You are on page 1of 1

Batas Tak Membuatku Lupa

Namaku Kujang. Lahir tanggal 25 Maret 2002 dan saya tinggal di perbatasan
Indonesia-Malaysia, Kalimantan Utara. Bangga? Belum bisa saya mengatakan
bahwa saya bangga pada negeri ini; belum berani. Tentu, saya bisa dengan
mudahnya mengucapkan ke semua orang bahwa saya cinta pada NKRI, tetapi
apakah itu benar? Saya belum pernah ke tempat lain yang lebih jauh dari desa
sebelah. Saya belum melihat indahnya belahan dunia yang lain! Saya hanya bisa
membayangkan di tengah keramaian teman-teman saya yang saya pikir tidak akan
mungkin bisa lebih penasaran dariku.

Sekitar satu minggu yang lalu, saya mendengar berita dari ibu saya tentang
tetangga kami yang bernama Salman. Rupanya, ayahnya telah menikahi seorang
wanita Malaysia dan memutuskan untuk pindah ke Negara tetangga tersebut karena
beliau beranggapan bahwa taraf hidupnya bisa lebih stabil jika bekerja di sana. Saya
rasa itu pilihannya tersendiri sebagai lelaki dewasa dan sebagai orang tua yang
sangat amat sayang dengan anak-anaknya. Walau jika ditelaah dengan teliti, pasti
beliau bisa menemukan cara lain tanpa harus pindah ke negeri lain.

Menurut saya, bekerja di negara asing tidak ada salahnya secara hukum.
Saya percaya bahwa hidup itu penuh dengan pilihan, dan jika itu keputusan
akhirnya, maka tidak ada yang bisa menghalanginya juga. Justru, bekerja di negara
asing dapat membuahkan devisa untuk negara. Namun, hidup diluar perbatasan
Indonesia tidak berarti ayahnya Salman bisa melupakan negara asalnya.

Tidak hanya ayahnya Salman, sudah banyak sekali penduduk di daerah


perbatasan yang menginjak kaki dari kewarganegaraan Indonesia. Saya tidak
melihat banyak usaha dari pemerintah yang menurut saya sudah sepatutnya mereka
perhatikan dan pertanggung jawabkan. Seharusnya ada banyak cara yang
bervariasi juga untuk menonjolkan berbagai kesempatan untuk menyejahterakan diri
di tanah air. Sayang, rakyat Indonesia belum bisa melangkahi rasa egoisnya.

Jika suatu hari menjadi seseorang yang berkedudukan di strata pemerintahan


NKRI, saya akan banyak mengirim orang-orang yang berkemampuan untuk melihat
keadaan penduduk-penduduk daerah perbatasan. Saya mungkin akan turun tangan
secara pribadi dan semaksimal mungkin. Terlalu banyak orang-orang kecil disana
yang memerlukan uluran tangan dari sesama rakyat Indonesia.

Nama/Kelas : Cut Tyannisa C./8A

You might also like