhadap diri sendiri, orang, atau
lingkungan.
10. Tingkat kesadaran
Orientasi waktu, tempat dan uang baik. Tn. P dapat menjawab dan
mengetahui orang-orabg yang mengantarnya dan keberadaannya saat ini.
11. Memori
Tn. P dapat mengingat kejadian jangka panjang.
12. Tingkat konsentrasi dan menghitung
Tn. P mampu m,elakukan sederhanan dan Tn. P mampu berkonsentrasi
terhadap pembicaraan atau pertanyaan yang diberikan.
13. Kemampuan penilaian
Tn. P mengalami gangguan kemampuan penilaian ringan, Tn. P mampu
mengambil kputisan sederhana dengan bantuan orang lain. Tn. P mau
melakukan sesuatu jika diperintkan.
14. Daya titik diri
Tn. P menyadari jika dirinya sakit dan memerlukan perawatan.
F. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG

1. Kemampuan pasien memenuhi kebutuhan


Tn. P mampu memenuhi kebutuhan maakanan, keamanan,perawatan
kesehatan, pakaian, transportasi, tempat tinggal dan uang.
Masalah keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan
2. Kegiatan hidup sehari-hari
a. Tn. P mampu melakukan kegiatan mandi,membersihkan diri, makan,
BAK dan BAB serta ganti pakaian dengan bantuan keluarga dan
perawat.
b. Nutrisi
- Tn. P mengatakan cukup puas dengan pola makan yang
dijalani
- Tn. P tanpa memisahkan diri saat makan
- Frekuensi makan 3 kali sehari
- Nafsu makan seddikit-sedikit
- Besar badan 59 kg
c. Tidur
- Apakah terdapat masalah tidur : Tn. P tidak merespon
- Apakah merasa segar setelah bangun tidur : Tn. P tidak
merespon
- Apakah ada kebiasaan tidur siang : Tn. P tidak merespon
- Lama tidur siang : selama diruangan Tn. P banyak tidur dan
melamun
- Hal yang membantu tidur : Tn. P tidak merespon
- Tidur malam : Tidak menentu
- Apakah ada gangguan tidur : tidak merfespon (Tn. P hanya
berbaring tanpa ada kegiatan).
3. Kemampuan ADL

Tn. P mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, kadang dibantu keluarga.

4. Sistem pendukung yang dimiliki pasien

Ya Tidak

- Keluarga √

- Terapis √

- Teman sejawat √

- Kelompok sosial √

5. Apakah menikmati saat bekerja, bekerja produktif atau hobi ?

Tn. P banyak menghabiskan waktu untuk melamun atau menyendiri.

6. Pemeliharaan kesehatan

- Perawatan lanjutan : Ya

- Perawatan pendukung : Ya

7. Kegiatan di dalam rumah

- Mempersiapkan makanan : Tidak

- Menjaga kerapian rumah : Tidak

- Mencuci pakaian : Ya

- Mengatur keuangan : Tidak


8. Kegiatan di luar rumah
 Bekerja : Tidak
 Transportasi : Tidak
 Lain-lain : Tidak

Koping adaptif Maladaptif

Bicara dengan orang lain - Minum alkohol -

Mampu menyelesaikan masalah - Reaksi lambat/berlebihan √

Teknik relaksasi - Bekerja berlebihan -

Aktivitas konstruktif - Menghindar √

Olahraga - Mencederai diri sendiri -

Lainnya - Lainnya -

9. Masalah Psikososial dan Lingkungan


- Masalah dengan dukungan kelompok : Ya
- Masalah yang berhubungan dengan lingkungan : Ya
- Masalah dengan pendidikan : Ya
- Masalah dengan pekerjaan : Ya
- Masalah dengan perumahan : Tidak

- Masalah Ekonomi : Ya

- Masalah dengan pelayanan kesehatan : Tidak

- Masalah Lainnya : Tidak


G. Aspek Medik

- Diagnosa Medis : Skizofrenia tak terinci


- Terapi Medis : Stelosi 2,5 mg + THP 1 mg 1- 0 – 1 kapsul

Merlopam 2 mg 0 – 0- 1

Candesartan 8 mg 1x1

- Masalah keperawatan
- Harga diri rendah
- Isolasi sosial
- Gangguan persepsi sensori : Halusinasi auditorik
PENGUMPULAN DATA

- Tn.p masuk RS dengan keluhan gelisah


- Tn.p mengatakan mendengar suara-suara yang menjelek-jelekan dirinnya dan
mengatakan dirinya jelek
- Tn.p lebih banyak menggangguk atau menjelekkan kepala saat ditanya
- Tn.p menjawab sangat seperlunya
- Tn.p bicara lambat dan suara lemah
- Tn.p lebih banyak menunduk
- Tn.p pernah dirawat diruangan anggur bulan april 2017
- Keluarga Tn.p mengatakan Tn.p putus obat sejak bulan april 2018
- Keluarga Tn.p mengatakan Tn.p pernah menderita kusta ketika remaja
sehingga Tn.p merasa minder terutama terhadap perempuan
- Tanda-tanda vital : TD: 150/100mmHg
N: 580x/menit
S: 36,5°c
R: 20x/menit
- Keluarga Tn.p mengatakan Tn.p memiliki sifat pendiam dan jarang
bersosialisasi
- Tn.p tidak merespon saat ditanya kebutuhan tidur Tn.p hanya diam dan
menunduk
- Tn.p mengatakan dirinya suka menyendiri dan tidak suka bergaul dengan
lingkungan sekitar karena malu dengan keadaan dirinya karena pernah
mengalami penyakit kusta dan gangguan jiwa
- Tn.p mengatakan dirinya dipandang lemah oleh lingkungan
- Tn.p tampak tidak nyaman saat ditanya
- Tn.p tampak enggan melakukan kontak mata
- Tn.p tampak lesu dan tidak bersemangat dalam beraktivitas
- Tn.p tampak sedih dan murung
- Afek tumpul
- Tn.p rehap ke 3 kalinya
- Tn.p tampak lebih banyak menunduk
ANALISA DATA

DATA MASALAH
Ds:
- Tn.p mengatakan mendengar
suara-suara yang menjelek-jelekan
dirinnya dan mengatakan dirinya
jelek Gangguan persepsi sensori
Do: Halusinasi Auditorik
- Tn.p lebih banyak menunduk
- Tn.p tampak tidak nyaman saat
ditanya
- Tn.p tampak enggan melakukan
kontak mata

Ds:
- Keluarga Tn.p mengatakan Tn.p
memiliki sifat pendiam dan jarang
bersosialisasi
- Tn.p mengatakan dirinya
dipandang lemah oleh lingkungan
- Tn.p mengatakan dirinya suka
menyendiri dan tidak suka bergaul
dengan lingkungan sekitar karena Harga Diri Rendah Kronis
malu dengan keadaan dirinya
karena pernah mengalami penyakit
kusta dan gangguan jiwa
Do:
- Tn.p tampak enggan melakukan
kontak mata
- Tn.p tampak lesu dan tidak
bersemangat dalam beraktivitas
- Tn.p tampak sedih dan murung
- Tn.p tampak lebih banyak
menunduk

Ds:
- Tn.p mengatakan dirinya suka
menyendiri dan tidak suka bergaul
dengan lingkungan sekitar karena
malu dengan keadaan dirinya
karena pernah mengalami penyakit Isolasi Sosial
kusta dan gangguan jiwa
- Keluarga Tn.p mengatakan Tn.p
memiliki sifat pendiam dan jarang
bersosialisasi
- Keluarga Tn.p mengatakan Tn.p
pernah menderita kusta ketika
remaja sehingga Tn.p merasa
minder terutama terhadap
perempuan
Do:
- Tn.p bicara lambat dan suara
lemah
- Tn.p tampak lebih banyak
menunduk
- Tn.p tampak enggan melakukan
kontak mata
- Tn.p tidak merespon saat ditanya
kebutuhan tidur Tn.p hanya diam
dan menunduk

DS:
- Tn.p pernah dirawat diruangan
anggur bulan april 2017
- Keluarga Tn.p mengatakan Tn.p
putus obat sejak bulan april 2018
Do:
- Tn.p masuk RS dengan keluhan Ketidak Efektifan Regimen Terapeutik
gelisah
- Tn.p tampak lebih banyak
menunduk
- Tanda-tanda vital :
TD: 150/100mmHg
N: 80x/menit
S: 36,5°c
R: 20x/menit
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. Gangguan persepsi sensori Halusinasi Auditorik

2. Harga diri rendah kronis

3. Isolasi social

4. Ketidak efektifan regimen terapeutik

POHON MASALAH

Effect Gangguan persepsi sensori Halusinasi auditorik

Isolasi Sosial

Care problem Harga diri rendah kronis

Causa koping masyarakat tidak efektif

Ketidak efektifan regimen terapeutik


KLASIFIKASI DATA
Data subyektif :
 Keluarga klien mengatakan Tn. P memiliki sifat pendiam dan jarang
bersosialisasi
 Tn. P mengatakan dirinya dipandang remeh oleh lingkungan
 Tn. P mengatakan dirinya suka menyenddiri dan tidak pernah bergaul dengan
lingkungansekitar karena malu dengan kedaan dirinya yang pernah menderita
kusta dan gangguan jiwa

Data Obyektif :
 Tn. P lebih banyak menunduk
 Tn. P tampak lesu dan tidak semangat dalam beraktifitas
 Tn. P tampak sedih dan murung
 Tn. P tampak enggan melakukan kontak mata
ANALISA DATA
DATA MASALAH
DS :
 Keluarga klien mengatakan Tn. P Harga Diri Rendah
memiliki sifat pendiam dan jarang
bersosialisasi
 Tn. P mengatakan dirinya
dipandang remeh oleh lingkungan
 Tn. P mengatakan dirinya suka
menyenddiri dan tidak pernah
bergaul dengan lingkungansekitar
karena malu dengan kedaan dirinya
yang pernah menderita kusta dan
gangguan jiwa
DO :
 Tn. P lebih banyak menunduk
 Tn. P tampak lesu dan tidak
semangat dalam beraktifitas
 Tn. P tampak sedih dan murung
 Tn. P tampak enggan melakukan
kontak mata
TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
Pasien mampu : Setelah x pertemuan pasien SP 1 :
1. Mengidentifikasi mampu : 1. Mengidentifikasi kemampuan positif yang
kemampuan dan aspek 1. Mengidentifikasi dimiliki
positif yang dimiliki kemampuan dan aspek positif  Diskusikan bahwa pasien masih memiliki
2. Menilai kemampuan yang dimiliki sejumlah kemampuan dan aspek positif
yang dapat digunakan 2. Memilih kemampuan yang seperti kegiatan dirumah, adanya keluarga
3. Menetapkan/ memilih dapat digunakan dan lingkungan terdekat pasien
kegiatan yang sesuai 3. Melatih kegiatan sesuai  Beri pujian yang realitas dan hindarkan
dengan kemampuan kemampuan setiap kali bertemu dengan pasien penilain
4. Melatih kegiatan yang 4. Melatih kegiatan yang sudah yang negatif
sudah dipilih sesuai dipilih SP 2 :
kemampuan 5. Merencanakan kegiatan yang 1. Menilai kemampuan yang dapat dilakukan saat
5. Merencanakan kegiatan sudah dilatih ini
yang sudah dilatih  Diskusikan dengan pasien kemampuan
yang dapat dilakukan saat ini
 Bantu pasien menyebutkan dan memberi
penguatan terhadap kemampuan diri yang
diungkapkan pasien
 Perhatikan respon yang kondusif dan
menjadi pendengar yang aktif
SP 3 :
1. Diskusikan aktivitas yang bisa dilakukan
pasien
2. Latih pasien melakukan kegiatan
3. Susun jadwal aktivitas harian sesuai dengan
aktivitas yang telah dilatih dari bangun pagi
sampai tidur malam
4. Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan, berikan
penguatan terhadap perilaku positif
SP 4 :
1. Mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP 1, 2 dan
3)
2. Tanyakan program pengobatan
3. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada
gangguan jiwa
4. Jelaskan akibat bila obat tidak digunakan
sesuai program
5. Jelaskan akibat bila putus obat
6. Jelaskan cara mendapatkan obat dan berobat
7. Jelaskan prinsip 5 benar
8. Latih pasien minum obat
9. Masukkan dalam jadwal harian pasien
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
HARI KE – 2
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Pasien
DS :
 Keluarga Tn. P mengatakan Tn. P memiliki sifat pendiam dan jarang
bersosialisasi
 Tn. P mengatakan dirinya dipandang remeh oleh lingkungan
 Tn. P mengatakan dirinya suka menyendiri dan tidak pernah bergaul dengan
lingkungan sekitar karena malu dengan keadaan dirinya yang pernah menderita
kusta dan gangguan jiwa
DO :
 Tn. P lebih banyak menunduk
 Tn. P tampak lesu dan tidak bersemangat dalam beraktivitas
 Tn. P tampak sedih dan murung
 Tn. P tampak enggan melakukan kontak mata
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Tujuan
Pasien mampu :
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b. Menilai kemampuan yang dapat digunakan
c. Menetapkan/ memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuan
d. Melatih kegiatan yang sudah dipilih sesuai kemampuan
e. Merencanakan kegiatan yang sudah dilatih
4. Tindakan keperawatan
a. Pasien mampu mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
 Diskusikan bahwa pasien masih memiliki sejumlah kemampuan dan aspek
positif seperti kegiatan dirumah, adanya keluarga dan lingkungan terdekat
pasien
 Beri pujian yang realitas dan hindarkan penilaian negatif setiap kali bertemu
pasien
b. Beri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan perasaannya
c. Sediakan waktu untuk mendengarkan pasien
d. Katakan bahwa ia adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta
mampu menolong dirinya sendiri
B. Strategi Komunikasi / Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
“Assalamualaikum, selamat pagi Tn P. Masih ingat nama saya ?”
2. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini?” bagaimana tidurnya semalam ?”
3. Kontrak (topik, waktu dan tempat)
Topik : “Saya bertugas merawat dan memantau perkembangan bapak hari ini
selama bapak dirawat di ruang Manggis. seperti janji saya kemarin, hari ini kita
akan berdiskusi tentang kemampuan yang bapak miliki. Apakah bapak bersedia? ”
Waktu : Bapak maunya kita berbincang berapa lama ? bagaimana kalau 10 – 15
menit ?
Tempat : Bapak maunya kita berbincang-bincang dimana ? bagaimana kalau
disini saja ?
TAHAP KERJA

1. Masih ingat nama saya pak ?


2. Seperti pembicaraan di awal kita akan membicarakan tentang kemampuan yang
bapak miliki
3. Biasanya apa kesibukan bapak di rumah?
4. Lalu kenapa bapak bisa dirawat disini ? kenapa bapak dibawa kesini ?
5. Siapa yang mengantar bapak kesini ?

TAHAP TERMINASI

1. Evaluasi
Subjektif : Bagaimana perasaan bapak setelah kita berdiskusi mengenai
kemampuan yang bapak miliki ?
Objektif : Bisakah bapak menceritakan kembali tentang kemampuan yang bapak
miliki ?
2. Rencana Tindak Lanjut
“Bagaimana bapak, apakah bapak ingin melatih kemampuan yang bapak miliki ?”
3. Kontrak Yang Akan Datang
“Bagaimana kalau sebentar siang kita bercerita tentang kemampuan yang bisa
dilakukan saat ini ? Bapak maunya dimana ? Bagaimana kalau disini ? Bapak
mauna jam berapa ? Bagaimana kalau diruangan ini saja ?”
EVALUASI KEPERAWATAN

Tanggal : 29 Mei 2018

Waktu : 09.30

S : “Wa’alaikumsallam”

“Iya”

“Iya 10 menit saja”

“Suster Lis”

“Di rumah saya biasa bantu-bantu di kebun”

“Gelisah terus saya di rmah jadi saya diantar keponakanku disini”

“Saya mau tidur sebentar siang. Lain kali saja”

“Iya terimakasih”

O : - Tn. P Kooperatif

- Tn. P lebih banyak menunduk saat menjawab

- Kontak mata kurang

A : SP 1 harga diri rendah berhasil dengan kriteria :

1. Tn. P mampu mengidetifikasi kemampuan yang dimilki

2. Tn. P mampu mengungkapkan kemampuan yang dapat dilakukan saat ini

3. Tn. P mampu merespon pertanyaan yang diberitahukan

P : Lanjutkan ke SP 2 harga diri rendah

You might also like