You are on page 1of 5

RINGKASAN MATERI

KERANGAK KERJA KONSEPTUAL YANG MENDASARI


AKUNTANSI KEUANGAN

DISUSUN OLEH :

INDRA SETIAWAN
A1C 015 055

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
T.A. 2016/2017
CHAPTER II.

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL YANG MENDASARI


AKUNTANSI KEUANGAN

2.1.Konsep kerja konseptual


2.1.1. Kebutuhan akan kerangka kerja
- Penetapan standar harus berlandaskan dan berhubungan dengan serangkaian
konsep serta tujuan fundamental.
- Masalah-masalah praktis yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika
mengacu pada kerangka teori dasar yang telah ada.

2.1.2. Perkembangan kerangka kerja konseptual


- SFAC No. 1, “Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises”,
yang menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi.
- SFAC No. 2, “Qualitative Characterictics of Accounting Information”, yang
menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
- SFAC No. 3, “Eiements of Financial Statement of Business Enterprises”,
yang memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan
keuangan .
- SFAC No. 5, “Recognition and Measurement in Financial Statement of
Business Enterprises”, yang menetapkan kreteria pangakuan dan pengukuran
fundamental serta pedoman tentang informasi apa yang biasanya harus
dimasukan dalam laporan keuangan dan kapan waktunya.
- SFAC No. 6, “Elements of Financial Statement”, yang menggantikan SFAC
No. 3 dan memperluas lingkuf SFAC No. 3 dengan memasukan organisasi-
organisasi nirlaba.
- SFAC No. 7. “Using Cash Flow Information and Present Value in
Accounting Measurements”, yang memberikan kerangka kerja bagi pemakai
arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang (present Value)
sebagai dasar pengukuran.

2.2.Tingkat pertama : Tujuan Dasar


Tujuan laporan keuangan (objectives of financial reporting) adalah untuk
menyediakan informasi :
- yang berguna bagi mereka yang memiliki pemahaman memadai tentang aktivitas
bisnis dan ekonomiuntuk membuat keputusan investasi secara kredit,
- untuk membantu investor yang ada dan potensial, kreditor yang ada dan potensial,
serta pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa
depan
- tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan
didalamnya.
2.3.Tingkat kedua : Konsep Fundamental
2.3.1. Karakteristik kualitatif dari Informasi Akuntansi
- Pengambilan Keputusan (Pemakai) dan Kemampuan Memahami.
Jenis keputusan yang dibuat oleh pengambil keputusan sangat bervariasi,
begiru juga dengan metode pengambilan keputusan yang mereka gunakan,
informasi yang telah mereka miliki atau dapatkan dari sumber-sumber lain,
dan kemampuan mereka untuk memproses informasi. Agar informasi menjadi
bermanfaat, harus ada hubungan (Kajian) antara para pemakai ini dengan
keputusan yang mereka buat kaitan ini yaitu kemampuan memahami
(Understandability), adalah kualitas informasi yang memungkinkan pemakai
merasakan signifikasi dari informasi tersebut.
- Kualitas Primer : Relevansi dan Realibilitas
Relevansi dan Reabilitas merupakan dua kualitas primer yang membuat
informasi akuntansi berguna untuk pengambilan keputusan.
Relevansi, agar relevan, informasi akuntansi harus mampu membuat
perbedaan dalam sebuah keputusan. Juka tidak mempengaruhi keputusan,
maka informasi tersebut dikatakan tidak relevan terhadap keputusan yang
diambil. Informasi yang relevan akan membantu pemakai membuat prdiksi
tentang hasil akhir dari kejadian masa lalu, masa kini dan masa depan yaitu
memiliki nilai prediktif. Informasi yang relevan juga membantu pemakai
menjustifikasi atau mengoreksi ekspektasi atau harapan masa lalu yaitu
memiliki nilai umpan balik.
- Kualitas Sekunder : Komparabilitas dan Konsistensi
Komparabilitas, informasi dari berbagai perusahan dipandang memiliki
komparabilitas jika telah diukur dan dilaporkan dengan cara yang sama.
Komparabilitas memungkinkan pemakai mengidentifikasikan persamaan dan
perbedaan riil dalam peristiwa ekonomi antarperusahaan.
Konsistensi, Apabila sebuan entitas mengaplikasikan perlakuan akuntansi
yang sama untuk kejadian-kejadian yang serupa dari period eke periode, maka
entitas tersebut dianggap konsisten dalam menggunakan standar akuntansi.

2.3.2.Unsur-unsur Dasar
 Aktiva. Manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa depan, yang diperoleh
atau dikendalikan oleh sebuah entitas sebagai hasil dan transaksi-transaksi atau
kejadian-kejadian masa lalu.
 Kewajiban. Pengorbanan ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang
timbul dari kewajiban berjalan sebuah entitas tertentu-kewajiban yang
ditimbulkan oleh transaksi atau kejadian masa lalu untuk mentransfer aktiva
atau menyediakan jasa kepada entitas-entitas lain di masa depan.
 Ekuitas. Kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas, setelah dikurangi
dengan kewajiban .
 Investasi Oleh Pemilik. Kenaikan aktiva bersih sebuah perusahaan yang
ditimbulkan oleh transfer sesuatu yang bernilai dari entitas lain kepada
perusahaan tersebut untuk mendapatkan atau menaikan kepentingan
kepemilikan (ekuitas) didalamnya.
 Distribusi Kepada Pemilik. Penurunan aktiva bersih sebuah perusahaan yang
diakibatkan oleh pemindahan aktiva, penyediaan jasa, atau penciptaan
kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik.
 Laba Komprehensif. Perubahan ekuitas (aktiva bersih) sebuah entitas selama
suatu periode yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian lain yang bukan
bersumber dari pemilik.
 Pendapatan. Arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah entitas
atau pelunasan kewajiban selama suatu periode dari pengiriman atau produksi
barang, penyediaan barang, atau aktivitas-aktivitas lain yang merupakan operasi
utama atau operasi sentral perusahaan.
 Beban. Arus keluar atau penggunaan lainnya atas aktiva sebuah entitas atau
terjadinya kewajiban selama suatu periode dari pengiriman atau produksi
barang, penyediaan barang, atau aktivitas-aktivitas lain yang merupakan operasi
utama atau operasi sentral perusahaan.
 Keuntungan. Kenaikan ekuitas (aktiva bersih) sebuah perusahaan yang
ditimbulkan oleh transaksi peripheral atau insidentil dan dari semua transaksi
serta kejadian lainnya dan situasi yang mempengaruhi perusahaan selama suatu
periode kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
 Kerugian. Penurunan ekuitas (aktiva bersih) sebuah perusahaan yang
ditimbulkan oleh transaksi peripheral atau insidentil dan dari semua transaksi
serta kejadian lainnya dan situasi yang mempengaruhi perusahaan selama suatu
periode kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.

2.4.Tingkat Ketiga : Pengakuan dan Pengukuran


2.4.1.Asumsi-asumsi Dasar
 Asumsi Entitas Ekonomi, mengandung arti bahwa aktivitas ekonomi
dapat diidentifikasikan dengan unit pertanggung jawaban tertentu.
Dengan kata lain, aktivitas entitas bisnis dapat dipisahkan dan
dibedakan dengan aktivitas pemiliknya dan dengan setiap unit bisnis
lainnya.
 Asumsi Kelangsungan Hidup, yaitu perusahaan bisnis akan memiliki
umur yang panjang. Pengalaman mengindikasikan bahw, meskipun
banyak mengalami kegagalan bisnis, perusahaan dapat memiliki
kelangsungan hidup yang panjang. Dan walaupun akuntan
mengasumsikan bahwa perusahaan akan hidup cukup lama untuk
memenuhi tujuan dan komitmennya.
 Asumsi Unit Moneter, mengandung arti bahwa uang adalah
denominator umum dari aktivitas ekonomi dan merupakan dasar yang
tepat bagi pengukuran dan analisis akuntansi. Asumsi ini menyiratkan
bahwa unit moneter adalah cara yang paling efektif untuk menunjukan
kepada pihak-pihakyang berkepentingan terhadap perubahan modal
serta pertukaran barang dan jasa.
 Asumsi Periodisitas, atau periode waktu menyiratkan bahwa aktivitas
ekonomi sebuah perusahaan dapat dipisahkan kedalam periode waktu
artifisial. Periode waktu ini bervariasi, tetapi yang paling umum adalah
bulanan, kuartalan dan tahunan.

2.4.2.Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi


 Prinsip Biaya Historis, keberadaan GAAP mewajibkan sebagian besar
aktiva dan kewajiban dicatat dan dilaporkan berdasarkan harga beli
atau akuisisi.
 Prinsip Pendekatan Pendapatan, pendapatan diakui ketika : telah
direalisasikan atau dapat di realisasikan dan telah dihasilkan.
 Prinsip Penandingan, beban diakui pada saat perkerjaan (jasa) atau
produk memberikan kontribusi actual terhadap pendapatan.
 Prisip Pengungkapan Penuh, perusahaan mengikuti praktek umum
dengan menyediakan informasi yang memadai dan signifikan untuk
mempengaruhi penilaian serta keputusan pemakai.

2.5.Kendala-kendala
2.5.1.Hubungan Biaya-Manfaat, biaya penyediaan informasi harus ditimbang
terhadap manfaat yang bisa diperoleh dari pemakaian informasi tersebut.
2.5.2.Matrealitas, standar yang rasional dan dapat diterima harus dipakai jika jumlah
yang terlibat adalah signifikan bila dibandingkan dengan pendapatan dan
beban lain, aktiva serta kewajiban lainnya atau laba bersih perusahaan.
2.5.3.Praktek Industri, mengikuti praktek umum industry, yang kadang-kadang
memerlukan penyimpangan dari teori dasar.
2.5.4.Konservatisme, berarti jika ragu, maka pilihlah solusi yang sangat kecil
kemungkinannya akan menghasilkan penetapan yang terlalu tinggi bagi aktiva
dan laba.

You might also like