Professional Documents
Culture Documents
DASAR-DASAR PROTEKSI
(RELAI DIFERENSIAL)
OLEH :
WAHYULLAH 082504017
ASRIADI 082504018
MULYADI 072504019
HARDIANSYAH 072504027
M. AKBAR 0825040..
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang kuasa atas segala
limpahan dan rahmat-Nya, sehingga tugas mata kuliah Sistem Pengaman Tenaga
Listrik dengan makalah berjudul “RELAY DIFFERENSIAL” ini telah dapat
diselesaikan, tepat. Yang merupakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan
kepada penulis sebagai seorang mahasiswa perguruan tinggi.
Tentunya penulis tak lupa ucapkan banyak terima kasih kepada teman-
teman kelompok, dosen pembimbing pak Rafian Nauli yang selalu sabar dalam
mengajar, membimbing dan membantu penyelesaian makalah ini.
PENULIS
Page | 2
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………… i
Kata Pengantar……………………………………………………... ii
Daftar isi……………………………………………………………. iii
Bab I. Pendahuluan
Latar Belakang……………………………………... 1
Bab II. Pembahasan
A. Definisi relai Deferensial………………………. 3
B. Prinsip Kerja Relai Deferensial………………... 3
C. Jenis Relai Deferensial……………………….... 3
D. Proteksi Transformator dengan Relai Deferensial 8
E. Proteksi Rel dengan Relai deferensial………….. 8
Bab III. Penutup……………………………………………... 10
Daftar Pustaka
Page | 3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Suatu relai dapat dibuat mantap dan aman dengan merencanakan suatu
kemampuan “membuat keputusan yang logis” sedemikian berdasarkan keadaan
sinyal masukan dan relai tersebut harus mampu menghasilkan keluaran yang
benar untuk setiap kemungkinan keadaan sinyal masukannya.
Page | 4
Keterangan gambar:
1. CB
2. Relai
3. Kumparan Pemutus CB
4. Rangkaian Pembuka
5. Batterai
6. Kontak relai
7. VT (Voltage transformer)
8. CT (Current transformer)
9. Kontak bantu saklar
10. Elemen proteksi
Dan yang akan dibahas dalam makalah ini secara terperinci adalah tentang
Relai Deferensial (differential relay).
Page | 5
BAB II
PEMBAHASAN
Page | 6
1. Relai deferensial longitudinal
Prinsip kerja relai deferensial longitudinal digambarkan pada
gambar dibawah ini :
Keterangan ;
CT1 dan CT2 = transformator arus 1 dan 2
I1 dan I2 = arus primer CT1 dan CT2
i1 dan i2 = arus sekunder CT1 dan CT2
Page | 7
dengan nol (sumber disebelah kiri) akan menyebabkan i2 juga
menjadi nol. I = i1 + i2 = i1 + 0 = i1.
Dimana, i1 merupakan nila sekunder arus gangguan yang
nilainya cukup jauh lebih besar dari Ip, sehingga relai akan
pick- up. Namun beberapa masalah praktis yang sering
mempengaruhi keandalan system proteksi ini, yaitu :
Ketidakmudahan memperoleh transformator arus yang
benar-benar identik.
Pada umumnya peletakan transformator arus dan unit
relai doferensial sedemikian rupa. Sehingga biasanya
burden dari transformator arus yang digunakan menjadi
berbeda.
Penentuan nilai setelan dengan cara seperti ini, pada akhirnya akan
berarti mengurangi sensitivitas relai. Hal ini menjadi kelemahan relai
deferensial longitudinal.
Page | 8
Untuk mengatasi masalah gambar (a) dan gambar (b) diatas, maka
relay differensial dilengkapi dengan kumparan kerja dan restraining
coil (kumparan penahan) atau lebih dikenal dengan Relay Differensial
Persentase (Relay Differensial Bias).
Dengan melakukan pembaharuan relay defferensial yang
berdasarkan Prinsip Sirkulasi arusnya adalah untuk mengatasi
gangguan yang timbul diluar dari pada perbedaan dalam hal ratio
terhadap nilai arus hubung singkat External yang tinggi. Relai
deferensial dengan presentase memiliki coil (belitan) peredam
tambahan yang dihubungkan delan pilot wire seperti pada gambar
dbawah :
Page | 9
bertambah besar yang bisa mencegah kesalahan operasi. Berikut
persamaan kopel:
Kopel Operasi To = K (i1 – i2) No
Kopel Lawan Tr = K (i1 + i2/2) Nr + S
Dimana :
K = Konstanta
S = Kopel lawan mekanis
i1 , i2 = arus sekunder CT1 dan CT2
Nr, No = Jumlah lilitan restraining coil dan operating coil
Berikut merupakan gambar karakteristik operasi dari relay
Page | 10
memiliki karakteristik pick up yang semakin tinggi. Karen besarnya
arus yang lewat semakin bertambah, maka arus peredamnya semakin
bertambah.
Page | 11
Keterangan : OC = operating coil
F1, F2 = gangguan
IOC = arus operating coil
Apabila ada gangguan pada rel , maka jumlah vector dari arus
tersebut tidak nol dan arus inilah yang akan menyebabkan relai pick
up. Secara sederhana digambarkan pada gambar diatas (a) merupakan
gangguan pada daerah proteksi sehingga relai pick up, sedangkan
gambar (b) merupakan gangguan diluar daerah proteksi dan relai
blocking.
Page | 12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulka bahwa
Relai deferensial merupakan salah satu dari Relai Proteksi yang umumnya
digunakan untuk memproteksi komponen seperti saluran rel dan transformator
daya dari gangguan hubung singkat.
Relai deferensial adalah suatu alat proteksi yang sangat cepat bekerjanya
dan sangat selektif berdasarkan keseimbangan(balance)yaitu perbandingan
arus yang mengalir pada kedua sisi trafo daya melalui suatu perantara yaitu
trafo arus (CT).
Relai deferensial ada dua macam yaitu relai deferensial longitudinal dan
relai deferensial presentase.
B. Saran
Dengan demekian penulis sarankan agar para pembaca lebih mendalami
materi relai deferensial ini karena sangat penting bagi kehidupan kita sehari-
hari.
Page | 13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/49461938/28251414-Penggunaan-Relay-
Differensial
Drs.Syarifuddin Kasim, M.T., Ir.Yunus Tjandi, M.T. Program Sem Que-
Batch V Teknik Elektro Buku Ajar Proteksi Sistem Tenaga Listrik.
www.google.com/sistem proteksi-Ir.Badruddin-Pusat pengembangan
bahan ajar-UMB
Page | 14