You are on page 1of 4

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, bahwa

pada hari ini kita dapat berkumpul bersama disini dalam keadaan sehat
walafiat, menghadiri pembukaan Rakernas dengan tema ” Peningkatan
Kualitas dan Profesionalisme Pedagang Mie dan Bakso
Sebagai Pelaku Ekonomi Sektor Riil Untuk Mendukung
Pembangunan Perekonomian Bangsa Dalam Wadah
Apmiso ”. Rakernas yang diselenggarakan untuk pertama kali ini dilakukan
oleh APMISO dalam rangka melaksanakan salah satu fungsinya ialah
meningkatkan kemampuan (capacity building) para pengusaha dan pedagang
mie dan bakso dari seluruh Indonesia yang mayoritas dari kalangan usaha
mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Saudara saudara sekalian yang berbahagia,

Seperti kita ketahui bersama jumlah UKM di Indonesia cukup besar dan 99 %
atau 42 juta adalah UMKM pangan, marilah kita fokus pada pedagang mie
dan bakso saja, sebagai ilustrasi bahwa jumlah kabupaten kota diseluruh
Indonesia saat ini berjumlah 750 dimana diasumsikan setiap kabupaten/kota
terdapat 10 pedagang mie/bakso, maka jumlah pedagang tersebut diseluruh
Indonesia adalah 7500, seandainya setiap pedagang setiap harinya
medapatkan omset paling sedikit Rp.250.000,- maka akan ada perputaran
uang per hari 7500 x Rp.250.000,- = Rp. 1.875.000.000,-per hari, ini adalah
perhitungan mínimum per hari dari pedagang mie dan bakso belum dihitung
derifatif penggunaan bahan-2 lainnya, sedangkan untuk penyerapan tenaga
kerja sektor UMKM pangan menyumbang 99% dari total tenaga kerja di
sektor UKM. Namun demikian, jika dikaitkan dengan struktur ekspor
Indonesia pada tahun 2006, potensi ekspor UMKM baru mencapai 20,1
persen dari total ekspor indonesia sebesar Rp. 607,4 Triliun. Oleh karena itu
adalah kewajiban kita bersama untuk terus meningkatkan kemampuan
UMKM, sehingga UMKM kita dapat meningkatkan daya saing produk mereka,
baik di tingkat lokal maupun regional.

Masalah yang dihadapi UMKM pada umumnya adalah: lemah dalam akses
permodalan, akses pasar, sumber daya manusia (SDM), manajemen dan
pengetahuan tentang Branding, Labeling, dan Intelectual Property. Asosiasi
Pedagang Mie dan Bakso (APMISO) baik pada tingkatan DPP, DPW maupun
DPK, akan berupaya membantu para pengusaha UKM dalam mengurangi
kendala-kendala tersebut, dengan cara terus-menerus melakukan pembinaan
khususnya terhadap UMKM Pedagang mie dan bakso agar mampu bersaing di
pasar lokal maupun regional, baik melalui Diklat, Lokakarya atau match-
making.

Bapak/Ibu yang Saya Hormati,

Keragaman produk pangan Indonesia merupakan suatu ”kekayaan nasional”


yang berasal dari kebinekaan budaya di Indonesia dan harus kita tumbuh
kembangkan dan manfaatkan. Untuk itu, kita harus terus menggali dan
mempertahankan dengan berbagai daya dan upaya agar produk pangan
khas Indonesia khususnya mie dan bakso mampu bertahan dari serbuan
produk pangan asing. Beberapa upaya dapat dilakukan antara lain :

- Peningkatan standar kesehatan/ higienitas: produk yang dihasilkan harus


memenuhi standar minimal keamanan pangan. Hal ini berhubungan
dengan ”perlindungan konsumen”. Peningkatan standar kesehatan dapat
dilakukan dengan modifikasi proses produksi, mengganti peralatan yang
digunakan serta menerapkan standar kesehatan dari instansi terkait, seperti
P-IRT dari Dinas Kesehatan dan MD dari Badan POM.

- Peningkatan daya simpan: ini berkaitan dengan tingkat keawetan suatu


produk makanan yang akan menunjukkan berapa lama produk tersebut
dapat disimpan. Ada beberapa rempah Indonesia yang dapat berfungsi
sebagai ”antimikroba” sehingga dapat meningkatkan daya simpan produk
makanan.

- Desain kemasan dan label: memiliki peranan penting dalam pemasaran


sebagai alat ”silent marketing”. Keputusan konsumen untuk membeli suatu
produk banyak ditentukan oleh desain dari label dan kemasan yang tepat
dan menarik.

- Inovasi/pengembangan: sangat diperlukan untuk bisa mempertahankan


suatu produk pangan tetap memiliki ciri budaya bangsa. Sebagai contoh
inovasi yang dapat dilakukan adalah inovasi rasa. Inovasi rasa modern
tanpa meninggalkan citarasa aslinya, misalnya getuk rasa keju. Selain dari
itu inovasi juga bisa dilakukan dalam aspek tehnis yaitu dengan
penggunaan mesin dalam proses pengolahannya.
- Branding suatu produk: Brand adalah asset jangka panjang. Pemahaman
akan brand akan mampu mengubah cara pandang UMKM pangan
Nusantara akan posisi industri pangan ini sebagai suatu kekuatan positif
membangun industri kreatif Indonesia.

Khusus untuk Rakernas kali ini, dimaksudkan untuk memperkenalkan potensi


produk pangan mie dan bakso yang ada di seluruh Indonesia , kepada
masyarakat. Selain itu juga memberikan pengetahuan serta kesadaran
kepada UKM produsen produk pangan akan pentingnya kwalitas produk
desain dan branding baik untuk keamanan pangan maupun sebagai eye
catcher sehingga menarik konsumen untuk membeli .

Dalam pelaksanaannya, beberapa upaya yang disebutkan tadi akan harus


melibatkan berbagai pihak: pengusaha, pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah bahkan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Berbagai
upaya peningkatan nilai tambah dari produk pangan Indonesia diharapkan
dapat melahirkan produsen-produsen baru, yang kelak bukan hanya sekedar
mempertahankan dan melestarikannya, tetapi mampu mempertahankan ciri
dan identitas bangsa. Pada gilirannya, semua ini juga diharapkan akan
memicu lahirnya produsen-produsen pangan UKM yang kreatif untuk lebih
meningkatkan taraf perekonomiannya.

Bapak/ibu sekalian yang berbahagia,

Hal terpenting yang kami harapkan pada akhir Rakernas ini, ialah: bahwa
para UMKM mempunyai wawasan yang lebih luas mengenai pengetahuan
dibidang produk pangan mie dan bakso, packaging, desain, labeling dan
branding serta pengetahuan yang lebih baik mengenai kesehatan dan
keamanan pangan , serta peluang pemasaran produk UMKM memasuki pasar
ritel dan tentunya menguasai pasar Regional .

Sebelum mengakhiri sambutan ini, perkenankan saya mengucapkan


terimakasih kepada Nakertrans dan seluruh jajarannya serta semua panitia
yang tergabung dalam APMISO pusat dan daerah atas partisipasi aktif seluruh
peserta, dan para pembicara yang telah bersedia memberikan ilmu dan
pengetahuannya pada acara ini sehingga Lokakarya ini diharapkan bisa
berjalan dengan sukses.
Sekian saja kata sambutan dari saya, semoga Rakernas ini bermanfaat buat
kita semua. Akhirnya dengan membaca Bismilahirrahmanirrahim
Rakernas ini secara resmi saya nyatakan dibuka.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi


Selaku Dewan Pembina APMISO ,

Dr. Ir. ERMAN SUPARNO , MBA, MSI

You might also like