You are on page 1of 8

JURNAL TUGAS AKHIR

STUDI PEMODELAN ALIRAN KONTAMINAN PENCEMAR MERKURI (Hg) PADA TANAH


PASIR DENGAN METODE UJI LABORATORIUM MENGGUNAKAN TANGKI
PERMEABILITAS

Oleh

ELPINA RANTELEMBANG

D121 10 256

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2015

1
STUDI PEMODELAN ALIRAN KONTAMINAN PENCEMAR MERKURI (Hg) PADA TANAH PASIR
DENGAN METODE UJI LABORATORIUM MENGGUNAKAN TANGKI PERMEABILITAS

Achmad Zubair 1 , Ardy Arsyad 1, Elpina Rantelembang 2

ABSTRACT. Mercury (Hg) is a very dangerous heavy metal for human health and other lives in
environment.The process on how Mercury get into the human body are not only by air and food but also through
the consumed water.Effort on modeling the transportation of pollutant in groundwater is done in order to
minimize the amount of pollutant that gets into water body that will possibly influence the quality of
groundwater.This research aims to analyze the effect of land characteristics by using permeability tank, modeling
the distribution of Mercury (Hg),analyzing the change of ekuipotential line due to the flow of pollutant and
analyzing the capability of sand in reducing Mercury (Hg).The sort of research used was laboratory
experiment.Steps done in the research were examining the characteristic of pore medium,pollutant Mercury (Hg)
dilution, date analyzing on manometer pressure and processing the date of manometer pressure by using Surfer
7,0 describing the line of pressure contour. Result of research found sandy soil requires a relatively short time to
reach saturated conditions because the permeability coefficient value is high and the percentage of water content
is low.The distribution of contaminants in the sandy soil tend to move vertically to the bottom of permeability tank
due to density of mercury which is more dominant than threshold power to follow the water.Injection of
contaminants is affect the ekuipotential lines in the sand media where the head pressure is increase in the
upstream area of the permeability tank.The propagation speed of the Mercury is 0.00258 cm/s.

Key words:groundwater, ground water contamination, Mercury (Hg), ekuipotential line, permeability tank.

PENDAHULUAN bahaya (toksisitas) yang bervariasi dan mahalnya


biaya pemulihan kualitas (remediasi) maka menjaga
Tanah dan air tanah sebagai komponen kualitas air tanah akan lebih baik daripada
lingkungan yang merupakan sumber daya alam telah mencemari kemudian memperbaikinya. Dalam
mengalami akibat dari limbah yang tidak terkelola rangka menjaga kelestarian air tanah, maka perlu
sebagaimana mestinya padahal banyak mesyarakat dijaga keseimbangan antara pengisian dan
masih menggunakan air tanah sebagai sumber air pengambilan serta keamanan daerah tersebut dari
yang utama. Air tanah terbentuk berasal dari air kontaminasi zat pencemar (Hajrah, 2014).
hujan dan air permukan, yang meresap (infiltrate)
mula-mula ke zona tak jenuh (zone of aeration) dan Pengelolaan kualitas air adalah upaya
kemudian meresap makin dalam (percolate) hingga pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas air yang
mencapai zona jenuh air dan menjadi air tanah. Air diinginkan sesuai peruntukkannya untuk menjadi
tanah dan air permukaan saling berkaitan dan agar kualitas air tetap dalam kondisi alamiahnya.
berinteraksi. Setiap aksi (pemompaan, pencemaran Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun
dll) terhadap air tanah akan memberikan reaksi 2001 Pasal 8 tentang Pengelolaan lingkungan Hidup,
terhadap air permukaan, demikian sebaliknya. Klasifikasi dan Kriteria Mutu Air ditetapkan menjadi
empat kelas. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Akuifer di definisikan sebagai suatu formasi Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010
tanah yang mengandung cukup banyak material tentang Persyaratan Kualitas Air Minum dipakai
lolos air (permeable) untuk dapat menghasilkan air dalam menentukan kualitas air minum yang
dalam jumlah yang signifikan bagi sumur dan mata memenuhi syarat. Pemenuhan dan peningkatan
air (Aji, 2012). Aliran air tanah dapat dibedakan tingkat kesehatan masyarakat mengharuskan
menjadi dua jenis yaitu aliran akuifer bebas pengujian laboratorium untuk mengetahui kualitas
(unconfined aquifer) dan aliran akuifer terkekang air.
(confined aquifer) (Kodoatie dan Sjarief, 2005). Tekstur tanah merupakan karakter fisis
tanah yang secara langsung dapat kita lihat.
Kebutuhan air tidak hanya menyangkut Informasi mengenai tekstur tanah merupakan
kuantitas atau jumlah, tetapi juga kualitas atau sesuatu hal yang cukup penting karena melalui
mutunya. Beragamnya kontaminan dengan tingkat
1
Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar90245, INDONESIA
2
Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar90245, INDONESIA
tekstur tanah dapat diketahui sifat fisis dan kimia
fisik tanah.Berdasarkan International Society of Soil Merkuri dalam bentuk logam tidak begitu
Science, klasifikasi tektur tanah terbagi atas lima berbahaya, karena hanya 15% yang bisa terserap
jenis yaitu: 1) Kerikil dengan ukuran diameter >2,0 tubuh manusia. Tetapi begitu terpapar ke alam,
mm. 2) Pasir kasar dengan ukuran diameter 2,0 - 0,2 dalam kondisi tertentu ia bisa bereaksi dengan
mm. 3) Pasir halus dengan ukuran diameter 0,2 – metana yang berasal dari dekomposisi senyawa
0,02 mm. 4) Lumpur (silt) dengan ukuran diameter organik membentuk metil merkuri yang bersifat
0,02 – 0,002 mm. 5) Liat (clay) dengan ukuran toksis. Pada usaha pertambangan logam mulia
diameter < 0,002 mm. Ukuran butir dari partikel dengan metode pengolahan amalgamasi, merkuri
tanah akan mementukan luas permukaan spesifik, atau quick silver (berbentuk cair) digunakan dalam
dimana luas permukaan spesifik merupakan salah jumlah besar sebagai bahan pelarut/enangkap emas
satu faktor yang mempengaruhi daya sorpsi tanah dan perak (Jensen et al., 1981). Selain pada
terhadap zat pencemar (Notodarmojo, 2005). pertambangan merkuri juga digunakan dalam
industri pabrik plastik dengan bahan baku
Di dalam hukum Darcy, permeabilitas vinylklorida dan asetalhida, pabrik cat, kertas,
merupakan bagian dari konstanta perbandingan yang peralatan listrik, chlorine dan coustic soda.
berhubungan dengan laju aliran dan sifat fisis fluida
(viskositas) dengan gradient tekanan yang diberikan Kontaminan dalam air tanah selalu dalam
pada medium berpori.Konduktivitas hidrolik atau kondisi dinamis sedangkan pada larutan tanah atau
koefisien permeabilitas (k) adalah nilai koefisien air tanah dapat bergerak sesuai dengan energi yang
yang menunjukkan kemampuan media berpori di milikinya ke arah dimana energinya lebih rendah.
meloloskan air sepanjang media yang permeabel Ketika kontaminan masuk kedalam air tanah, maka
melalui rongga pori yang besarnya dipengaruhi oleh terjadi sebaran dan gerakan sebagai akibat dari: a)
porositas dan sifat fisik air (Riyadi 2007). Faktor– adveksi b) dispersi hidrodinamik dan c) retardasi
faktor yang mempengaruhi nilai k yaitu 1) (Notodarmojo, 2005).
kekentalan cairan, 2) distribusi ukuran pori, 3)
distribusi ukuran partikel, 4) angka pori dan 5) Pemodelan aliran air tanah merupakan salah
derajat kejenuhan tanah. Terdapat dua metode uji satu alat utama yang digunakan dalam ilmu
standart di laboratorium dalam penentuan koefisien hidrogeologi untuk penilaian potensi sumber daya
permeabilitas suatu tanah yaitu: uji constant head dan prediksi dampak di masa depan akibat
dan uji falling head. perubahan kondisi lingkungan. Air tanah memiliki
sifat yang kompleks dan melibatkan banyak variabel
Aliran dalam media berpori dapat terjadi sehingga diperlukan sebuah model pengukuran dan
akibat adanya perbedaan tekanan, perbedaan tekanan perhitungan pola pergerakan kontaminan pada air
ini kemudian ditransformasi menjadi energi kinetik tanah (Suhartono 2012). Pemodelan fisik dengan
aliran air. Ekipotensial adalah suatu garis sepanjang menggunakan tangki permeabilitas merupakan suatu
mana tinggi potensial di semua titik pada garis bentuk metode yang digunakan dalam skala
tersebut adalah sama. Kombinasi dari beberapa garis laboratorium untuk pembelajaran sistem aliran air
aliran dan garis ekipotensial yang dinamakan tanah secara sederhana yang dapat mewakili keadaan
jaringan aliran (flow net). sesungguhnya.

Merkuri berasal dari bahasa yunani yaitu METODOLOGI PENELITIAN


hydrargricum (Alfian, 2006). Dalam tabel periodik Jenis Penelitian
Merkuri memiliki lambang Hg dengan nomor atom Jenis penelitian yang akan dilaksanakan
80 dan massa jenis yaitu 13,6 kg/m3. Logam berat adalah penelitian eksperimen, yaitu mengadakan
dikelompokkan sebagai zat pencemar karena tidak percobaan untuk melihat pengaruh variabel yang
dapat terurai melalui biodegradasi, selain itu dapat diteliti. Penelitian ini dilaksanakan untuk
terakumulasi di lingkungan perairan terutama dalam mengetahui sebaran kontaminan Merkuri (Hg) pada
sedimen karena dapat berikatan dengan senyawa- tanah pasir dan efektivitas tanah pasir dalam
senyawa organik dan anorganik melalui mereduksi kontaminan Merkuri (Hg).
pembentukan senyawa kompleks dan absorpsi
(Connell dan Miller, 1995).
3
Pengumpulan Data dasar tangki.Pipa pelimpah hulu diatur pada
Data primer diperoleh melalui suatu ketinggian 45 cm dari bawah permukaan tangki dan
pengukuran atau pengujian langsung dengan skala pada pipa pelimpah hilir di atur pada jarak 2.5 cm
laboratorium. Pengujian tersebut berupa pengujian diatas permukaan pasir.Kedalaman penetrasi dari
karakteristik media berpori dan transport permukaan pasir yaitu 5 cm.
kontaminan pencemar pada aliran air tanah serta
pengujian kuantitas larutan kontaminan yang berasal Tinggi muka air hulu dan hilir berpengaruh
dari outlet tangki permeabilitas. Data sekunder terhadap kecepatan rembesan yang terjadi pada
adalah data yang diperoleh untuk mendukung data media berpori. Semakin besar selisih tinggi muka air
hasil pengujian berupa literatur, laporan atau hasil- di hulu maka semakin besar pula gradient
hasil penelitian sebelumnya. hidroliknya dan menghasilkan kecepatan rembesan
yang lebih besar,maka ditentukkan tinggi muka air
Langkah-Langkah Kegiatan Penelitian hulu pada pemodelan transport kontaminan adalah
Pengujian karakteristika tanah meliputi: 1) 45 cm dan tinggi muka air hilir adalah 32.5
Pengujian analisa saringan 2) Pengujian kadar air cm.Pengisian air dilakukan pada bagian hilir terlebih
3)Pengujian permeabilitas dan 4) Pengujian berat dahulu,kegiatan ini dimaksudkan untuk mengurangi
jenis. Untuk proses selanjutnya dengan pengenceran tekanan yang terjadi pada bagian hulu akibat
larutan Merkuri (Hg) 5 ppm sebagai kontaminan rembesan. Cara memasukkan kontaminan perlu
pencemar yang digunakan dalam pemodelan aliran diperhatikan hal ini untuk memastikan bahwa
kontaminan. Pembuatan konsentrasi kontaminan kontaminan merkuri dapat mengalir bersama dengan
Merkuri (Hg) 5 ppm pada penelitian ini dilakukan aliran air yang terjadi pada pasir dan gradient
berdasarkan rumus pengenceran yaitu: konsentrasi dye dapat terlihat jelas. Larutan yang
digunakan sebagai dye dalam pemodelan transport
kontaminan adalah Merkuri (Hg) 5 ppm dan diberi
=
pewarna makanan hijau serta menggunakan spoit
120 ml untuk menginjeksikan larutan kontaminan
dimana: M1 = konsentrasi yang diketahui merkuri ke dalam pasir. Pembacaan data tekanan di
V1 = volume yang diketahui dua puluh dua titik dalam media pasir dapat
M2 = konsentrasi yang dicari diketahui dari manometer yang dipasang pada alas
V2 = volume yang dicari dan dinding tangki permeabilitas.

Tahap Pelaksanaan Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN


Persiapan tangki permeabilitas yang Pengujian dilakukan untuk mengetahui
dilakukan meliputi pemasangan batas karakteristik dan jenis dari tanah yang digunakan.
permeable, pengecekan kondisi manometer, Hasil yang didapatkan dapat dilihat pada tabel 1.
pengaturan tinggi pasir, posisi baffle plate dan Tabel 1. Hasil Pengujian Karakteristik Tanah
tinggi pipa pelimpah hulu dan hilir. Pengecekan Jenis Hasil Jenis
kondisi manometer dilakukan dengan cara No. Satuan
Pengujian Pengujian Tanah
mengisi air ke dalam alat tangki permeabilitas 1
Analisa
- - Pasir
untuk memastikan tidak ada kerusakan pada Saringan
2 Berat Jenis - 2,662 Pasir
manometer dan menghilangkan gelembung
3 Kadar Air % 31,82
udara yang terperangkap di dalam manometer, Pasir
setelah itu dikeringkan kembali tinggi pasir 4 Permeabilitas cm/s 0,05
Kasar
didalam tangki dan posisi baffle plate menjadi
kondisi batas tetap untuk pemodelan aliran air Kegiatan percobaan dan pengujian yang
tanah dan transport kontaminan Merkuri (Hg). dilakukan dimaksudkan untuk memastikan bahwa
Ketinggian pasir pada tangki permeabilitas yang seluruh kondisi batas dan kondisi awal dapat
ditentukan adalah 30 cm dari dasar terpenuhi sehingga diperoleh model fisik transport
tangki.Penuangan pasir di dalam tangki kontaminan dengan menggunakan alat tangki
permeabilitas dilakukan secara berlapis,dengan tebal permeabilitas. Pada pemodelan aliran air tanah yang
tiap lapisannya adalah 3 cm.Baffle plate diletakkan dilakukan pada percobaan pertama, pengamatan
pada bagian tengah tangki dengan jarak 15 cm dari dilakukan pada distribusi tekanan di dua puluh dua
titik manometer. Ketinggian air pada saat awal ke permukaan akibat tekanan yang diberikan pada
percobaan dilakukan yaitu 44 cm pada bagian hulu ujung spoit terlalu besar. Penjalaran larutan
dan 32,5 cm pada bagian hilir. Perbedaan tinggi kontaminan Merkuri (Hg) kemudian diberi tanda
muka air yang berada pada hulu dan hilir tangki dengan menggunakan spidol pada selang waktu
permeabilitas, dapat mempengaruhi kecepatan tertentu.
rembesan. Semakin besar selisih tinggi muka air
pada hulu dan hilir, maka semakin besar pula
gradient hidrolik dan kecepatan rembesan yang
terjadi.

Gambar 3. Awal Penginjeksian Merkuri (Hg)


Kedalam Media Pasir

Gambar 2. Hasil Pemodelan Garis Ekipotensial Pada


Menit Ke-60

Gambar 4. Penjalaran Merkuri (Hg) Pada Media


Pasir

Gambar 3. Hasil Pemodelan Garis Ekipotensial Pada


Menit Ke-600

Pada tanah pasir keadaan jenuh didapatkan


ketika seluruh pori – pori dalam keadaan terisi oleh
air. Waktu sepuluh jam merupakan kondisi untuk
mencapai keadaan jenuh dimana ketinggian pada
hulu dan hilir tangki permeabilitas secara fisik
menunjukkan tinggi muka air yang sama. Gambar 5. Penjalaran Warna Kontaminan
Merkuri Pada Media Pasir
Pada pemodelan transport kontaminan
dengan menggunakan larutan Merkuri sebagai dye, Berdasarkan pada gambar 1 sampai dengan
tinggi muka air pada hulu tangki permeabilitas di gambar 11 pemodelan dengan menggunakan Surfer
naikkan dari yang semula 44 cm menjadi 45 cm. Hal 7,0 terlihat bahwa nilai tekanan titik 0, titik A, titik
ini dilakukan guna mendapatkan gaya dorongan B, titik C, titik D, titik E, titik F dan titik G terjadi
yang lebih besar sehingga penjalaran larutan merkuri akumulasi massa Merkuri pada hulu tangki
dapat diamati secara visual. Penginjeksian larutan permeabilitas dimana larutan Merkuri mengalir
Merkuri (Hg) 5 ppm dilakukan dengan hati-hati, hal secara gravitasi. Hal ini di pengaruhi oleh massa
ini guna mencegah larutan dapat terdorong kembali

5
jenis merkuri yaitu 13,6 gr/cm3 yang lebih berat
dibandingkan dengan massa jenis air yaitu 1 gr/cm3.

Gambar 9. Hasil Pemodelan Garis Ekipotensial Pada


Titik C
Gambar 6. Hasil Pemodelan Garis Ekipotensial Pada
Titik 0

Gambar 10. Hasil Pemodelan Garis Ekipotensial


Pada Titik D
Gambar 7. Hasil Pemodelan Garis Ekipotensial Pada
Titik A

Gambar 11. Hasil Pemodelan Garis Ekipotensial


Pada Titik E
Gambar 8. Hasil Pemodelan Garis Ekipotensial Pada
Titik B

Gambar 12. Hasil Pemodelan Garis Ekipotensial


Pada Titik F
50

Jarak tempuh (cm)


40
30
y = 0,002x + 4,875
20 R² = 0,991
10
0
0 10000 20000 30000
Gambar 13. Hasil Pemodelan Garis Ekipotensial Waktu (s)
Pada Titik G
Gambar 14. Grafik regresi jarak terhadap waktu
Terdapat tiga kategori umum konteks Perubahankonsentrasi kontaminan yang
gerakan didalam sistem, yaitu adveksi, dispersi dan menurun pada outlet tangki permeabilitas
retardasi. Proses adveksi terlihat pada proses dikarenakan adanya faktor retardasi (penghambat).
penjalaran warna pada larutan Merkuri 5 ppm Kontaminan yang kontak dengan tanah,
dimana jarak tempuh yang dihasilkan terus konsentrasinya akan berkurang karena terikat pada
bertambah sejak pengukuran pada titik 0 hingga permukaan tanah tersebut. Kadar kontaminan
berada titik G. merkuri sebelum penginjeksian dan sesudah
penginjeksian dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 2. Hasil Pengamatan Warna
Kontaminan Merkuri (Hg) Tabel 3. Hasil Analisis Dengan
Jarak Tempuh Waktu Menggunakan ASS
Titik
(cm) Tempuh (s) No Kode Contoh Hg(ppm)
A 4.9 377 1 Ekstrak Awal 4.93
B 10.4 2203 2 Ekstrak Akhir 0.412
C 17.3 6087 Sumber:Uji Kuantitas BPTP (2014)
D 22.8 9058
E 32.5 13194 Sifat properti tanah sangat mempengaruhi
daya sorpsi tanah terhadap kontaminan, walaupun
F 41.1 16215
terjadi persentase penurunan kadar kontaminan
G 44.5 19945 sebesar 91,76% tanah pasir memiliki pori-pori yang
berukuran besar sehingga efisien dalam pergerakan
Peristiwa dispersi berlangsung secara air dan udara. Pemodelan transport kontaminan
bersamaan dengan peristiwa adveksi, hal ini terlihat dalam tanah atau air tanah diperlukan sebagai alat
pada saat larutan kontaminan Merkuri pertama kali dalam upaya meminimalkan penyebaran kontaminan
di injeksikan, pada titik 0 larutan kontaminan dan upaya pengendalian pencemaran.
tampak menyebar melalui media pasir dan sebagian
lagi ke arah berlawanan dengan aliran air. Transport kontaminan tidak terlepas dari
Berdasarkan regresi jarak terhadap waktu penjalaran pergerakan air tanah, oleh sebab itu penggunaan
warna kontaminan, maka diperoleh nilai metode flow net selain dapat menunjukkan arah
kecepatannya adalah 0,00258 cm/s. gerakan air tanah, juga digunakan dalam
menganalisis rembesan air tanah. Dengan
mengetahui pola ditribusi kontaminan pengendalian,
pengelolaan dan meminimalkan dampak
penyebaran dapat dilakukan dengan metode
remediasi yang tepat untuk tanah maupun air tanah
yang telah tercemar

7
KESIMPULAN Hamzah M, Djoko, Wahyudi dan Budi. 2008.
“Pemodelan Perembasan Air Dalam Tanah”.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat Jurnal Penelitian. ITB, Bandung.
disimpulkan bahwa: Jamulya dan Woro Suprojo, 1993. Pengantar
1. Tanah pasir membutuhkan waktu yang Geografi Tanah. Universitas Gadjah Mada.
relatif singkat untuk mencapai kondisi jenuh Yogyakarta.
karena nilai koefisien permeabilitasnya
Lestarisa T. 2010. “ Faktor-Faktor Yang
besar dan persentase kadar airnya rendah.
Berhubungan Dengan Keracunan Merkuri (Hg)
2. Sebaran kontaminan pada tanah pasir
Pada Penambang Emas Tanpa Ijin (PETI) Di
cenderung bergerak vertikal ke bagian dasar
Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas,
hulu tangki permebeabilitas karena massa
Kalimantan Tengah”. Megister Kesehatan
jenis Merkuri (Hg) lebih dominan di
Lingkungan. Program Pascasarjana Universitas
bandingkan daya ambang untuk mengikuti
Diponegoro.
aliran air.
Kodoatie, Robert J. dan Roestam Sjarief. 2010.“Tata
3. Injeksi kontaminan mempengaruhi garis
Ruang Air”.Yogyakarta, Andi Offset.
ekipotensial pada media pasir dimana terjadi
Mutowal W. 2008. “Penentuan Sebaran Akuifer dan
peningkatan head pressure pada area hulu
Pola Aliran Air Tanah dengan Metode Tahanan
tangki permeabilitas.
Jenis (Resistivity Method) di Desa Cisalak,
4. Kecepatan penjalaran aliran kontaminan
Kecematan Sukmajaya,Kota Depok, Provinsi
Merkuri (Hg) terhadap periode waktu yaitu
Jawa Barat”. Skripsi. Bogor; Departemen
0,0028 cm/s.
Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
IPB.
DAFTAR PUSTAKA
Notodarmodjo, Suprihanto. 2005. Pencemaran
Aji H.C. 2012. “Pemodelan Fisik Aliran Air dan Tanah dan Air Tanah. ITB, Bandung
Transpor Pencegahan Media.Berpori Jenuh Pemerintah Republik Indonesia. 2001. Peraturan
Menggunakan Seepage Tank”. Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82
Skripsi.Depok;Program Studi Teknik Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
Sipil,Kekhususan Manajemen Sumber Daya Air, dan Pengendalian Pencemaran.
Universitas Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia. 2009. Peraturan
Alfian, Z. 2006. “Merkuri : Antara Manfaat dan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Efek Penggunaanya Bagi Kesehatan Manusia Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
dan Lingkungan”.Universitas Sumatera Utara. Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Connell, D.W dan Miller, G.J. 1995. Kimia dan Rosyidah E dan Wirosoedarmo R. 2013.”Pengaruh
ekotoksikologi pencemaran.Diterjemahkan oleh Sifat Fisik Tanah Pada Konduktivitas Hidrolik
Yanti Koestoer dan Sahati. UI-Press. Jakarta. Jenuh di 5 Penggunaan Lahan (Studi Kasus di
Das, B.M., Noor Endah, Indrasurya B Mochtar. Kelurahan Sumbersari Malang)”. Jurnal
1998. Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Teknologi Pertanian. Fakultas Teknologi
Rekayasa Geoteknis) jilid 1. Erlangga Pertanian. Universitas Gajah Mada.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Riyadi A dan Wibowo K. 2007. ”Karakteristik Air
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Tanah di KecematanTamansari Kota
Indonesia Nomor 492 Tahun 2010 Tentang Tasikmalaya”.Jurnal Teknik
Persyaratan Kualitas Air Minum. Lingkungan.Tasikmalaya; Pusat Teknologi
Fetter, C.W. 1988. Applied Hydrogeology edition 2. Lingkungan, Badan Pengkajian dan Penerapan
Merrill Publishing Company. Teknologi.
Hajrah. 2014. “Studi Pemodelan Transport Suhartono E, Purwanto dan Suripin. 2012. “Model
Kontaminan Air Lindi Pada Aliran Air Tanah Intrusi Air Laut Terhadap Air Tanah Pada
TPA (Tempat Pembuangan Sampah Akhir) Akuifer di Kota Semarang”.Seminar Nasional
Tamangapa”. Skripsi. Program Studi Teknik Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Lingkungan.Semarang; Program Studi Ilmu
Hasanuddin. Lingkungan, Universitas Diponegoro.

You might also like