You are on page 1of 2

P e n g u n g k a p a n s e p e r t i t e r s e b u t p a d a p a r a g r a f 8 7 (c) memungkinkan

pengguna laporan keuangan memahamikewajaran hubungan antara beban (penghasilan)


pajak dan
laba akuntansi dan memahami faktor-faktor signi kan yang
mungkin mempengaruhi hubungan tersebut di masa depan.H u b u n g a n b e b a n
( p e n g h a s i l a n ) p a j a k d a n l a b a a k u n t a n s i dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
berikut ini: pendapatantidak kena pajak, beban yang tidak boleh dikurangkan
dalam penghitungan laba kena pajak (rugi pajak), pengaruh rugi pajak,dan pengaruh tarif pajak
luar negeri.

enjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajakdengan laba akuntansi satu sama lain atau kedua
bentukberikut ini:(i)rekonsiliasiangkaantarabeban(penghasilan)pajakdengan hasil perkalian laba
akuntansi dan tarif pajak yang berlaku, dengan mengungkapkan dasar penghitungan tarif
pajak yang berlaku; atau( i i ) r e k o n s i l i a s i a n g k a a n t a r a t a r i f
p a j a k e f e k t i f rata-rata dan tarif pajak yang berlaku,
d e n g a n mengungkapkan dasar penghitungan tarif pajak yang berlaku pada periode
akuntansi sebelumnya;

Yang dimaksud dengan perubahan prinsip akuntansi adalah penggunaan suatu prinsip akuntansi
yang lazim yang berbeda dengan prinsip akuntansi yang lazim yang digunakan dalam periode
sebelumnya. Istilah prinsip akuntansi disini mencakup juga metode-metode yang digunakan.
Perubahan dalam prinsip akuntansi ini dapat terjadi karena perusahaan mempunyai beberapa
alternatif metode untuk penerapan suatu prinsip.
Istilah perubahan dalam prinsip akuntansi ini tidak termasuk :
a. Pemakaian pertama suatu prinsip akuntansi untuk mencatat transaksi yang baru pertama kali
terjadi dalam perusahaan.
b. Peggunaan atau perubahan suatu prinsip akuntansi yang perlu dilakukan karena adanya
perubahan sifat transaksi.
c. Perubahan dari prinsip akumulasi yang tidak lazim ke prinsip yang lazim.

Contoh dari prinsip akuntansi adalah :


1. Perubahan dalam metode pebebanan harga pokok persediaan, seperti dari lifo ke fifo atau kerata
tertimbang.
2. Perubahan dalam metode depresiasi aktifa tetap, seperti dari double declining
balance methot ke straigth line methot.
3. Perubahan dalam metode akutansi untuk kontrak jangka panjang, seperti dari metode kontrak
selesai ke metode persentase penyelesaian.
4. Perubahan dalam perhitungan biaya produksi, seperti dari full costing ke direct costing.
Perubahan dalam penggunaan prinsip akutansi ini perlakuannya diatur dalam APB Opinion
Nomor 20 dengan klasifikasi sebagai berikut:
1. Perubahan prinsip akutansi yang mempunyai akibat kumulatif
2. Perubahan prinsip akutansi yang mempunyai akibat retroaktif
3. Perubahan metode penentuan harga pokok persediaan ke LIFO
Uraian dari masing-masing perlakuan di atas adalah sebagai berikut:
Perubahan prinsip akutansi yang mempunyai akibat kumulatif
Akibat kumulatif dari perubahan prinsip akutansi diperlakukan sebagai berikut:
a. Jumlah akibat kumulatif dari perubahan prinsip dilaporkan dalam laporan laba rugi di antara
elemen-elemen luar biasa dan laba bersih. Pelaporannya dengan jumlah sesudah dikurangi pajak
penghasilan.
b. Laporan keuangan periode-periode sebelumnya tidak perlu dikoreksi
c. Laba sebelum elemen luar biasa dan laba bersih periode-periode sebelumnya ditunjukkan dalam
laporan laba rugi tahun sekarang dengan jumlah yang sudah dikoreksi

Segala keuntungan atau kerugian dalam pengukuran ulang terhadap asset tidak lancar yang
diklasifikasikan sebagai dimilik untuk dijual harus dicatat dalam laba dan rugi dari operasi yang
dilanjutkan. Namun, jika nilai asset tidak lancer yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
dijual memenuhi kriteria operasi yang tidak dilanjutkan, pengukuran keuntungan atau kerugian
itu harus dicatat dalam laba atau rugi dari operasi yang tidak dilanjutkan, pengukuran
keuntungan atau kerugian itu harus dicatat dalam laba atau rugi dari operasi yang tidak
dilanjutkan.
Operasi yang tidak dilanjutkan adalah komponen dari suatu entitas yang telah dilepas atau
diklasifikasikan sebagai asset dimiliki untuk dijual dan merupakan lini usaha utama atau wilayah
geografis utama tersendiri entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan tujuan untuk
dijual kembali juga masuk dalam kategori operasi yang tidak dilanjutkan.

https://foindonesia.blogspot.com/2016/07/psak-58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki.html
https://manajemenkeuangan.net/3-perubahan-metode-akuntansi-yang-mempengaruhi-tujuan-
laporan-keuangan/

faktor-faktor signifikan yang mungkin mempengaruhi hubungan beban (penghasilan) pajak dan
laba akuntansidi masa depan. Dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini: pendapatantidak
kena pajak, beban yang tidak boleh dikurangkan
dalam penghitungan laba kena pajak (rugi pajak), pengaruh rugi pajak,dan pengaruh tarif pajak
luar negeri.dalam penghitungan laba kena pajak (rugi pajak), pengaruh rugi pajak,dan pengaruh
tarif pajak luar negeri.

You might also like