Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
@ HASBI @ HASMIRULLAH
@ HAIDIR ALI
KELAS A KEPERAWATAN
SEMESTER IV
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini. Sungguh suatu kesyukuran yang
memiliki makna tersendiri, karena walaupun dalam keadaan terdesak, kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Dalam penulisan karya tulis ini, kami mencoba membahas tentang “Kelenjar Paratiroid”. Dalam
karya tulis ini, kami juga menyediakan pembahasan tentang hormon yang dihasilkan kelenjar
paratiroid, fungsi dari hormon tersebut dan penyakit yang terjadi jika kelenjar paratiroid tidak
berfungsi secara normal.
Apa yang kami lakukan dalam karya tulis ini, masih jauh yang diharapkan dan isinya masih terdapat
kesalahan – kesalahan baik dalam penulisan kata maupun dalam menggunakan ejaan yang benar.
Oleh karena itu, kritikan dan saran yang sifatnya membangun, kami harapkan sehingga makalah ini
menjadi sempurna.
Palopo, Mei 2013
Penyusun
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Kelenjar Paratiroid 3
A. Kesimpulan 8
B. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara normal ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang terletak tepat dibelakang
kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan dua di kutub inferiornya. Namun,
letak masing-masing paratiroid dan jumlahnya dapat cukup bervariasi, jaringan paratiroid kadang-
kadang ditemukan di mediastinum.
Setiap kelenjar paratiroid panjangnya kira-kira 6 milimeter, lebar 3 milimeter, dan tebalnya dua
millimeter dan memiliki gambaran makroskopik lemak coklat kehitaman. Kelenjar paratiroid orang
dewasa terutama terutama mengandung sel utama (chief cell) yang mengandung apparatus Golgi
yang mencolok plus retikulum endoplasma dan granula sekretorik yang mensintesis dan mensekresi
hormon paratiroid (PTH). Sel oksifil yang lebih sedikit namun lebih besar mengandung granula oksifil
dan sejumlah besar mitokondria dalam sitoplasmanya Pada manusia, sebelum pubertas hanya
sedikit dijumpai, dan setelah itu jumlah sel ini meningkat seiring usia, tetapi pada sebagian besar
binatang dan manusia muda, sel oksifil ini tidak ditemukan.Fungsi sel oksifil masih belum jelas, sel-
sel ini mungkin merupakan modifikasi atau sisa sel utama yang tidak lagi mensekresi sejumlah
hormon.
B. Rumusan Masalah
Secara garis besar, masalah yang kami rumuskan adalah sebagai berikut :
C. Tujuan
Makalah ini dimasukkan sebagai pedoman, agar mahasiswa mengetahui tentang kelenjar paratiroid,
fungsi hormon yang dihasilkan dan penyakit yang ditimbulkan jika kelenjar tersebut tak berfungsi
normal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kelenjar Paratiroid
Secara normal ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang terletak tepat dibelakang
kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan dua di kutub inferiornya. Namun,
letak masing-masing paratiroid dan jumlahnya dapat cukup bervariasi, jaringan paratiroid kadang-
kadang ditemukan di mediastinum. Setiap kelenjar paratiroid panjangnya kira-kira 6 milimeter, lebar
3 milimeter, dan tebalnya dua millimeter dan memiliki gambaran makroskopik lemak coklat
kehitaman. Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan
fosfor didalam darah dan tulang.
2. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal, mempunyai efek terhadap reabsorbsi
hormontubuler dari kalsium dan sekresi fosfor
5. Dapat menstimulasi dan mentransportasi kalsium dan fosfat melalui membran sel.
Di dalam melaksanakan kerjanya, kelenjar paratiroid diatur dan diawasi secara langsung oleh
kelenjar hipofisis. PTH adalah konsentrasi ion-ion kalsium yang terdapat didalam cairan
ekstraseluler. Produksi PTH akan meningkat apabila kadar kalsium didalam plasma menurun.
Didalam keadaan fisiologis normal, kadar kalsium dalam plasma berada dalam pengawasan
hoemostatik dalam batas yang sangat sempit. Pengawasan ini dipengaruhi oleh perubahan diet
setiap hari dan pertukaran mineral antara tulang dengan darah.
Kelenjar Paratiroid mengeluarkan hormon paratiroid. Hormon paratiroid adalah suatu hormon
peptida yang disekresikan oleh kelenjar paratiroid, yaitu empat kelenjar kecil yang terletak di
permukaan belakang kelenjar tiroid Hormon Paratiroid bersama-sama dengan vitamin D dan
kalsitonin mengatur kadar kalsium dalam darah. Sintesis paratiroid hormon dikendalikan oleh kadar
kalsium plasma, yaitu dihambat sintesisnya bila kadar kalsium tinggi dan dirangsang bila kadar
kalsium rendah.
Seperti aldosteron, hormon paratiroid esensial untuk hidup. Efek keseluruhan Hormon paratiroid
adalah meningkatkan konsentrasi kalsium dalam plasma dan mencegah hipokalsemia. Apabila
Hormon paratiroid sama sekali tidak tersedia, dalam beberapa hari individu yang bersangkutan akan
meninggal, biasanya akibat asfiksia yang ditimbulkan oleh spasme hipokalsemik otot-otot
pernapasan. Melalui efeknya pada tulang, ginjal, dan usus hormon paratiroid meningkatkan kadar
kalsium plasma apabila kadar elektrolit ini mulai turun sehingga hipokalsemia dan berbagai efeknya
secara normal dapat dihindari. Hormon ini juga bekerja menurunkan konsentrasi fosfat plasma.
Fungsi utama hormon paratiroid adalah meningkatkan kadar kalsium dalam darah. Hal ini tercapai
dengan meningkatkan secara tidak langsung jumlah kalsium yang diabsorbsi pada usus halus dan
mereabsorbsi kalsium pada tubulus ginjal. Jika sumber ini memberikan suplai yang tidak adekuat,
maka hormon paratiroid menstimulasi osteoklas (sel penghancur tulang) dan resorpsi kalsium dari
tulang.
Terdapat tiga hormon yang mengatur konsentrasi kalsium (dan secara bersamaan mengatur fosfat)
dalam plasma. Salah satunya adalah hormon paratiroid. PTH, yang sekresinya secara langsung
ditingkatkan oleh penurunan konsentrasi kalsium plasma, bekerja pada tulang, ginjal dan usus untuk
meningkatkan konsetrasi kalsium plasma. Efek tersebut esensial untuk kehidupan karena mencegah
akibat fatal hipokalsemia.
Dengan kata lain, PTH akan merangsang reabsorbsi kalsium pada tubulus ginjal, meningkatkan
absorbsi kalsium pada usus halus, sebaliknya menghambat reabsorbsi fosfat dan melepaskan
kalsium dari tulang. Jadi PTH akan aktif bekerja pada tiga titik sasaran utama dalam mengendalikan
homeostasis kalsium yaitu di ginjal, tulang dan usus.
Parathormon
1. Hiperparatiroidisme
Jika jumlah hormon paratiroid yang disekresi lebih banyak daripada yang dibutuhkan maka ini
disebut hiperparatiroidisme primer. Jika jumlah yang disekresi lebih banyak karena kebutuhan dari
tubuh maka keadaan ini disebut hiperparatiroidisme sekunder.
a) Hiperparatiroidisme primer
· Berkurangnya kalsium dalam tulang sehingga timbul fraktur spontan, sering nyari pada tulang,
tumor tulang. Bagian yang sering terkena adalah tulang panjang.
· Kelainan traktus urinarius : defek (kegagalan) pada tubulus ginjal biasanya reversible (bisa
kembali), batu ginjal, kadang-kadang neprokalsinosis (deposisi kalsium dalam nepron)
· Kelemahan neuromuskular, tenaga otot berkurang, hipotonik (penurunan tonus) otot, fatigue
(hilang tenaga), dan kadang-kadang terjadi aritmia kardiak.
· Manifestasi gastrointestinal : kurang nafsu makan, nausea, muntah (vomitus) dan konstipasi.
b) Hiperparatiroidisme sekunder
· Pada penyakit ini terdapat hiperplasia dan hiperfungsi kelenjar paratiroid yang disebabkan :
gagal ginjal kronik dan kurang efektifnya PTH pada beberapa penyakit (defisiensi vitamin D dan
kelainan gastrointestinal)
2. Hipoparatiroidisme
Hipoparatiroidisme adalah gabungan gejala dari produksi hormon paratiroid yang tidak adekuat.
Keadaan ini jarang sekali ditemukan dan umumnya sering disebabkan oleh kerusakan atau
pengangkatan kelenjar paratiroid pada saat operasi paratiroid atau tiroid, dan yang lebih jarang lagi
ialah tidak adanya kelenjar paratiroid (secara kongenital). Kadang-kadang penyebab spesifik tidak
dapat diketahui.
Gejala-gejala utama adalah reaksi-reaksi neuromuscular yang berlebihan yang disebabkan oleh
kalsium serum yang sangat rendah. Keluhan-keluhan dari penderita (70 %) adalah tetani. tetani =
hipertonia otot yang menyeluruhnya ® tremor dan kontraksi spasmodik atau tak terkordinasi yang
terjadi dengan atau tanpa upaya untuk melakukan gerakan volunter.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara normal ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang terletak tepat dibelakang
kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan dua di kutub inferiornya. Namun,
letak masing-masing paratiroid dan jumlahnya dapat cukup bervariasi, jaringan paratiroid kadang-
kadang ditemukan di mediastinum.
Di dalam melaksanakan kerjanya, kelenjar paratiroid diatur dan diawasi secara langsung oleh
kelenjar hipofisis. PTH adalah konsentrasi ion-ion kalsium yang terdapat didalam cairan
ekstraseluler. Produksi PTH akan meningkat apabila kadar kalsium didalam plasma menurun.
Didalam keadaan fisiologis normal, kadar kalsium dalam plasma berada dalam pengawasan
hoemostatik dalam batas yang sangat sempit. Pengawasan ini dipengaruhi oleh perubahan diet
setiap hari dan pertukaran mineral antara tulang dengan darah.
Bila kelenjar paratirod tidak berfunsi normal, maka akan menyebabkan terjadinya beberapa penyakit
yaitu :
2. Hipoparatiroidisme adalah gabungan gejala dari produksi hormon paratiroid yang tidak
adekuat.
B. Saran
Sebagai seorang perawat, kita sebaiknya tahu banyak tentang segala sesuatu yang berkenaan
dengan kelenjar endokrin karena pengetahuan tersebut dapat menjadi acuan dan
bekal dalam persiapan praktik di rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA
Ross and Wilson. (2011). Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : Salemba Medika
Sherwood, Lauralee. (2001). Fisiologi Manusia Edisi 2. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Syaifuddin. (2009). Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 2. Jakarta :
Salemba Medika
http://yudimedis.wordpress.com/2010/11/17/kelenjar-paratiroid/
http://lutfieblogs.blogspot.com/2012/03/makalah-kelenjar-tiroid-dan paratiroid.html
http://skydrugz.blogspot.com/2012/01/refarat-anatomi-dan-fisiologi.html