You are on page 1of 12

ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP KERJA KERAS DAN PRESTASI


BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS
(TGT) MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN PECAHAN DI KELAS IV
SD NEGERI 1 CIBERUNG

OLEH :
ARIF SOLEKHUDIN
SONY IRIANTO
ARIFIN MUSLIM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2016

1
2
AN EFFORT TO IMPROVE HARDWORKING ATTITUDE AND
MATHEMATIC LEARNING ACHIEVEMENT ON FRACTION THROUGH
COOPERATIVE LEARNING MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENTS
(TGT) TYPE USING FRACTION BOARD FOR THE FOURTH GRADES OF
SD NEGERI 1 CIBERUNG

Arif Solekhudin, Sony Irianto, Arifin Muslim


Primary Education Department
Faculty of Teacher Training and Education – University of Muhammadiyah
Purwokerto

ABSTRACT

Hardworking is true effort conducted in overcoming various challenge in


study task, also in finishing assignment correctly. This was a classroom action
research aimed to improve hardworking attitude and mathemathic learning
achievement on fraction through cooperative learning model teams games
tournaments (TGT) type using Fraction Board. The subjects of this research
(CAR) was done in 2 cycles. Each cycle consisted of 2 meetings. The procedure of
each cycle included planning, acting, observing, and reflecting. The data were
collected through questionnaire of hardworking attitude, evaluation test, and
teacher and students activity sheet. Based on the result of the CAR, it is known
that the implementation of cooperative learning model TGT type using Fraction
Board can improve hardworking attitude and mathematic learning achievement of
the students. It is shown by the average score of hardworking in the first cycle of
2.99 and in the second cycle of 3.43. The improvement of the students learning
achievement is shown by the average score in the first cycle of 70.45 with
learning mastery of 66.67% and in the second cycle of 85.16 with learning
mastery of 87.09%. in conclusion, the implementation of cooperative learning
model TGT type using Fraction Board can improve hardworking attitude and
mathematic learning of the fourth grades in SD Negeri 1 Ciberung.

Keywords: hardworking attitude, learning achievement, cooperative learning


model TGT type, fraction board, mathematics

3
UPAYA MENINGKATKAN SIKAP KERJA KERAS DAN PRESTASI
BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS
(TGT) MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN PECAHAN
DI KELAS IV SD NEGERI 1 CIBERUNG

Arif Solekhudin, Sony Irianto, Arifin Muslim


Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto

ABSTRAK

Kerja keras merupakan perilaku yang menunjukan upaya sungguh-


sungguh dalam mengatasi berbagai macam hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan sikap kerja keras dan prestasi
belajar matematika materi pecahan melalui model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournaments (TGT) menggunakan media papan pecahan. Subjek
penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Ciberung sebanyak 35 siswa.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari
2 pertemuan. Prosedur pelaksanaan setiap siklus meliputi perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan
angket sikap kerja keras, evaluasi, lembar observasi guru dan siswa, wawancara
dan dokumentasi. Pengumpulan data untuk sikap kerja keras diperoleh dari
lembar angket sikap kerja keras. Hasil prestasi belajar diperoleh dari tes evaluasi.
Evektivitas pelaksanaan pembelajaran TGT menggunakan lembar aktivitas guru
dan siswa. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas diperoleh hasil bahwa
penerapan model kooperatif tipe TGT menggunakan media papan pecahan dapat
meningkatkan sikap kerja keras dan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian
menunjukan pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sikap kerja keras sebesar 2,99
dan pada siklus II diperoleh rata-rata 3,43. Peningkatan prestasi belajar
Matematika materi pecahan ditunjukkan pada siklus I diperoleh nilai rata-rata
70,45 dengan ketuntasan belajar 66,67% dan pada siklus II diperoleh nilai rata-
rata 85,16 dengan ketuntasan belajar 87,09%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT
menggunakan media papan pecahan dapat meningkatkan sikap kerja keras dan
prestasi belajar Matematika materi pecahan di kelas IV SD Negeri 1 Ciberung.

Kata kunci: sikap kerja keras, prestasi belajar, model kooperatif tipe TGT, papan
pecahan, matematika

4
PENDAHULUAN
Pendidikan memegang peranan penting untuk meningkatkan kualitas hidup
seseorang. Pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (1) (2011: 197) adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Melalui pendidikan, seseorang akan memiliki bekal ilmu yang nantinya
bermanfaat untuk kelangsungan hidup di masa depannya.
Karakter menurut Kementrian Pendidikan Nasional (2010: 3) adalah watak,
tabiat, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi
berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk
cara pandang, berpikir, bersikap dan bertindak. perilaku dan cara berpikirnya
menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain. Menurut Kemendiknas (2010:
9) terdapat 18 macam karakter di dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa
Indonesia, salah satunya yaitu kerja keras.
Hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri 1 Ciberung UPK
Ajibarang, serta pengisian angket terbuka pada seluruh siswa kelas IV pada hari
Kamis, 19 Nopember 2015, diperoleh data dan permasalahan pada mata pelajaran
matematika di SD tersebut. Guru telah melakukan proses kegiatan belajar
mengajar dengan baik namun, masih ada siswa yang kurang berperan aktif dalam
pembelajaran, hal tersebut mengakibatkan interaksi pembelajaran antara guru dan
siswa masih kurang. Anggapan siswa bahwa matematika adalah pelajaran yang
sulit dan menakutkan. Seringkali siswa merasa kesulitan dalam mengerjakan soal.
Apabila siswa menemui kesulitan siswa tidak berani bertanya kepada guru,
padahal guru sering menanyakan apakah masih ada hal-hal yang belum dipahami
oleh siswa terkait dengan materi, namun siswa kurang memiliki keberanian untuk
bertanya langsung kepada guru. Siswa juga terlihat kurang berusaha keras dalam
menjawab soal dan cepat menyerah ketika mendapat soal yang sulit.
Kerja keras memiliki peranan penting dalan proses pembelajaran. Siswa
yang berusaha keras dan bersungguh-sungguh dalam belajarnya tentu akan
membawa dampak positif terhadap prestasi belajarnya. Namun, tidak semua siswa
memiliki sikap kerja keras yang baik, karena sudah menjadi hal yang alamiah
bahwa setiap individu terlahir dengan sifat dan karakter yang berbeda-beda.
Hasil ulangan tengah semester I mata pelajaran matematika pada tahun
ajaran 2015/2016 pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Ciberung menunjukkan masih
banyak siswa yang belum mencapai nilai KKM yang ditentukan sekolah sebesar
70. Dari 35 siswa hanya 17 siswa atau 48,57% yang tuntas, sedangkan 18 siswa
atau 51,43% belum tuntas dalam mata pelajaran matematika.
Guru telah melakukan proses kegiatan belajar mengajar dengan baik
namun, masih ada siswa yang kurang berperan aktif dalam pembelajaran, hal
tersebut mengakibatkan interaksi pembelajaran antara guru dan siswa masih
kurang. Anggapan siswa bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan
menakutkan. Seringkali siswa merasa kesulitan dalam mengerjakan soal. Apabila
siswa menemui kesulitan siswa tidak berani bertanya kepada guru, padahal guru

5
sering menanyakan apakah masih ada hal-hal yang belum dipahami oleh siswa
terkait dengan materi, namun siswa kurang memiliki keberanian untuk bertanya
langsung kepada guru. Siswa juga terlihat kurang berusaha keras dalam menjawab
soal dan cepat menyerah ketika mendapat soal yang sulit. Kurangnya sikap kerja
keras pada diri siswa menyebabkan mereka sering mengerjakan soal matematika
dengan asal-asalan
Hasil ulangan tengah semester (UTS) mata pelajaran matematika dan hasil
wawancara di kelas IV SD Negeri 1 Ciberung, peneliti menyimpulkan bahwa
prestasi belajar matematika dan sikap kerja keras siswa masih kurang. Dalam
proses pembelajaran siswa kurang memperhatikan dan kurang berkonsentrasi
dalam pembelajaran, sehingga mengakibatkan siswa kurang dalam hal
penguasaan materi. Guru selama ini telah menerapkan metode pembelajaran dan
permainan yang baik, namun perlu ditambah lagi dengan model pembelajaran,
media kongkrit dan permainan edukatif yang lebih banyak.
Dari beberapa masalah tersebut, maka akan dilakukan penelitian yaitu
berjenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan dari melakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yaitu untuk meningkatkan sikap kerja keras dan prestasi
belajar matematika materi pecahan dengan menggunakan model pembelajaran
yang sarat akan persaingan. Dalam hal ini, peneliti akan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dengan media
papan pecahan. Menurut Slavin (2009: 14) menyatakan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dipilih oleh sebagian guru karena faktor
kegiatannya yang menyenangkan. Model ini memiliki dua unsur penting yaitu
unsur kerjasama antar kelompok dan unsur kompetisi antar peserta didik. Bekerja
sama dalam kelompok akan membuat peserta didik aktif dalam pembelajaran.
Unsur kompetisi diperlukan untuk menciptakan persaingan antar siswa dalam
rangka meningkatkan sikap kerja keras mereka untuk memenangkan
pertandingan.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dirumuskan masalah sebagai
berikut: (1) Apakah dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
menggunakan media papan pecahan pada materi pecahan dapat meningkatkan
sikap kerja keras siswa? (2) Apakah dengan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT menggunakan media papan pecahan pada materi pecahan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa?
Dalam penelitian kelas ini ada dua tujuan yang ingin dicapai, yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan
kualitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Ciberung Unit Pendidikan Kecamatan
Ajibarang. Tujuan Khusus penelitian ini diantaranya (a) Meningkatkan sikap kerja
keras siswa pada mata pelajaran matematika materi pecahan kelas IV SD Negeri 1
Ciberung menggunakan model pembelajaran koperatif tipe TGT dan media papan
pecahan (b) Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika
materi pecahan kelas IV SD Negeri 1 Ciberung menggunakan metode
pembelajaran koperatif tipe TGT.

6
KAJIAN PUSTAKA
Naim (2012: 148-149) melambangkan kerja keras dengan kegigihan dan
keseriusan mewujudkan cita-cita. Dalam dunia pendidikan, sukses adalah yang
menjalani proses pembelajaran secara serius dan penuh kerja keras. Kerja keras
dalam 18 nilai karakter bangsa memiliki pengertian sebagai perilaku yang
menunjukkan upaya secara bersungguh-sungguh (berjuang hingga titik darah
penghabisan) dalam menyelesaikan tugas, permasalahan, pekerjaan dan lain-lain
dengan sebaik-baiknya
Menurut Arifin (2013: 12), kata “prestasi” berasal dari Bahasa Belanda
yaitu “Prestatie”. Kemudian dalam bahasa Indonesia prestasi berarti hasil usaha.
Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan. Prestasi
belajar merupakan suatu masalah yang bersifat parental dalam sejarah kehidupan
manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar
prestasi menurut bidang dan kemampuan masing- masing.
Cooperative Learning berasal dari kata “cooperative” yang artinya
mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama
lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Slavin mengemukakan “in
cooperative learning methods, students work together in four member teams to
master material initially presented by teacher”. Dari uraian tersebut dikemukakan
bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana sistem
belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang
secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar
(Isjoni, 2010: 15).
Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti
“tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Gerlach & Ely dalam Arsyad (2007: 3)
mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media papan pecahan
merupakan sebuah papan yang digunakan untuk memenanamkan konsep
penjumlahan dan pengurangan pecahan pada kelas IV Sekolah Dasar. Peneliti
membuat media papan pecahan dengan menggunakan bahan triplek yang biasa
digunakan untuk membuat papan tulis jenis whiteboard. Alasan untuk
menggunakan bahan triplek ini adalah untuk efisisensi dalam mengajarkan materi.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I dilaksanakan pada
tanggal 15 dan 18 Februari 2016. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 22 dan 25
Februari 2016 pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016 di kelas IV SD
Negeri 1 Ciberung Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas. Subjek penelitian
tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Ciberung yaitu berjumlah 28
siswa yang terdiri dari 24 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Jenis penelitian
ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus,
setiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan meliputi perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, refleksi dan apabila belum berhasil akan dilanjutkan pada
siklus berikutnya.

7
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ada dua yaitu teknik tes
dan non tes. Teknik tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis
bentuk uraian soal. Teknik tes untuk mengukur prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran matematika materi pecahan. Teknik non tes terdiri dari observasi dan
angket. Alat pengumpulan data menggunakan instrumen observasi, soal tes
tertulis, lembar angket, wawancara dan dokumentasi.
Peningkatan prestasi belajar siswa diukur dengan menggunakan lembar
evaluasi akhir siklus yang dikerjakan oleh siswa secara individu. Peningkatan
sikap kerja keras siswa diukur dengan lembar angket yang dikerjakan oleh siswa
secara individu pada setiap akhir siklus. Untuk mengetahui kesesuaian hasil
perencanaan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dilihat dari
hasil observasi aktivitas guru yang diisi oleh observer 1 yang dilakukan pada
setiap pertemuan. Lembar observasi aktivitas siswa diisi oleh observer 2 pada
setiap pertemuan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal


15 dan 18 Januari 2016. Sedangkan siklus II dilaksanakan pada tanggal 22 dan 25
Februari 2016. Hasil angket sikap kerja keras siswa terhadap pelajaran
matematika materi pecahan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada
siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 1 dan gambar 1 di bawah ini :
Tabel 1 Peningkatan Sikap Kerja Keras Siswa Kelas IV SD N 1 Ciberung
No Siklus Rata-rata Kriteria
1. I 2,99 Baik
2. II 3,43 Sangat Baik

Peningkatan Sikap Kerja Keras


3,5
3,4
3,3
3,2
3,1
3
2,9
2,8
2,7
Siklus I Siklus II
rata-rata 2,99 3,43

Gambar 1 Histogram Peningkatan Sikap Kerja Keras Siswa Kelas IV SD


Negeri 1 Ciberung

8
Hasil nilai tes siswa mata pelajaran matematika materi pecahan diperoleh
dari hasil tes evaluasi yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Rekapitulasi
nilai dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut ini:
Tabel 2 Hasil peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran matematika
materi pecahan kelas IV SD N 1 Ciberung
Siklus
No Pencapaian
I II
1. Nilai KKM 70 70
2. Jumlah seluruh nilai 2.325 2.640
3. Rata-rata nilai 70,45 85,16
4. Nilai terendah 35 30
5. Nilai tertinggi 85 100
6. Tuntas KKM 22 27
7. Belum tuntas KKM 11 4
8. Ketuntasan belajar 66,67% 87,09%

Gambar 2 Histogram Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV


SD Negeri 1 Ciberung
Kegiatan observasi aktivitas guru dan siswa dilakukan secara kolaborasi
dengan guru kelas dan teman sejawat. Hasil observasi aktivitas guru dapat
diperoleh data bahwa aktivitas guru telah mengalami peningkatan dari siklus I
sampai dengan siklus II. Hasil peningkatan aktivitas guru berdasarkan observasi
yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel 3 dan gambar 3 di bawah ini:
Tabel 3 Peningkatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran menggunakan
Model Kooperatif Tipe TGT
No Siklus Rata-rata Kriteria
1. I 2,88 Baik
2. II 3,31 Sangat Baik

9
3,4
3,3
3,2 3,31
3,1
3 Siklus I
2,9 Siklus II
2,8 2,88
2,7
2,6
Siklus I Siklus II

Gambar 3 Histogram Peningkatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran


Menggunakan Model Kooperatif Tipe TGT
Berdasarkan histogram di atas terlihat bahwa aktivitas guru dalam
pengelolaan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran Model
Kooperatif Tipe TGT menggunakan media papan pecahan dari siklus I sampai
dengan II menggambarkan data bahwa guru sudah melaksanakan pembelajaran
dengan sangat baik. Dari hasil observasi aktivitas siswa diperoleh data bahwa
aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II. Hasil
peningkatan aktivitas siswa berdasarkan observasi yang telah dilakukan dapat
dilihat pada tabel 4 dan gambar 4 di bawah ini:
Tabel 4 Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas IV SD N 1 Ciberung
No Siklus Rata-rata Kriteria
1. I 2,59 Baik
2. II 3,28 Sangat Baik

Peningkatan Aktivitas Siswa


3,5
3 3,28
2,5
2,59
2
1,5 Rata-rata

1
0,5
0
Siklus I Siklus II

Gambar 4 Histogram Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas IV SD N 1 Ciberung

10
Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan di atas bahwa penelitian dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran
Matematika di kelas IV SD N 1 Ciberung telah memenuhi indikator keberhasilan
untuk prestasi belajar yaitu sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa telah
mencapai KKM yaitu 70. Selain itu siswa telah mencapai peningkatan sikap kerja
keras siswa. Penelitian Tindakan kelas ini berhenti pada siklus II karena pada
siklus II indikator keberhasilan sudah tercapai seperti apa yang diharapkan.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan
prestasi belajar pada setiap siklusnya, persentase ketuntasan belajar pada siklus I
sebesar 66,67% dan siklus II sebesar 87,09%. Penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT juga dapat meningkatkan sikap kerja keras siswa. Hal ini
ditunjukkan adanya peningkatan rata-rata penilaian pada siklus I sebesar 2,99
dengan kategori baik dan siklus II sebesar 3,43 dengan kriteria sangat baik.
Berdasarkan hasil peningkatan yang telah diuraikan dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran menggunakan kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan
prestasi belajar dan sikap kerja keras siswa mata pelajaran matematika materi
pecahan di SD Negeri 1 Ciberung yang ditunjukkan dengan keberhasilan dalam
pencapaian indikator keberhasilan pada penelitian ini.

SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan selama
dua siklus dalam upaya meningkatkan sikap kerja keras dan prestasi belajar
matematika materi pecahan melalui model kooperatif tipe TGT di kelas IV SD N
1 Ciberung dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments
(TGT) dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran matematika materi
pecahan sehingga dapat meningkatkan sikap kerja keras siswa. Hal ini
dibuktikan dari peningkatan sikap kerja keras siswa pada siklus I diperoleh
rata-rata sebesar 2,99 dengan kriteria baik dan siklus II diperoleh rata-rata
sebesar 3,43 dengan kriteria sangat baik.
2) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments
(TGT) dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran matematika materi
pecahan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini
ditunjukkan pada siklus I diperoleh rata-rata nilai 70,45 dengan ketuntasan
belajar 66,67%, siklus II diperoleh rata-rata nilai 85,16 dengan ketuntasan
belajar 87,09% sehingga diperoleh peningkatan prestasi belajar siswa sebesar
20,42%.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di kelas
IV SD N 1 Ciberung, disarankan:
1) Sebaiknya model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments
(TGT) dapat dikembangkan oleh semua kalangan pendidik.
2) Pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dapat
dijadikan sebagai variasi dalam kegiatan pembelajaran.

11
3) Guru lebih berusaha untuk membuat kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan disertai dengan permainan-permainan menarik untuk
menambah semangat belajar siswa.
4) Siswa harus lebih berusaha keras dan bersungguh-sungguh dalam menjawab
setiap soal agar hasil yang diperoleh dapat maksimal.
5) Sebaiknya guru harus merencanakan dan mengelola waktu dengan baik
apabila akan menerapkan model pembelajaran TGT ini, karena model
pembelajaran TGT ini membutuhkan waktu yang lama dalam proses
pembelajarannya.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arsyad, A. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Isjoni, 2011. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta

Kemendiknas. 2010. Bahan Pelatihan Pengembangan Pendidikan Budaya dan


Karakter Bangsa. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional
Naim, Ngainun. (2012). Character Building: Optimalisasi Peran Pendidikan
dalam Pengembangan Ilmu & Pembentukan Karakter Bangsa.
Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Slavin. E Robert. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media

12

You might also like