Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Disusun oleh:
PROGRAM STUDI
KESEHATAN
SMK IB KHALIFAH BANGSA METRO
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Ketua Panitia Prakerin
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, wr. wb
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan ridho-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan laporan ini sebagai laporan prakerin di Jurusan Analis
Kesehatan pada sekolah SMK IB Khalifah Bangsa Metro.
Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam prakerin, penyusunan
laporan ini berdasarkan pada materi-materi yang telah saya peroleh selama
pelaksanan prakerin di RSIA Anugerah Medical Centre (AMC) Metro dan penulis
banyak mendapat bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak dan pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Agus Riyanto S.T, S.Pd, M.Pd. Selaku Kepala Sekolah SMK IB
Khalifah Bangsa.
2. Ibu Dra. Siti Konari Ketua Panitia PRAKERIN
3. Bapak Windu Prayoga, S.St Selaku Keahlian Kompetensi di Bidang Analis
Kesehatan dari SMK IB Khalifah Bangsa
4. Bapak Windu Prayoga, S.St Selaku pembimbing lapangan
5. Kepada Staf/Karyawan di RSIA Anugerah Medical Centre (AMC) Metro yang
telah membimbing dalam berbagai kegiatan.
7. Siska Liftiana Sari, S.Pd Selaku Pembimbing dari SMK IB Khalifah Bangsa.
Saya menyadari bahwa laporan tugas prakerin ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Oleh karena itu saya mengharapkan, saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan laporan tugas prakerin ini.
Akhirnya saya berharap semoga laporan tugas prakerin ini dapat bermanfaat bagi
saya dan pembaca serta dapat menambah keragaman khasanah ilmu, pengetahuan
bagi kita semua khususnya yang membaca laporan ini.
Wassalamu'alaikum, wr. wb
Metro, Desember 2016
Penulis
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Saya mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang melimpahkan kasih dan
rahmat-Nya serta orang tua yang menyertai dan mengiringi langkah saya untuk
mencapai masa depan yang cerah maka laporan prakerin ini saya persembahkan
kepada:
1. Allah SWT yang telah mendengarkan doa kami dan telah melindungi saya.
2. Orang tua saya yang telah membesarkan, mendidik, membiayai, mendukung,
mendoakan dan mendorong sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini.
3. Terima kasih seluruh Staf/Karyawan di RSIA Anugerah Medical Centre
(AMC) Metro yang telah membantu penulis dalam mengerjakan laporan ini.
4. Untuk teman-teman yang telah memberi dukungan sehingga saya
menyelesaikan laporan ini.
5. Terima kasih untuk SMK IB Khalifah Bangsa.
v
MOTTO
vi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................... 2
1.4 Kegunaan Penulisan .................................................................. 2
1.5 Metode Perolehan Data ............................................................. 2
vii
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 13
5.2 Saran ........................................................................................... 13
5.2.1 Saran Kepada Pihak Sekolah .............................................. 13
5.2.2 Saran Untuk Pihak RSIA Anugerah Medical Center
Atau Tempat Prakerin.......................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Virus hepatitis B juga disebut hepatitis serum. Terdapat berbagai uji serologik
untuk mendiagnosis HBV dan untuk mengetahui daya tular serta prognosis
penderita. Uji-uji yang tersedia secara komersial meliputi pemeriksaan antigen
permukaan hepatitis B (hepatitis B surface antigen, HBsAg), antibodi HBsAg
(anti-HBs), antibodi inti hepatitis B (anti HBc), antibodi IgM spesifik inti
hepatitis B (IgM anti HBc), antigen e hepatitis B (HBeAg), antibodi e hepatitis
B (anti-HBe).
ix
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang dapat di ambil dari penulisan laporan prakerin ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan HBsAg (Hepatitis B Surface
Antigen)
2. Memberikan wawasan kepada penulis dan bagi pembaca laporan ini agar
mendapat pemahaman yang cukup mengenai cara Pemeriksaan HBsAg
(Hepatitis B Surface Antigen)di RSIA Anugerah Medical Centre (AMC)
x
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Terkadang, HBV memilih “bersembunyi” di dalam hati (lever) dan sel-sel lain
dan tidak memproduksi virus-virus baru yang bisa menginfeksi orang lain,
atau memproduksi dalam jumlah yang kecil sedemikian hingga tidak bisa
ditemukan di dalam darah. Orang-orang dengan kondisi seperti ini disebut
sebagai karier (carriers). Pada kasus yang lain, virus di dalam tubuh terus
menerus bereplikasi yang dapat selanjutnya menginfeksi hati dan menular
pada orang lain. Pada kedua kasus ini, HbsAg akan tetap positif. Tes
berikutnya dapat membantu membedakan antara kedua kondisi tersebut.
xi
sampai lebih dari 6 bulan. HBsAg positif yang persisten lebih dari 6 bulan
didefinisikan sebagai pembawa (carrier). Sekitar 10% penderita yang memiliki
HBsAg positif adalah carrier, dan hasil uji dapat tetap positif selam bertahun-
tahun.
Gambaran HbsAg
Pemeriksaan HbsAg secara rutin dilakukan pada pendonor darah untuk
mengidentifikasi antigen hepatitis B. Transmisi hepatitis B melalui transfusi
sudah hampir tidak terdapat lagi berkat screening HbsAg pada darah
pendonor. Namun, meskipun insiden hepatitis B terkait transfusi sudah
menurun, angka kejadian hepatitis B tetap tinggi. Hal ini terkait dengan
transmisi virus hepatitis B melalui beberapa jalur, yaitu parenteral, perinatal,
atau kontak seksual. Orang yang berisiko tinggi terkena infeksi hepatitis B
adalah orang yang bekerja di sarana kesehatan, ketergatungan obat, suka
berganti-ganti pasangan seksual, sering mendapat transfusi, hemodialisa, bayi
baru lahir yang tertular dari ibunya yang menderita hepatitis B.
xii
28 nm dan dilapisis selaput (envelop) yang tebalnya 7 nm mengandung
dsDNA dengan berat molekul 1.6X 106. Bagian envelop yang mengelilingi
core terdiri ataskompleks dengan sifat biokimia heterigen ; bagian ini
mempunyai sifat antigen berbeda dengan antigen core (HBcAg) dan disebut
antigen permukaan hepatitis B surface antigen (HbsAg). HbsAg diproduksi
lebih banyak oleh hepatosit yang terinfeksi dan dilepaskan ke dalam darah
sebagai partikel bulat berukuran 17-25 nm (diametrer rata-rata 20 nm) dan
sebagian partikel tubuler berdiameter sama yang panjangnya berkisraan natara
100-200 nm.
Antibody terhadap HBcAg dan HBsAg masing-masing disebut antyi HBc dan
anti-HBs. Keberadaan anti-HBs dalam sirkulasi melindungi seseorang
terhadap infeksi dengan VHB. Selain kedua jenis antigen di atas antigen lain
yang diketahui adalah HBeAg yang merupakan bagian integral dari kapsid
virion VHB. HBeAg dapat beredar bebas dalam darah atau membentuk
kompleks dengan IgG. Karena kaitannya ssangat erat dengan nukleokapsid
VHB, maka HBeAg merupakan petanda yang dapat dipercaya yang
menunjukkan banyaknya virion dalam serum. Sebaliknya ant HBe
digabungkan dengan kadar virion yang lebih rendah.
Hepatitis B adalah salah satu peradangan hati yang disebabkan oleh suatu
virus hepatitis B. Hepatitis B muncul dalam darah dan menyebar melalui
kontak dalam darah, air mani dan cairan vagina yang terinfeksi atau
penggunaan bersama jarum obat. Hepatitis B merupakan penyakit yang dapat
berjalan akut maupun kronik. Sebagian penderita hepatitis B akan sembuh
secara sempurna dan mempunyai kekebalan seumur hidup, tapi sebagian lagi
gagal memperoleh kekebalan. Virus hepatitis B dengan komponen antigen
permukaan (HbsAg). Diameter 42 nm, dengan ” core ” 4 nm. ” coat virion ”
merupakan ” surface antigen ” atau HbsAg ”. Suface antigen biasanya
diproduksi berlebihan sehingga dijumpai dalam darah penderita. Pada
hepatitis agresif, hati mengalami peradangan kronik, fibrotik dan mengecil
dan dapat menjurus. Gejalanya meliputi penyakit kuning, lemah, rasa sakit
pada perut dan muntah.
xiii
BAB III
PELAKSANAAN
3.2 Kegiatan
Selama prakerin di RSIA Anugerah Medical Centre (AMC) Metro kegiatan
yang dilakukan setiap hari yaitu:
xiv
BAB IV
OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Objek Penelitian
1. Profil RSIA Anugerah Medical Centre (AMC) Metro
xv
b) Jumlah Dokter Tersedia Sedikit
Dengan 14 dokter, rumah sakit ini tersedia lebih sedikit dibanding rata-
rata rumah sakit di Lampung.
B. Pembahasan
Pemeriksaan HBsAg berguna untuk diagnosa infeksi virus hepatitis B, baik
untuk keperluan klinis maupun epidemiologik, skrining darah di unit-unit
xvi
transfusi darah, serta digunakan pada evaluasi terapi hepatitis B kronis.
Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk menetapkan bahwa hepatitis akut yang
diderita disebabkan oleh virus B atau superinfeksi dengan virus lain.
HBsAg positif dengan IgM anti HBc dan HBeAg positif menunjukkan infeksi
virus hepatitis B akut. HBsAg positif dengan IgG anti HBc dan HBeAg positif
menunjukkan infeksi virus hepatitis B kronis dengan replikasi aktif. HBsAg
positif dengan IgG anti HBc dan anti-HBe positif menunjukkan infeksi virus
hepatitis B kronis dengan replikasi rendah.
xvii
2. Fungsi dari pemeriksaan HBsAg diantaranya :
a) Indikator paling penting adanya infeksi virus hepatitis B
b) Mendiagnosa infeksi hepatitis akut dan kronik
c) Tes penapisan (skrining) darah dan produk darah (serum, platelet dll)
d) Skrining kehamilan
4. Anti HBc (antibodi terhadap antigen inti hepatitis B): terdiri dari 2 tipe
yaitu Anti HBc IgM dan Anti HBc IgG.
xviii
b. Prinsip :
Ketika serum/plasma ditambahkan dalam sampel pad, serum akan
bergerak menuju pada konjugat yang dilapisi dengan gold-monoclonal
antibody sebagai anti HBs konjugat. Campuran tersebut bergerak di
sepanjang membran oleh aksi kapiler dan bereaksi dengan cocktail
monoclonal dan polyclonal antibody anti HBs yang melapisi area test.
Apabila terdapat HBsAg pada tingkat minimal 0,5ng/ml, hasilnya
terbentuk warna pada tes tersebut. Jika tidak ada HBsAg dalam
sampel, warna pada area tidak akan nampak. Selanjutnya sampel akan
menuju ke kontrol area dan membentuk warna merah / ungu
mengindikasikan bahwa tes bekerja dan hasilnya valid.
c. Cara kerja :
1. Semua spesimen dan test device harus dipersiapkan dalam kondisi
yang sesuai dengan suhu ruang sebelum digunakan kira-kira 20-30
menit.
2. Masukkan serum kedalam lubang sampel sebanyak 100
3. Tunggu hingga muncul garis warna merah atau ungu pada test.
4. Baca Interpretasi dalam 20-30 menit.
d. Interpretasi hasil :
1) Positif (+) : Adanya dua garis warna pada tanda T dan C
2) Negatif (- ) : Hanya ada satu garis warna pada kontrol (C)
3) Invalid : Tidak ada garis warna pada kontrol (C)
xix
2. Metode : pasif aglutinasi latex
a. Prinsip :
HbsAg dalam serum akan berekasi dengan antibodi HbsAg yang
reaktif yang dilekatkan pada latex yang ditandai dengan aglutinasi
yang jelas.
b. Alat dan bahan:
1) Paper slide
2) Reagen latex HbsAg
3) Stick
4) Rotator
c. Cara kerja:
1) Disiapkan paper slide yang bersih dan baru
2) Dipipet masing-masing
Kontrol (+) Kontrol (-) Sampel
Kontrol (+) 1 tetes - -
Kontrol (-) - 1 tetes -
Serum - - 50 mikro
Reagen latex 1 tetes 1 tetes 1 tetes
d. Interpretasi Hasil :
1) Hasil positif : aglitunasi kasar ; positif lemah = aglutinasi halus
2) Hasil negatif : tidak ada aglutinasi
xx
Lubang plate ( phase padat) ( HbsAg ) + spesimen
( anti - HBs ) + HbsAg – HRPO à HbsAg – anti – HBs
HbsAg - HRPO à sandwich kompleks.
Sandwich kompleks + substrat TMB à warna biru.
Warna biru + H2SO4 2N ( stop solution ) à kuning sampai
coklat.
Baca absorben dengan panjang gelombang 450 nm.
Kit : Pasific Biotekindo
Reagen
a. Plate HBsAg ( solid phase coated Hbs Ag )
b. Larutan HBsAg Peroksidase ( konjugat)
c. Kontrol positif anti-HBs
d. Kontrol negatif anti-HBs
e. Larutan substrat TMB ( Tetra Methyl Benzidine ) A
f. Larutan substrat TMB ( Tetra Methyl Benzidine ) B
g. Larutan pencuci dengan pengenceran 20X
h. H2SO4 2 N ( Stopping solution )
Alat – alat :
a. Mikropipet 50µl dan 100µl
b. Inkubator dengan kontrol temperatur 37°C
c. Lempeng pencuci
d. ELISA Reader
e. Well
Prosedur Tes :
a. Masukan 50µl control positive, control negative dan sample dalam
masing-masing well.
b. Tambahkan 50µl anti-HBS peroxidase solution (conjugate) kedalam
masing-masing well, di rotator selama 2 detik.
c. Inkubasi pada suhu 37ºc selama 80 menit.
d. Well di cuci 6 kali dengan larutan pencuci.
xxi
e. Tambahkan masing-masing TMB substrate solution A 50µl dan
B50µl, dirotator selama 2-3 detik.
f. Tutup dengan cover hitan, inkubasi suhu kamar selama 30 menit.
g. Tambahkan 100 µl larutan stop solution H2SO4 2 N.
h. Baca pada ELISA reader dengan panjang gelombang 450 atau 650 nm
Interpretasi Hasil :
a. Hasil Negatif
Spesimen dari pasien dengan nilai absorben lebih kecil dari nilai cut
off disebut non-reaktif dan berarti HBsAg negative.
b. Hasil Positif
Spesimen dari pasien dengan nilai absorben lebih besar atau sama
dengan nilai cut off disebut reaktif.
xxii
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan ini dapat penulis simpulkan sebagai berikut :
1. HBsAg (Hepatitis B surface antigen) adalah suatu protein antigen yang
dihasilkan oleh HBV. Antigen ini adalah indikator awal dari hepatitis B
akut dan sering kali (digunakan untuk) mengidentifikasi orang-orang yang
terinfeksi sebelum gejala-gejala muncul.
2. HBsAg merupakan petanda serologik infeksi virus hepatitis B pertama
yang muncul di dalam serum dan mulai terdeteksi antara 1 sampai 12
minggu pasca infeksi, mendahului munculnya gejala klinik serta
meningkatnya SGPT. Selanjutnya HBsAg merupakan satu-satunya petanda
serologik selama 3 – 5 minggu. Pada kasus yang sembuh, HBsAg akan
hilang antara 3 sampai 6 bulan pasca infeksi sedangkan pada kasus kronis,
HBsAg akan tetap terdeteksi sampai lebih dari 6 bulan dan tidak adanya
anti-HBc IgM.
3. Pemeriksaan HBsAg berguna untuk diagnosa infeksi virus hepatitis B,
baik untuk keperluan klinis maupun epidemiologik, skrining darah di unit-
unit transfusi darah, serta digunakan pada evaluasi terapi hepatitis B
kronis. Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk menetapkan bahwa
hepatitis akut yang diderita disebabkan oleh virus B atau superinfeksi
dengan virus lain.
5.2 Saran
2.2.1 Saran Kepada Pihak Sekolah
Terlepas dari segala kekurangan dan kelemahan Penulis selaku peserta
Praktik Kerja Industri (Prakerin) saran penulis adalah :
a) Hendaknya Guru pembimbing harus lebih sering memonitoring para
siswanya di lingkungan Prakerin secara langsung sehingga siswa
dapat berkonsultasi mengenai informasi-informasi terbaru dari
sekolah.
xxiii
b) Supaya sekolah menyediakan alat praktik yang memadai untuk
siswanya.
c) Semoga karya yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapa
saja yang memerlukannya.
2.2.2 Saran Untuk Pihak RSIA Anugerah Medical Center Atau Tempat
Prakerin
a) Dapat melayani pasien dengan lebih baik lagi
b) Setiap staf dapat bersikap ramah kepada semua pasien
c) Diharapkan semua anggota rumah sakit bekerja sama satu sama lain
agar memberikan pelayanan yang baik bagi pasien.
Demikian kesimpulan dan saran yang penulis ajukan dan akhir kata penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pelaksanaan PRAKERIN.
xxiv
DAFTAR PUSTAKA
http://www.atlm.web.id/2016/05/laporan-praktikum-pemeriksaan-hbsag.html,
Diakses pada hari Kamis 15 Desember 2016 Pukul 10.00 WIB
http://rumah-sakit.findthebest.co.id/l/868/RSIA-Anugerah-Medical-Center,
Diakses pada hari Kamis 15 Desember 2016 Pukul 11.00 WIB
http://semar-septi.blogspot.co.id/2014/09/pemeriksaan-rapid-hbsag-hiv-
narkoba.html Diakses pada hari Kamis 15 Desember 2016 Pukul 14.00
WIB
xxv