You are on page 1of 6

KINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN

KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU


MEDAN

Desri Natalia Siahaan*, Mula Tarigan**


*Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU
** Dosen Departemen Keperawatan Dasar dan Medikal Bedah
Fakultas keperawatan, Universitas sumatera Utara
Telepon : 0852 9721 3262
E-mail: siahaandesri@yahoo.co.id

Abstrak
Kinerja perawat dalam pemberian asuhan keperawatan merupakan aplikasi kemampuan atau pembelajaran
yang telah diterima selama menyelesaikan program pendidikan keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan dalam peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, dan pelayanan terhadap pasien.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran kinerja perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian
deskriptif dengan jumlah sampel 105 orang perawat yang diambil dengan menggunakan teknik simple
random sampling dan cara pengambilan sampel menggunakan tabel angka acak. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner data demografi dan kuesioner gambaran kinerja perawat dalam
pemberian asuhan keperawatan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden memiliki
kinerja baik dalam pemberian asuhan keperawatan sebanyak 71%, sedangkan responden yang kinerjanya
buruk sebanyak 29%. Berdasarkan Depkes RI, sandar pencapaian kinerja dalam pemberian asuhan
keperawatan minimal 75%. Walaupun hasil penelitian ini menunjukkan 71 % perawat memiliki kinerja
baik namun nilai ini belum mencapai standar Depkes RI. Diharapkan perawat untuk dapat meningkatkan
kinerja dalam pemberian asuhan keperawatan agar sesuai dengan standar yang ditetapkan Depkes RI.

Kata Kunci : Kinerja perawat, Asuhan keperawatan

PENDAHULUAN kemampuan yang tinggi dalam membentuk


Pelayanan keperawatan merupakan sehingga kinerja mendukung pelaksanaan
bagian dari pelayanan kesehatan yang tugas dalam pelayanan keperawatan.
berperan besar menentukan pelayanan Kinerja merupakan suatu hasil kerja
kesehatan. Keperawatan sebagai profesi dan seseorang yang ditujukan sesuai dengan
perawat sebagai tenaga professional dan tugas dalam suatu organisasi (Nursalam,
bertanggung jawab untuk memberikan 2007). Kinerja perawat merupakan aplikasi
pelayanan keperawatan sesuai kompetensi kemampuan atau pembelajaran yang telah
dan kewenangan yang dimiliki secara diterima selama menyelesaikan program
mandiri maupun bekerjasama dengan pendidikan keperawatan untuk memberikan
anggota kesehatan lainnya (Depkes RI, pelayanan dan bertanggung jawab dalam
2006). Profesi keperawatan sebagai bagian peningkatan kesehatan, dan pencegahan
integral dari sistem pelayanan kesehatan penyakit serta pelayanan terhadap pasien
dan menjadi kunci utama dalam (Ali, 2002 & Mulati, 2006).
keberhasilan pelayanan kesehatan Gambaran kinerja dalam
(Sumijatun 2010). melaksanakan kegiatan merupakan
Pelayanan keperawatan diberikan seperangkat fungsi, tugas dan
dalam bentuk kinerja perawat harus didasari tanggungjawab. Hal ini merupakan dasar

29
utama perawat untuk memahami dengan pasien yang membutuhkan waktu lama
tepat fungsi, tugas dan tanggung jawabnya untuk sembuh, dan 2 orang pasien kesulitan
(Mulati, 2006). Fungsi perawat dalam untuk berobat lanjut. Hasil penelitian
melakukan kegiatan yaitu membantu Novinda juga menunjukkan bahwa pasien di
individu baik yang sehat maupun yang sakit, Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan
dari lahir hingga meninggal, membantu mengeluhkan untuk mendapatkan pelayanan
melaksanakan aktivitas sehari-hari secara kesehatan. Adanya keluhan pasien
mandiri, dengan menggunakan kekuatan, menunjukkan kurang puasnya pelayanan
kemauan, atau pengetahuan yang dimiliki kesehatan yang mereka terima di Rumah
(Ali 2002). Sakit (Depkes RI, 2007). Berdasarkan
Masalah utama kinerja perawat wawancara peneliti terhadap kapala
dalam pelayanan keperawatan adalah keperawatan Rumah Sakit Tk II Putri Hijau
kurangnya perawat yang berpendidikan Medan, menyatakan bahwa tahun 2010
tinggi, kemampuan yang tidak memadai, terdapat 150 lembar keluhan pasien yang
banyaknya perawat yang kasar (kurang dimasukkkan dalam kotak dan saran.
ramah terhadap pasien), kurang sabar dalam Mereka mengeluhkan sistem pelayanan
menghadapi pasien. Masalahnya itu tentu kesehatan tidak sesuai yang mereka
bukan hanya soal sikap ramah atau harapkan.
penyabar, tetapi juga beban kinerja yang Berdasarkan fenomena diatas maka
tinggi, peraturan yang belum jelas kepada peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
perawat (Aditama, 2003). Bahkan pada saat gambaran kinerja perawat dalam
ini perkembangan pelayanan keperawatan pemberikan asuhan keperawatan di Rumah
masih sangat jauh tertinggal dibandingkan Sakit Tk II Putri Hijau Medan.
dengan perkembangan pelayanan medis
lainya, terlihat dari konsumen masih METODE PENELITIAN
merasakan banyak kekurangan dari kinerja Penelitian ini menggunakan desain
keperawatan yang dinilainya, misalnya daya deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran
saing dan kompetensi yang belum kinerja perawat di Rumah Sakit Tk II Putri
memenuhi permintaan pelayanan kesehatan Hijau Medan.
(Depkes RI, 2001). Populasi dalam penelitian ini adalah
Pelayanan keperawatan Rumah Sakit semua perawat Rumah Sakit Tk. II Putri
Tk II Putri Hijau Medan merupakan Hijau Medan. Besar sampel untuk
pelayanan untuk membantu individu penelitian ini adalah 105 orang.
menjadi bebas dari masalah kesehatan Pengambilan sampel dilakukan secara
dengan mengajak individu/keluarga dan simple random sampling dan dilakukan
masyarakat untuk berpartisipasi dengan menggunakan tabel angka acak
meningkatkan kesehatan, membantu (Supranto, 2009).
individu mengembangkan potensi dalam Alat Pengumpulan data berupa
memelihara kesehatan yang seoptimalnya, kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti
membantu individu memperolah derajat dengan berpedoman pada konsep teori.
kesehatan (SK/ 02/I/2010 RS Putri hijau Tk Kuesioner telah diperiksa oleh ahli dan
II Medan, 2010). telah diuji coba di luar responden di Rumah
Dari hasil penelitian Novinda pada Sakit Tk II Putri Hijau Medan. Kuesioner
tahun 2010, terhadap 20 orang pasien terdiri dari 2 bagian yaitu kuesioner data
rawat inap ternyata 10 orang pasien merasa demografi dan kuesioner gambaran kinerja
ragu untuk memanfaatkan pelayanan perawat dalam pemberian asuhan
kesehatan rawat inap, 8 orang pasien keperawatan di rumah sakit Tk II Putri
menunggu waktu lama mendapatkan Hijau Medan. Kuesioner gambaran kinerja
pelayanan kesehatan sebanyak, 5 orang perawat dalam pemberian asuhan

30
keperawatan terdiri 25 pernyataan (74,75%), dan evaluasi 80 orang (76,29%).
menggunakan skala guttman dimana nilai 0- Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam tabel
12 kinerja buruk dan nilai 13-25 kinerja II.
baik (Arikunto, 2010). Tabel II rata- rata distribusi frekuensi dan
Analisa data dilakukan mulai persentasi kinerja perawat dalam
dari tahapan pengecekan kelengkapan pemberian asuhan keperawatan di
identitas data responden dan Rumah Sakit Tk II Putri Hijau
memastikan semua jawaban terisi. Data Medan.
yang diperoleh diidentifikasi dengan
mentabulasi data yang terkumpul, Kinerja dalam
selanjutnya data diolah dengan program No Pemberian
Ya Tidak
komputerisasi dalam uji deskriptif untuk Asuhan
mengetahui frekuensi, presentasis mean Keperawatan
dan standar deviasi. 1 Pengkajian 69 36
(65,45%) (34,5%)
HASIL DAN PEMBAHASAN 2 Diagnosa 84 21
Hasil (79,5%) (20,5%)
Berdasarkan data karakteristik 3 Perencanaan 73 32
responden diperoleh mayoritas pendidikan (69,75%) (30,25%)
D-III (75,2%), penghasilan mayoritas >Rp 4 Implementasi 79 26
1.200.000 (55,2%), jenis kelamin mayoritas (74,75%) (25,25%)
perempuan (90,5%), suku mayori Batak 5 Evaluasi 80 25
(76,29%) (23,71%)
(64,8%), dan status pernikahan mayoritas
menikah (53,3%).
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian
Dari hasil penelitian, mayoritas
terhadap gambaran kinerja perawat di
responden (71%) didapatkan kinerjanya
Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau Medan
baik sedangkan yang buruk (29%). Angka
dibagi dalam 2 kategori yaitu baik dan
pencapaian ini belum sesuai dari
buruk. Hasil penelitian yang diperoleh
standar yang telah ditetapkan oleh
menunjukkan bahwa 75 orang responden
Depkes.RI yang memberikan syarat
(71,4%) gambaran kinerja perawat baik
angka pencapaian minimal 75%
dan 30 orang responden (28,6%) gambaran
kinerja perawat baik dalam
kinerja buruk.
memberikan asuhan/pelayanan keperawatan
(Fahriadi, 2008). Berdasarkan hasil
Tabel I Distribusi Frekuensi dan Persentasi
penelitian Syaiin (2008), kinerja akan baik
Gambaran Kinerja Perawat dalam
jika pengawasan dilakukan secara rutin.
Pemberian Asuhan Keperawatan
Menurut Notoadmojo, (2003) keberhasilan
kinerja sangat ditentukan adanya bimbingan
No Gambaran Frekuensi Persen
dari supervisi yang baik dari atasan kepada
Kinerja (%)
bawahannya yang menanyakan
1. Baik 75 orang 71,4%
permasalahan serta kendala yang dihadapi
2. Buruk 30 orang 28,6% dalam pelaksanaan agar dapat diberikan
solusi dari permasalahan tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian ini Pengawasan merupakan komponen fungsi
diperoleh bahwa perawat telah melakukan manajemen untuk mencapai hasil dalam
pengkajian sebanyak 69 orang (65,45%), melakukan kinerja (Gillies, 2005).
diagnosa 84 orang (79,5%), perencanaan 73
orang (69,75%), implementasi 79 orang

31
Kinerja perawat merupakan ukuran dalam melakukan asuhan keperawatan
keberhasilan dalam mencapai tujuan karena didalamnya rangkaian pengumpulan
pelayanan keperawatan. Kinerja perawat data dan akan mempengaruhi pekerjaan
dalam pemberian asuhan keperawatan selanjutnya yaitu diagnosa sampai evaluasi.
adalah aplikasi kemampuan atau Akan tetapi, diagnosa keperawatan telah
pembelajaran yang telah diterima selama mencapai sandar yaitu 79,5% responden
menyelesaikan program pendidikan telah melakukannya. Diagnosa keperawatan
keperawatan untuk memberikan pelayanan tidak akan berfungsi jika pengkajian data
kesehatan secara langsung kepeda pasien kurang atau tidak lengkap. Diagnosa
(Ali, 2002 & Mulati, 2006). Kinerja keperawatan merupakan kesimpulan yang
perawat dinilai dari kepuasan pasien yang ditarik dari data yang dikumpulkan tentang
sedang atau pernah dirawat yang merupakan pasien Hal ini menunjukkan jika
ungkapan rasa lega atau senang karena pengkajian tidak dilakukan maka diagnosa
harapan tentang sesuatu kebutuhan pasien keperawatan tidak akan berarti bahkan
terpenuhi (Syaiin, 2008). mengacam klien karena tindakan yang
Berdasarkan hasil penelitian Wiwik, dilakukan tidak sesuai dengan kondisi
bahwa kinerja perawat dalam pemberian pasien yang sebenarnya oleh sebab itu
asuhan keperawatan hanya dapat diberikan perawat harus melakukan pengkajian secara
oleh perawat pendidikan minimal D-3. lengkap dan akurat. (Doenges, 2002).
Asuhan keperawatan merupakan ilmu yang Penelitian ini menunjukkan
diperoleh sewaktu sedang menyelesaikan perencanaan dan implementasi juga belum
pendidikan keperawatan. Asuhan mencapai standar yang ditetapkan Depkes
keperawatan adalah proses atau rangkaian RI. Implementasi merupakan tindakan atau
kegiatan pada praktik keperawatan yang aplikasi dari rencana asuhan keperawatan
diberikan secara langsung kepada klien/ untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
pasien di berbagai tatanan pelayanan Dalam melakukan tindakan sesuai dengan
kesehatan (Ali, 2002). Asuhan keperawatan rencana keperawatan maka diperlukan
dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah jumlah tenaga perawat yang cukup,
keperawatan atau kewenangan pelayanan pengetahuan dan keterampilan yang baik.
keperawatan melaksanakan pengkajian Tenaga perawat yang paling dibutuhkan
keperawatan kepada individu di sarana ketika jumlah klien meningkat dan kondisi
kesehatan yang meliputi status bio-psiko- klien menurun (Potter & Perry, 2005). Hal
sosial-kultural dan spiritual klien, ini merupakan komponen manajemen
merumuskan diagnosis keperawatan terkait keperawatan yang perlu diperhatikan oleh
dengan fenomena tidak terpenuhinya manajer keperawatan (Gillies, 2005). Hal
kebutuhan dasar manusia, menyusun ini kembali kepada peran manajer perawat
rencana untuk tindakan keperawatan untuk memperhatikan jumlah tenaga kerja
sederhana dan kompleks pada individu, atau perawat agar sebanding dengan beban
kelompok, dan masyarakat di sarana kerja perawat, pengetahuan dan kemampuan
kesehatan, melaksanakan tindakan perawat perawat juga ditingkatkan melalui
keperawatan yang telah dilakukan, pelatihan dan pendidikan lanjut.
mendokumentasikan hasil keperawatan Berdasarkan hasil penelitian ini
yang dilaksanakan (Kusnanto, 2004). evaluasi keperawatan telah mencapai
Berdasarkan penelitian ini sebanyak 76,29% responden, perawat melakukan
65,45% responden telah melakukan tindakan evaluasi sudah sesuai dengan
pengkajian. Kinerja dalam pengkajian ini standar. Evaluasi keperawatan merupakan
belum mencapai standar yang telah tahapan untuk mengetahui apakah hasil
ditetapkan oleh Depkes RI (Fahriadi, 2008). yang diharapkan telah dicapai (Doenges,
Pengkajian merupakan hal yang terpenting 2002). Hasil akan dicapai jika semua

32
kegiatan proses asuhan keperawatan dari Doenges, ME. (2002). Penerapan Proses
pengkajian sampai evaluasi dilakukan Keperawatan dan Diagnosa
dengan benar dan tepat. Semua proses Keperawatan. Penerbit Buku
asuhan keperawatan keperawatan saling Kedokteran EGC. Jakarta.
mempengaruhi satu dengan yang lainnya,
dengan ini semua tahapan asuhan Fahriadi. 2008. Determinan Kinerja
keperawatan harus sesuai dengan standar Perawat Di Instalasi Rawat Inap
agar hasil dapat dicapai. Ratu Zalecha Martapura
Kabupaten Banjar Kalimantan
SIMPULAN DAN SARAN Selatan. Skripsi.

Hasil penelitian menunjukkan Gilles, DA. (2005). Manajemen


bahwa karakteristik responden mayoritas keperawatan Suatu Pendekatan
pendidikan terakhir D-3, penghasilan diatas Sistem. Edisi ke dua.
Rp 1.200.000, berjenis kelamin perempuan,
suku batak, dan status menikah. Hasil Hidayat, A.A. A. (2007). Metode Penelitian
penelitian yang diperoleh menunjukkan dan Tehnik Analisis Data. Penerbit
bahwa 75 orang responden (71,4%) Salemba Medika. Edisi pertama .
gambaran kinerja perawat baik dan 30 Jakarta.
orang responden (28,6%) gambaran kinerja
perawat buruk. Endartini, TS. (2010).Kebijakan
Pelayanan Keperawatan Surat
Hasil penelitian ini dapat digunakan Ketetapan /02/I/2010 RS Putri
sebagai masukan bagi perawat dalam Hijau Tk II Medan, Medan
melakukan kinerja perawat dalam
pemberian asuhan keperawatan di Rumah Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi dan
Sakit Tk II Putri Hijau Medan. Diharapkan Praktik Keperawatan Profesional.
bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti Penerbit Buku Kedokteran.
pengaruh kinerja perawat dalam pemberian Cetakan pertama, Jakarta.
asuhan keperawatan terhadap kepuasan
pasien di Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Mulati, N. (2006). Pengembangan
Medan. Manajeman Kinerja (PMK)
Konsep, Strategi, dan Aplikasinya.
Jurnal Keperawatan Universitas
DAFTAR PUSTAKA Pajajaran, Bandung.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Notoadmojo, S. (2003). Prinsip-prinsip


Suatu Pendekatan Praktik. PT Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Rineka Cipta. Jakarta. Penerbit Rhineka Cipta, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. (2006). Novinda, S. (2006). Hubungan


Keputusan Menteri Kesehatan Kenyamanan Convenience Pasien
Republik Indonesia, Jakarta. Dinas Kodam / BB dengan
Pemanfaatan Palayanan
Departemen Kesehatan RI. (2010). Kesehatan di Instalasi Rawat Inap
Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit Tk II Putri Hijau
Keperawatan Surat Ketetapan / Medan. Skripsi FKM- USU,
02/I/2010 RS Putri hijau Tk II Medan.
Medan.

33
Nursalam. (2002). Manajemen
Keperawatan Aplikasi dalam
Praktik Keperawatan Profesional.
Penerbit Salemba Medika.
Cetakan Pertama, Jakarta.

Potter, PA. & Perry, AG 2005. Fundamental


Keperawatan. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.

Sumijatun. (2010). Konsep Dasar Menuju


Keperawatan Profesional. Penerbit
CV. Trans Info Media Cetakan
pertama, Jakarta., Medan.

Supranto, J. (2009). Statistik Teori dan


Aplikasi. Penerbit Erlangga PT.
Gelora Aksara Pratama. Jakarta.

Syaiin. (2008). Manajemen Sumber Daya


Manusia. Penerbit PT. Bumi
Aksara, Jakarta.

Wiwik, H. (2008). Pengaruh Motivasi Kerja


Terhadap Kinerja Asuhan
Keperawatan dalam Pengkajian
dan Implementasi di rumah Sakit
Bhayangkara Medan. Skripsi
FKM-USU.Medan.

34

You might also like