Professional Documents
Culture Documents
OLEH
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT atas limpahan
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pencemaran Kali Meri Kelurahan Sanan Akibat Industri Kripik Tempe”
Semoga makalah yang kami susun dapat berguna untuk semua permbaca.
Kami mohon maaf apabila dalam penyajian makalah terdapat kata – kata yang
kurang berkenan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui kondisi industri tempe dan kripik tempe di keluarahan
Sanan.
b. Untuk mengetahui hubungan HAM terhadap pencemaran lingkungan
akibat industri tempe di Sanan.
c. Untuk mengetahui cara penaggulangan pencemaran lingkungan di
keluarahan Sanan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
karena adanya aktivitas oraganisme yang menguraikan zat organik atau
dari reaksi kimia yang terjadi dan menghasilkan gas tertentu (Ariningrum
dkk, 2009).
Keberadaan busa berasal dari air sisa pencucian peralatan produksi,
peralatan dapur, maupun cucian pakaian, air bekas penggunaan sabun
mandi dan shampo yang terikut di dalam limbah cair tempe, karena
dibuang melalui saluran yang sama. Keberadaan busa yang
mengindikasikan adanya bahan cemaran organik berupa deterjen. Hal ini
dikarenakan kandungan zat aktif deterjen yaitu surfaktan, merupakan zat
aktif permukaan zat aktif permukaan yang dapat menyebabkan timbulnya
busa sebagai akibat dari dipecahkanya struktur molekul air pada
permukaan dan tahan terhadap perluasan permukaan berkurang
(Ariningrum dkk, 2009).
4
Gambar 2. Kondisi sungai di Kelurahan Sanan
5
Gambar 4. Kondisi sungai di belakang sentra industri Sanan
Lingkungan hidup yang sehat merupakan hak setiap manusia. Hak itu
merupakan hak yang fundamental dari setiap umat manusia. Seperti
dituangkan dalam Bab XA tentang Hak Asasi Manusia perubahan keduaUUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 28H ayat (1) di sebutkan (1)
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan
6
mendapatkan lingkungan hidup yang baik sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan (Sugiantari, 2013).
Lingkungan yang sehat merupakan hak yang asasi dari umat manusia.
Seorang umat manusia tidak boleh menyebabkan manusia lainnya tidak
mendapat haknya terhadap lingkungan hidup yang sehat. Oleh karena itu,
penegakan hukum terhadap pelanggaran hak asasi manusia terhadap
lingkungan hidup sangat perlu dilakukan (Sugiantari, 2013).
7
gunakan untuk melakukan pencegahan terhadap pencemaran lingkugan hidup
(Sugiantari, 2013).
8
effluent memenuhi standar dari pemerintah daerah setempat. IPAL model ini
memerlukan lahan yang cukup luas dengan harga lahan mahal dan standar
operasi cukup rumit bagi pengrajin industri tempe tradisional (Winda dan
Suharto, 2015).
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Ariningrum, dkk. 2009. Bioremediasi Limbah Cair Sentra Industri Tempe Sanan
Serta Perencanaan Unit Pengolahannya (Kajian Pengaturan Kecepatan
Aerasi dan Waktu Inkubasi). Jurnal Teknologi Pertanian. Vol. 10, No. 2.
Sugiantari, WP. 2013. Aktualisasi Hak Asasi Manusia (HAM) Dalam Penegakan
Hukum Lingkungan. Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati
Denpasar.
Tutuko, P. 2013. Alternatif Pengelolaan Limbah Rumah Produktif Kampung
sanan Tempe Malang. Seminar Pascasarjana III ITS Surabaya.
Winda dan Suharto. 2015. Pengolahan Air Limbah Tempe dengan Metode
Sequencing Batch Reactor Skala Laboratorium dan Industri Kecil Tempe.
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan” Pengembangan
Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia. ISSN
1693-4393.
11