You are on page 1of 9

• Komposisi : hasil tiap2 operasi (ingat bhw suatu operasi adalah suatu tindakan yg menjadi

bagian dari suatu sistem tindakan) adalah bagian dari sistem itu sendiri. Sebagai contoh, jika :

AxB=C

C menjadi bagian dri sistem seperti halnya A dan B.

• Associativas : ketika operasi dilakukan dgn sistem, A x (B x C) menjadi sama sbg ketika (AxB) x C.
Kombinasi A dgn hasil kombinasi B dan C dgn hasil kombinasi C dgn kombinasi A dan B.

• Identitas; Di dalam tiap2 sistem ada satu dan hanya satu unsur yg ketika dikimbinasikan dgn
unsur2 lain di dlm sistem, hasilnya tdk ada perubahan. Disebut unsur identitas.

• A x 1 = A, dan

• 1xA=A

dimana 1 menjadi unsur identitas, sbg contoh:

Jika operasi adalah perkalian, “I” adalah 1;

Jika operasi adalah penjumlahan, “I” adlah O.

• Reversibilitas ; u/ tiap2 elemen ada hal lain yg meniadakan. Peniadaan unsur, disebut inverse a/
kebalikan, menjadi satu2nya elemen yg ketika dikombinasikan dgn unsur yg pertama,
menghasilkan unsur identitas.

A x A’ = 1

dimana A’ menjadi kebalikan A.

Jika operasi adalah penjumlahan, invers ad –A

Jika operasi perkalian, inverse ad (1/A).

• Dibawah ini adalah seperangkat unsur2 :

123456 789

• Mari kita katakan bhw operasinya adalah penjumlahan. Apakah ini suatu kelompok? Cara u/
menemukanx adalah dgn memeriksanya terhdap 4 hal diuraikan diatas, yakni :

Komposisi : Hasil (jumlah) dari 8 dan 9, sbg contoh adalah 17, yg tdk berada dlm sistem.

Asosiasi : (2+4)+(6+8) = 2+(4+6)+8=2+4+(6+8) atau contoh lain yg anda pilih.

Identitas : tdk ada unsur identitas didlm perangkat tsb.

Reversibilitas : tdk ada kebalikan.

• Perangkat tsb diatas hanya salah satu dari kriteria, bukanlah suatu kelompok kecuali jika
ditemukan semua 4 hal tsb. Bagaimana jika amanya diubah semua menjadi positif dan negatif
sama dengan nol.

Komposisi : jumlah dari 2 a/ lebih bilangan bulat menghasilkan suatu bilangan bulat. 3+5+9 = 17
Asosiasi : bukan masalah jumlah 3 dan 5 ditambahkan 9 a/ 3 ditambahkan kpd penjumlahan 5 dan 9.

Identitas : menambahkan nol tdk mengubah apapun.

Reversibilitas : u/ masing2 positif bilangan bulat, ada suatu hal negatif yg batalkan yaitu 3+ (-3) = 0.

• Contoh ini mengandung semua (empat) hal dari kriteria suatu kelompok.

• Gbr diatas menunjukkan susunan 3 elemen ruang, operasi ini “diikuti oleh”. Dan ini dpt dianalisa
dgn cara menetapkan tsb diatas, dgn pemeriksaan u/ empat ciri dari kelompok.

Komposisi : hasil dari 2 a/ lebih perputaran ini adalah jg salah 1 dri mereka.

R1 x R1 = R2

R1 x R2 = R3

R1 x R3 = R1

• Associativas : memberikan susunan rotasi yg spesifik, tdk jadi soal kombinasi operasi apa yg
dilakukan.

(R2 x R2) x R1 = R1 x R1 = R2

R2 x (R2 x R1) = R2 x R3 = R2

Identitas : sebab R3 kembali ke titik asalnya, maka menjadi unsur identitas dlm susnan tsb.

Reversibilitas : R1 adalah kebalikan R2 dan sebaliknya, sebab produk mereka adalah R3, unsur
identitas.
• Susunan ini memenuhi semua syarat dari suatu kelompok.

• Jadi tidak semua unsur2 yg dihubungkan o/ operasi tunggal ad kelompok. Suatu kelompok
mempunyai 4 ciri yg umum.

• Pola

• Suatu pola adalah suatu struktur yg terdiri dri satu set unsur2 dan suatu hubungan yg dpt
meliputi 2 a/ lebih unsur ini. Khusunya, hubungan ini harus terdapat 2 unsur2 mempunyai least
upper board (l.u.b) dan satu greatest lower board (g.l.b). LUB dari 2 unsur adalah unsur yg paling
kecil yg meliputi kedu2nya. Jika unsur B meliputi unsur A, maka LUB dari A dan B adalah B.
Didalam suatu hirarki kelas, sbg contoh, jika kelas B meliputi A sbg subclas, LUB A dan B adalah B
(gbr berikut) maka dgn cara yg sama GLB menjadi unsur yg paling besar adalah tercakup di
kedua2nya karena A adalah tercakup di B, tetapi B dimasukkan dgn sendirinya, GLB A dan B
adalah A.

A A’

• Disini adalah satu set unsur – unsur,

123456789

Sekali lagi, operasinya ad penjumlahan. Apakah aturan ini suatu pola?

Ambillah 5 dan 9, sbg contoh :

9 menjadi unsur yg paling kecil yg meliputi keduanya (1/u.b) dan 5 menjadi unsur yg paling besar yg
adalah tercakup di kedua2nya (GLB).

VERTEBRATES

MAMMALS OTHER
• Gbr diatas menunjukkan satuan unsur2 yg lain, yg ini diatur didlm suatu hirarki kelas. Dapatkah
anda temukan suatu LUB dan GLB u/ setiap contoh unsur2 ini?

• Ambil contoh pasangan “ vertebrate-mamalia”

Hewan bertulang belakang menjadi kelas yg paling kecil yg meliputi kedua2nya kelas, dan

Binatang menyusui menjadi kelas yg paling besar tercakup dikedua2nya.

• Kemungkinan lain hubungan 2 elemen adalah: binatang menyusui-primata, primata-anthropoid,


dan anthropoid-manusia. Pada masing2 dari ini mungkin ditemukan kedua2nya suatu LUB dan
GLB, hirarki ini kemudian menjadi suatu pola. Sebetulnya, pola sepertinya suatu alat yg
bermanfaat u/ mewakili hubungan dan kelas logis pd format hirarki.

• Pengelompokan

• Kita sekarang mempunyai pandangan yg jelas ttg suatu kelompok dan suatu pola.
Pengelompokan (Grouping) meliputi keduanya. Sembilan pengelompokan yg jelas menunjukkan
penampakan mereka dlm subperiod concrete operasi. Menguraikan semuanya diluar lingkup
dari buku ini, tetapi kebetulan pd urut nomor satu (“grouping I”) menggambarkan karakteristik
dasar dari semua kelompok (lihat gbr berikutnya).

• Grouping I, penambahan kelas pertama, mempunyai kaitan dgn hirarki kelas menyangkut
format A + A’ = B, B + B’ = C dll. Dimana A adalah suatu kategori yg bebas dan A’ meliputi “semua
B yg bukan A”. Sebagai contoh, jika A adalah “manusia” dan B adalah “antropoid, maka “A””
adalah “simpanse, siamang, gorila dan orang hutan.” Menyusun (posing) suatu kelas adalah
penambahan logis; menghilangkan (unposing) adalah pengurangan (substraksi). Sifat alami
hirarki menjadi nyata ketika kita menmbahkan dua kelas subordinat.

• Posing A dan A’ adalah sama dgn B

• Posing b dan B’ bersama, sama dengan posing C.

• Dan sebaliknya,

• B – A = a’ dan

• B – A – A’ = 0

B B’
• Gunakan notasi yg diperkenalkan sebelumnya dan kembali ke gambar sebelumnya dan catalah
bhw kelas “manusia” didesain sbg A, kemudian “anthropoid” sbg B, “primata” C “binatang
menyusui” D dan “hewan bertulang belakang” E.

• Sekarang coba terjemahkan rumus/persamaan pd halaman 73 dan 74 dalam terminologi


penggolongan hewan :

A + A’ = B menjadi, sbg contoh,

Manusia + kera anthropoid = semua anthropoid;

B + B’ = C, kini

Anthropoid + monyet, kukang, dll = semua primata

B – A = A’ menjadi

Anthropoid – manusia = kera anthropoid;

( B – A ) – A’ = 0 kini

anthropoid – manusia – kera anthropoid = kosong atau nol

• Ini sedikit dari beberapa contoh yg diberikan, banyak lagi yg lain yg bisa dihasilkan oleh hirarki yg
tunggal yg dilukiskan di dlm gbr 3.9. keduanya mempunyai karakteristik kelompok dan hal2
tertentu, tetapi Piaget percaya bhw perilaku anak2 adalah hal tanpa kelompok maupun pola tsb;
maka ia merumuskan suatu hybrid, pengelompokan adalah sbg model yg cukup baik dlm
pemikiran mereka.

• Dalam hal ini aku dibatasi u/ membuat komentar yg membebaskan pembaca, tergantung pd apa
yg dia lakukan u/ menguasai materi ini. Komentar saya adalah, bukan details dari sistem yg
diperkenalkan disini yg penting, yg penting adalah gagasan system itu sendiri. Piaget tdk
menyusun tanggapan yg dihubungkan dgn stimuli atau masa perkembangan anak, tetapi lebih
penting pd tindakan yg berhubungan dgn tindakan lain dari suatu sitem tindakan.
Bagaimanapun perubahan pada suatu bagian dari sistem itu mempunyai implikasi untuk bagian
lain.

• Concrete Operation Subperiod (7-11 th)

• III. Beberapa Permasalahan Yg Mewakili

• Dengan adanya bentuk2 pengelompokan/groupingdalam pikiran, mari kita analisis dgn baik
perilaku anak2 yg menghadapi banyak permasalahan, sebagaimana yg tersebut sebelumnyadlm
introduksi pd subperiod ini.

• Konservasi Penomoran
• Salah satu permasalahan yg ditemukan adalah suatu test dari suatu kemampuan disebut
Konservasi Numerical Correspondence. Subjek ditempatkan dgn beberapa vas bunga yg diatur
dalam satu baris yg rapi dan seikat bunga yg sangat besar. Ia diminta u/ menyusun bunga pd tiap
vas bunga, “satu bunga u/ vas bunga, sebanyak bunga dan vas bunga yg tersedia”.

• Preoperational

• Pada awal periode preoperational, anak tidak dapat menyusun bunga dalam hubungan satu
bunga – satu vas bunga. Ia menyusun 2 garis yg panjangnya sama, dan kemudian terkejut jika
tdk dpt terbentuk meskipun dia telah menempatkan bunga ke dalam jambangan dengan tepat
(satu bunga-satu vas).

• Kemudian, ketika ia bisa menetapkan hubungan satu – satu dgn kemampuannya sendiri, ia akan
mudah dikelabui jika peneliti menyusun seperangkat objek (vas/jambangan) dlm 1 baris dan
seperangkat yg lain (bunga) dlm sebuah kelompok, dlm hal ini ia merasa jadinya tdk lagi sepadan
dgn jambangannya, sekalipun masing2 bunga diambil secara langsung dari suatu jambangan
tepat sebelum penyusunan kembali.

NUMBER
SMALLER SAME LARGER

SMALLER SAME LARGE SMALLER SAME


R

LENGTH
SMALLER SAME LARGE
R
• Dalam hal “pembatasan dari preoperational anak” yg ada pd hal. 59, bentuk ini akan nampak
melibatkan sedikitnya centering, states vs transformasi, perubahan bentuk, irreversibility dan
transductive reasoning. Dan semua ini dipahami dlm kaitannya dgn struktur hubungan dan kelas
(gbr 3.11). Barisan bunga dpt dikelompokkan lebih kecil, sama atau lebih besar dari basis
vas/jambangan. Tetapi ini bisaa dilakukan didlm2 dimensi, nomor atau panjang.
• Yang menunjukkan apa yg terjadi setelah ada subjek mengikuti panjang dimensi dari barisan
bunga (centering, states vs Transformasi perubahan bentuk) dan gagal u/ kembali ke penyajian
“nomor yg sama” (irreversibility dan transductive reasoning).

• Anak pd usia seperti ini, hubungan kelas dan strukturnya kurang dan sampai ia
mendapatkannya, “keterbatasan” ini akan berulang.

• Concrete Operasi

• Pada concrete operation subperiod, bagaimanapun, tidak pernah ada pertanyaan ttg hasil. Anak
tdk hanya menyusun pajangan dgn tepat, tetapi dia yakin bhw ia benar, dan ia tdk bisa dikelabui
ketika peneliti menyusun dlm kelompok2 yg lain.

• Ketika ditanya mengapa ia menjawab sewaktu ia mengatakan, ia berkata seperti berikut


“mereka muncul dari dlm jambangan, maka mereka akan masuk kembali ke jambangan tsb”.
Proses decentering dan reversal adalah efektiv, dan kesamaan dari perangkatnya permanen.

QUATITY SMALLER SAME LARGER

LENGTH SMALLER SAME LARGE


R

WIDTH LARGE SAME SMALLER


R
• Konsevasi kuantitas, volume dan berat/badan

• Masalah yg sangat sederhana digunakan u/ pengukuran konservasi, kuantitas, volume dan


berat. Arti dari kuantitas umumnyasama pd setiap teks yg ada; demikian pula pd naskah ini.

• Pada masalah ini, ketika kata “kuantitas” digunakan, ini mengacu pd jumlah ruang yg diduduki
o/ obyek ketika anak sedang melihat di obyek dan hanya di obyek tsb, tetapi ketika mengacu pd
jumlah air yg digantikan o/ objek maka berarti “volume”. “Berat/beban” seperti yg diperkirakan
adalah, efek dari suatu obyek pd pergerakan yg seimbang. Masalah yg dibentuk pd bagian awal
(hal. 61) dpt digunakan sbg suatu contoh konservasi kuantitas; mari kita tinjau ulang dulu reaksi
dari preoperational anak u/ masalah tsb dan kemudian membandingkannya dgn concrete
operation subperiod anak.
• Preoperational

• Preoperational anak tdk bisa memelihara dirinya sama sekali. Jika peneliti menggelindingkan
bola ke dlm sosis di depan mata subject, anak akan katakan bhw sosis itu lebih besar (atau
kadang2 lebih kecil) dibanding bola tsb.

• Mengacu pd daftar keterbatasan pd hal. 59 u/ alasan tsb. Centering, states vs transformasi


perubahan bentuk, irreversibility dan transductive reasoning nampaknya diprioritaskan. Dan
semua keterbatasan ini mungkin dipahami dlm kaitannya dgn suatu kekurangan mobilitas di dlm
suatu hubungan struktur dan kelas.

• “Sosis” dapat digolongkan kecil, sama atau lebih besar dibandingkan bola. Tetapi penggolongan
ini bisa dilakukan berdasarkan tiga basis kuantitas, panjang dan lebar. (kedalaman, yg keempat
tetapi dlm hal ini dihilangkan u/ membuatnya jadi lebih sederhana.

• Gbr 3.12 menggambarkan hubungan ini. Perlu diketahui bhw ini menggambarkan suatu struktur
yg pd preoperational anak belum berkembang. Ia tdk bisa digerakkan dgn mudah dari suatu
bagian ke bagian yg lain dri gambar dgn aturan yg ada di dalamnya (selalu mengikuti garis).

• Sebagai gantinya, ia memusatkan pd panjangnya atau (lebar) dimensi dan pd bagian akhir lebih
dari pd proses perubahannya (transformasi) – pd akhirnya dia menyatakan bhw ia bisa
memindahkan dari 1 dimensi ke dimensi yg lain.

• Lagi pula, ia terikat dgn bagian akhir (end state), ia tdk bisa secara mental mengembalikan
perubahan bentuk dan kembali pada “kuantitas sama”.

• Ini mencoba berfikir terbalik sebagaimana analogi “otonomi proses pusat” Hebb. Tanpa otonomi
ini, anak2 dikuasai o/ persepsi mereka.

• Dominasi persepsi dpt ditunjukkan bahkan pd orang dewasa yg dalam kondisi2 tertentu.
Kondisi2 seperti itu, sesungguhnya bisa dilihat pd gbr 3.13. Cara yg paling baik u/ menunjukkan
hal adalah melibatkan diri pd test psycomotor berikut ini :

• Tempatkan sasaran pd ujung pensil a/ suatu pena dlm lorong yg tertinggi gbr 3.13. Tujuan anda
adalah menjangkau pusat spiral secepat mungkin tanpa keluar dari lorong itu. Sekarang
perhatikan arlojimu, catat secara hati2 waktu yg anda perlukan termasuk menitnya dan waktu
saat anda mulai mencatat.

• Berapa lama waktu yg dibutuhkan?apakah anda menyelesaikannya? Jika tidak, kemudian anda
berpikir ttg gambar ini sbg rangkaian lingkaran2 konsentris sbg ganti pilihan. Setelah “test”
dilakukan pemikiranmu tidak lagi dikuasai o/ persepsimu, tetapi anda masih dpt
mempersepsinya dgn satu cara.

• Preoperational anak tdk mampu u/ memproses informasi dari bentuk plesticine (molded
plasticine) sbg “kuantitas sama” seperti pd awalnya tdk mampu u/ memproses informasi dri gbr
3.13 sbg “lingkaran sepusat”.
• Pada orang dewasa dan anak, persepsi menjadi aktivitas mental yg dominan. Perbedaan adalah
ketika anda menemukan alur yg tdk mendorong ke arah pusat, anda dpt membuat konsep
gambar seperti bentuk tsb (spiral center); proses mental anda memperlihatkan mobilitas di dlm
suatu struktur konseptual. Anak preoperational tdk bisa seperti itu; pemikirannya masih
kekurangan mobilitas tsb.

• Concrete Operation

• Ketika ia dapat melakukan itu, ia telah pindah ke concrete operation subperiod. Pada usis 7
tahun, ia dapat menerima “quantuty” tetapi menyangkal “weight” (berat/beban) tetap sama
bila bola plesticine dibentuk menjadi sosis. Kemudian (pada di sekitar usia 9 th), ia menerima
berat (weight) tetapi tidak jika volumenya.

• Komposisi Kelas

• Hubungan bagian ke bagian dan bagian ke keseluruhan telah dipelajari o/piaget dibawah
tema/judul komposisi kelas. Materi yg dia gunakan di dlm suatu studi terdiri dari 3 bungkus
kartu dan 20 manik2 kayu (18 warna coklat dan 2 putih). Semua manik2 kayu dibentangkan, dgn
jelas kelihatan, di dalam dasar satu kotak).

You might also like