You are on page 1of 3

VULNUS

No. Dokumen
No. Revisi
SOP TanggalTerbit
Halaman
PUSKESMAS HindunDjumati
JAILOLO NIP.1968100719
90032005

1.Pengertian Vulnus atau luka adalah hilang atau rusaknya sebagian kontinuitas
jaringan yang dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul,
perubahan suhu, sengatan listrik, ledakan, ataupun gigitan hewan
serta zat kimia.

Vulnus laseratum merupakan luka terbuka yang terjadi akibat


kekerasan tumpul yang kuat sehingga mempengaruhi elastisitas kulit
atau otot dengan tepi yang tidak rata atau teratur.
Sebagai acuan untuk melakukan penaganan pasien Vulnus di
2.Tujuan
puskesmas jailolo.
Surat keputusan Kepala Puskesmas Jailolo No. Tahun tentang
3.Kebijakan
penaganan pasien gawat darurat puskesmas jailolo.
Panduan Praktrek Klinis bagi dokter di Fasilitas Pelayanan Primer
4.Referensi
edisi revisi tahun 2014
5.Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat
penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi, dan
riwayat penyakit keluarga).
2. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan / yang
sesuai.
4. Jika ada indikasi, petugas melakukan pemeriksaan penunjang.
5. Petugas menegakkan diagnosa dan atau differential diagnosis
berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan vital sign,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang (yang
diperlukan).
Hasil Anamnesis (Subjective): Terjadi trauma, ada jejas,
memar, bengkak, nyeri, rasa panas di daerah trauma.

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana


(Objective) :Inspeksi: adanya kerusakan jaringan didaerah
trauma, ada perdarahan, edema sekitar area trauma, melepuh,
kulit warna kemerahan sampai kehitaman. Palpasi: nyeri
tekan, atau anestesi.

Pemeriksaan Penunjang : -
Penegakan Diagnostik (Assessment)

1. Gejala Lokal

a. Nyeri terjadi karena kerusakan ujung-ujung saraf sensoris.


Intensitas atau derajat rasa nyeri berbeda-beda tergantung
pada berat/luas kerusakan ujung-ujung saraf , etiologi dan
lokasi luka.

b. Perdarahan, hebatnya perdarahan tergantung pada lokasi


luka, jenis pembuluh darah yang rusak.

c. Diastase yaitu luka yang menganga atau tepinya saling


melebar

d. Gangguan fungsi, fungsi anggota badan akan terganggu baik


oleh karena rasa nyeri atau kerusakan tendon.

2. Gejala umum

Gejala/tanda umum pada perlukaan dapat terjadi akibat


penyulit/ komplikasi yang terjadi seperti syok akibat nyeri
dan atau perdarahan yang hebat.

6. Petugas memberikan terapi sesuai diagnosis

1. Pertama dilakukan anestesi setempat atau umum,


tergantung berat dan letak luka, serta keadaan
penderita, luka dan sekitar luka dibersihkan dengan
antiseptik. Bahan yang dapat dipakai adalah larutan
yodium povidon 1% dan larutan klorheksidin 1⁄2%,
larutan yodium 3% atau alkohol 70% hanya
digunakan untuk membersih kulit disekitar luka.
2. Kemudian daerah disekitar lapangan kerja ditutup
dengan kain steril dan secara steril dilakukan
kembali pembersihan luka dari kontaminasi secara
mekanis, misalnya pembuangan jaringan mati
dengan gunting atau pisau dan dibersihkan dengan
bilasan, atau guyuran NaCl.
3. Akhirnya dilakukan penjahitan bila memungkinkan,
dan luka ditutup dengan bahan yang dapat mencegah
lengketnya kasa, misalnya kasa yang mengandung
vaselin ditambah dengan kasa penyerap dan dibalut
dengan pembalut elastis.
Peralatan

Alat Bedah Minor : gunting jaringan, pinset anatomis, pinset


sirurgis, gunting benang, needle holder, klem arteri, scalpel
blade & handle.

7. Dokter memberikan edukasi ke pasien


8. Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan sub unit lain.
9. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke
sub unit farmasi.
10. Petugas mendokumentasi semua hasil anamnesis, pemeriksaan,
diagnose, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam
medis pasien.
11. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas simpus untuk di
entry.
12. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan, diagnosa dan
terapi yang sudah tercatat dalam rekam medis ke data simpus.

You might also like