Professional Documents
Culture Documents
Mpo 2017
Mpo 2017
1. Sub Komite Farmasi dan Terapi melakukan seleksi terhadap obat – obatan yang
3. Untuk pasien umum berpeoman pada formularium rumah sakit yaitu Daftar Obat
oleh SKFT.
5. Untuk pasien jaminan, obat berpedoman pada Daftar dan Plafon Harga Obat
B. Pemesanan obat menggunakan Surat Pesanan (SP) rangkap 2 lembar yang asli
SP khusus
kebutuhan
A. Periksa keabsahaan faktur meliputi nama dan alamat PBF serta tanda tangan
B. Mencocokkan faktur dengan obat yang dating melliputi jenis dan jmlah serta no
bats sediaan.
C. Memeriksa kondisi fisik obat meliputi kondisi wadah dan sediaan serta tanggal
distempel.
E. Faktur yang asli diserahkan kepada sales sedang salinan faktur disimpan oleh
memberikan informasi.
1. Apabila terjadi kasus berupa ROTD Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan atau karena kesalasan
,pemberian obat ,petugas Farmasi segera memberitahukan ,pasien atau keluarga pasien untuk
2. Berkoordinasi dengan ,petugas kesesatan lainnya untuk berupaya penanganan klinik tergantung
bentuk kesalahan ,pemberian obat dan kondisi ,penderita. Pada bentuk-bentuk kesalasan
,pemberian obat tertentu di perlukan penanganan dan ,pengobatan yang spensifik. Misalnya untuk
syok anafilaksis diperlukan pemberian adrenalin dan tindakan lain untuk mengatasi syok. Contoh
lain dalam keadaan alaergi, di perlukan penghentian obat yang di curigai, pemberian antihistamin
3. Apabila sudah di tangani secra medis sebagaimana mestinya, masih perlu langkah – langkah tindak
Dibuat laporan dokumentasi lengkap, mengenai kasus diatas sesuai dengan form
yang tersedia dan untuk kesalahan ,pemberian obat serta ROTD dilaporkan ke
1. Di bagian Pendaftaran
a. Sapa pasien
3. Di Bagian farmasi
5. Saat dilihat persediaan stok obat dalm resep kosong, petugas melihat buku
keluarga pasien untuk membeli obat yang kosong di rumah sakit lain /
aptek lain.
10. Apabila sediaan farmasi sudah datang petugas gudang langsung menginput
penerima barang.
11. Petugas apotek menyiapkan obat yang sudah ada untuk pasien jaminan dan
2. Petugas farmasi menghubungi apotek atau instalasi lain di luar Rumah Sakit
5. Petugas farmasi mencatat di buku catatan permintaan obat/ alkes bila stok
terpenuhi oleh apotek karena stok habis dan bertepatan saat gudang telah
tutup.
2. Petugas untit pelayanan menghubungi petugas gudang farmasi untuk
3. Bila stok tersedia dan petugas gudang farmasi tidak hafal dengan jumlah
8. Petugas farmasi menulis barang yang diambil dalam buku distribusi barng
dan menandatanganinya.
tangan di buku.
10. Petugas farmasi kembali menutup kunci dan menyerahkan kunci kembali ke
petugas gudang.
1. Semua produk nutrisi di simpan terpisah dari produk obat lainya dan
jenis produknya dan suhu penyimpanan yang paling ideal setelah kemasan
rekomendasi produsen.
1. Siapkan obat yang akan di simpan dalam kotak emergency, seuai dengan
2. Susun obat emergensi dalam kotak emergency dengan susunan sesuai SPO
disposable tersebut.
1. Bagian obat farmasi menerima sampel obat dari perusahaan farmasi atas
persetujuan diektur.
2. Petugas farmasi mencatat jenis, jumlah dan tanggal kadaluwarsa obat pada
kartu stock
5. Jika sampel obat sesuai padananya di bagian farmasi, maka obat sampel
dokter penulis resep tentang subsitusi obat tersebut, dan dokter menyetujui
7. Jika sampel obat tidak ada padananya di IFRS, maka petugas farmasi
hanya akan melayani resep obat yang di maksud sampai obat tersebut
habis.
9. Petugas farmasi menyimpan obat sampel pada kondisi yang sesuai, dengan