You are on page 1of 7

BAB I

PENDAHULUAN

Minyak bumi dan gas bumi telah membawa kemajuan yang pesat kepada dunia ini, sehingga
jika seandainya minyak bumi itu tidak ada, maka dunia tidak akan semaju seperti sekarang
ini. Dimana-mana dalam kehidupan sehari-hari, hampir selalu dijumpai produk-produk yang
berasal dari minyak bumi, baik produk yang berasal dari kilang minyak atau produk
petrokimia1 . Minyak dan gas bumi (migas) merupakan komoditas penting, tidak saja pada
masa lalu dan saat ini, tetapi juga masih akan berperan sebagai penyumbang terbesar energi
dunia beberapa dekade kedepan2 . Minyak dan gas bumi dapat ditemukan atau dihasilkan
dengan proses pertambangan, inilah yang disebut industri pertambangan minyak dan gas
bumi. Industri Migas merupakan satu industri yang memiliki resiko yang tinggi (high risk),
penggunaan teknologi canggih (high technology), dan sumber daya yang terlatih serta
besarnya capital yang diperlukan (high capital). Paling tidak ada empat faktor yang membuat
industri hulu migas berbeda dengan industri lainnya, antara lain: pertama, lamanya waktu
antara saat terjadinya pengeluaran (expenditure) dengan pendapatan (revenue). Kedua,
keputusan yang dibuat berdasarkan risiko dan ketidakpastian tinggi serta melibatkan
teknologi canggih. Ketiga, sektor ini memerlukan investasi biaya capital yang relatif besar.
Keempat, dibalik semua resiko tersebut, industri migas juga menjanjikan keuntungan yang
sangat besar. Industri pertambangan minyak dan gas bumi meliputi: Kegiatan eksplorasi dan
produksi, pengolahan sampai kepada pemasaran.
BAB II
ISI

Pengertian Akuntansi Minyak dan Gas


Akuntansi minyak dan gas (oil and gas accounting) merupakan bagian dari akuntansi
yang mempunyai perbedaan dengan akuntansi untuk perusahaan manufaktur. Meskipun
perusahaan minyak dan gas merupakan bagian dari perusahaan manufaktur juga, namun
dikarenakan sulitnya memperoleh tambang minyak, maka akuntansinya menjadi berbeda, dan
karena karakter bisnisnya yang unik, Industri perminyakan mempunyai aturan tersendiri
dalam penanganan prosedur akuntansinya.
Proses Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam yaitu Keberadaan minyak bumi di
alam merupakan hasil pelapukan fosil fosil tumbuhan dan hewan pada zaman purba jutaan
tahun yang silam. Organisme organisme tersebut kemudian dibusukan oleh mikroorganisme
dan kemudian terkubur dan terpendam dalam lapisan kulit bumi. Dengan tekanan dan suhu
yang tinggi, maka setelah jutaan tahun lamanya material tersebut berubah menjadi minyak
yang terkumpul dalam pori-pori batu kapur atau batu pasir. Oleh karena pori-pori batu kapur
bersifat kapiler maka dengan prinsip kapilaritas minyak bumi yang terbentuk perlahan lahan
bergerak ke atas. Ketika gerakan tersebut terhalang oleh batuan yang tidak berpori maka
terjadilah penumpukan minyak bumi dalam batuan tersebut.

Karakteristik Akuntansi Industri Minyak dan Gas Bumi (PSAK 29: Akuntansi Minyak
dan Gas Bumi)
a. Industri minyak dan gas bumi meliputi usaha pencarian (exploration), pengembangan
(development), serta produksi cadangan minyak dan gas bumi, usaha pengolahan
minyak dan gas bumi (refinery); dan usaha angkutan dengan kapal laut (tanker) serta
usaha pemasaran minyak dan gas bumi serta produk-produk hasil pengolahan yang
lain.
Perusahaan dalam industri minyak dan gas bumi dapat berbentuk usaha
terpadu (integrated) dalam arti bahwa perusahaan tersebut mempunyai usaha
eksplorasi, pengembangan, produksi, refinery, tanker dan pemasaran sebagai satu
kesatuan usaha, atau berbentuk usaha-usaha terpisah yang masing-masing berdiri
sendiri.
b. Sifat dan karakteristik industri minyak dan gas bumi berbeda dengan industri lainnya.
Pencarian (exploration) minyak dan gas bumi merupakan kegiatan untung-untungan
(gambling), karena meskipun telah dipersiapkan secara cermat dengan biaya yang
besar, tidak ada jaminan bahwa kegiatan tersebut akan berakhir dengan penemuan
cadangan minyak. Berhubung minyak dan gas bumi merupakan usaha yang
memerlukan teknologi tinggi, padat modal dan sarat risiko, maka diperlukan
pengelolaan yang benar-benar profesional.
Berbeda dengan pencarian atau eksplorasi, kegiatan refinery tidak banyak
berbeda dengan kegiatan pengolahan pada industri yang iain. Sedang usaha tanker
merupakan bagian khusus dari usaha perkapalan .
c. Dalam industri perminyakan terbuka kemungkinan untuk menggalang kerja sama
antara beberapa perusahaan untuk mengelola suatu cadangan minyak, baik dalam
bentuk kerja sama permodalan maupun operasi bersama. Kerja sama tersebut, yang
antara lain dapat dilakukan melalui kontrak bantuan teknis, joint operation agreement,
joint operation body, unitisasi, dan secondary recovery, dapat menimbulkan
kepemilikan bersama.
d. Sebagai akibat dari sifat dan karakteristik dari industri minyak dan gas bumi, maka
terdapat beberapa perlakuan akuntansi khusus untuk industri tersebut yang berbeda
dengan industri lainnya, seperti:
 Adanya sifat untung-untungan (gambling) dari usaha explorasi menimbulkan
beberapa alternatif dalam penggunaan metode pengakuan biaya atas cadangan
yang tidak berisi minyak atau gas (dry hole).
 Ada pendapat yang menyatakan bahwa pengakuan biaya harus dikaitkan
dengan aktivitas sampai diketemukannya cadangan rninyak atau gas di suatu
negara, sehingga semua biaya yang terjadi ditangguhkan dan akan
dikapitalisasi sebagai bagian dari cadangan minyak yang ditemukan di negara
tersebut.
 Pendapat lain menyatakan bahwa biaya yang terjadi untuk pencarian minyak
dan gas harus dikaitkan dengan hasil dari aktivitas pencarian suatu cadangan.
Biaya tersebut akan dikapitalisasi bila cadangan tersebut dalam kenyataan
berisi minyak atau gas dan sebaliknya akan dinyatakan sebagai beban kalau
cadangan tersebut tidak berisi minyak atau gas.
Karakteristik Minyak dan Gas lainya adalah Teknologi Tinggi, Padat Modal dan
Resiko Tinggi. Bentuk badan usaha perusahaan korporasi dalam kegiatan Minyak dan Gas
Bumi dapat berbentuk Perusahaan Negara, Perusahaan Nasional atau Perusahaan Asing
dengan Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap yang terpadu integrated dalam arti sebagai
satu kesatuan usaha atau berbentuk kegiatan usaha terpisah yang berdiri sendiri.
Sifat dan karakteristik kegiatan Minyak dan Gas Bumi berbeda dengan kegiatan usaha
secara umum. Kegiatan pencarian eksplorasi Minyak dan Gas Bumi merupakan kegiatan
sarat resiko, karena meskipun telah dipersiapkan secara cermat dengan padat modal, belum
ada jaminan akan dapat menemukan cadangan Minyak dan Gas Bumi. Dengan demikian
kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi merupakan kegiatan usaha yang padat modal, sarat
risiko, dan memerlukan teknologi tinggi untuk dapat menemukan cadangan Minyak dan Gas
Bumi, sehingga diperlukan pengelolaan yang baik dan profesional.
Dalam kegiatan Minyak dan Gas Bumi terbuka kemungkinan untuk menggalang kerja
sama joint venture atau joint operations antara beberapa perusahaan untuk mengelola suatu
blok wilayah kerja Minyak dan Gas Bumi. Dalam bentuk kerja sama permodalan maupun
kerja sama operasi bersama yang dapat menimbulkan kepemilikan bersama.
Sehubungan sifat karakteristik kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi terdapat
beberapa perlakuan akuntansi khusus untuk kegiatan usaha tersebut yang berbeda dengan
kegiatan usaha secara umum. Adanya sifat ketidakpastian usaha eksplorasi pencarian yang
dapat menimbulkan beberapa alternatif termasuk penemuan cadangan dry hole atau cadangan
yang tidak ekonomis.
Konsep dasar akuntansi Minyak dan Gas Bumi disusun berdasarkan sifat dan
karakteristik kegiatan usaha dengan berpedoman pada Standar Akuntansi, dan Peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku. Kontraktor Minyak dan Gas Bumi melakukan kegiatan
operasi berdasarkan Kontrak Kerja Sama bersama Pemerintah. Standar Akuntansi, dan
Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku digunakan, sepanjang tidak diatur secara
khusus dalam Kontrak Kerja Sama yang bersangkutan. Dalam hal Kontrak Kerja Sama
mengatur secara khusus perlakuan akuntansi sesuatu transaksi, maka ketentuan Kontrak
Kerja Sama yang berlaku.
Explorasi migas merupakan kegiatan gambling (untung-untungan), meskipun telah
dipersiapkan secara cermat dengan biaya besar, namun tidak ada jaminan bahwa kegiatan
dimaksud berakhir dg penemuan cadangan minyak. Kegiatan Refinery tidak banyak berbeda
dg kegiatan pengolahan pada industri lainnya. Usaha tanker merupakan merupakan bagian
khusus dari usaha perkapalan dalam industri perminyakan terbuka untuk menggalang
kerjasama antara bbrp perusahaan untuk mengelola suatu cadangan minyak, baik dalam
bentuk permodalan maupun operasi bersama. Kerjasama dimaksud, dapat dilakukan melalui
kontrak bantuan teknis, joint operation agreement, joint operation body, unitisasi, dan
secondary recovery, dpt menimbulkan kepemilikan bersama Terdapat beberapa perlakuan
akuntansi khusus untuk industri migas yg berbeda dg industri lainnya:
 Adanya gambling dari usaha explorasi menimbulkan beberapa alternatif dlm
penggunaan metode pengakuan biaya atas cadangan yg dry hole.
 Adanya pendapat yg menyatakan bahwa pengakuan biaya harus dikaitkan dg kegiatan
sampai ditemukannya cadangan minyak /gas disuatu negara, shg biaya yg terjadi
ditangguhkan dan akan dikapitalisasi sbg bagian dari cadangan minyak yg ditemukan
di negara tersebut.
 Pendapat lain menyatakan bahwa harus dikaitkan dg hasil dari kegiatan pencarian
suatu cadangan.
 Biaya dimaksud akan dikapitalisasi bila cadangan tsb dlm kenyataan berisi
minyak atau gas, dan sebaliknya akan dinyatakan sbg beban kalau cadangan
tersebut tidak berisi minyak dan gas.
Salah satu karakter industri migas adalah adanya jangka waktu yang lama antara
investasi awal yang dikeluarkan dengan manfaat yang akan diperoleh. Eksplorasi yang
dilakukan oleh perusahaan dapat berhasil dan dapat gagal. Sifat inilah yang menyebabkan
Akuntansi minyak dan gas dibagi dalam dua metode yang diakui oleh Securities and
Exchange Commission (SEC) dan Financial Accounting Standard Board (FASB), yaitu Full
Cost method dan Successfull effort.
a. Metode Full Cost,
Metode Full Cost dikembangkan sekitar tahun 1950-an, kegiatan eksplorasi adalah
kegiatan yang sangat vital bagi perusahaan, tanpa eksplorasi, cadangan minyak tidak
akan pernah ditemukan. Mengingat risiko pada tahap eksplorasi sangat besar, maka
adanya pemboran yang menghasilkan dry hole adalah sesuatu yang sangat tidak
terelakkan, sehingga metode ini menganggap bahwa semua biaya eksplorasi baik
eksplorasi berhasil maupun eksplorasi yang gagal menghasilkan cadangan minyak
akan diakumulasi sebagai kekayaan minyak dan akan dideplesi sesuai dengan jumlah
yang diproduksi.
b. Metode Successfull effort
Metode Successfull effort merupakan metode dimana biaya eksplorasi yang berhasil
memperoleh cadangan minyak saja yang akan dikelompokkan dalam kekayaan
minyak, sedangkan biaya ekplorasi yang tidak menghasilkan cadangan minyak atau
gagal tidak akan dimasukkan dalam kekayaan minyak. Biaya eksplorasi yang gagal
menghasilkan cadangan minyak ini akan diakumulasi sebagai biaya periode. Sebelum
tahun 1950-an hamper semua perusahaan minyak menggunakan metode ini, inti dari
metode ini adalah biaya yang tidak memberikan manfaat ekonomis di masa yang akan
datang harus dibebankan pada periode terjadinya biaya tersebut, hal ini sesuai dengan
teori dasar akuntansi. Metode ini membebankan biaya pemboran eksplorasi apabila
sumur tersebut dry hole pada periode tersebut, sedangkan apabila pemboran tersebut
sukses, maka biaya yang terjadi dapat dikapitalisasi (dibebankan sejalan dengan
waktu manfaat dari aset tersebut).
Komponen komponen biaya utama yang umum terjadi pada perusahaan yang
bergerak dalam bidang hulu migas:
1. Lease Acquisition Costs
Biaya-biaya yang berhubungan dengan usaha untuk memperoleh blok, wilayah kerja
atau konsesi.
2. Exploration Cost
Biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas eksplorasi, seperti: seismic,
exploration drilling, dan lain-lain.
3. Development Cost
Biaya-biaya yang berhubungan dengan pengembangan lapangan yang terbukti
mengandung cadangan yang komersial, biaya-biaya ini termasuk development wells,
well completion, production facilities, dan lain-lain.
4. Operating Cost
Biaya yang berhubungan dengan aktivitas pengangkatan migas mulai dari sumur,
sampai ke permukaan termasuk aktivitas proses pemisahan minyak dan
transportasinya, biaya operasi ini akan langsung dibebankan pada tahun berjalan.

Ruang Lingkup dan Penerapannya


a. Pernyataan ini disusun berdasarkan sifat dan karakteristik usaha perminyakan
Indonesia dan berpedoman pada konsep dasar akuntansi keuangan yang ditampung
dalam Standar Akuntansi Keuangan, dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
b. Pernyataan ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai pedoman dalam penyajian
laporan keuangan untuk pihak eksternal. Dalam pengertian ini, tersirat suatu anggapan
bahwa baik para penyusun maupun para pemakai laporan keuangan memerlukan
standar yang sama di dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan.
c. Pernyataan ini mengatur akuntansi untuk Kegiatan Eksplorasi atau Pencarian,
Pengembangan, Produksi, Pengolahan, Transportasi, Pemasaran dan lain-lain dalam
industri minyak dan gas bumi.
d. Untuk kontraktor minyak dan gas bumi yang bekerja menurut kontrak dengan
Pemerintah/Pertamina, Pernyataan ini dapat dipergunakan, sepanjang perlakuan
akuntansinya tidak diatur secara khusus dalam kontrak yang bersangkutan. Dalam hal
kontrak mengatur secara khusus perlakuan akuntansi sesuatu transaksi, maka
ketentuan kontraklah yang berlaku.

You might also like