Professional Documents
Culture Documents
SKENARIO 2
Blok 21
Anggota :
Titi Wulandari (G1A108007)
Erick G Sirait (G1A108008)
Rahmawati Risna (G1A108043)
Nyimas Gus Febriani (G1A108044)
Erwin Kamaruddin S A (G1A108045)
Siti Annisa Nurfathia (G1A107013)
Pradinasetia (G1A108014)
Ana Rofiatul Mar’ah (G1A108040)
Harlan Kasyfil Aziz (G1A108088)
Nur Azizah El Aminy (G1A108089)
KLARIFIKASI ISTILAH
1. Dokter Umum ::
Lulusan fakultas kedokteran yang mengabdikan dirinya dalam pelayanan dan
pengembangan ilmu kedokteran dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
dari pendidikan di bidang kedokteran serta memiliki STR dan SIP untuk
menyelenggarakan praktek.
2. Dokter Keluarga ::
Dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas
dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu
yang sakit, tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara
pasif,tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya.
3. Asuransi ::
Asuransi adalah suatu upaya untuk memberikan perlindungan terhadap kemungkinan-
kemungkinan yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi.(Breider and Breadles,1972).
suatu perjanjian dimana si penanggung dengan menerima suatu premi meningkatkan
dirinya untuk memberi ganti rugi kepada si tertanggung yang mungkin di derita karena
terjadinya suatu peristiwa yang mengandung ketidak pastian dan yang akan
mengakibatkan kehilangan, kerugian atau kehilangan suatu keuntungan (kitab UU
Hukum dagang, 1987).
4. Perizinan Klinik ::
Pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang mendirikan sarana pelayanan
kesehatan.
2
5. Sistem Kapitasi ::
Suatu sistem pembayaran dimuka yang dilakukan oleh badan asuransi kepada
penyelenggara kesehatan berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung untuk setiap
peserta untuk jangka waktu tertentu. Tidak ditentukan oleh frekuensi penggunaan
pelayanan kesehatan, melainkan ditentukan oleh jumlah peserta dan kesepakatan jangka
waktu jaminan.
6. Mutu Klinik ::
Tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang pada pihak pengguna jasa pelayanan
dapat menimbulkan kepuasan sesuai dengan tingkat kepuasan yang dirasakan oleh
seseorang, serta dari pihak pelaksanaan sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang
telah ditetapkan.
7. Pelayanan Kesehatan ::
Pelayanan yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan ( provider) yang berwewenang
sesuai dengan latar belakang pendidikannya di bidang kesehatan.
IDENTIFIKASI MASALAH
1. dr. Q adalah seorang dokter umum yang menjalankan sebuah praktek pribadi dengan
konsep kedokteran keluarga.
2. dr. Q masih mempertimbangkan apakah praktek tersebut dapat dijalankannya sendiri
atau bergabung di dalam suatu sistem tertentu, misalnya perusahaan, asuransi swasta,
jaminan kesehatan, dan sebagainya.
3. Apabila menjalankannya sendiri ataupun bersama teman sejawatnya, maka dr. Q perlu
mengetahui tentang perizinan pendirian klinik tersebut dan bagaimana penjaminan
mutunya kelak.
4. Sedangkan bila bergabung dengan sistem pelayanan kesehatan yang ada. dr. Q
sebaiknya menguasai sistem yang dijalankan misalnya sistem kapitasi.
1 I Senjang √√√
2 II Senjang √√
3 III Senjang √√
4 IV Senjang √√√√
3
ANALISIS MASALAH
I
1. Apa saja konsep dari dokter keluarga?
Jawab ::
Nilai sentral kedokteran keluarga
Pelayanan personal, pelayanan berkelanjutan, pelayanan komprehensif
Keluarga sebagai suatu unit pelayanan
Pelayanan emergency, pelayanan di rumah dan perawatan di rumah
Pelayanan paliatif
Dapat berkomunikasi secara efektif memanfaatkan keluarga sebagai sarana pencegahan
penyembuhan, secara professional dapat menyelenggarakan pelayanan professional.
4
dianjurkan adalah klinik dokter keluarga yang dikelola secara berkelompok.
Biasanya merupakan gabungan dari 2 sampai 3 orang dokter keluarga.
Bentuk
Keuntungan Kekurangan
praktek doga
Sendiri Pendapatan lebih besar dibanding kelompok - Waktu sulit diatur
- Biaya pembelian alat
- Pemakaian peralatan medis
non medis ditanggung sendiri
Kelompok -.Pelayanan kedokteran lebih bermutu dan -.Pendapatan lebih kecil
variasi dibanding klinik doga sendiri
-.Efisiensi waktu lebih banyak untuk menambah -.Kerjasama tim mempengaruhi
pengetahuan dan ketrampilan kinerja klinik kelompok
-.Pembelian dan pemakaian peralatan medis dan
non medis dapat digunakan bersama-sama
c. Family practice
Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan melalui praktek dokter keluarga (Family
Practice)
5
Dari sumber lain adalah sebagai berikut ::
Layanan DPU( dokter Praktek Umum) DK (Dokter Keluarga)
6
II
1. Bagaimana sistem pembiayaan dan pembayaran kesehatan menurut WHO?
Jawab ::
1) Fee for services
Pembayaran per item pelayanan, yaitu tindakan diagnosis, terapi, pelayanan
pengobatan dan tindakan diidentifikasi satu persatu, kemudian dijumlahkan dan
ditagih rekeningnya.
2) Case payment
Pembayaran bagi paket pelayanan atau episode pelayanan, dan pembayaran
didasarkan item.
3) Daily charge
Pembayaran langsung dengan jumlah tetapper a=hari bagi pelayanan atau
hospitalisasi.
4) Bonus payment
Pembayaran langsung sejumlah yang disepakati bagi tipe pelayanan yang diberikan.
5) Capitation
6) Salary
Pendapatan per tahun yang tidak didasarkan beban kerja atau biaya pelayanan yang
diberikan.
7) Global baget
Seluruh anggaran pelaksanaan ditetapkan dimuka yang dirancang untuk
menyediakan pengeluaran tertingggi, tetapi memungkinkan pemanfaatan dana
secara fleksibel dalam batas tertentu.
7
Manfaat Asuransi Kesehatan ::
Dapat merubah peristiwa tidak pasti menjadi pasti dan terencana
Asuransi membantu mengurangi risiko perorangan ke risiko sekelompok orang
dengan cara perangkuman risiko (risk pooling).
8
b. Berdasarkan Jumlah peserta
Asuransi kesehatan Individu g. Berdasarkan Jumlah dana yang
Asuransi kesehatan Keluarga ditanggung
Asuransi kesehatan Kelompok Seluruh biaya kesehatan ditanggung
Bapel
c. Berdasarkan Keikutsertaan anggota Sebagian biaya kesehatan ditanggung
Asuransi kesehatan wajib Bapel
Asuransi kesehatan sukarela
h. Berdasarkan Cara pembayaran kepada
d. Berdasarkan Kepemilikan badan penyelenggara pelkes
penyelenggara Berdasarkan jumlah kunjungan
Asuransi kesehatan pemerintah peserta yang memanfaatkan pelkes
Asuransi kesehatan swasta (reimbursement)
Berdasarkan kapitasi
e. Berdasarkan Peranan badan
penyelenggara asuransi i. Berdasarkan Waktu pembayaran
Hanya bertindak sebagai pengelola terhadap PPK
dana (sesuai bentuk tripartied) Setelah pelkes selesai diselenggarakan
Bapel juga bertindak sebagai (retrospective payment)
PPk/provider(sesuai bentuk bipartied) Pembayaran di muka (pre payment)
9
III
1. Apa saja klasifikasi dokter keluarga?
Jawab ::
Jenis Klinik Berdasarkan Pelayananya Dalam Permenkes No 028 Tentang Klinik Dibagi
Atas ::
a. Klinik Pratamamerupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik
dasar.
b. Klinik Utama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik
spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik.
10
2. Apa saja langkah awal untuk pendirian klinik dokter keluarga?
Jawab ::
Langkah yang sangat ◦ Kondisi geografis
menentukan ◦ Pengolah limbah
◦ Visi dan misi klinik Segi sosial
◦ Kaji kelayakan ◦ Latar belakang budaya
Profil konsumen ◦ Peta demografi
Situasi lingkungan Budaya
Sumber daya manusia Pekerjaan
Sumber dana Pendidikan
◦ Profesionalisme Distribusi usia
Segi legal Segi finansial
◦ Perizinan ◦ Perkirakan titik impas (bisa
◦ Persyaratan operasional)
◦ Akreditasi ◦ Bisnis berlandaskan
◦ Etika profesionalisme
Segi medis ◦ Berkembang karena
◦ Cakupan pelayanan profesionalisme
◦ SDM ◦ Menguntungan semua
◦ Pasokan BHP (bahan habis pihak
pakai) ◦ Transparansi
◦ Epidemiologi Kesejawatan
Segi sarana ◦ Kerjasama profesional
◦ Bangunan ◦ Kebersamaan
◦ Telekomunikasi ◦ Saling menghormati,
◦ Listrik membantu, mengingatkan
◦ Sumber air bersih dan mengontrol
◦ Transportasi ◦ Transparansi
11
Bila perlu libatkan mereka dalam melakukan analisis sesuai bidangnya
12
LOKASI
a. Lokasi pendirian klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah masing-masing.
b. Pemerintah daerah kabupaten/kota mengatur persebaran klinik yang
diselenggarakan masyarakat di wilayahnya dengan memperhatikan kebutuhan
pelayanan berdasarkan rasio jumlah penduduk.
c. ketentuan mengenai lokasi dan persebaran klinik sebagaimana dimaksud
sebelumnya tidak berlaku untuk klinik perusahaan atau klinik instansi pemerintah
tertentu yang hanya melayani karyawan perusahaan atau pegawai instansi
pemerintah tersebut.
Bangunan dan Ruangan
a. Klinik diselenggarakan pada bangunan yang permanen dan tidak bergabung
dengan tempat tinggal atau unit kerja lainnya.
b. Bangunan klinik harus memenuhi persyaratan lingkungan sehat sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
c. Bangunan klinik harus memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan dan
kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan dan keselamatan bagi
semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak dan orang usia lanjut.
d. Bangunan klinik paling sedikit terdiri atas:
ruang pendaftaran/ruang ruang farmasi;
tunggu; kamar mandi/wc;
ruang konsultasi dokter; ruangan lainnya sesuai
ruang administrasi; kebutuhan pelayanan.
ruang tindakan;
Prasarana klinik meliputi: (harus dalam keadaan terpelihara dan berfungsi dengan
baik).
a. instalasi air; f. ambulans, untuk klinik yang
b. instalasi listrik; menyelenggarakan rawat inap;
c. instalasi sirkulasi udara; dan
d. sarana pengelolaan limbah; g. sarana lainnya sesuai kebutuhan.
e. pencegahan dan penanggulangan
kebakaran;
Peralatan
a. Klinik harus dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis yang memadai sesuai
dengan jenis pelayanan yang diberikan.
13
b. Peralatan medis dan nonmedis harus memenuhi standar mutu, keamanan, dan
keselamatan serta harus memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan
c. Peralatan medis yang digunakan di klinik harus diuji dan dikalibrasi secara berkala
oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan dan/atau institusi penguji dan
pengkalibrasi yang berwenang.
d. Peralatan medis yang menggunakan radiasi pengion harus mendapatkan izin sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Penggunaan peralatan medis untuk kepentingan penegakan diagnosis, terapi dan
rehabilitasi harus berdasarkan indikasi medis.
Ketenagaan
a. Pimpinan klinik merupakan penanggung jawab klinik dan merangkap sebagai
pelaksana pelayanan.
b. Pimpinan Klinik Pratama adalah seorang dokter atau dokter gigi.
c. Pimpinan Klinik Utama adalah dokter spesialis atau dokter gigi spesialis yang
memiliki kompetensi sesuai dengan jenis kliniknya.
d. Ketenagaan klinik terdiri atas tenaga medis, tenaga kesehatan lain dan tenaga non
kesehatan.
e. Tenaga medis pada Klinik Pratama minimal terdiri dari 2 (dua) orang dokter
dan/atau dokter gigi.
f. Tenaga medis pada Klinik Utama minimal terdiri dari 1 (satu) orang dokter
spesialis dari masing-masing spesialisasi sesuai jenis pelayanan yang diberikan.
g. Klinik Utama dapat mempekerjakan dokter dan/atau dokter gigi sebagai tenaga
pelaksana pelayanan medis.
h. Dokter atau dokter gigi harus memiliki kompetensi setelah mengikuti pendidikan
atau pelatihan sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan oleh klinik.
i. Jenis, kualifikasi, dan jumlah tenaga kesehatan lain serta tenaga non kesehatan
disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis pelayanan yang diberikan oleh klinik.
j. Setiap tenaga medis yang berpraktik di klinik harus mempunyai Surat Tanda
Registrasi dan Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
k. Setiap tenaga kesehatan lain yang bekerja di klinik harus mempunyai Surat Izin
sebagai tanda registrasi/Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Kerja (SIK) atau
Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
14
l. Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di klinik harus bekerja sesuai dengan standar
profesi, standar prosedur operasional, standar pelayanan, etika profesi,
menghormati hak pasien, mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien.
m. Klinik dilarang mempekerjakan tenaga kesehatan warga negara asing.
Untuk mendirikan dan menyelenggarakan klinik harus mendapat izin dari pemerintah
daerah kabupaten/kota setelah mendapatkan rekomendasi dari dinas kesehatan
kabupaten/kota setempat. Dinas kesehatan kabupaten/kota mengeluarkan rekomendasi
setelah klinik memenuhi ketentuan persyaratan klinik dalam Permenkes.
15
Pemerintah daerah kabupaten/kota dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak permohonan
diterima harus menetapkan menerima atau menolak permohonan izin atau
permohonan perpanjangan izin.
Permohonan yang tidak memenuhi syarat ditolak oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota dengan memberikan alasan penolakannya secara tertulis.
6. Apa saja manajemen mutu pelayanan kesehatan dan cara mempertahankannya agar
kualitas klinik doga tetap baik?
Jawab ::
Dilakukan prinsip penerapan manajemen mutu (W. Edward Deming), yaitu ::
1. Menetapkan sasaran yg konsisten.
2. Menerapkan filosofi : memuaskan pelanggan.
3. Mengutamakan pencegahan kesalahan (tindakan proaktif) bukan mengandalkan pada
inspeksi.
4. Menghentikan praktek kebiasaan menilai suatu hanya berdasarkan pada harga.
5. Melakukan perbaikan proses terus-menerus.
6. Melakukan pelatihan.
7. Menjalankan kepemimpinan yg efektif.
8. Menjauhkan atau menghindarkan karyawan dari perasaan ketakutan.
9. Menghilangkan hambatan hubungan antar bagian dalam sistem.
10. Menghilangkan slogan-slogan maupun target-target yg membebani karyawan.
11. Menghilangkan praktek manajemen berdasarkan pada sasaran angka.
12. Menciptakan kebanggaan krywn atas pekerjaan.
13. Menerapkan program pendidikan dan pengembangan karyawan secara serius.
14. Melibatkan seluruh karyawan dalam transformasi manajemen mutu.
16
d. Pendidikan formal seperti Akademi Keperawatan, Akademi Kebidanan, dll
3. Untuk tenaga non-medis
a. Kursus penggunaan alat tertentu
b. Kursus Manajemen laboratorium, Pemeriksaan Kesehatan Berkala dll
c. Pendidikan Formal seperti Akademi Penata Rontgen, AKK, dll
d. Kursus perpajakan, dll
17
Outcome adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga Klinik Dokter Keluarga
profesional terhadap pasien. Dapat berarti adanya perubahan derajat Kesehatan
dan kepuasan baik positif maupun negatif.
10. Apa saja hambatan yang terjadi dalam mutu pelayanan kesehatan?
Jawab ::
Kita merasa tahu apa yang penting bagi pelanggan
Pelanggan tidak cukup tahu soal medis
Harapan pelanggan berubah
Pelanggan membuat permintaan yang tak beralasan
18
Bila kunjungan melebihi 15% atau kurang dari 10% populasi yang menjadi tanggungan
asuransi harus segera dilakukan audit medis untuk mencari penyebabnya
19
Tehnik-tehnik dan aktivitas operasional yg digunakan untuk memenuhi persyaratan mutu
yg telah dispesifikasikan (Juran-Vincent Gaspersz).
IV
1. Bagaimana mekanisme sistem kapitasi?
Jawab ::
Pembayaran dengan jumlah yang ditetapkan berdasarkan jumlah orang yang menjadi
tanggung jawab dokter (tiap tahun). Juga merupakan sebuah sistem pembayaran yang
memberikan imbalan jasa kepada PPK berdasarkan jumlah orang yang dilayani, yang
diterima oleh PPK secara pra upaya dalam jumlah tetap, tanpa memperhatikan jumlah
kunjungan, pemeriksaan, tindakan, obat dan pelayanan medic lain.
20
Penetapan unit cost
Penetapan angka utilisasi
1) Angka kunjungan
2) Angka kesakitan
3) Profil peserta
21
KERANGKA KONSEP
dr. Q seorang dokter
keluarga
Bentuk Pelayanan Praktek Membuka Praktek Dokter Izin Praktek dan Pendirian
Dokter Keluarga Keluarga Klinik DOGA
HIPOTESIS
“Dr. Q ingin mendirikan praktek dokter keluarga dengan mengkaji
sistem manajemen pelayanan dokter keluarga untuk mencapai
praktek dokter keluarga yang bermutu”
SINTESIS
22
Rumusan kedua menunjuk pada penerapan disiplin ilmu, ditujukan untuk kepentingan
pendidikan dan pelatihan.
Pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga secara umum dapat dibedakan
atas tiga macam ::
1) Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan.
2) Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien dirumah.
3) Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien di rumah,
serta pelayanan rawat inap di rumah sakit.
ENTRY EXIT
23
b) Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim yang memungkinkan dokter
keluarga yang berpraktik untuk mengikuti pelatihan-pelatihan dokter keluarga demi
menjaga kualitas praktiknya.
c) Dokter pengganti dari dokter keluarga yang berpraktik di tempat yang bersangkutan
juga seorang dokter yang mempunyai sertifikat dokter keluarga.
d) Dokter keluarga yang memberikan pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki
perilaku kesehatan yang patut menjadi panutan masyarakat.
B. Kriteria Perawat
Perawat yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga telah mengikuti pelatihan
pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga.
Indikator
a) Perawat yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga dapat menunjukkan bukti
bahwa memilik ijazah pendidikan yang sesuai.
b) Perawat yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga dapat menunjukkan bukti
bahwa memiliki bukti bahwa telah mengikuti pelatihan yang di dalamnya berisi dasar-
dasar pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga.
c) Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistim yang memungkinkan perawat
yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga mengikuti pelatihan-pelatihan demi
menjaga kualitas pelayanannya
C. Kriteria Bidan
Bidan yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga telah mengikuti pelatihan pelayanan
dengan pendekatan kedokteran keluarga.
Indikator
a) Bidan yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa
memiliki ijazah pendidikan yang sesuai.
b) Bidan yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa
memiliki bukti bahwa telah mengikuti pelatihan yang di dalamnya berisi dasar-dasar
pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga
c) Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki sistem yang memungkinkan bidan yang
bekerja pada pelayanan dokter keluarga mengikuti pelatihan-pelatihan demi menjaga
kualitas pelayanannya
24
menguasai filososi pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga agar pelayanan
dapat diberikan secara terintegrasi. Pelatihan pelayanan dengan pendekatan kedokteran
keluarga bagi tenaga kesehatan lain berisi serupa dengan Paket A Pelatihan dokter
keluarga.
25
B. Peralatan Non-Medis
Bangunan (mungkin sewa), Rekam medis, Ruangan, Sarana komunikasi, dan Sarana
administrasi.
26
c) Kriteria Bangunan dan interior
Bangunan untuk pelayanan dokter keluarga merupakan bangunan permanen atau semi
permanen serta dirancang sesuai dengan kebutuhan pelayanan medis strata pertama yang
aman dan terjangkau oleh berbagai kondisi pasien dengan Indikator, yaitu ::
1. Bangunan untuk pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki beberapa ruang
terpisah atau tergabung yang disesuaikan dengan kemampuan fasilitas pelayanan dan
fisik bangunan, antara lain ::
Ruang pendaftaran dan administrasi, Ruang penyimpanan obat-obatan, Ruang
tunggu, Ruang pemeriksaan fisik dan Kamar kecil.
2. Bangunan untuk pelayanan dokter keluarga terbukti merupakan bangunan yang dapat
melindungi dari panas dan hujan, serta dapat ditutup rapat bila tidak sedang
digunakan.
3. Bangunan dan ruang dalam untuk pelayanan dokter keluarga terbukti merupakan
bahan bangunan yang relatif mudah dibersihkan..
4. Ruang dalam untuk pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai ventilasi yang
cukup, atau berpendingin bila tidak memungkinkan ventilasi yang cukup.
5. Ruang dalam untuk pelayanan dokter keluarga terbukti mempunyai sinar yang
cukup, atau menggunakan lampu untuk pencahayaan bila sinar matahari tidak dapat
masuk dengan baik.
27
3. Bila organisasi profesi di wilayah dokter keluarga berpraktik belum mempunyai
ketentuan papan nama dokter, maka papan nama dokter keluarga mengikuti
ketentuan, yaitu ::
Ukuran minimal 40 cm x 60 cm, maksimal 60 cm x 90 cm, Warna dasar putih dengan
huruf balok warna hitam, Tulisan pada papan nama praktik memuat nama dokter
keluarga, nomor SPTP yang sesuai dengan alamat praktik, jenis praktik, hari/jam
praktik.
28
Lemari/ rak penyimpan rekam medik, Komputer, Printer, Kursi staf, Kursi
pengunjung, dan Tempat sampah.
2. Ruang penyimpan obat-obatan pada pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki
setidaknya perabotan sebagai berikut :: Lemari rak penyimpan obat-obatan, Meja
(berlaci), Komputer, Printer, Kursi staf, Tempat sampah, Tempat/ baskom cuci tangan
atau wastafel dan Lap pengering
3. Ruang tunggu pada pelayanan dokter keluarga terbukti lengkap.
4. Ruang praktik pada pelayanan dokter keluarga terbukti lengkap.
29
2. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki panduan universal precaution yang
wajib dipelajari oleh seluruh personil yang bekerja di pelayanan kesehatan
3. Pelayanan dokter keluarga dan paramedik terbukti menggunakan masker, sarung
tangan dan apron plastik pada saat melakukan tindakan yang memungkinkan
terpercik darah dari pasien
4. Pelayanan dokter keluarga terbukti menyediakan alat-alat dan bahan untuk
mensterilkan alat-alat baik dari bakteri maupun virus.
5. Pelayanan dokter keluarga terbukti memiliki peralatan yang memadai sesuai dengan
pelayanan yang diberikan dalam rangka mencegah infeksi silang dari satu pasien ke
pasien lainnya.
30
Manajemen Informasi
Defini Rekam Medis
Pasal 46 ayat (1) UU Praktik kedokteran :: Rekam medis adalah : Berkas yang berisi
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Peraturan Menkes No.749a/Menkes/Per/XII/1989 :: Rekam medis adalah:berkas yang
berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
POMR ( the Problem Oriented Medical Record) lebih baik dibandingkan SOMR (the
Source Oriented Medical Record).
Komponen 1 POMR the master record :
o Biodata;
o Problem list ada 3 kolom isinya : tanggal aktif, masalah dan tanggal
inaktif, kolom inaktif yang kosong mengindikasikan bahwa
permasalahannya masih aktif.
o Report summaries(ringkasan laoparan) seperti imunisasi, rujukan, dll
o Graphic space genogram
Komponen 2 POMR progress notes and source document
o Format 2 kolom kolom pertama berisi data subjektif, objektif dan
assessment, sedangkan kolom kedua berisi rencana.
o Format 4 kolom setiap kolom berisi salah satu dari data elemen
subjektif, objektif, assessment dan rencana pindahkan dari kiri k kanan.
Komponen 3 POMR flow charts seperti alur penatalaksanaan DM, hipertensi, asma.
Komponen 4 POMR source documents contohnya hasil pemeriksaan laboratorium.
31
Yang termasuk Rekam Medis
1. Berkas kesehatan Klasifikasi Rekam Medis
2. Kartu indeks 1. Rekam medis konventional
3. Buku register 2. Rekam medis elektronik
4. Formulir hasil pemeriksaan
penunjang
A. Rekam Medis Pasien Rawat Jalan B. Rekam Medis Pasien Rawat Inap
1. Identitas pasien 1. Identitas pasien
2. Pemeriksaan fisik 2. Pemeriksaan fisik
3. Diagnosis / masalah 3. Diagnosis / masalah
4. Tindakan / pengobatan 4. Persetujuan tindakan medis (bila
5. Pelayanan lain yang telah diberikan ada)
kepada pasien 5. Tindakan / pengobatan
6. Pelayanan lain yang telah diberikan 5. Perilaku kesehatan keluarga
kepada pasien 6. Lingkungan
7. Daftar permasalahan keluarga
C. Rekam medis keluarga 8. Diagnosa keluarga
1. Data dasar keluarga 9. Prognosa
2. Profil Keluarga 10. Penatalaksanaan masalah keluarga
3. Penilaian kesejahteraan/ kualitas 11. Denah rumah
hidup keluarga 12. Genogram
4. Status Psikologik keluarga 13. Tindak lanjut
Genogram
Suatu gambar/diagram/susunan pohon keluarga yang disusun oleh seorang dokter keluarga
mengenai pasien, berdasarkan informasi dari pasien dan/atau keluarganya, di dalamnya
tercantum keterangan kesehatan seluruh anggota keluarga, sehingga memungkinkan
terlacaknya masalah kesehatan pasien dan keluarga, terutama yang erat hubungannya dengan
penyakit herediter dan/atau penyakit menular.
Tujuan Genogram
1. Mendapatkan gambaran tentang latar belakang keluarga
2. Mengetahui masalah-masalah kesehatan dalam keluarga yang potensial mempunyai
hubungan dengan masalah kesehatan yang ada pada pasien
33
2. Kunjungan berikutnya 1. Anggota keluarga dan garis
3. Pada beberapa kunjungan selanjutnya keturunannya
2. Pola interaksi dalam keluarga
3. Riwayat kesehatan
Simbol-simbol Genogram 4. Informasi lain yang dianggap penting
Syarat Genogram
1. Terdiri dari 3 generasi atau lebih
2. Tercantum nama-nama seluruh anggota keluarga
3. Tercantum usia atau tahun lahir semua anggota keluarga
4. Tercantum tanda anggota keluarga yang telah meninggal, usia meninggal, tahun
meninggal dan penyebab kematian (bila diketahui)
5. Tercantum masalah kesehatan yang bermakna
6. Tergambarkan anggota keluarga yang tinggal seatap
7. Tercantum tanggal menikah dan bercerai, tinggal bersama & pisah
8. Yang lahir dahulu di sebelah kiri
9. Keterangan kunci dari simbol2 dan singkatan2 yang digunakan ditulis pada kertas yang
sama
10. Simbol yang digunakan dibuat sederhana dan mudah dilihat.
Biaya Kesehatan
Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan
dan/atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan,
keluarga, kelompok, dan masyarakat (Azrul A, 1996). Ada dua sudut pandang, yaitu provider
dan pemakai jasa pelkes.
Hal yang harus diperhatikan dalam rencana pelayanan dokter keluarga ::
o Perencanaan Pembiayaan memperhitungkan semua pengeluaran dan pemasukan
untuk masa ke depan berdasarkan data sekaranga atau hasil studi.
o Efisiensi Dana pembiayaan yang efektif
o Investasi penanaman modal
34
5) Bertindak jika terdapat penyimpangan-penyimpangan.
6) Menjamin bahwa laporan financial dapat di audit
7) Mengembangakn rencana keuangan.
Asuransi Kesehatan
Health Insurance : The payment for the excepted costs of a group resulting from medical
utilization based on the excepted expense incurred by the payment can be based on
community or experience rating (JaconbsP, 1997)
35
c. Ada pelayanan medik d. Keadaan sakit merupakan sesuatu
yang tidak pasti (uncertainty), tidak
teratur, dan mungkin jarang terjadi.
BADAN ASKES
PESERTA PPK
Yankes
Managed Care
Sistem yang mengintegrasikan antara pembiayaan dan pelayanan kesehatan yang tepat
dengan ciri-ciri :
o Kontrak dengan dokter RS (pelayanan o Adanya insentif financial bagi pasien
komprehensif) untuk memanfaatkan provider dan
o Pembayaran premi per orang per fasilitas kesehatan yang ditunjuk.
bulan (kapitasi) o Adanya resiko financial bagi
o Adanya ke ndali utilisasi dan mutu dokter/RS.
Suatu sistem yang memadukkan pembiayaan dan pemberian pelayanan kesehatan kepada
peserta yang menggunakan salah satu atau lebih dari elemen-elemen berikut :
a. kontrak dengan PPK untuk memberikan pelkes komprehensif pada peserta.
b. Standar pemilihan PPK
36
c. program peningkatan mutu layanan dan utilization review
d. menekankan pada pemeliharaan kesehatan peserta untuk mengurangi utilisasi pelkes.
e. Insentif financial bagi peserta untuk menggunakan jaringan PPK dan prosedur pelkes.
Reimbursed
PESERTA PPK
PELKES
37
b) Kedua : HMO mengontrol penyelenggara pelayanan kesehatan.
5. Pilihan PPK (penyedia pelayanan kesehatan) terbatas, perlu waktu untuk menukar PPK
6. Ada pembagian risiko dengan PPK
7. Kendali biaya dan pemanfaatan tinggi
8. Ada kemungkinan mutu pelayanan rendah.
38
Diagnostic Related Group
DRG adalah suatu sistem pemberian imbalan jasa pelayanan kesehatan pada penyedia
pelayanan kesehatan (PPK) yang ditetapkan berdasarkan pengelompokkan diagnosa penyakit.
Diagnosis dalam DRG sesuai dengan ICD-9 CM (International Classification Disease Ninth
Edition Clinical Modification) dan ICD-10. Dengan adanya ICD memudahkan dalam
pengelompokkan penyakit agar tidak terjadi tumpang tindih.
Pengelompokkan diagnosis ditetapkan berdasarkan dua prinsip yaitu clinical
homogenity (pasien yang memiliki kesamaan klinis) dan resource homogenity (pasien yang
menggunakan intensitas sumber-sumber yang sama untuk terapi / kesamaan konsumsi
sumber daya). Syarat dalam keberhasilan implementasi DRG tergantung pada 3 C (coding,
costing, dan clinical pathway).
Alasan perlu adanya klasifikasi penyakit adalah bahwa rumah sakit memiliki banyak
produk pelayanan kesehatan sehingga dengan adanya klasifikasi tersebut dapat menerangkan
dari berbagai produk tersebut. Selain itu, dapat juga membantu klinisi dalam meningkatkan
pelayanan, membantu dalam memahami pemakaian sumber daya dan menciptakan alokasi
sumberdaya yang lebih adil, meningkatkan efisiensi dalam melayani pasien serta
menyediakan informasi yang komparatif antar rumah sakit.
39
Major Diagnostic Category (MDC)
Dalam INA-DRG terdapat 23 kelompok diagnosis, yaitu :
1) Disease and Disorders of the 12) Disease and Disorders of the Male
Nervous System Reproductive System
2) Disease and Disorders of the Eye 13) Disease and Disorders of the Female
3) Disease and Disorders of the Ear, Reproductive System
Nose, Mouth, and Throat 14) Childbirth
4) Disease and Disorders of the 15) Newborns and Other Neonates
Respiratory System 16) Diseases and Disorders of Blood,
5) Disease and Disorders of the Blood Forming Organs, Immunolog
Circulatory System Disorders
6) Disease and Disorders of the 17) Myeloproliferative Diseases and
Digestive System Disorders, Poorly Differentiated
7) Disease and Disorders of the Neoplasm
Hepatobiliary System and Pancreas 18) Infectious and Parasitic Diseases,
8) Disease and Disorders of the Sistemic or Unspecified Sites
Musculoskeletal System and Conn 19) Mental Diseases and Disorders
Tissue 20) Alcohol / Drug Use and
9) Disease and Disorders of the Skin, Alcohol/Drug Induced Organic
Subcutaneous Tissue, and Breast Mental Disorders
10) Disease and Disorders of the 21) Injuries, Poisonings, and Toxic
Endocrine, Nutritional, and Effects of Drugs
Metabolic System 22) Factors Influencing Health Status
11) Disease and Disorders of the Urinary and Other Contacts With Health
Tract Service
23) Medical Outpatient Visit
Penentuan Diagnostic Related Group harus ditentukan lebih dulu sebelum ditetapkan tarif.
Principal diagnostic adalah diagnosis yang berdasarkan International Disease Classification
(ICD) yaitu kondisi yang dinilai sebagai penyebab utama pasien masuk rumah sakit. Major
Diagnostic Category (MDC) yang terdiri dari 23 MDC dalam INA-DRG terdiri dari dua
yaitu sistem organ yang terkena penyakit dan jenis penyakit. Misalnya dalam kasus diagnosis
penyakit diare, sistem organ yang terkena adalah sistem saluran pencernaan dan jenis
penyakitnya adalah penyakit infeksi dan parasit. Kemudian ditentukan apakah perlu untuk
dilakukan tindakan pembedahan atau tidak. Tetapkan apakah umur, komplikasi, komorbiditas
berpengaruh. Dalam DRG juga dikenal istilah trimming yaitu suatu metode yang digunakan
oleh pihak rumah sakit untuk menyingkirkan kelompok pasien yang tidak biasa dengan
tujuan untuk melindungi rumah sakit dari kerugian financial yang besar akibat dari kasus-
kasus mahal. Dimana kasus-kasus ini dikenal dengan istilah kasus outlier yaitu kasus-kasus
yang memiliki LOS yang cukup lama dan banyak menyerap sumberdaya.
40
DAFTAR PUSTAKA
1. Rohen.dkk. Editor Novrianti, Karolina, Nastiti, Astiti. Ektremitas Inferior dalam Atlas
Anatomi Manusia. Edisi 6. 2006.Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta : 432-447.
2. Azwar, Azrul. Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Ketiga. 1995. PT> BInarupa
Aksara. Jakarta
3. Azwar, Azrul dkk. Dokter Keluarga, Kelompok Studi Dokter Keluarga. 1983. Bunga
Rampai. Jakarta
4. Azwar, Azrrul. Program Menjaga MutuPelayanan Kesehatan. 1995. Yayasan
Penerbitan IDI. Jakarta
5. Chandra, Ibrahim. Pengembangan Sistem Informasi Rawat Inap Pasien Keluarga
Miskin Berbasis INA-DRG Casemix Guna Monitoring Pembiayaan Kesehatan di
Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Kalbar. 2009. Universitas Dipenogoro.
Semarang
6. Departemen Kesehatan RI. Sistem Kesehatan Nasional. 1989. DEPKES RI. Jakarta
7. Departemen Kesehatan RI. Survai Nasional Kesehatan Rumah Tangga tahun
1985/1986. 1986. DEPKES RI. Jakarta
8. Departemen Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
028/MENKES/PER/I/2011 Tentang Klinik. 2011. DEPKES RI. Jakarta
9. Departemen Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
512/MENKES/PER/IV/2007 Tentang Izin Praktek dan Pelaksanaan Praktik
Kedokteran. 2007. DEPKES RI. Jakarta
10. Gan, Goh Lee dkk. A Primer on Family Medicine Practice. 2004. Singapore
11. Manual Rekam Medis, Indonesian Medical Council. 2006
12. McWhinney, Ian R dkk. Textbook of Family Medicine. 2009. Oxford University.
(PDF File)
13. Sudjoko, Kuswadji. Penjaminan Mutu Praktek Dokter Keluarga. 1996.Widya Medika.
Jakarta
14. Sulastomo. Pelayanan Kesehatan. 1984. Bunga Rempa. Jakarta
41