Professional Documents
Culture Documents
WADUK SERMO
1
B. Lokasi Waduk Sermo
2
sosial budaya, ternyata berpengaruh terhadap perubahan adat kebiasaan yang ada
di daerah penelitian. Hal ini terlihat oleh adanya upacara tradisional Rebo
Wekasan (upacara syukuran panen yang melimpah) yang saat ini sudah mundur
sebagai akibat Desa Hargowilis terpisahkan oleh Waduk Sermo. Selain itu, para
penduduk juga sudah mulai berpikir secara rasional sehubungan adanya
keterbatasan sumberdaya yang ada.
3
hutan, agar air tidak serta menguap. Sehingga air disimpan di dalam tanah, awet
jumlahnya/kualitasnya.
Ketersediaan air waduk dihitung dengan Imbangan air waduk. Imbangan air
adalah besarnya volume air yang masuk ke waduk berbanding lurus dengan
besarnya volume air yang keluar dari waduk. Masukan (Inflow) merupakan
besarnya aliran air yang masuk ke waduk. Masukan (inflow) yang dimaksud pada
imbangan air di atas adalah aliran sungai yang masuk ke waduk. Besarnya aliran
air sungai (debit) yang masuk ke waduk sermo diketahui dengan menggunakan
data sekunder yang diperoleh dari Pusat Pelayanan Waduk Sermo. Terdapat 7
anak sungai yang mengisi waduk, yang mana empat sungai diantaranya bertemu
menjadi satu dan menjadi pengisi terbesar dari waduk Sermo. Sungai utama yang
mengisi waduk tersebut adalah Sungai Ngrancah. Debit air Sungai Ngrancah yang
masuk ke dalam waduk setiap harinya tidak sama, tergantung pada sistem
pengendalian pintu airnya. Menurut data yang direkam setiap harinya selama dua
tahun (2009 dan 2010), rata rata debit Sungai Ngrancah yang masuk ke Waduk
Sermo sebesar 15.314.900 m3/tahun.
4
Hujan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya Input
yang masuk ke waduk sermo. Data curah hujan di daerah sekitar bendungan
waduk sermo diperoleh dari Pusat Pelayanan Waduk Sermo. Tebalnya hujan yang
mengisi Waduk Sermo sebesar 1.517.949 m3/tahun. Selain itu waduk Sermo juga
mendapat masukan air dari air tanah, cadangan air atau storage dan beberapa
sungai kecil di sekitarnya yang besarnya mencapai 8.796.254 m3/tahun. Jumlah
ini dapat diketahui melalui perhitungan neraca waduk, yang mana diketahui
outflow waduk melalui Sungai Secang sebesar 25.629.541.150 m3/tahun. Selain
itu outflow juga berasal dari evaporasi.
Evaporasi adalah proses perubahan molekul air dari air permukaan waduk
menjadi molekul uap air yang terangkat ke atmosfer. Data evaporasi diperoleh
dari survey data sekunder yang berasal dari Pusat Pelayanan Waduk Sermo. Data
Evaporasi tersebut digunakan untuk menghitung besarnya volume air yang
menguap ke atmosfer dengan mengalikannnya dengan luas waduk sermo. Total
Evaporasi pada Waduk Sermo sebesar 87.953 mm3/tahun. Sehingga setelah
melalui perhitungan imbangan air waduk, totol ketersediaan air yang dihitung dari
jumlah input waduk yang berasal dari presipitasi, debit Inflow sungai, debit
airtanah dan juga cadangan storage sebesar 25.629.103,5 m3/tahun.
Sebuah Perusahaan Pengolahan Air Bersih telah dibangun pula di tepi
waduk. Fungsinya adalah untuk mengolah air waduk menjadi air bersih yang
layak untuk digunakan untuk kebutuhan domestik warga. Air bersih tersebut di
alirkan melalui pipa pipa PDAM ke beberapa kecamatan di Kulon Progo. Setiap
harinya perusahaan mengambil air dari waduk Sermo sebanyak 1.836 m 3. Pada
tahun 2011, sudah banyak masyarakat yang menggunakan PDAM untuk
memenuhi kebutuhan sehari harinya. Akan tetapi tak sedikit pula masyarakat yang
tidak menggunakan jasa PDAM untuk memperoleh air. Akan tetapi ada pula
masyarakat yang tinggal dekat waduk namun tidak menggunakan jasa PDAM.
Mayoritas mereka adalah masyarakat yang memiliki sumur di rumahnya. Ada
pula masyarakat yang tetap lebih memilih menggunakan air dari mata air yang
jaraknya cukup jauh daripada menggunakan PDAM. Mereka mayoritas adalah
5
masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu membayar biaya tagihan
PDAM.
Distribusi penyaluran PDAM dari Waduk Sermo hingga saat ini juga belum
dapat mencakup seluruh masyarakat yang kerap mengalami kelangkaan air ketika
kemarau, hal tersebut terjadi pada masyarakat yang tinggal di lereng lereng atas
yang sulit dijangkau. Sehingga diharapkan pemerintah dapat menurunkan harga
PDAM atau memberikan subsidi air bersih bagi rakyat yang kurang mampu
supaya seluruh kalangan masyarakat dapat merasakan fasilitas air bersih dengan
mudah. Selain itu distribusi penyaluran pipa-pipa PDAM juga harus diperluas
sehingga masyarakat tidak lagi mengalami krisis air ketika kemarau
6
II. BANGUNAN WADUK SERMO
Waduk Sermo ini terdiri dari bendungan utama yang merupakan tipe urugan
batu berzona dengan inti kedap air. Puncak bendungan memiliki elevasi
+141,60meterdengan panjang 190.00 meter, lebar 8,00 meter, tinggi max 58,60
Meter dan volume urugan 568,000 meter. Coffer Dam dengan tipe urugan batu
dan selimut kedap air yang memiliki elevasi mercu+105,00 meter. Bangunan
pelimpah dengan tipe "ogee" tanpa pintu yang memiliki lebar pelimpah 26 meter,
elevasi mercu 136,60 meter, peredam energi bak lontar dan lantai peredam energi.
Bangunan terowongan dengan bentuk tapal kuda dengan diameter 4,2 meter yang
memiliki kapasitas 179,50 meter kubik per detik, elevasi inlet 89,00 meter dan
elevasi outlet 84,00 meter. Selama ini Waduk Sermo dimanfaatkan sebagai
sumber air bersih oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan untuk air
irigasi yang mengairi sawah di daerah Wates dan sekitarnya. Terkadang lokasi
Waduk digunakan untuk lomba dayung seperti yang terjadi belakangan ini dan
untuk pelatihan bagi Akademi Angkatan Udara (AAU), juga sering dijadikan
obyek diskusi akademika tentang evaluasi geologi teknik dan kerentanan gerakan
tanah di sekitar waduk tersebut (terutama pada sandaran dinding bendungan
sebelah barat/kanan).
7
A. Aset yang berada di Bendungan Sermo
1. Bendungan Utama
Tinggi : 52,6 m
2. Volume Tampungan
Kotor : 25 juta m3
8
Bersih : 21,9 juta m3
3. Bangunan Pelimpah
Lebar : 26 m
4. Bangunan Terowongan
5. Waduk
- normal : ± 136,60 m
- minimum : ± 113,70 m
- Banjir : ± 139,13 m
- Banjir PMF : ± 140,88 m
9
III. PELATIHAN INSTRUMENTASI
10
C. Alat Survey Topografi
1. Extenzometer
Extensometer merupakan suatu alat yang digunakan dalam sistem
peringatan dini terhadap bahaya longsor yang sering terjadi di beberapa
daerah di Indonesia.Extensometer berfungsi sebagai alat pendeteksi dan
pengukur adanya pergerakan ataupun pergeseran permukaan tanah pada
pergerakan tebing batuan yang rentan terhadap getaran – getaran.
Fungsi:
Mengidentifikasi adanya pergerakan tanah yang berpotensi menyebabkan
longsor, baik pergerakan secara horizontal, maupun pergerakan diagonal
Mengetahui tingkat kemiringan pergerakan tanah yang dapat dilihat dari
data logger
Mengetahui arah pergerakan tanah yang dapat dilihat dari data logger
11
2. Inclinometer
Alat yang dipasang dalam tubuh bendungan di tanah inti,tibunan
batuan maupun di tumpuan kaki dari bendungan untuk memantau gerakan –
gerakan horizontal.
Tabung PVC yang mempunyai empat alur bersudut 90˚ di pasang
didalam lubang bor,atau pada tahapan pemadatan tanah,ataupun pada
dinding suatu struktur,untuk diamati pergerakannya dengan suatu torpedo
yang mempunyai 4 (empat ) roda dan dihubungkan dengan kabel kealat
bacaan.Secara umum Inclinometer digunakan untuk mengukur lateral
deformation, sehingga ia sangat jamak dipergunakan untuk mengukur besar
dan kecepatan pergerakan lereng. Dari pengukuran ini dapat diketahui
lokasi kritis dari lereng sesuai dengan hasil monotoring yang dilakuka.
Selain itu juga dapat digunakan serta dalam lateral pile-load test dan
mengukur besarnya defleksi yang terjadi pada tanah lunak akibat beban
yang bekerja diatasnya.
12
D. Klimatologi
• Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim, dan merupakan sebuah
cabang dari ilmu atmosfer. Dikontraskan dengan meteorologi yang
mempelajari cuaca jangka pendek yang berakhir sampai beberapa minggu,
klimatologi mempelajari frekuensi di mana sistem cuaca ini terjadi.
• Klimatologi tidak mempelajari fenomena atmosfer secara tepat (misalnya
pembentukan awan, curah hujan, dan petir), tetapi mempelajari kejadian
rata-rata selama beberapa tahun sampai millenia, dan juga perubahan
dalam pola cuaca jangka panjang, dalam hubungannya dengan kondisi
atmosfer.
• Klimatologis adalah orang yang mempelajari klimatologi, mempelajari
baik sifat alam dari iklim – lokal, regional, atau global – dan faktor yang
disebabkan oleh alam atau manusia yang menyebabkan perubahan iklim.
Klimatologi memperhatikan perubahan iklim masa lalu dan masa depan.
• Klimatologi berasal dari bahasa Yunani Klima dan Logos yang masing2
berarti kemiringan (slope) yg di arahkan ke Lintang tempat sedangkan
Logos sendiri berarti Ilmu. Jadi definisi Klimatologi adalah ilmu yang
mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai
tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan
aktivitas manusia. Karena klimatologi memerlukan interpretasi dari data2
yang banyak dehingga memerlukan statistik dalam pengerjaannya, orang2
sering juga mengatakan klimatologi sebagai meteorologi statistik
• Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi
tentang iklim dipelajari dalam meteorologi. Iklim di bumi sangat
dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa
klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografis. Secara
umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang menengah dan
lintang tinggi. Ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi
• Cuaca terdiri dari seluruh fenomena yang terjadi di atmosfer Bumi atau
sebuah planet lainnya. Cuaca biasanya merupakan sebuah aktivitas
fenomena ini dalam waktu beberapa hari. Cuaca rata-rata dengan jangka
13
waktu yang lebih lama dikenal sebagai iklim. Aspek cuaca ini diteliti lebih
lanjut oleh ahli klimatologi, untuk tanda-tanda perubahan iklim
14
curah hujan otomatis kecepatan angin
kelemababan
15
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/PIxEL/Downloads/Tantri%20AyNahra%20%20Laporan%20Kunj
ungan%20Waduk%20Sermo.htm
16