You are on page 1of 5

a.

Termoset

Termoset atau nama lain dari thermo-hardening polymer adalah jenis resin yang proses
polimerisasinya mengalami perubahan kimia. Bila dipanaskan melebihi temperatur kritis akan
menjadi keras secara permanen dan tidak dapat dilunakkan atau dibentuk kembali. Contoh bahan
termoset adalah fenol-formaldehid, vulkanit, dan resin akrilik.

- Bahan fenol-formaldehid lebih dikenal dengan Bakelite yang merupakan suatu kondensasi
polimer yang terbentuk dari reaksi antara fenol dan formaldehid. Kelemahan dari bahan
fenol-formaldehid ini seperti dapat terjadinya perubahan warna pada basis gigi tiruan, nilai
estetis kurang, sulit dipreparasi, memiliki kekuatan impak yang rendah, dan lebih sulit
dalam pembuatannya.

- Vulkanit merupakan bahan basis gigi tiruan pada yang cukup banyak digunakan sebagai
bahan basis gigi tiruan dibandingkan dengan bahan lain yang tersedia (1855). Vulkanit
bersifat iniritated, tidak bersifat toksis dan sifat-sifat mekanisnya yang sangat baik. Namun
bahan ini mempunyai kekurangan seperti nilai estetis yang kurang dikarenakan sifat opak
dari karet, dapat mengabsorpsi saliva sehingga bahan menjadi tidak higienis oleh karena
terjadinya proliferasi bakteri, dapat terjadi perubahan dimensi serta dapat menyebabkan
stomatitis.
- Resin akrilik (polimetil metakrilat) merupakan bahan basis gigi tiruan yang pertama kali
digunakan pada tahun 1946 di bidang kedokteran gigi. Resin ini biasa dikemas dalam
bentuk powder (polimetil metakrilat) prapolimerisasi yang disebut polimer dan liquid
(metal metakrilat) tidak terpolimerisasi yang disebut monomer.

- Resin akrilik dapat dibagi berdasarkan metode reaksi polimerisasinya, yaitu:


1. Resin akrilik heat cured adalah resin yang polimerisasinya memanfaatkan energi
termal (dengan pemanasan air) dan tekanan yang dipertahankan agar polimerisasi
sempurna.
2. Resin akrilik microwave polymerized-polymer yaitu resin yang terdiri dari bubuk dan
cairan poli(metil-metakrilat), dan penambahan komposisi bahan berupa fiber glass
reinforced resin. Proses polimerisasi menggunakan energi microwave dengan kuvet
polikarbonat khusus (bukan logam).
3. Resin akrilik self cured yaitu resin yang proses polimerisasinya menggunakan aktivator
kimia sehingga tidak memerlukan energi termal dan dapat dilakukan pada temperatur
ruangan. Komposisinya sama dengan resin akrilik heat cured kecuali pada komponen
cairannya mengandung bahan aktivator seperti dimetil-para-toluidin.
4. Resin akrilik light cured adalah resin yang diaktivasi menggunakan menggunakan
empat buah lampu halogen tungsten yang menghasilkan gelombang cahaya sebesar
400-500 nm (berguna sebagai activator). Bahan ini memiliki matriks uretan
dimetakrilat, silica ukuran mikro, dan monomer resin akrilik berberat molekul tinggi.
5. Resin akrilik teknik injeksi. Resin ini mengandung matriks uretan dimetakrilat dengan
kopolimer akrilik dan filler microfine silika yang tersedia dalam bentuk lembaran atau
gulungan. Polimerisasi resin di dalam ruang cahaya memanfaatkan energi cahaya 400
sampai 500 nm. Sistem polimerisasi ini tidak menggunakan flask, wax, dan penekanan.
6. Resin akrilik high impact merupakan bahan basis gigitiruan yang memiliki kekuatan
impak yang lebih besar.

b. Resin Termoplastik ( Thermoplastic)

Termoplastik adalah jenis bahan resin yang proses polimerisasinya tidak mengalami perubahan
struktur kimia sewaktu pembentukan yang pada hasil akhir sama dengan materil aslinya kecuali
bentuk. Bahan termoplastik dapat dilunakkan dan dibentuk berulang-ulang dengan cara
pemanasan. Termoplastik mengeras setelah mould, dan larut dalam larutan organik. Termoplastik
dapat dibagi menjadi tiga jenis menurut bahan dasarnya, yaitu:
1. Resin termoplastik asetal adalah bahan berbasis poli(oxy-metilen), seperti homopolimer
yang memiliki sifat mekanik jangka pendek yang baik, tetapi sebagai kopolimer yang
memiliki stabilitas jangka panjang yang lebih baik. Contoh produk dari termoplastik
asetal: Estheshot.

2. Resin termoplastik polyster adalah resin polikarbonat yang memiliki kekuatan dan
fleksibilitas yang baik, tetapi memiliki ketahanan aus yang lebih rendah dibandingkan
dengan resin asetal. Polikarbonat bersifat translusensi alami dan memiliki finishing yang
baik. Contoh produk dari termoplastik polyester: Reigning dan Jet Carbo Resin.
3. Resin termoplastik poliamida (nilon) merupakan basisi gigi tiruan fleksibel yang memiliki
sifat fisik dan estetik yang khas. Basis Gigi tiruan ini memiliki derajat fleksibilitas dan
stabilitas yang sangat baik dan dapat dibuat lebih tipis dengan ketebalan tertentu yang telah
direkomendasikan sehingga memiliki kelebihan seperti sangat fleksibel, ringan dan tidak
mudah patah. Contoh produk dari termoplastik nilon: Valplast, Lucitone FRS, Flexite
Supreme.
Putri, I. A. S. 2014. Perbandingan Kekuatan Transversa Dari Tiga Jenis Resinbasis Gigitiruan
Pada Beberapa Ketebalan. Skripsi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar.
Hal: 31-6.

You might also like