Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Sistem pentanahan merupakan sistem yang terintegrasi pada sistem ketenagalistrikan.
Sistem pentanahan berfungsi sebagai keamanan sistem secara keseluruhan dari gangguan
yang mungkin terjadi pada peralatan. Sistem pentanahan yang diterapkan adalah dengan
cara : penanaman elektroda (konduktor) didalam tanah secara vertikal (rod), secara
horizontal (sejajar dengan permukaan tanah), bentuk kisi-kisi (grid), kombinasi vertikal dan
horizontal. Implementasi sistem pentanahan grid dilakukan pada tower no. 33 yang
berlokasi di kecamatan Lubuk Kilangan, kelurahan Tarantang Pegambiran Padang.
Pengukuran nilai tahanan pentanahan pada tower dilakukan dengan mengukur nilai tahanan
pentanahan melalui kaki tower dengan menggunakan alat earth tester. Rangka-rangka tower
di hubungkan dengan pentanahan grid dan ditambah dengan satu batang elektroda. Dari
hasil penelitian yang dilaksanakan, sistem pentanahan grid mampu mereduksi nilai
pentanahan sebesar 0,5 Ohm. Semakin kecil nilai pentanahan yang di dapat maka semakin
bagus sistem pentanahannya. Untuk mendapatkan nilai pentanahan kecil dari 1 (satu) Ohm,
pentanahan dengan sistem grid menjadi solusi yang tepat untuk di implementasikan.
ABSTRACT
Grounding system is an integrated system within the electricity system. Earthing system
serves as an overall system security from interference that may occur in the equipment.
Grounding system applied is the way: planting electrodes (conductors) in the soil vertically
(rod), horizontally (parallel to the ground surface), form the lattice (grid), a combination of
vertical and horizontal. Implementation of the system was done on the tower grounding grid
no. 33 which are located in the district Lubuk Kilangan, Pegambiran Tarantang village of
Padang. Measurement of earth resistance value on the tower was done by measuring the
earth resistance value through a foot tower by using earth tester. Skeletons tower connected
with the grounding grid and coupled with a rod electrodes. From the research conducted,
earthing systems could reduce the value of the grounding grid of 0.5 Ohm. The smaller the
value of grounding in the can, the better the grounding system. To achieve a grounding
value which is smaller than 1 (one) Ohm, grounding using the grid system is an appropriate
solution to be implemented.
atau elemen-elemen sirkuit, tetapi juga kondisi operasi normal atau tidak
dapat menyebabkan jatuhnya tegangan normal[8]. Untuk mencapai tujuan
dan frekuensi sistem, sehingga kerja ini, suatu sistem pengetanahan
paralel dari unit-unit pembangkit menjadi peralatan sangatlah dibutuhkan.
terganggu pula. Besar arus gangguan Sistem pengetanahan ini sangat
hubung singkat tiga fasa sama dengan besar membantu untuk memperoleh
arus urutan positif [3] [9]. potensial yang merata (uniform)
Akibat-akibat yang disebabkan dalam semua bagian struktur dan
gangguan antara lain : peralatan, serta untuk menjaga
1. Menginterupsi kontinuitas agar makhluk hidup yang berada
pelayanan daya kepada para di daerah instalasi tersebut berada
konsumen ganggua itu sampai pada potensial yang sama dan
menyebabkan terputusnya suatu tidak membahayakan pada setiap
rangkaian (sirkuit) atau waktu. Dengan dicapainya
menyebabkan keluarnya suatu potensial yang hampir merata pada
unit pembangkit. semua titik dalam daerah sistem
2. Penurunan tegangan yang cukup pengetanahan ini, kemungkinan
besar menyebabkan rendahnya timbulnya potensial yang besar
kualitas tenaga listrik dan pada jarak yang dapat dicapai oleh
merintangi kerja normal pada manusia sewaktu terjadi hubung
peralatan konsumen. singkat kawat ketanah menjadi
3. Pengurangan stabilitas sistim dan sangat kecil.
menyebabkan jatuhnya tegangan 2. Untuk memperoleh impedansi
pada generator. yang kecil atau rendah dari jalan
4. Merusak peralatan pada daerah balik arus hubung singkat ke tanah.
terjadinya gangguan itu. Kecelakaan pada personil timbul
pada saat hubung singkat ketanah
Tujuan Pentanahan Peralatan : terjadi. Jadi bila arus hubung
1. Untuk membatasi tegangan antara singkat ketanah itu dipaksakan
bagian-bagian peralatan yang tidak mengalir melalui impedansi tanah
dialiri arus dan antara bagian- yang tinggi, akan menimbulkan
bagian ini dengan tanah sampai perbedaan potensial yang besar
pada suatu harga yang aman (tidak dan sangat membahayakan.
membahayakan) untuk semua Impedansi yang besar pada
Dimana :
Pengukuran 1 :
ρ = 6,71Ω
=2,7Ω
REFERENSI
[1] Arif Putra Utama. 2014. Evaluasi Nilai Tahanan Pentanahan Tower Saluran Udara
Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Transmisi Maninjau-Simpang Empat. E-Journal
Universitas Bung Hatta. 3:1(2014)
[2] Badan Standardisasi Nasional. Persyaratan umum instalasi listrik 2000, Jakarta :
Yayasan PUIL
[3] Erliwati, 2015, Koordinasi sistem proteksi arus lebih pada penyulang distribusi 20
kV GI Pauh Limo. Jurnal Nasional Teknik Elektro. Padang : Universitas Andalas.
vol. 4 (2015).
[4] Hutauruk, T.S. 1991. Pengetanahan netral sistem tenaga dan pengetanahan
peralatan, Jakarta : Erlangga
[5] Janardana IGN. 2005. Pengaruh Umur Pada Beberapa Volume Zat Aditif Betonit
Terhadap Nilai Tahanan Pentanahan. Jurnal Teknologi Elektro. Bali : Universitas
Udayana, vol. 4:2 (2015).
[6] Muhammad Suyanto, 2007, Analisis perbaikan sistem pentanahan pada kaki menara
saluran transmisi tegangan tinggi 150 kV Bantul-Semanu Yogyakarta. Jurnal
Teknologi Academia ISTA. Yogyakarta : vol. 12:1 (2007).
[7] Muhammad Suyanto. 2012. Pengaruh porositas tanah sistem pentanahan pada kaki
menara saluran transmisi 150 kV. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains &
Teknologi (SNAST). Yogyakarta, III (2012).
[8] Muklis. 2008. Implementasi Sistem Pentanahan. Skripsi. Universitas Bung Hatta
Padang. (2008).
[9] William D. Stevenson, Jr., Analisa Sistem Tenaga Listrik. edisi keempat, penerbit
Erlangga Jakarta, 1994.
[10] Zulfikar Limolang, 2012. Studi pengaruh jenis tanah dan kedalaman
pembumian driven rod terhadap resistansi jenis tanah. ILTEK. vol. 7 (2012).