Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pola kejadian penyakit saat ini telah mengalami perubahan yang ditandai
didominasi oleh penyakit infeksi beralih pada pada penyakit tidak menular
utama kematian di dunia disebabkan oleh penyakit tidak menular, stroke dan
sebesar 9,5% dari jumlah penduduk ≥15 tahun sebanyak 722.329 jiwa. Kedua
terbanyak PPOK sebesar 3,7% dari jumlah penduduk ≥30 tahun sebanyak
508.330 jiwa diikuti diabetes mellitus sebesar 2,1% dari jumlah penduduk
Hipertensi masih menjadi tantangan besar bagi indonesia, hal ini sesuai
dengan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 dimana hipertensi
menjadi masalah dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 26,5%.2 Sesuai
kasus yang berhasil didata sebanyak 64.051 kasus setelah Infeksi Saluran
1
Pernapasan Bagian Atas (ISPA) dengan jumlah kasus sebanyak 101.965
penyebab kematian tertinggi di Kota Makassar Tahun 2014 pada urutan ketiga
mengendalikan secara dini keberadaan faktor risiko PTM secara terpadu yang
puskesmas.4
2
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah pada
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkanperansertamasyarakatdalampencegahandanpenemuandin
C. Manfaat
1. Bagi Institusi
3
2. Bagi puskesmas
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
deteksi dini, pemantauan dan tindak lanjut dini faktor risiko PTM secara
kewaspadaan dini terhadap PTM karena sebagian besar faktor risiko PTM
masyarakat terhadap faktor risiko PTM melalui pemberdayaan dan peran serta
masyarakat dalam deteksi dini, pemantauan faktor risiko PTM dan tindak
lanjut dini, sehingga dampak yang fatal dari PTM dapat dihindari. Sasaran
kegiatan Posbindu PTM adalah kelompok masyarakat yang sehat, berisiko dan
dan perguruan tinggi, tempat kerja, tempat ibadah, pasar, tempat kos, terminal
Posbindu PTM yang dilatih secara khusus, dibina atau difasilitasi untuk
5
Menurut Kemenkes RI (2014), klasifikasi Posbindu PTM adalah sebagai
berikut :
Posbindu PTM dasar meliputi pemeriksaan deteksi dini faktor risiko yang
konseling.
pemeriksaan kadar alkohol dalam darah dan tes amfetamin urin bagi
Selain itu kemitraan dengan pos kesehatan desa/ kelurahan, industri, dan
6
kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan melalui fasilitas
kondusif untuk menjalankan pola hidup sehat misalnya fasilitas olah raga
atau sarana pejalan kaki yang aman dan sehat serta ruang terbuka hijau. 5
faktor risiko PTM. Sasaran Posbindu PTM yaitu, kelompok masyarakat sehat,
berisiko dan penyandang PTM atau orang dewasa yang berumur 15 tahun
keatas.Pada orang sehat agar faktor risiko tetap terjaga dalam kondisi normal.
PTM.
kesehatan anda secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin aktifitas fisik,
diet yang sehat dengan kalori seimbang, istirahat yang cukup, kelola stres
2. Mawas diri yaitu faktor risiko PTM yang kurang menimbulkan gejala
7
3. Metodologis dan bermakna secara klinis yakni kegiatan dapat
dan bertanggung jawab yang telah mengikuti pelatihan metode deteksi dini
disepakati.
8
Identifikasi dilakukan pada tingkat kabupaten sampai wilayah kerja
memantau faktor risiko PTM dan melakukan konseling serta tindak lanjut
lainnya.
setiap Posbindu PTM paling sedikit mempunyai lima kader dengan kriteria
mau dan mampu melakukan kegiatan Posbindu PTM, dapat membaca dan
9
Peserta pelatihan maksimal 30 orang agar pelatihan berlangsung efektif,
jadi maksimal ada enam Posbindu PTM yang akan dilaksanakan oleh
dipersiapkan.
atau penyebab tidak jelas, multikausal atau penyebabnya lebih dari satu,
diagnosis penyakit sulit, biaya mahal dan tidak muncul dipermukaan seperti
preventif.6
10
E. Hipertensi
1. Definisi
darah itu sendiri. Semakin tinggi tekanan dalam pembuluh darah, maka
jantung akan lebih keras bekerja untuk memompa darah, sehingga jika
mengalami pelebaran akibat tekanan yang tinggi atau tekanan yang tinggi
darah diastolik atau sistolik yang tidak teratur atau terus menerus, biasanya
diastolik di atas nilai normal. Tekanan arteri disebut normal jika tekanan
sistolik < 120 mmHg ( tapi > 90 mmHg ) dan tekanan diastolik < 80
mmHg dan tekanan sistolik antara 120 sampai 139 mmHg dianggap
11
sebagai prehipertensi.14 Disebut hipertensi jika tekanan darah sistolik >
2. Etiologi Hipertensi
Adapun beberapa faktor risiko hipertensi yaitu ada yang tidak dapat
a. Faktor genetic
b. Umur
tua usia seseorang maka semakin tinggi tekanan darahnya. Hal ini
lebih dari 65 tahun. Sebelum usia 55 tahun tekanan darah pada laki-
laki lebih tinggi dari pada perempuan. Setelah usia 65 tahun tekanan
12
darah pada perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki. Dengan
usia.
c. Jenis kelamin
d. Riwayat keluarga
kedua orang tua atau salah satunya, mempunyai risiko lebih besar
e. Merokok
13
pembuluh darah. Nikotin bersifat toksin terhadap jaringan saraf yang
f. Obesitas
Peningkatan tekanan darah diatas nilai optimal yaitu > 120/80 mmHg
secara signifikan.
g. Stress
14
4. Klasifikasi Hipertensi
15
b. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh masalah
5. Gejala Klinis
berjalan tanpa gejala dan baru timbul keluhan setelah terjadi komplikasi
yang spesifik pada organ tertentu seperti ginjal, mata, otak dan jantung.
misalnya sakit kepala atau pusing. Akan tetapi, pada penderita hipertensi
a. Sakit kepala
b. Kelelahan
d. Sesak nafas
e. Gelisah
16
g. Mata berkunang-kunang
h. Mudah marah
i. Telinga berdengung
j. Sulit tidur
m. Nyeri di dada
n. Otot lemah
p. Keringat berlebihan
s. Impotensi
17
keparahan dari penyakit hipertensi, hal ini telah dijelaskan oleh WHO
tahun 2013.
6. Patofisiologi
vasomotor ini bermula jenis saraf simpatis yang berlanjut ke bawah korda
18
ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal menyebaban
Na+depletion Angiotensinogen
inhibit
Sartan
Blood Volume
Blood Pressure
19
dalam tiga kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dengan
darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan darah diastolik > 90 mmHg.13
Sumber :Joint G, Committee N. ANALISIS JNC 8 : Evidence-based Guideline Penanganan Pasien
8. Pengobatan
tekanan darah yaitu < 140/90 mmHg dan untuk individu beresiko tinggi
20
seperti diabetes melitus, gagal ginjal target tekanan darah < 130/80
terlepas dari terapi obat. Sebuah survei nasional pasien dewasa menghadiri
lebih, 13,5% yang perokok, 23% mengkonsumsi alkohol dan hanya 43%
a. Berhenti merokok. Walaupun hal ini sampai saat ini belum terbukti
21
merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular, dan
Konsumsi alkohol lebih dari 2 gelas per hari pada pria atau 1 gelas per
22
cepat saji, makanan kaleng, daging olahan dan sebagainya. Tidak
jarang, diet rendah garam ini juga bermanfaat untuk mengurangi dosis
lemak.
23
Tabel 2.2. Formulasi Obat Antihipertensi.18
dan target tekanan darah dicapai secara progresif dalam beberapa minggu.
24
sehari. Pilihan apakah memulai terapi dengan satu jenis obat antihipertensi
atau dengan kombinasi tergantung pada tekanan darah awal dan ada
tidaknya komplikasi. Jika terapi dimualai dengan satu jenis obat dan dalam
bertambah. Ada beberapa kombinasi obat yang telah terbukti efektif dan
b. CCB dan BB
e. AB dan BB
25
BAB III
No.96 dan dipimpin oleh drg. Hj. Yayi Manggarsari, M.Kes. Dahulu
Toddopuli.
kepada pasien rawat jalan dengan pegawai berjumlah enam orang, setelah
yang terdiri dari 21 orang PNS dan 5 orang pegawai magang dengan luas
wilayah kerja kelurahan Paropo 1.170.138 M3 atau 117.138 Ha. Selain itu,
26
Kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Toddopuli di kelurahan
Paropo ada 8 RW, 8 Posyandu Bayi dan Balita, 1 Posyandu Lansia ditambah
kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan untuk
Puskesmas Toddopuli.
Adapun visi, misi, dan motto dari Puskesmas Toddopuli, adalah sebagai
berikut.
1) Visi
2) Misi
Manajerial.
bidang kesehatan.
27
3) MOTTO
4) Budaya Kerja
pengunjung.
5) Tata Nilai
T :Tanggung Jawab
O : Optimis
D : Disiplin
D : Dedikasi
O : Objektif
P : Profesional
U : Ulet
L : Loyal
B. Keadaan Demografi
2. Jumlah KK : 3.816 KK
28
C. Keadaan Sarana Wilayah Toddopuli
Mesjid : 5 buah
Gereja : 0 buah
TK : 9 buah
SD/Sederajat : 7 buah
SMP/Sederajat : 2 buah
SMA/Sederaja : 5 buah
29
3. Jumlah Posyandu : 9, terdiri dari 8 Posyandu Bayi dan Balita serta 1
Termasuk di dalam Posyandu Bayi dan Balita adalah Posyandu I, II, III,
30
2. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha : Hj. Kurniati M, S.Sos
31
j) Posbindu/ PTM : Syarifuddin, AMK
Rawat Jalan
a) Kartu : Husniah
32
6. Perawat : 4 orang
7. Apoteker : 1 orang
8. Farmasi : 1 orang
9. Sanitarian : 1 orang
a. Poli Umum
b. Poli Gigi
f. Ruang Bersalin
h. Imunisasi
i. Laboratorium
33
l. UGD / Ruang Tindakan
m. Homecare 24 Jam
5) Program UKK
9) Perkesmas
3. Program Inovasi
4. Program Unggulan
34
a. Lorong Sehat
Kelurahan Paropo
Jalan Babussalam 2
b. Homecare
35
BAB IV
penyelesaiannya yaitu
Kriteria
A. Identifikasi Masalah
36
3. Bertambahnya angka kejadian penderita baru pada penyakit diabetes
L P L P Penyakit
Hipertensi 12 11 8 9 40
Diabetes
3 - 6 - 9
Melitus
Obesitas 7 - 5 9 21
B. Besar Masalah
berikut:
= 1 + 3,3 log 3
= 1 + 3,3 (0,47)
= 2,551
=3
37
40−9
=
3
= 10,333
penyakit
Interval
Nilai
3,33 6,66 10
1 Hipertensi √ 10
3 Obesitas √ 6,66
C. Kegawatan Masalah
38
Keganasan Skor Urgensi Skor Biaya Skor
ganas mendesak
mendesak mahal
Kegawatan Masalah
dikeluarkan
39
Kemudahan Penanggulangan
No Masalah Kemudahan
Penanggulangan
1 Hipertensi 3,5
2 Diabetes Mellitus 3
3 Obesitas 2.5
D. PEARL Factor
lembaga terkait
1 = Setuju
0 = Tidak Setuju
No Masalah P E A R L
1 Hipertensi 1 1 1 1 1
2 Diabetes 1 1 1 1 1
Mellitus
40
3 Obesitas 1 1 1 1 1
rumus :
Sistem
41
KOMPONEN KEMUNGKINAN PENYEBAB
MASALAH
kurang
tentang hipertensi.
belum optimal
masih kurang.
penyuluhan gizi
42
difasilitasi oleh puskesmas.
masih kurang.
diperhatikan
A B C Total
A A A 2
B B 1
C 0
Total Vertikal 0 0 0 3
Total
2 1 0 3
Horizontal
Total 2 1 0 3
43
Tabel Kumulatif
Jumlah 10 100%
adalah:
diperhatikan
RENCANA KEGIATAN :
B. Bekerja sama dengan pemegang program dalam hal ini yaitu PTM,
44
Input
Kegiatan Output Keterangan
Man Money Material Method Marketing
Dapat
A 1 1 1 1 1 1
dilakukan
Dapat
B 1 1 1 1 1 1
dilakukan
Dapat
C 1 1 1 1 1 1
dilakukan
yaitu :
2. Bekerja sama dengan pemegang program dalam hal ini yaitu PTM,
45