You are on page 1of 7

BAB 6

HUKUM ASURANSI

Pengertian

Menurut KUHD Pasal 246, Asuransi atau pertanggungan adlah suatu


perjanjian, dengan mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang
tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian
kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tak tertentu.

Menurut Undang-undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian


adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung
mengikatkan dirikepada tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk
memberikan pengantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada
pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang
didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau


lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,
dengan menerima premi asuransi, dengan tujuan untuk memberikan :

1. Penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau


kehilangan keuntungan.

2. Tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti.

3. Suatu pembayaran uang didasarkan atas meninggal atau hidupnya


seseorang yang dipertanggungkan.
Manfaat Asuransi

1. Rasa aman dan perlindungan

2. Polis, jaminan memperoleh kredit

3. Tabungan dan sumber pendapatan

4. Alat penyebaran resiko

5. Meningkatkan kegiatan usaha

Fungsi Asuransi

Usaha asuransi memiliki dua fungsi utama, yaitu :

1. Menanggulangi risiko yang dihadapi masyarakat

2. Meenghimpun dana masyarakat.

Tujuan Asuransi

Mengurangi risiko yang sudah ada dalam masyarakat dengan cara


mempertanggungkan pada perusahaan asuransi. Risiko yang ada dalam
masyarakat akan ditanggung perusahaan asuransi.

1. Dalam pertanggungan dapat dilakukan pencegahan kerugian yang akan


memberikan keuntungan tertentu yang berupa pengurangan kerugian dan
pengurangan biaya yang menyangkut pertanggungan tersebut.

2. Pencegahan dam perlindungan untuk memperkecil kerugian yang terjadi


dapat berupa pengeliminiran sebab-sebab yang dapat menimbulkan
kerugian, perlindungan produk atau orang yang akan dirugikan,
pengurangan kerugian, dan perlindungan agar produk yang telah rusak
tidak semakin rusak.
3. Memberikan keuntungan tertentu pada masyarakat yang mengikuti
asuransi karena dengan mengetahui besarnya risiko yang timbul dapat
diketahui besarnya kerugian yang diderita (diukur).

Risiko (Risk)

Uncertainty (ketidakpastian) yang mungkin menyebabkan suatu kerugian


(loss) atau keuntungan (benefit).

Jenis-jenis Uncertainty :

a. Economic uncertainty : kejadian akibat perubahan sikap konsumen,


perubahan selera, harga, teknologi, penemuan baru.

b. Uncertainty of nature : kebakaran, badai, topan, banjir,

c. Human uncertainty : peperangan, pencurian, pembunuhan.

Yang dapat dipertanggungjawabkan adalah uncertainties alam dan


manusia, ketidakpastianekonomis tidak bisa diasuransikan karena bersifat
spekulatif dan sulit diukur tingkat keparahannya (severity).

Penggolongan Risk

a. Risiko Murni (Pure Risk) : bila terjadi akan mendatangkan kerugian dan
jika tidak terjadi akan berdampak netral (tidak rugi dan tidak untung)

b. Risiko Spekulatif (spekulatif risk) : bila terjadi akan mendatangkan rugi


atau untung

c. Risiko individu (individual risk) : risiko yang dihadapi individu sehari-


hari.

Risiko Individu

a. Personal risk : risiko yang mempengaruhi kapasitas atau kemampuan


seseorang memperoleh keuntungan. Penyebabnya adalah mati muda, uzur,
cacat fisik dan kehilangan pekerjaan.
b. Property risk : risiko rugi memiliki benda atau harta karena hilang, rusak
atau dicuri. Kerugian tersebut dapat langsung dan tidak langsung.

c. Liability risk (tanggung gugat) : risiko yang mungkin dialami sebagai


tanggung jawab akibat kerugian atau lukanya pihak lain.

Manajemen Risiko

a. Risk avoidance (menghindari)

b. Risk reduction (mengurangi)

c. Risk retention (menahan)

d. Risk sharing (membagi)

e. Risk transfer (mengalihkan)

Karakteristik Risiko yang Dapat Diasuransikan

a. Dapat dinilai dengan uang

b. serupa dan dalam jumlah yang memadai

c. harus bersifat murni

d. kerugian terjadi secara kebetulan dan tidak direncanakan

e. tidak bertentangan dengan kepentingan umum

f. premi asuransi yang dikenakan cukup wajar

g. pihak yang mengasruansikan harus memiliki insurable interest.

Sasaran asuransi

Sasaran asuransi adalah pelaku ekonomi mikro (rumah tangga) maupun


pelaku ekonomi makro (dunia bisnis dan pemerintah) yang mempunyai keinginan
untuk mengurangi kemungkinan timbulnya kerugian yang belum diketahui secara
pasti di masa mendatang melalui usaha perasuransian.
John H. Magee dalam bukunya, General Insurance mengklasifikasikan
asuransi sebagai berikut :

1. Jaminan sosial (social Insurance)

Merupakan “asuransi wajib”. Karena itu setiap orang atau penduduk harus
memilikinya. Jaminan ini bertujuan supaya setiap orang mempunyai
jminan untuk hari tuanya (old age). Bentuk ini dilaksanakan dengan oaksa.

2. Asuransi sukarela (Voluntary Insurance)

Bentuk asuransi ini dijalankan secara sukarela (coluntary), jadi tidak


dengan paksaan seperti jaminan sosial. Jadi setiap orang bisa mempunyai
atau tidak mempunyai asuransi sukarela ini.

Asuransi sukarela dapat dibagi dalam dua jenis yakni :

1. Government Insurance, yaitu asuransi yang dijalankan oleh Pemerintah


atau Negara, misalnya jaminan yang diberikan kepada prajurit yang cacat
sewaktu peperangan (di Indonesia misalnya jaminan bagi kaum veteran).

2. Commercial Insurance, yakni asuransi yang bertujuan untuk melindungi


seseorang atau keluarga serta perusahaan dari resiko-resiko yang bisa
mendatangkan kerugian. Tujuan perusahaan asuransi di sini ialah,
komersial dan dengan motif keuntungan (profit motive).

Commercial insurance dapat digolongkan pula kepada :

a. Asuransi jiwa (personal life insurance)

Asuransi jiwa bertujuan untuk memberikan jaminan kepada seseorang atau


keluarga yang disebabkan oleh kematian, kecelakaan, serta sakit. Contoh
perusahaan asuransi jiwa yang ada di Indonesia :

 PT. Asuransi Jiwas Raya

 Asuransi Jiwa Dharma Nasional


 Asuransi Jiwa Bume Putera 1912, dan lain-lain

b. Asuransi Kerugian (property insurance)

Bentuk ini sama dengan asuransi umum di Indonesia, bertujuan


memberikan jaminan kerugian yang disebabkan oleh kebakaran,
pencurian, asuransi laut, dan lain-lin. Contohnya :

 PT. Asuransi Umum Indonesia

 PT. Asuransi Kerugian, dan sebagainya

Doktrin Asuransi

a. Insurable interest : hak mempertanggungkan risiko yang terkait dengan


keuangan yang diakui sah secara hukum antara tertanggung dan sesuatu
yang dipertanggungkan (berupa harta, bendam atau kejadian yang
menimbulkan hak dan kewajiban keuangan secara hukum).

b. Utmost good faith : kontrak.perjanjian dilakukan dengan itikad baik,


penanggung dan tertanggung memberikan informasi dan fakta secara benar

c. Indemnity : mengembalikan posisi finansial tertanggung setelah terjadi


kerugian seperti pada posisi sebelum terjadi kerugian tersebut.

d. Proximate causa : suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan terjadinya


peristiwa secara berantai atau berurutan tanpa intervensi kekuatan lain,
diawali dan bekerja dengan aktif dari sumber baru dan independent.

e. Dubrogation : hak penanggung yang memberi ganti rugi kepada


tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan kepentingan
asuransinya mengalami peristiwa kerugian.

Konsep The Law Of Large Numbers (Hukum Jumlah Bilangan Yang Besar)

Asuransi merupakan media untuk mengurangi risiko dengan membagi


kerugian yang sedikit atau many share the losses of a few. Semakin besar jumlah
kelompok yang membagi kerugian semakin kecil jumlah beban kerugian setiap
kelompok individu.

Hukum bilangan besar atau hukum probabilitas adalah semakin besar


jumlah risiko, semakin mendekati hasil atau kerugian sesungguhnya sesuai
dengan hasil atau kerugian yang diperkirakan.

Mengenai “kemungkinan” (probability) yang selalu kita temui dalam


pertanggungan ialah yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari (pengalaman).
Faktor probability ini melekat dalam asuransi. Di bawah ini kita lihat ada dua
macam probability :

1. Apriory probability (emungkinan secara apriory)

Yaitu suatu kejadian sudah diketahui sebelumnya.

2. Empirical probability (kemungkinan berdasarkan empiris)

Ialah kejadian-kejadian yang bisa diketahui dari pengalaman (empiris)


sehari-hari.

You might also like