You are on page 1of 17

TRANSLASI MATA

UANG ASING
AKUNTANSI INTERNASIONAL
PENDAHULUAN

• Translasi >< konversi mata uang asing.


• Saldo – saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang
domestic berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing yaitu harga satu unit suatu mata uang
yang dinyatakan dalam mata uang lainnya.
• Mata uang Negara dagang utama dibeli dan dijual dalam pasar global. Dengan dihubungkan
lewat jaringan telekomunikasi yang canggih, para pelaku pasar mencakup bank dan
perantara mata uang lainnya, kalangan usaha, para individu, dan pedagang professional.
PENDAHULUAN

• Transaksi mata uang asing:


• Spot
Mata uang yang dibeli atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya, yaitu dalam waktu 2
hari kerja. Kurs pasar spot dipengaruhi oleh banyak faktor (perbedaan tingkat inflasi antar negara,
perbedaan suku bunga nasional, dan ekspektasi terhadap arah nilai tukar di masa mendatang).
• Forward
Perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang
lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau
premium dari kurs spot.
• Swap
Pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot atau pembelian forward, atas suatu mata
uang secara bersamaan.
DEFINISI DAN ISTILAH DALAM TRANSLASI MATA
UANG ASING
• Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satuan unit moneter mata uang ke mata uang lainnya
• Dalam translasi mata uang asing terdapat beberapa istilah yaitu:
a) Konversi, merupakan pertukaran suatu mata uang ke dalam mata uang lain.
b) Kurs kini, merupakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporang keuangan yang
relevan.
c) Posisi aktiva bersih yang beresiko, merupakan kelebihan aktiva yang diukur dalam atau
berdenominasi dalam mata uang asing dan di translasikan dengan menggunakan kurs
kini dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan
ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.
d) Kontrak pertukaran forward, merupakan suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata
uang dari negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada
tanggal tertentu di masa depan.
DEFINISI DAN ISTILAH DALAM TRANSLASI MATA
UANG ASING
e) Mata uang fungsional, merupakan mata uang utama yang digunakan oleh suatu
perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha. Biasanya mata uang tersebut adalah
mata uang Negara dimana perusahaan itu berlokasi.
f) Kurs histories, merupakan kurs nilai mata uang asing yang digunakan pada saat
suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
g) Mata uang pelaporan, merupakan mata uang yang digunakan perusahaan dalam
menyusun laporan keuangan.
h) Kurs spot, merupakan nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.
i) Penyesuaian translasi, merupakan penyesuaian yang timbul dari proses translasi
laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang
pelaporannya.
MENGAPA TRANSALASI HARUS DILAKUKAN?

Mengapa transalasi harus dilakukan?


• Agar pengguna laporan mendapatkan pemahaman yang holistik atas operasi perusahaan, baik domestic dan luar negeri.
• Menyediakan pengungkapan informasi keuangan, karena banyak metode translasi yang dapat digunakan yang
menyebabkan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian translasi.
• Memberikan kemudahan bagi pembaca laporan keuangan.
• Kurs nilai tukar variable, yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi yang dapat digunakan yang
menyebabkan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian translasi, membuat perbandingan hasil keuangan satu
perusahaan dengan perusahaan lain, atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari sutau periode ke periode
lain sulit dilakukan.
• Mencatat transaksi mata uang asing, mengukur resiko suatu perusahaan terhadap pengaruh perubahan mata uang dan
berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan dari luar negeri.
• Meluasnya peningkatan kebutuhan untuk menyampaikan informasi akuntansi mengenai suatu perusahaan yang
berdomisili di satu negara kepada pengguna di negara lain.
NILAI TUKAR

Dalam melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang
domestic dapat digunakan 3 nilai tukar yaitu antar lain:
• Kurs kini (current) adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan
• Kurs historis (historical) adalah nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata unag asing
pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam dalam mata uang asing pertama
kali terjadi.
• Kurs rata-rata (average) adalah rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar
kini.
NILAI TUKAR

• Pada saat mempertimbangkan keuntungan dan kerugian nilai tukar penting untuk
membedakan antara keuntungan atau kerugian dari transaksi dan tranlasi.
• Suatu transaksi yang direalisasi menimbulkan keuntungan dan kerugian yang nyata. Secara
umum para akuntan menyutujui bahwa keuntungan dan kerugian seperti itu harus
tercermin secepatnya dalam laba. sebaliknya, penyesuain translasi bersifat belum direalisasi
atau masih diatas kertas.
NILAI TUKAR

Keuntungan/
Kerugian Nilai Tukar

Keuntungan/ Keuntungan/
Kerugian Transaksi Kerugian Translasi

Tanggal Tanggal Tanggal Tanggal L/K Tanggal L/K


Transaksi Laporan Penyelesaian awal Berikutnya

Transaksi belum terselesaikan

Transaksi yang selesai


TRANSAKSI MATA UANG ASING

• Perbedaan karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi
oleh mata uang asing. Transaksi mata uang asing mungkin menggunakan satu mata uang
akan tetapi dihitung dengan mata uang lain.
• FAS No. 52 keputusan pihak yang berwenang AS pada akuntansi untuk mata uang asing,
mengamanatkan persyaratan untuk transaksi mata uang asing, diantaranya:
1. Pada tanggal transaksi diakui, setiap aset, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau
kerugian yang muncul harus dihitung dan dicatat dalam mata uang fungsional dalam catatan
secara keseluruhan dengan pengaruh nilai tukar pada saat itu.
2. Pada setiap tanggal neraca, neraca tercatat yang menggunakan mata uang selain mata uang
fungsional ik pada pencatatan harus disesuaikan untuk menggambarkan nilai tuka saat itu.
TRANSAKSI MATA UANG ASING

• Terdapat dua cara untuk melakukan pembukuan bagi keuntungan dan kerugian transaksi
1. Perspektif Transaksi Tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan
sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan
perjanjiannya merupakan kejadian tunggal
2. Perspektif Ganda, penerimaan piutang karena mempertimbangkan kejadian yang terpisah
dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.

• Untuk tujuan keseragaman FAS No.52 membutuhkan metode pembukuan transaksi ganda
untuk transaksi mata uang asing.
TRANSLASI MATA UANG ASING

• Metode translasi mata uang asing diantaranya:


1. Metode Kurs Tunggal
Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat ini, terhadap semua
saham dan mata uang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum ditranslasikan pada
nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.
2. Metode Kurs Berganda
Metode nilai tukar ganda mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata
uang asingnya. Metode ini terbagi menjadi:
a. Metode Current – Non current
b. Metode Moneter – Non moneter
c. Metode Kurs Sementara (Temporal)
TRANSLASI MATA UANG ASING

• Metode Kurs Berganda:


a. Metode Current-Noncurrent
Pada metode current moment, asset lancar yang dimiliki anak perusahaan pada saat itu (contoh, asset
yang biasanya bisa dikonversikan ke kas dalam satu tahun) dan utang lancar (kewajiban yang jatuh
tempo dalam satu tahun) ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan
keuangannya dengan kurs saat ini.
Aset dan kewajiban noncurrent ditranslasikan pada kurs historis. Item laporan laba rugi (kecuali untuk
biaya depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau
pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode dilaporkan. Biaya depresiasi dan
amortisasi ditranslasikan pada kurs historis dengan pengaruh saat modal yang dimiliki didapatkan.
TRANSLASI MATA UANG ASING

• Metode translasi mata uang asing diantaranya:


b. Metode Moneter - Non moneter
Metode moneter-non moneter juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan nilai tukar mata
uang asing yang sesuai. Asset dan kewajiban moneter (contoh, klaim dan kewajiban untuk membayar sejumlah
tagihan dengan mata uang dimasa yang akan datang) ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item nonmoneter (asset
tetap, investasi jangka panjang dan persediaan) ditranslasikan dalam kurs historis. Item laporan laba rugi
ditranslasikan dengan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan untuk konsep current-nonncurrent.
c. Metode Kurs Sementara (Temporal)
Dengan metode kurs sementara, translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang dihitung. Hal
tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja. Pada metode kurs sementara, item moneter seperti kas,
piutang dan utang ditranslasikan dalam kurs nilai saat itu. Item nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang
menjada dasar perhitungan awal. Secara spesifik, asset yang dihitung harga perolehannya pada laporan dengan
mata uang asing ditranslasikan pada kurs historis.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI MATA
UANG
1. Penangguhan
Beberapa analisis tentang penangguhan dengan dasar bahwa nilai tukar tidak akan berbalik dengan sendirinya. Bahkan
jika terjadi, penyesuaian karena nilai tukar penangguhan dalam memprediksi perubahan nilai tukar adalah tugas yang
paling sulit
2. Penangguhan dan amortisasi
Beberapa perusahaan menangguhkan keuntungan dan kerugian serta mengamortisasi penyesuaian melebihi umur
manfaatnya pada masa item neraca terkait. Pendekatan semacam ini terkadang dikritik dengan dasar teori dan praktik

3. Penangguhan sebagian
Pilihian ketiga dalam akuntansi untuk keuntungan dan kerugian hasil translasi mata uang asing adalah dengan mengakui
kerugian segera saat terjadi, akan tetapi mengakui keuntungan hanya jika terealisasi
4. Tidak Ada Penangguhan
Pilihan laporan akhir yang dilakukan oleh banyak perusahaan diseluruh dunia adalah untuk mengenali secara cepat
mengenai keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dalam laporan laba-rugi
PERKEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI

• Sebelum 1965
Praktik translasi kebanyakan perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin (ARB No. 4) yang kemudian
diterbitkan kembali sebagai Bab 12 dalam ARB No. 43. Pernyataan ini mendorong penggunaan metode kini-nonkini.
Keuntungan atau kerugian transaksi langsung dimasukan ke dalam laba. Keuntungan atau kerugian bersih saling
dihapuskan selama periode berjalan. Kerugian translasi bersih diakui dalam laba tahun berjalan, sedangkan keuntungan
translasi bersih ditangguhkan dalam akun penundaan neraca dan digunakan untuk menghapuskan kerugian translasi
pada masa mendatang.
• 1965-1975
Bab 12 ARB No. 43 memperbolehkan pengecualian tertentu atas metode kini-nonkini. Dalam keadaan tertentu,
persediaan dapat ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Utang jangka panjang yang timbul Karena pembelian aktiva
jangka panjang dapat ditranslasikan berdsarkan kurs kini apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar besar (dan
dianggap tetap). Setiap berbedaan akuntansi disebabkan oleh penyajian ulang utng diperlakukan sebagai bagian dari
biaya perolehan aktiva. Menstralasikan seluruh utang dan piutang dalam mata uang asing berdasarkan kurs kini
diperbolehkan setelah Accounting Principle Board Opinion No. 6 dikeluarkan pada tahun 1965. Perubahan terhadap
ARB No. 43 kini memberikan pilihan translasi yang lain bagi perusahaan.
PERKEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI

• 1975-1981
Untuk mengakhiri keaneragaman perlakuan yang diperbolehkan menurut standar translasi sebelumnya, FASB
mengeluarkan FAS No.8 yang kontroversial pada tahun 1975. Penangguhan keuntungan dan kerugian translasi tidak
diperbolehkan lagi. Keuntungan dan kerugian translasi dan transaksi mata uang asing harus diakui dalam laba selama
periode perubahan kurs nilai tukar.Reaksi perusahaan terhadap FAS 8 beraneka ragam. Beberapa pihak mendukung
dasar teori yang digunakan, sedangkan banyak yang lain mengecam karena distorsi yang dapat ditimbulkan dalam laba
perusahaan yang dilaporkan. FAS No.8 dikritik karena menyebabkan hasil akuntansi yang tidak sesuai dengan
kenyataan ekonomi. Pengaruh yo-yo FAS No.8 terhadap laba perusahaan juga menimbulkan perhatian di kalangan
eksekutif sejumlah perusahaan multinasional. Mereka mengkhawatirkan laba perusahaan yang dilaporkan akan terlihat
lebih fluktuatif bila dibandingkan dengan laba perusahaan domestic dan dengan demikian akan menekan harga saham
perusahaan.
• 1981-hingga kini
Pada bulan Mei 1978, FASB mengundang komentar publik terhadap 12 pernyataan pertama yang dikeluarkannya,
dimana banyak yang menanggapi ketidakpuasan publik tentang FAS No. 8 sehingga FASB mempertimbangkan kembali
FAS No. 8 dan setelah melalui banyak ertemuan dan dua draft sementara, menerbitkan Statement Of Financial
Accounting Standards No. 52 pada tahun 1981.

You might also like