Professional Documents
Culture Documents
Bila sarung tangan dak rumah tangga tidak tersedia, gunakan duk lapis sarung
tanggan periksa atau sarung tanggan bedah yang telah diperoses untuk
membemberikan perlindungan yang cukup bagi petugas kebersihan, petugas
londry,pekarya serta petugas yang menangani dan membuang limbah medis.
Reaksi alergi terhadap sarung tangan latex semakin banyak dilaporkan oleh
berbagai petugas difasilitas kesehatan,termasuk dibagian rumah tangga, petugas
laboratorium dan dokter gigi. Jika memungkinkan,sarung tangan bebas latex(nitril)
atau sarung tangan latex rendah allergen harus digunakan,jika dicurigai terjadi
alergi(reaksi alergi terhadap nitril juga terjadi, tetapi lebih jarang). Selain itu,
pemakaian sarung tangan bebas bedak juga direkomendasikan. Sarung tangan
dengan bedak dapat menyebabkan reaksi lebih banyak, karena bedak pada sarung
tangan membawa partikel latex ke udara. Jika hal ini tidak memungkinkan,
pemakaian sarung tangan kain finil dibawah sarung tangan latex dapat membantu
mencegah sensitisasi kulit. Meskipun demikian , tindakan ini tidak akan dapat
mencegah sensitisasi pada membranan mukosa mata dan hidung.(Garner dan
HICPAC 1996).
Pada sebagian besar orang yang sensitif, gejala yang muncul adalah warna
merah pada kulit, hidung berair dan gatal – gatal pada mata, yang mungkin berulang
atau semakin parah misalnya menyebabkan gangguan pernapasan seperti asma.
Reaksi alergi trhadap lateks dapat muncul dalam waktu 1 bulan pemakaian. Tetapi
pada umumnya reaksi terjadi setelah pemakaian yang lebih lama, sekitar 3-5 tahun,
bahkan sampai 15 tahun (Baumann1992), meskipun pada orang yang rentan. Belum
ada terapi atau desensitisasi untuk mengatasi alergi lateks, satu- satunya pilihan
adalah menghindari kontak.
b. Masker
Masker harus cukup untuk menutupi hidung, mulut, bagian bawah dagu, dan
rambut pada wajah). Masker dipakai untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu
petuugas kesehatan atau petugas bedah berbicara, batuk, bersin, serta untuk
mencegah percikan darah atau cairan tubuh lainnya memasuki mulut atau hidung
petugas kesehatan. Bila masker tidak terbuat dari bahan tahan cairan, maka
masker tersebut tidak efektif untuk mencegah kedua hal tersebut.
Masker yang terbuat dari berbagai bahan sepwrti katun ringan, kain kassa,
kertas dan bahan sintetik yang beberapa diantaranya tahan cairan. Masker yang
terbuat dari katun atau kertas sangat nyaman tetapi tidak dapat menahan cairan
atau efektif sebagai filter. Masker yang terbuat dari bahan sintetik.dapat
memberikan perlindungan dari tetesan partikel berukuran besar (>5 µm) yang
tersebar melalui batuk atau bersin ke orang yang berada didekat pasien (kurang
dari 1 meter). Namun masker bedah terbaik sekalipun tidak dirancang untuk
benar-benar menutup pas secara erat (menempel sepenuhnya pada wajah)
sehingga mencegah kebocoran udara pada bagian tepinya. Dengan demikian,
masker tidak dapat secara efektif menyaring udara yang di hisap (Chen dan
Welleke 1992) dan tidak dapat direkomendasikan untuk tujuan tersebut.
Pada perawatan pasien yang telah diketahui atau dicurigai menderita penyakit
menular melalui udara atau droplet, masker yang digunakan harus dapat
mencegah partikel mencapai membran mukosa dari petugas kesehatan. Masker
dengan efisiensi tinggi merupakan jenis masker khusus yang direkomendasikan,
bila penyaringan udara dianggap penting misalnya pada perawatan seseorang
yang telah diketahui atau dicurigai menderita flu burung atau SARS. Masker
dengan efisiensi tinggi misalnya N95 melindungi dari partikel dengan ukuran < 5
mikron yang dibawa oleh udara. Pelindung ini terdiri dari banyak lapisan bahan
penyaring dan harus dapat menempel dengan erat pada wajah tanpa dad
kebocoran. Dilain pihak pelindung ini juga lebih mengganggu pernapasan dan
lebih mahal daripada masker bedah. Sebelum petugas memakai masker N95 perlu
dilakukan fit test pada setiap pemakaiannya.
Ketika sedang merawat pasien yang telah diketahui atau dicurigai menderita
penyakit menular melalui airbone maupun droplet, seperti misalnya flu burung
atau SARS, petugas kesehatan harus menggunakan masker efisiensi tinggi.
Pelindung ini merupakan perangkat N-95 yang telah disertifikasi oleh US
National Institute for Occupational Safety dan Health (NIOSH), disetujui oleh
European CE, atau standart nasional/regional yang sebanding dengan standart
tersebut dari Negara yang memproduksinya. Masker efisiensi tinggi, seperti
khususnya N-95, harus diuji pengepasannya (fit test ) untuk menjamin bahwa
perangkat tersebut pas dengan benar pada wajah pemakaianya.
c. Topi
Digunakan untuk menutup rambut dan kulit kepala sehingga serpihan kulit
dan rambut tidak masuk kedalam luka selama pembedahan. Topi harus cukup
besar untuk menutup semua rambut. Meskipun topi dapat memberikan sejumlah
perlindungan pada pasien, tetapi tujuan utamanya adalah untuk melindungi
pemakaiannya dari darah atau cairan tubuh yang terpecik atau menyemprot.
d. Gaun Pelindung
Digunakan untuk menutupi atau mengganti pakaian biasa atau seragam lain,
pada saat merawat pasien yang diketahui atau dicurigai menderita penyakit
menular melalui droplet atau airbone. Pemakaian gaun pelindung terutama adalah
untuk melindungi baju dan kulit petugas dari sekresi, espirasi,. Ketika merawat
pasien yang diketahui atau dicurigai menderita penyakit menular tersebut, petugas
kesehatan harus mengenakan gaun pelindung setiap memasuki ruangan untuk
merawat pasien karena da kemungkinan terpecik atau tersemprot darah, cairan
tubuh, sekresi dan ekskresi. Pangkal sarung tangan harus menutupi ujung lengan
sepenuhnya. Lepaskan gaun sebelum meninggalkan area pasien. Setelah gaun
dilepas, pastikan bahwa pakaian dan kulit tidak kontak dengan bagian yang
potensial tercemar lalu cuci tangan segera untuk mencegah berpindahnya
organisme.
e. Pelindung Kaki
Digunakan untuk melindungi kaki dari cedera akibat benda tajam atau benda
berat yang mungkin jatuh secara tidak sengaja ke atas kaki. Oleh Karena itu,
sandal, “sandal jepit” atau sepatu yang terbuat dari bahan lunak (kain) tidak boleh
di kenakan. Sepatu boot karet atau sepatu kulit tertutup lebih banyak memberikan
perlindungan, tetapi harus dijaga tetap bersih dan bebas kontaminasi darah atau
tumpahan cairan tubuh lain.penutup sepatu tidak diperlukan jika sepatu bersih.
Sepatu yang tahan terhadap benda tajam atau kedap air harus tersedia dikamar
bedah. Sebuah penelitian menyatakan bahwa penutup sepatu dari kain atau kertas
dapat meningkatkan kontaminasi karena memungkinkan darah merembes melalui
sepatu dan seringkali digunakan sampai diluar ruang operasi. Kemudian dilepas
tanpa sarung tangan sehingga terjadi pencemaran (Summers e t al.1992)