You are on page 1of 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok bahasan : Senam


Sub pokok bahasan : Senam Kaki Deabetes Melitus
Sasaran : Ny. H
Tempat : Rumah Ny. H
Hari/ Tanggal : Senin, 09 Juli 2018
Waktu : 30 Menit

A. Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2012).
Menurut American Diabetes Association (ADA) 2013, diabetes melitus merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada
diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, dan disfungsi beberapa organ
tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah, yang menimbulkan
berbagai macam komplikasi, antara lain aterosklerosis, neuropati, gagal ginjal, dan
retinopati. Sedikitnya setengah dari populasi lanjut usia tidak mengetahui kalau mereka
menderita diabetes karena hal itu dianggap merupakan perubahan fisiologis yang
berhubungan dengan pertambahan usia.
Jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia terus meningkat dimana saat ini
diperkirakan sekitar 5 juta lebih penduduk Indonesia atau berarti 1 dari 40 penduduk
Indonesia menderita diabetes. Penemuan diagnosa dini dan penanganan yang adekuat pada
lanjut usia yang menderita DM dipandang cukup penting artinya bagi kelangsungan hidup
penderita. Selain itu skrining pada lanjut usia yang termasuk resiko tinggi untuk menderita
DM juga sebaiknya dilakukan untuk menghindari terjadinya penyakit ataupun menghindari
komplikasi yang lebih lanjut (Arjatmo, 2009).
Salah satu komplikasi dari DM yang sering terjadi adalah timbulnya kaki diabetes
(gangren) akibat mobilisasi yang kurang. Namun sebenarnya hal tersebut bisa diminimalkan
dengan sering melakukan latihan ringan seperti senam kaki. Kaki diabetes adalah salah satu
komplikasi kronik DM yang paling ditakuti. Angka amputasi akibat diabetes masih tinggi
sedangkan biaya pengobatan juga sangat tinggi, dan sering tidak terjangkau oleh masyarakat
umum. Ada tiga alasan mengapa orang dengan diabetes lebih tinggi resikonya mengalami
masalah kaki, yaitu : sirkulasi darah kaki dari tungkai yang menurun (gangguan pembuluh
darah); berkurangnya perasaan pada kedua kaki (gangguan saraf); dan berkurangnya daya
tahan tubuh terhadap infeksi.Senam kaki dapat membantu sirkulasi darah dan memperkuat
otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki (Priyanto, 2008).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Pasien mampu melakukan senam kaki secara mandiri

2. Tujuan Khusus
a. Pasien mengetahui pengertian senam kaki
b. Pasien mampu memahami senam kaki
c. Pasien mampu menjelaskan tujuan senam kaki.
d. Pasien mampu mempraktekkan senam kaki
C. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Kegiatan penyuluhan Kegiatan audiens Media

Pembukaan  Memberi salam pembukaan  Membalas salam penyaji -


5 Menit  Memperkenalkan diri  Mendengarkan dan
 Menjelaskan tujuan memperhatikan
penyuluhan
 Menjelaskan kontrak waktu
Pelaksanaan  Menjelaskan  Mendengarkan dan Leaflet
15 Menit pengertian Senam Kaki DM memperhatikan
 Menjelaskan manfaat dari
senam kaki DM
 Menjelaskan tujuan dari
senam kaki diabetes
 Menjelaskan Gerakan Senam
kaki DM dan mempraktekan

Penutup  Memberikan beberapa  Menjawab pertanyaan


10 menit pertanyaan untuk  Mendengarkan dan
mengevaluasi sejauh mana memperhatikan
pemahaman pasien tentang  Membalas salam penutup
Senam Kaki DM
 Mengakhiri penyuluhan
 Memberi salam penutup
D. Media
1. Leaflate

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demo

F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Peserta diharapkan duduk menghadap ke arah penyaji
b. Peserta turut serta dalam kegiatan
2. Evaluasi Proses
a. Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
b. Peserta dapat berperan aktif selama kegiatan berlangsung
c. Peserta dapat menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan penyaji
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga mampu menyebutkan pengertian senam kaki DM
b. Keluarga mampu mengetahui dan memahami manfaat senam kaki DM
c. Keluarga mampu mengetahui dan memahami tujuan senam kaki DM
d. Klien dan keluarga dapat mempraktekan senam kaki DM dengan benar.
LANDASAN TEORI

SENAM KAKI

A. Pengertian

Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus
untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki.
(Priyanto, 2008)

Senam kaki adalah latihan menggerakan lutut, kaki, telapak kaki, dan jari-jari kaki yang
ditujukan kepada penderita diabetes mellitus. (Imam Subekti, 2009).

Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot
kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan
kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasi keterbatasan pergerakan sendi.

B. Tujuan
1. Memperbaiki sirkulasi darah
2. Memperkuat otot-otot kecil
3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
4. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
5. Mengatasi keterbatasan gerak sendi

C. Manfaat
1. Mengontrol gula darah
2. Dapat menurunkan berat badan
3. Memberikan keuntungan psikologis
4. Mengurangi kebutuhan pemakaian obat oral dan insulin
5. Mencegah terjadinya DM yang dini terutama bagi orang-orang dengan riwayat keluarga

D. Penatalaksanaan
a. Persiapan:
1. Posisi rileks
2. Memakai celana yang tidak ketat
3. Tidak terdapat keluhan nyeri pada kaki, yang dapat mengganggu proses latihan
4. Dilakukan sesuai tahapan
b. Langkah – Langkah Senam Kaki
1. Instruksikan klien untuk duduk secara benar di atas kursi dengan kaki di lantai
2. Instruksikan klien untuk meletakkan/bertumpu pada tumit dilantai, jari-jari kedua
belah kaki ditarik keatas dan kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali. Pada saat
arah kebawah hindari jari-jari kaki menyentuh lantai.
3. Dengan tumit tetap dilantai, tarik/angkat telapak kaki ke atas kemudian jari-jari kaki
diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkat ke atas, seperti ayunan. Cara ini
dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi
sebanyak 10kali.
4. Selanjutnya tumit tetap di lantai. Bagian depan kaki diangkat ke atas dan buat gerakan
memutar 360 derajad dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
5. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar 360
derajat dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
6. Kaki diangkat ke atas dengan meluruskan lutut, buat putaran 360 derajad dengan
pergerakan pada pergelangan kaki, sebanyak 10 kali.
7. Lutut diluruskan, lalu ayunkan kembali ke bawah sebanyak 10 kali, ulangi langkah ini
untuk kaki yang sebelahnya.
8. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan kedua
belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan
kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja :
 Robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.
 Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki
 Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu
letakkan sobek kan kertas pada bagian kertas yang utuh.
 Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola

DAFTAR PUSTAKA

Misnadiarly. 2012. Diabetes Melitus: Gangren, Ulcer, Infeksi. Mengenali Gejala, Menaggulangi
dan Mencegah Komplikasi. Ed.1. Jakarta: Pustaka Populer Obor
Priyanto. 2008. Diabetes Melitus Pada Lanjut Usia (Kepaniteraan Gerontologi Medik). Fakultas
Kedokteran Universitas Trumanagara : Sasana Tresna Werda Yayasan Karya Bakti RIA
Pembangunan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

SENAM KAKI DIABETIK

Disusun Oleh:

DEVI MARTIANA
070117A062

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2018

You might also like