Professional Documents
Culture Documents
Makalah Ilmu Gizi
Makalah Ilmu Gizi
MINERAL MIKRO
DISUSUN OLEH:
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Makalah ini berisikan tentang pengertian, jenis, fungsi dan manfaat dalam
mineral mikro . Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua.
Makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
2.3.4 Akibat Kelebihan Iodium...................................................................... 11
2.4 Tembaga ( Cu ) ........................................................................................ 11
2.4.1Fungsi Tembaga ..................................................................................... 12
2.4.2 Angka Kecukupan Tembaga yang Dianjurkan ..................................... 12
2.4.3 Sumber Tembaga .................................................................................. 12
2. 4.4 Akibat Kekurangan Tembaga .............................................................. 12
2.4.5 Akibat Kelebihan Tembaga .................................................................. 12
2.5. Mangan ( Mn ) ........................................................................................ 13
2.5.1 Fungsi Mangan ..................................................................................... 13
2.5.2 Akibat Kekurangan Mangan ................................................................. 13
2.5.3 Akibat Kelebihan Mangan .................................................................... 13
2. 6 Krom (Cr) ............................................................................................... 13
2.6. Absorpsi dan Ekskresi Krom .................................................................. 14
2.6.2 Fungsi Krom ......................................................................................... 14
2.6.3 Angka Kecukupan Krom yang Dibutuhkan.......................................... 14
2.6.4 Sumber .................................................................................................. 14
2.6.5 Akibat Kelebihan Krom ........................................................................ 14
2.7 Selenium (SE) .......................................................................................... 15
2.7.1 Absorpsi dan Ekskresi Selenium .......................................................... 15
2.7.2 Fungsi Selenium ................................................................................... 15
2.2 Berdasarkan fungsi .................................................................................. 15
BAB III ................................................................................................................. 17
KESIMPULAN .................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Unsur mineral mikro merupakan salah satu komponen yang sangat
diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan
vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila
bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak, sebagian besar
karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO hidrogen menjadi uap air, dan
Nitrogen menjadi uap Nitrogen (N) Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam
bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi
penggabungan antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam
anorganik (Davis dan Mertz1987).
Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses
fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ.
Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral
makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan untuk membentuk
komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan
dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan
konsentrasi sangat kecil. Mineral non esensial adalah logam yang perannya dalam
tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat
kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang
bersangkutan.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil di dalam tubuh ,namun
mempunyai peranan esensial untuk kehidupan,kesehatan,dan reproduksi.
Kandungan mineral mikro bahan makanan sangat bergantung pada konsentrasi
mineral mikro tanah asal bahan makanan tersebut. Widya Karya Gizi Nasional
tahun 1998 telah menetapkan Angka Kecukupan Rata-rata Sehari untuk mineral
mikro besi(Fe),seng(Zn),iodium(I),dan selenium(Se). Di Amerika Serikat selain
itu ditetapkan juga angka antarbatas sementara yang dianggap aman dan cukup
untuk dikomsumsi bagi mineral mikro tembaga (Cu), krom (Cr), Molibden (MO).
Sedangkan kebutuhan manusia akan mineral mikro arsen (As), nikel (Ni), silicon
(Si) dan boron (Bo) masih dalam penelitian.
2.1Besi(Fe)
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat didalam tubuh
manusia dan hewan yaitu sebanyak 3-5 gram didalam tubuh manusia dewasa. Besi
mempunyai beberapa fungsi esensial didalam tubuh :
Sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh
Sebagai alat angkut elektron didalam sel
Sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim didalam jaringan tubuh
2
membantu penyerapan besi, yaitu transferin dan feritin. Transferin yaitu protein
yang disintesa didalam hati. Kekurangan besi yang pertama dapat dilihat pada
tingkat kejenuhan transferrin. Besi dalam makanan terdapat dalam bentuk besi-
hem seperti terdapat dalam hemoglobin dan mioglobin makanan hewani,dan besi
non-hem dalam makanan nabati. Besi–hem diabsorpsi ke dalam sel mukosa
sebagai kompleks porfirin utuh. Besi-hem hanya merupakan bagian terkecil dari
besi yang diperoleh makanan (kurang lebih 5% dari besitotal makanan), terutama
di Indonesia, namun yang dapat diabsorbsi dapat mencapai 25% sedangkan non
hem hanya 5% . Agar dapat di absorpsi, besi non-hem didalam usus halus harus
berada dalam bentuk terlarut. Taraf absorpsi besi diatur oleh mukosa saluran cerna
yang ditentukan oleh kebutuhan tubuh.
3
Kebutuhan tubuh akan besi berpengaruh besar terhadap absorpsi besi.Bila
tubuh kekurangan besi atau kebutuhan meningkat pada masa
pertumbuhan,absorpsi besi-non hem dapat meningkat sampai sepuluh
kali,sedangkan besi-hem dua kali.
4
setelah dewasa. Defisiensi berpengaruh negatif terhadap fungsi otak, terutama
terhadap fungsi sistem neurotrans mitter(pengantar saraf).
Akibatnya , kepekaan reseptor saraf dopamin berkurang yang dapat berakhir
dengan hilangnya reseptor tersebut. Daya konsentrasi,daya ingat dan kemampuan
berlajar terganggu,ambang batas rasa sakit meningkat,fungsi kelenjar tiroid dan
kemampuan mengatur suhu tubuh menurun.
Sistem kekebalan. Besi memegang peranan dalam tubuh. Respon kekebalan sel
oleh limfosit T tergantung karena berkurangnya sel-sel yang kemungkinan
disebabkan oleh sintesis DNA. Berkurangnya sintesis DNA disebabkan oleh
gangguan enzim reduktase ribunukleutida yang membutuhkan besi untuk dapat
berfungsi. Di samping itu sel darah putih yang menghancurkan bakteri tidak dapat
bekerja secara efektif dalam keadaan tubuh kekurangan gizi. Enzim yang berperan
dalam sistem kekebalan adalah nieloperokasidase yang juga terganggu fungsinya
pada defisiensi besi. Infeksi dengan cara memisahkan besi dari mikroorganisme
yang membutuhkannya untuk perkembangbiakan.
Pelarut obat-obatan. Obat-obatan tidak larut air oleh enzim mengandung besi
dapat dilarutkan hingga dapat dikeluarkan oleh tubuh.
5
Nilai besi terhadap bahan makanan(mg/100gr)
Bahan makanan Nilai Fe Bahan makanan Nilai Fe
6
absorpsi besi yang terlihat dari peningkatan mengikat besi total. Pada
tahap ini belum terlihat perubahan fungsional pada tubuh.
2. Terlihat dengan habisnya simpanan besi, menurunnya jenuh transfarin
hingga kurang dari 16% pada orang dewasa dan meningkatkannya
protoporfirin, yaitu bentuk pendahulu(rechursor) hem. Tahap ini nilai
hemoglobin dalam darah masih berada pada 95% nilai normal.Hal ini
dapat mengganggu metabolisme energi, sehinga menyebabkan
menurunnya kemampuan bekerja.
3. Terjadi anemia gizi, dimana kadar hemoglobin total turun dibawah nilai
normal. Anemia gizi berat ditandai oleh sel darah merah yang
kecil(mikrositisis) dan nilai hemoglobin rendah (hipokromia). Oleh sebab
itu anemia gizi besi dinamakan anemia hipokromik mikrositik.
7
(precurser) hem, yaitu bagian dari hemoglobin yang mengandung besi. Kenaikan
nilai protoporfin di dalam sel darah merah menyatakan bahwa sintesis hem
berkurang karena kekurangan besi. Kenaikan jumlah transferin yang tidak jenuh
(protein alat transpor besi) yang terlihat dari kenaikan kemampuan mengikat besi
menunjukkan menurunnya simpanan besi di dalam tubuh. Nilai jenuh transferin
kurang dari 16 % menunukkan kurangnya persediaan besi di dalam tubuh. Bila di
samping nilai hemoglobin, dua dari ketiga indikator di atas rendah dari normal,
maka baru dikatakan bahwa seseorang menderita anemia kurang besi.
8
jaringan dan organ dipengaruhi oleh keseimbangan hormon dan situasi stres.Hati
memegang peranan penting dalam redistribusi ini.
9
2.2.5 Sumber Seng
Sumber paling baik adalah sumber protein, hewani terutama daging, hati,
kerang dan telur. Serealia tumbuk dan kacang-kacangan juga merupakan sumber
yang baik, namun mempunyai kletersediaan biologik yang rendah.
2.3 Iodium ( I )
Iodium ada didalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit yaitu sebanyak kurang
lebih0,00004 % dari berat badan atau 15-23 mg yang digunakan untuk
mensintesis hormon tiroksin, tetraiodotironin, dan triodotironin. Hormon ini
diperlukan untuk pertumbuhan normal, perkembangan fisik dan mental hewan.
2.3.1Fungsi Iodium
Fungsi utama hormon tiroksin triiodotironin dan tetraiodotironin adlah mengatur
pertumbuhan dan perkembangan. Hormon tiroid mengontrol kecepatan pelepasan
energi dari zat gizi yang menghasilkan energi. Tiroksin dapat merangsang
metabolisme sampai 30 %. Iodium berperan dalam perubahan karotin menjadi
bentuk aktif vitamin A, sintesis protein dan absorpsi karbohidrat dari saluran
cerna.
10
Angka Kecukupan Iodium yang Dianjurkan
Kebutuhan iodium sehari sekitar 1-2µg per kg berat badan
Ø Bayi : 50-70 µg
Ø Balita dan anak sekolah : 70-120 µg
Ø Remaja dan dewasa : 150 µg
Ø Ibu hamil : + 25 µg
Ø Ibu menyusui : + 50 µg
2.4 Tembaga ( Cu )
Tembaga ada dalam tubuh sebanyak 50-120 mg.
11
2.4.1Fungsi Tembaga
Fungsi utama tembaga didalam tubuh adalah sebagai enzim.Enzim-enzim
mengandung tembaga mempunyai berbagai macam peranan berkaitan dengan
reaksi yang menggunakan oksigen dan radikal oksigen.
Tembaga memegang peranan dalam mencegah anemia dengan cara :
a. Membantu absorpsi besi
b. Merangsang sintesis hemoglobin
c. Melepas simpanan besi dari feritil dalam hati
Tembaga berperan dalam pengikatan silang kolagen yang diperlukan untuk
menjaga kekuatannya.
12
2.5. Mangan ( Mn )
2. 6 Krom (Cr)
Krom pertama kali dihubungkan dengan kekurangan pada manusia pada
tahun 1966. Krom merupakan mineral esensial yang berperan dalam metabolisme
karbihidrat dan lipida. Seperti halnya besi, krom berada dalam berbagai bentuk
dengan jumlah muatan berbeda. Krom paling mudah di asorbsi dan paling efektif
bila berada dalam Cr+++. Absorpsi krom naik, bila konsumsi rendah dan turun
bila konsumsi tinggi.
13
2.6. Absorpsi dan Ekskresi Krom
Krom dalam bentuk Cr+++ diabsorpsi sebanyak 10% hingga 25%. Bentuk
lain krom hanya diabsorpsi sebanyak 1%. Mekanisme absorpsi belum diketahui
dengan pasti. Absorpsi dibantu oleh asam-asam amino yang mencegah krom
mengendap dalam media alkali usus halus. Jumlah yang diabsorpsi tetap hingga
konsumsi sebanyak 49 ug, setelah itu ekskresi melalui urin meningkat. Ekskresi
melalui urin meningkat oleh konsumsi gula sederhana yang tinggi, aktifitas fisik
berat atau trauma fisik. Seperti halnya besi, krom diangkut oleh transferin. Bila
tingkat kejenuhan transferin tinggi, krom dapat diangkut oleh albumin.
2.6.4 Sumber
Sumber krom terbaik adalah makanan nabati. Kandungan krom dalam
tanaman bergantung pada jenis tanaman, kandungan krom tanah dan musim.
14
2.7 Selenium (SE)
Jumlah selenium dalam tubuh sebanyak 3-30 mg, bergantung pada
kandungan selenium dalam tanah dan konsumsi makanan. Konsumsi orang
dewasa berkisar antara 20-30 ug,bergantung pada kandungan tanah.
15
Ketiga zat gizi ini memberikan sumbangan energi bagi tubuh. Zat-zat gizi tersebut
merupakan penghasil energi yang dapat dimanfaatkan untuk gerak dan aktifitas
fisik serta aktifitas metabolisme di dalam tubuh. Namun penyumbang energi
terbesar dari ketiga unsur zat gizi tersebut adalah lemak.
b. Zat gizi untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan tubuh
Zat gizi ini memiliki fungsi sebgai pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh
manusia. Jika kekurangan mengkonsumsi zat gizi ini maka pertumbuhan dan
perkembangan manusia akan terhambat. Selain itu zat gizi ini juga berfungsi
untuk menggantikan sel-sel tubuh yang rusak dan mempertahankan fungsi organ
tubuh. Zat gizi yang termasuk dalam kelompok ini adalah protein, lemak, mineral
dan vitamin. Namun zat gizi yang memiliki sumber dominan dalam proses
pertumbuhan adalah protein.
c. Zat gizi sebagai pengatur/ regulasi proses di dalam tubuh
Proses metabolisme di dalam tubuh perlu pengaturan agar terjadi keseimbangan.
Untuk itu diperlukan sejumlah zat gizi untuk mengatur berlangsungnya
metabolisme di dalam tubuh.
Tubuh perlu keseimbangan, untuk itu proses metabolisme yang terjadi di dalam
tubuh perlu di atur dengan baik. Zat gizi yang berfungsi untuk mengatur proses
metabolisme di dalam tubuh adalah mineral, vitamin air dan protein. Namun yang
memiliki fungsi utama sebagia zat pengatur adalah mineral dan vitamin.
16
BAB III
KESIMPULAN
Begitu banyak zat gizi mikro dalam menunjang upaya tetap aktif, kreatif,
dan produktif sehingga kehadirannya perlu diperhatikan dalam gizi. Mineral
mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil di dalam tubuh ,namun mempunyai
peranann esensial untuk kehidupan,kesehatan,dan reproduksi. Kandungan mineral
mikro bahan makanan sangat bergantung pada konsentrasi mineral mikro tanah
asal bahan makanan tersebut.
Unsur mineral mikro merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan
oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga
dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis
dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah
menjadi gas karbon dioksida (CO hidrogen menjadi uap air, dan Nitrogen menjadi
uap Nitrogen (N) Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu dalam
bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan antar
individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik
17
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita.2001.Prinsip Ilmu Gizi.Jakarta.Gramedia Pustaka
Utama.
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/04/24/zat-zat-gizi-yang-
dibutuhkan-tubuh
18