You are on page 1of 25

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

RSIA ANUGERAH MEDICAL CENTRE (AMC)

PEMERIKSAAN HBsAg (Hepatitis B Surface Antigen)

Disusun oleh :

Nama : Fenny Intan Joherni Yanti


NIS : 150034
Kelas/Jurusan : XI/Analis Kesehatan
Bidang studi Keahlian : Kesehatan
Kompetensi keahlian : Analis Kesehatan

YAYASAN AZKA AULIA SEJAHTERA


SMK ISLAM BINA KHALIFAH BANGSA
Fostering Outstanding Foture Leaders
“PINK CAMPUS”
NSS : 402126 102020 NPSN : 69773555
BIDANG KEAHLIAN:
1).FARMASI 2).TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 3).TEKNIK KENDARAAN RINGAN
4).TEKNIK SEPEDA MOTOR 5).ANALISIS KESEHATAN
Jl. Gelatik 11, Purwoasri 28, Kec. Metro Utara. Kota Metro.
TELP/FAX: (0725)46705. MOBILE 085763706254, EMAIL : binakhalifahbangsa@gmail.com
SITUS http://smkibkbmetro.sch.id FACEBOOK: www.facebook.com/smkibkhalifahbangsa

TAHUN PELAJARAN 2016/2017


PRAKTEK KERJA INDUSTRI
KOMPETENSI KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN
18 JULI-21 NOVEMBER 2016

PEMERIKSAAN HBsAg (Hepatitis B Surface Antigen)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan


Nilai Kenaikan Kelas

Disusun oleh:

Fenny Intan Joherni Yanti


NIS. 150034

PROGRAM STUDI
KESEHATAN
SMK IB KHALIFAH BANGSA METRO

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ii
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Laporan : HBsAg (Hepatitis B Surface Antigen)


2. Identitas :
a. Nama : Fenny Intan Joherni Yanti
b. NIS : 150034
c. Kompetensi Keahlian : Analis Kesehatan
3. Tempat Prakrin : RSIA Anugerah Medical Centre (AMC) Metro
4. Lama Prakrin : 18 Juli – 21 November 2016

Metro, Desember 2016


Pembimbing Lapangan Prakerin

Windu Prayoga, S.ST Fenny Intan Joherni Yanti


NIS. 150034

Kaprodi Pembimbing Sekolah

Windu Prayoga, S.ST Siska Liftiana Sari, S.Pd


NPA. 010 042013 200387

Mengetahui
Ketua Panitia Prakerin

Dra. Siti Konari


NIP. 19630420 199112 2 001

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, wr. wb
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan ridho-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan laporan ini sebagai laporan prakerin di Jurusan Analis
Kesehatan pada sekolah SMK IB Khalifah Bangsa Metro.

Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam prakerin, penyusunan
laporan ini berdasarkan pada materi-materi yang telah saya peroleh selama
pelaksanan prakerin di RSIA Anugerah Medical Centre (AMC) Metro dan penulis
banyak mendapat bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak dan pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Agus Riyanto S.T, S.Pd, M.Pd. Selaku Kepala Sekolah SMK IB
Khalifah Bangsa.
2. Ibu Dra. Siti Konari Ketua Panitia PRAKERIN
3. Bapak Windu Prayoga, S.St Selaku Keahlian Kompetensi di Bidang Analis
Kesehatan dari SMK IB Khalifah Bangsa
4. Bapak Windu Prayoga, S.St Selaku pembimbing lapangan
5. Kepada Staf/Karyawan di RSIA Anugerah Medical Centre (AMC) Metro yang
telah membimbing dalam berbagai kegiatan.
7. Siska Liftiana Sari, S.Pd Selaku Pembimbing dari SMK IB Khalifah Bangsa.

Saya menyadari bahwa laporan tugas prakerin ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Oleh karena itu saya mengharapkan, saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan laporan tugas prakerin ini.

Akhirnya saya berharap semoga laporan tugas prakerin ini dapat bermanfaat bagi
saya dan pembaca serta dapat menambah keragaman khasanah ilmu, pengetahuan
bagi kita semua khususnya yang membaca laporan ini.
Wassalamu'alaikum, wr. wb
Metro, Desember 2016
Penulis

Fenny Intan Joherni Yanti


NIS. 150034

iv
HALAMAN PERSEMBAHAN

Saya mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang melimpahkan kasih dan
rahmat-Nya serta orang tua yang menyertai dan mengiringi langkah saya untuk
mencapai masa depan yang cerah maka laporan prakerin ini saya persembahkan
kepada:
1. Allah SWT yang telah mendengarkan doa kami dan telah melindungi saya.
2. Orang tua saya yang telah membesarkan, mendidik, membiayai, mendukung,
mendoakan dan mendorong sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini.
3. Terima kasih seluruh Staf/Karyawan di RSIA Anugerah Medical Centre
(AMC) Metro yang telah membantu penulis dalam mengerjakan laporan ini.
4. Untuk teman-teman yang telah memberi dukungan sehingga saya
menyelesaikan laporan ini.
5. Terima kasih untuk SMK IB Khalifah Bangsa.

v
MOTTO

“Kesuksesanmu Tak Bisa Dibandingkan Dengan


Orang Lain, Melainkan Dibandingkan Dengan
Dirimu Sebelumnya.”

“Masa Lalu Selamanya Tidak Akan Pernah Menang,


Karena Ia Selalu Ada Di Belakang.”

“Semua Pertanyaan Selalu Berpasangan Dengan


Jawaban. Untuk Keduanya Bertemu, Yang
Dibutuhkan Cuma Waktu.”
(Fenny Intan Joherni Yanti)

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i


LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv
MOTTO ..................................................................................................... v
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................... 2
1.4 Kegunaan Penulisan .................................................................. 2
1.5 Metode Perolehan Data ............................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian HBsAg (Hepatitis B surface antigen) ..................... 3
2.2 Pengertian Hepatitis B .............................................................. 4

BAB III PELAKSANAAN


3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................ 6
3.1.1 Waktu Pelaksanaan ........................................................... 6
3.1.2 Tempat Pelaksanaan ......................................................... 6
3.2 Kegiatan .................................................................................... 6

BAB IV OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Objek Penelitian ........................................................................ 7
1. Profil RSIA Anugerah Medical Centre (AMC) Metro ....... 7
2. Perincian Tipe Dokter ......................................................... 8
3. Perincian Tipe Tenaga Dukung ........................................... 8
4.2 Pembahasan ............................................................................... 9

vii
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 13
5.2 Saran ........................................................................................... 13
5.2.1 Saran Kepada Pihak Sekolah .............................................. 13
5.2.2 Saran Untuk Pihak RSIA Anugerah Medical Center
Atau Tempat Prakerin.......................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dengan mengikuti garis besar kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan
dan mempelajari situasi di Indonesia prinsip penguasaan keahlian profesi,
maka perlu diterapkan Praktik Kerja Industri (PRAKRIN) dalam praktik
Industri untuk sekolah menengah kejuruan umumnya dan khususnya di SMK
IB Khalifah Bangsa sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

Dengan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) para siswa diharapkan nantinya


Mendapatkan ilmu pengetahuan dari dunia usaha/industri selain ilmu
pengetahuan yang didapat melalui pendidikan sekolah.
Pemeriksaan HBsAg dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Pemerikaan HBsAg kualitatif sangat diperlukan untuk mengevaluasi
serokonversi. Jika pemeriksaan HBsAg kualitatif memberikan hasil yang
berada pada daerah gray zone maka diperlukan pemeriksaan HBsAg
konfirmasi. Pemeriksaan HBsAg kuantitatif berguna untuk pemantauan terapi
dan perkembangan infeksi virus Hepatitis B.

Virus hepatitis B juga disebut hepatitis serum. Terdapat berbagai uji serologik
untuk mendiagnosis HBV dan untuk mengetahui daya tular serta prognosis
penderita. Uji-uji yang tersedia secara komersial meliputi pemeriksaan antigen
permukaan hepatitis B (hepatitis B surface antigen, HBsAg), antibodi HBsAg
(anti-HBs), antibodi inti hepatitis B (anti HBc), antibodi IgM spesifik inti
hepatitis B (IgM anti HBc), antigen e hepatitis B (HBeAg), antibodi e hepatitis
B (anti-HBe).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan
permasalahan yaitu Bagaimanakah Cara Pemeriksaan HBsAg (Hepatitis B
Surface Antigen) di RSIA Anugerah Medical Centre (AMC)

ix
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang dapat di ambil dari penulisan laporan prakerin ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan HBsAg (Hepatitis B Surface
Antigen)
2. Memberikan wawasan kepada penulis dan bagi pembaca laporan ini agar
mendapat pemahaman yang cukup mengenai cara Pemeriksaan HBsAg
(Hepatitis B Surface Antigen)di RSIA Anugerah Medical Centre (AMC)

1.4 Kegunaan Penulisan


Adapun kegunaan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bukti hasil dalam melaksanakan prakerin selama 4 bulan.
2. Sebagai ilmu penerapan pegetahuan yang diperoleh penulis selama dalam
bangku SMK IB KHALIFAH BANGSA dan dalam waktu prakerin.
3. Sebagai masukan untuk memperbaiki dan mengembangkan ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh.
4. Sebagai pemahaman dan pengalaman sebelum masuk dunia kerja.

1.5 Metode Perolehan Data


1. Observasi (pengamatan)
Penulisan mendapat bahan-bahan untuk menyusun laporan dengan cara
melakukan pengamatan secara langsung terhadap kinerja dan syste yang di
tuju untuk mendapat informasi yang berkaitan dengan penyusunan
laporan.
2. Interview (wawancara)
Penulis melakukan wawancara atau bertanya secara langsung kepada
karyawan atau pimpinan setiap melakukan sesuatu kegiatan di tempat
prakrin untuk mendapatkan informasi.
3. Studi Pustaka
Penulis mendapatkan informasi dengan cara membaca buku-buku dan
internet yang berkaitan dengan bahan penulisan laporan.

x
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian HBsAg (Hepatitis B surface antigen)


HBsAg (Hepatitis B surface antigen) adalah suatu protein antigen yang
dihasilkan oleh HBV. Antigen ini adalah indikator awal dari hepatitis B akut
dan sering kali (digunakan untuk) mengidentifikasi orang-orang yang
terinfeksi sebelum gejala-gejala muncul. HBsAg menghilang dari darah
selama masa pemulihan. Pada beberapa orang (khususnya mereka yang
terinfeksi adalah anak-anak atau mereka yang memiliki sistem kekebalan
tubuh yang lemah, seperti pada penderita AIDS), infeksi kronis dengan HBV
dapat terjadi dan HBsAg tetap positif.

Terkadang, HBV memilih “bersembunyi” di dalam hati (lever) dan sel-sel lain
dan tidak memproduksi virus-virus baru yang bisa menginfeksi orang lain,
atau memproduksi dalam jumlah yang kecil sedemikian hingga tidak bisa
ditemukan di dalam darah. Orang-orang dengan kondisi seperti ini disebut
sebagai karier (carriers). Pada kasus yang lain, virus di dalam tubuh terus
menerus bereplikasi yang dapat selanjutnya menginfeksi hati dan menular
pada orang lain. Pada kedua kasus ini, HbsAg akan tetap positif. Tes
berikutnya dapat membantu membedakan antara kedua kondisi tersebut.

Antigen permukaan virus hepatitis B (hepatitis B surface antigen, HBsAg)


merupakan material permukaan dari virus hepatitis B. Pada awalnya antigen
ini dinamakan antigen Australia karena pertama kalinya diisolasi oleh seorang
dokter peneliti Amerika, Baruch S. Blumberg dari serum orang Australia.
HBsAg merupakan petanda serologik infeksi virus hepatitis B pertama yang
muncul di dalam serum dan mulai terdeteksi antara 1 sampai 12 minggu pasca
infeksi, mendahului munculnya gejala klinik serta meningkatnya SGPT.

Selanjutnya HBsAg merupakan satu-satunya petanda serologik selama 3 – 5


minggu. Pada kasus yang sembuh, HBsAg akan hilang antara 3 sampai 6
bulan pasca infeksi sedangkan pada kasus kronis, HBsAg akan tetap terdeteksi

xi
sampai lebih dari 6 bulan. HBsAg positif yang persisten lebih dari 6 bulan
didefinisikan sebagai pembawa (carrier). Sekitar 10% penderita yang memiliki
HBsAg positif adalah carrier, dan hasil uji dapat tetap positif selam bertahun-
tahun.

Gambaran HbsAg
Pemeriksaan HbsAg secara rutin dilakukan pada pendonor darah untuk
mengidentifikasi antigen hepatitis B. Transmisi hepatitis B melalui transfusi
sudah hampir tidak terdapat lagi berkat screening HbsAg pada darah
pendonor. Namun, meskipun insiden hepatitis B terkait transfusi sudah
menurun, angka kejadian hepatitis B tetap tinggi. Hal ini terkait dengan
transmisi virus hepatitis B melalui beberapa jalur, yaitu parenteral, perinatal,
atau kontak seksual. Orang yang berisiko tinggi terkena infeksi hepatitis B
adalah orang yang bekerja di sarana kesehatan, ketergatungan obat, suka
berganti-ganti pasangan seksual, sering mendapat transfusi, hemodialisa, bayi
baru lahir yang tertular dari ibunya yang menderita hepatitis B.

2.2 Pengertian Hepatitis B


Virus hepatitis B (VHB) adalah virus DNA, suatu prototif virus yang termasuk
keluarga Hepadnaviridae. Virus ini memiliki DNA yang sebagian berupa
untaian tungaal (single stranded DNA) dan DNA polymerase endogen yang
berfungsi menghasilkan DNA untaian ganda (double stranded DNA, dsDNA).
Virion lengkap VHB terdiri atas suatu struktur berlapis ganda dengan diameter
keseluruhan 42 nm. Bagian inti sebelah dalam (inner core) yang berdiameter

xii
28 nm dan dilapisis selaput (envelop) yang tebalnya 7 nm mengandung
dsDNA dengan berat molekul 1.6X 106. Bagian envelop yang mengelilingi
core terdiri ataskompleks dengan sifat biokimia heterigen ; bagian ini
mempunyai sifat antigen berbeda dengan antigen core (HBcAg) dan disebut
antigen permukaan hepatitis B surface antigen (HbsAg). HbsAg diproduksi
lebih banyak oleh hepatosit yang terinfeksi dan dilepaskan ke dalam darah
sebagai partikel bulat berukuran 17-25 nm (diametrer rata-rata 20 nm) dan
sebagian partikel tubuler berdiameter sama yang panjangnya berkisraan natara
100-200 nm.

Antibody terhadap HBcAg dan HBsAg masing-masing disebut antyi HBc dan
anti-HBs. Keberadaan anti-HBs dalam sirkulasi melindungi seseorang
terhadap infeksi dengan VHB. Selain kedua jenis antigen di atas antigen lain
yang diketahui adalah HBeAg yang merupakan bagian integral dari kapsid
virion VHB. HBeAg dapat beredar bebas dalam darah atau membentuk
kompleks dengan IgG. Karena kaitannya ssangat erat dengan nukleokapsid
VHB, maka HBeAg merupakan petanda yang dapat dipercaya yang
menunjukkan banyaknya virion dalam serum. Sebaliknya ant HBe
digabungkan dengan kadar virion yang lebih rendah.

Hepatitis B adalah salah satu peradangan hati yang disebabkan oleh suatu
virus hepatitis B. Hepatitis B muncul dalam darah dan menyebar melalui
kontak dalam darah, air mani dan cairan vagina yang terinfeksi atau
penggunaan bersama jarum obat. Hepatitis B merupakan penyakit yang dapat
berjalan akut maupun kronik. Sebagian penderita hepatitis B akan sembuh
secara sempurna dan mempunyai kekebalan seumur hidup, tapi sebagian lagi
gagal memperoleh kekebalan. Virus hepatitis B dengan komponen antigen
permukaan (HbsAg). Diameter 42 nm, dengan ” core ” 4 nm. ” coat virion ”
merupakan ” surface antigen ” atau HbsAg ”. Suface antigen biasanya
diproduksi berlebihan sehingga dijumpai dalam darah penderita. Pada
hepatitis agresif, hati mengalami peradangan kronik, fibrotik dan mengecil
dan dapat menjurus. Gejalanya meliputi penyakit kuning, lemah, rasa sakit
pada perut dan muntah.

xiii
BAB III
PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


3.1.1 Waktu Pelaksanaan
Prakerin di laksanakan kurang lebih 4 bulan di mulai tanggal 18 Juli
2016 sampai dengan 21 November 2016.
a. Pagi mulai pukul 08.00 s/d 14.00 WIB.
b. Siang mulai pukul 14.00 s/d 20.00 WIB.
c. Malam mulai pukul 20.00 s/d 08.00 WIB.

3.1.2 Tempat Pelaksanaan


Prakerin di laksanakan di RSIA Anugerah Medical Centre (AMC) Metro

3.2 Kegiatan
Selama prakerin di RSIA Anugerah Medical Centre (AMC) Metro kegiatan
yang dilakukan setiap hari yaitu:

xiv
BAB IV
OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Objek Penelitian
1. Profil RSIA Anugerah Medical Centre (AMC) Metro

RSIA AMC Metro

Alamat : Jalan Kunang 15 Kauman


Kode Pos : 34111
Lokasi : Metro, Lampung
Pulau : Sumatera
Telepon : 72543209
Email : rsia_amc@yahoo.co.id
RSIA Anugerah Medical Center adalah rumah sakit swasta kelas C.
Rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan kedokeran spesialis
terbatas. Rumah sakit ini juga menampung pelayanan rujukan dari
puskesmas.

a) Rumah Sakit ini Lebih Kecil


Tempat ini tersedia 45 tempat tidur inap, lebih sedikit dibanding setiap
rumah sakit di Lampung yang tersedia rata-rata 76 tempat tidur inap.

xv
b) Jumlah Dokter Tersedia Sedikit
Dengan 14 dokter, rumah sakit ini tersedia lebih sedikit dibanding rata-
rata rumah sakit di Lampung.

c) Perlayanan Inap Termasuk Kelas Tinggi


13 dari 45 tempat tidur di rumah sakit ini berkelas VIP keatas.

2. Perincian Tipe Dokter


Tipe Dokter Jumlah Orang
Dokter Umum 10 orang
+ Spesialis 3 orang
Dokter Gigi 1 orang

3. Perincian Tipe Tenaga Dukung


Tipe Tenaga Dukung Jumlah Orang
Perawat 26 orang
Perawat Lainnya 26 orang
Teknisi Medis 6 orang
Radiografer 1 orang
Analis Kesehatan 5 orang
Pegawai Khusus Bidan 12 orang
Bidan Lainnya 12 orang
Pegawai Khusus Kefarmasian 2 orang
Apoteker 1 orang
Analis Farmasi 1 orang
Pegawai Khusus Kesehatan Masyarakat 1 orang
Kesehatan Lingkungan 1 orang
Pegawai Non Kesehatan 37 orang
Pelaporan 1 orang
Admin Keuangan 3 orang
Humas 1 orang
Non-Kesehatan Lain 32 orang

B. Pembahasan
Pemeriksaan HBsAg berguna untuk diagnosa infeksi virus hepatitis B, baik
untuk keperluan klinis maupun epidemiologik, skrining darah di unit-unit

xvi
transfusi darah, serta digunakan pada evaluasi terapi hepatitis B kronis.
Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk menetapkan bahwa hepatitis akut yang
diderita disebabkan oleh virus B atau superinfeksi dengan virus lain.

HBsAg positif dengan IgM anti HBc dan HBeAg positif menunjukkan infeksi
virus hepatitis B akut. HBsAg positif dengan IgG anti HBc dan HBeAg positif
menunjukkan infeksi virus hepatitis B kronis dengan replikasi aktif. HBsAg
positif dengan IgG anti HBc dan anti-HBe positif menunjukkan infeksi virus
hepatitis B kronis dengan replikasi rendah.

Pemeriksaan HbsAg secara rutin dilakukan pada pendonor darah untuk


mengidentifikasi antigen hepatitis B. Transmisi hepatitis B melalui transfusi
sudah hampir tidak terdapat lagi berkat screening HbsAg pada darah
pendonor. Namun, meskipun insiden hepatitis B terkait transfusi sudah
menurun, angka kejadian hepatitis B tetap tinggi. Hal ini terkait dengan
transmisi virus hepatitis B melalui beberapa jalur, yaitu parenteral, perinatal,
atau kontak seksual. Orang yang berisiko tinggi terkena infeksi hepatitis B
adalah orang yang bekerja di sarana kesehatan, ketergatungan obat, suka
berganti-ganti pasangan seksual, sering mendapat transfusi, hemodialisa, bayi
baru lahir yang tertular dari ibunya yang menderita hepatitis B.

Ada tiga pemeriksaan standar yang biasa digunakan untuk menegakkan


diagnosa infeksi hepatitis B yaitu:
1. HBsAg (hepatitis B surface antigen): adalah satu dari penanda yang
muncul dalam serum selama infeksi dan dapat dideteksi 2 -8 minggu
sebelum munculnya kelainan kimiawi dalam hati atau terjadinya jaundice
(penyakit kuning). Jika HBsAg berada dalam darah lebih dari 6 bulan
berarti terjadi infeksi kronis. Pemeriksaan HBsAg bisa mendeteksi 90%
infeksi akut.

xvii
2. Fungsi dari pemeriksaan HBsAg diantaranya :
a) Indikator paling penting adanya infeksi virus hepatitis B
b) Mendiagnosa infeksi hepatitis akut dan kronik
c) Tes penapisan (skrining) darah dan produk darah (serum, platelet dll)
d) Skrining kehamilan

3. Anti HBs (antobodi terhadap hepatitis B surface antigen): jika hasilnya


“reaktif/positif” menunjukkan adanya kekebalan terhadap infeksi virus
hepatitis B yang berasal dari vaksinasi ataupun proses penyembuhan masa
lampau.

4. Anti HBc (antibodi terhadap antigen inti hepatitis B): terdiri dari 2 tipe
yaitu Anti HBc IgM dan Anti HBc IgG.

Anti HBc IgM:


a) Muncul 2 minggu setelah HBsAg terdeteksi dan bertahan hingga 6
bulan.
b) Berperan pada core window (fase jendela) yaitu saat dimana HBsAg
sudah hilang tetapi anti-HBs belum muncul

Anti HBc IgG:


a) Muncul sebelum anti HBcIgM hilang
b) Terdeteksi pada hepatitis akut dan kronik
c) Tidak mempunyai efek protektif
Interpretasi hasil positif anti-HBc tergantung hasil pemeriksaan HBsAg
dan Anti-HBs.

1. Metode : HBsAg Test


HbsAg tes (Serum/plasma) adalah pemeriksaan langsung kromatografi
immunoassay untuk pemeriksaan kualitatif HbsAg dalam serum atau
plasma.
a. Alat dan bahan :
1) Serum atau plasma
2) New Spot HBsAg Test Device

xviii
b. Prinsip :
Ketika serum/plasma ditambahkan dalam sampel pad, serum akan
bergerak menuju pada konjugat yang dilapisi dengan gold-monoclonal
antibody sebagai anti HBs konjugat. Campuran tersebut bergerak di
sepanjang membran oleh aksi kapiler dan bereaksi dengan cocktail
monoclonal dan polyclonal antibody anti HBs yang melapisi area test.
Apabila terdapat HBsAg pada tingkat minimal 0,5ng/ml, hasilnya
terbentuk warna pada tes tersebut. Jika tidak ada HBsAg dalam
sampel, warna pada area tidak akan nampak. Selanjutnya sampel akan
menuju ke kontrol area dan membentuk warna merah / ungu
mengindikasikan bahwa tes bekerja dan hasilnya valid.

c. Cara kerja :
1. Semua spesimen dan test device harus dipersiapkan dalam kondisi
yang sesuai dengan suhu ruang sebelum digunakan kira-kira 20-30
menit.
2. Masukkan serum kedalam lubang sampel sebanyak 100 
3. Tunggu hingga muncul garis warna merah atau ungu pada test.
4. Baca Interpretasi dalam 20-30 menit.

d. Interpretasi hasil :
1) Positif (+) : Adanya dua garis warna pada tanda T dan C
2) Negatif (- ) : Hanya ada satu garis warna pada kontrol (C)
3) Invalid : Tidak ada garis warna pada kontrol (C)

xix
2. Metode : pasif aglutinasi latex
a. Prinsip :
HbsAg dalam serum akan berekasi dengan antibodi HbsAg yang
reaktif yang dilekatkan pada latex yang ditandai dengan aglutinasi
yang jelas.
b. Alat dan bahan:
1) Paper slide
2) Reagen latex HbsAg
3) Stick
4) Rotator

c. Cara kerja:
1) Disiapkan paper slide yang bersih dan baru
2) Dipipet masing-masing
Kontrol (+) Kontrol (-) Sampel
Kontrol (+) 1 tetes - -
Kontrol (-) - 1 tetes -
Serum - - 50 mikro
Reagen latex 1 tetes 1 tetes 1 tetes

3) Diaduk menggunakan stik membentuk lingkaran


4) Diletakkan dan digoyang diatas rotator 200 rpm selama 5 menit
dan dibaca hasilnya

d. Interpretasi Hasil :
1) Hasil positif : aglitunasi kasar ; positif lemah = aglutinasi halus
2) Hasil negatif : tidak ada aglutinasi

3. Pemeriksaan HBsAg metode EIA (Enzime-linked Immunoassay)


Hepalisa Anti – HBs
Tujuan : Untuk mengetahui sekaligus menentukan titer dari
antibodi pada serum tes terhadap Hepatitis B Surface
Antigen ( HBsAg ).
Specimen : Serum atau plasma.
Prinsip : Double Sandwich Ag Assay

xx
Lubang plate ( phase padat) ( HbsAg ) + spesimen
( anti - HBs ) + HbsAg – HRPO à HbsAg – anti – HBs
HbsAg - HRPO à sandwich kompleks.
Sandwich kompleks + substrat TMB à warna biru.
Warna biru + H2SO4 2N ( stop solution ) à kuning sampai
coklat.
Baca absorben dengan panjang gelombang 450 nm.
Kit : Pasific Biotekindo
Reagen
a. Plate HBsAg ( solid phase coated Hbs Ag )
b. Larutan HBsAg Peroksidase ( konjugat)
c. Kontrol positif anti-HBs
d. Kontrol negatif anti-HBs
e. Larutan substrat TMB ( Tetra Methyl Benzidine ) A
f. Larutan substrat TMB ( Tetra Methyl Benzidine ) B
g. Larutan pencuci dengan pengenceran 20X
h. H2SO4 2 N ( Stopping solution )

Alat – alat :
a. Mikropipet 50µl dan 100µl
b. Inkubator dengan kontrol temperatur 37°C
c. Lempeng pencuci
d. ELISA Reader
e. Well

Prosedur Tes :
a. Masukan 50µl control positive, control negative dan sample dalam
masing-masing well.
b. Tambahkan 50µl anti-HBS peroxidase solution (conjugate) kedalam
masing-masing well, di rotator selama 2 detik.
c. Inkubasi pada suhu 37ºc selama 80 menit.
d. Well di cuci 6 kali dengan larutan pencuci.

xxi
e. Tambahkan masing-masing TMB substrate solution A 50µl dan
B50µl, dirotator selama 2-3 detik.
f. Tutup dengan cover hitan, inkubasi suhu kamar selama 30 menit.
g. Tambahkan 100 µl larutan stop solution H2SO4 2 N.
h. Baca pada ELISA reader dengan panjang gelombang 450 atau 650 nm

Interpretasi Hasil :
a. Hasil Negatif
Spesimen dari pasien dengan nilai absorben lebih kecil dari nilai cut
off disebut non-reaktif dan berarti HBsAg negative.
b. Hasil Positif
Spesimen dari pasien dengan nilai absorben lebih besar atau sama
dengan nilai cut off disebut reaktif.

xxii
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan ini dapat penulis simpulkan sebagai berikut :
1. HBsAg (Hepatitis B surface antigen) adalah suatu protein antigen yang
dihasilkan oleh HBV. Antigen ini adalah indikator awal dari hepatitis B
akut dan sering kali (digunakan untuk) mengidentifikasi orang-orang yang
terinfeksi sebelum gejala-gejala muncul.
2. HBsAg merupakan petanda serologik infeksi virus hepatitis B pertama
yang muncul di dalam serum dan mulai terdeteksi antara 1 sampai 12
minggu pasca infeksi, mendahului munculnya gejala klinik serta
meningkatnya SGPT. Selanjutnya HBsAg merupakan satu-satunya petanda
serologik selama 3 – 5 minggu. Pada kasus yang sembuh, HBsAg akan
hilang antara 3 sampai 6 bulan pasca infeksi sedangkan pada kasus kronis,
HBsAg akan tetap terdeteksi sampai lebih dari 6 bulan dan tidak adanya
anti-HBc IgM.
3. Pemeriksaan HBsAg berguna untuk diagnosa infeksi virus hepatitis B,
baik untuk keperluan klinis maupun epidemiologik, skrining darah di unit-
unit transfusi darah, serta digunakan pada evaluasi terapi hepatitis B
kronis. Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk menetapkan bahwa
hepatitis akut yang diderita disebabkan oleh virus B atau superinfeksi
dengan virus lain.

5.2 Saran
2.2.1 Saran Kepada Pihak Sekolah
Terlepas dari segala kekurangan dan kelemahan Penulis selaku peserta
Praktik Kerja Industri (Prakerin) saran penulis adalah :
a) Hendaknya Guru pembimbing harus lebih sering memonitoring para
siswanya di lingkungan Prakerin secara langsung sehingga siswa
dapat berkonsultasi mengenai informasi-informasi terbaru dari
sekolah.

xxiii
b) Supaya sekolah menyediakan alat praktik yang memadai untuk
siswanya.
c) Semoga karya yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapa
saja yang memerlukannya.

2.2.2 Saran Untuk Pihak RSIA Anugerah Medical Center Atau Tempat
Prakerin
a) Dapat melayani pasien dengan lebih baik lagi
b) Setiap staf dapat bersikap ramah kepada semua pasien
c) Diharapkan semua anggota rumah sakit bekerja sama satu sama lain
agar memberikan pelayanan yang baik bagi pasien.

Demikian kesimpulan dan saran yang penulis ajukan dan akhir kata penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pelaksanaan PRAKERIN.

xxiv
DAFTAR PUSTAKA

SMK IB Khalifah Bangsa Metro, 18 Juli – 24 November 2016.Buku Panduan


Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).

http://www.atlm.web.id/2016/05/laporan-praktikum-pemeriksaan-hbsag.html,
Diakses pada hari Kamis 15 Desember 2016 Pukul 10.00 WIB

http://rumah-sakit.findthebest.co.id/l/868/RSIA-Anugerah-Medical-Center,
Diakses pada hari Kamis 15 Desember 2016 Pukul 11.00 WIB

http://dokter.legawa.com/?p=314, Diakses pada hari Kamis 15 Desember 2016


Pukul 12.00 WIB

http://semar-septi.blogspot.co.id/2014/09/pemeriksaan-rapid-hbsag-hiv-
narkoba.html Diakses pada hari Kamis 15 Desember 2016 Pukul 14.00
WIB

xxv

You might also like