Professional Documents
Culture Documents
BAB II Mama Eka
BAB II Mama Eka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kinerja
1. Pengertian
dan media masa Indonesia memberi padanan kata dalam bahasa inggris untuk
Englis Dictionary, terbitan Amerika Serikat dan Canada, tahun 1979, terdapat
kata performance merupakan kata benda (noun) dimana salah satunya adalah :
adalah : hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang
tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Kinerja
penilaian kinerja yang efektif bagi tenaga kerja professional. Proses penilaian
organisasi yang efektif. Kinerja dalam suatu organisasi dilakukan oleh segenap
sumber daya manusia dalam organisasi, baik unsur pimpinan maupun pekerja,
banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi sumber daya manusia dalam
menjalankan kinerjanya. Terdapat faktor yang berasal dari dalam diri sumber
daya manusia sendiri maupun dari luar dirinya. Keberhasilan dan kesuksesan
dan kepuasaan kerja. Namun pekerja juga mempunyai kepribadian, sikap, dan
Namun kinerja suatu organisasi tidak hanya dipengaruhi oleh sumber daya
manusia didalamnya, juga oleh sumber daya lainnya seperti dana, bahan,
10
kondisi hubungan antar manusia di dalam organisasi baik antara atasan dan
yaitu :
b. Karakteristik pekerjaan.
d. Karakteristik lingkungan.
dilakukan pengkajian terhadap beberapa teori kerja. Secara teori ada 3 (tiga)
kelebihan dan kekurangan setiap orang atau karyawan serta kemampuan untuk
Persepsi dan intrepertasi yang berkembang selama ini tentang partisipasi adalah
Secara harafiah, partisipasi berarti turut berperan serta dalam suatu kegiatan,
peran serta aktif atau proaktif dalam suatu kegiatan. Partisipasi dapat didefinisi
aktif dan sukarela, baik karena alasan-alasan dalam dirinya (intrinsik) maupun
bersangkutan.
tujuan dengan penuh rasa tanggung jawab yang dijiwai oleh rasa turut memiliki.
bersangkutan
masyarakat setempat.
d. Dalam proses partispasi itu terjamin adanya kontrol yang dilakukan oleh
masyarakat.
B. Kader Posyandu
1. Pengertian
14
Kader adalah tenaga sukarela yang berasal dari masyarakat, dipilih dan
Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki dan perempuan yang dipilih oleh
maupun masyarakat serta untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat
2. Peran Kader
4) Memberikan penyuluhan
7) Melaporkan kelengkapan alat dan bahan serta masalah yang timbul pada
kepala desa.
dilakukan adalah :
posyandu.
Balita Sakit (MTBS) secara terpadu di posyandu dan polindes tempat bidan
pengetahuan dan ketrampilan. Oleh sebab itu didalam pemilihan kader perlu
2. Berjiwa sosial
Masyarakat, masih ada dua komponen yang cukup penting yaitu kader
bekerja sukarela. Untuk itu calon kader perlu dipilih secara musyawarah
memerlukan pengorbanan materi atau non materi dari yang mengelola yaitu
itu, dengan cara pemilihan kader yang baik akan diperoleh kader yang baik
posyandu.
C. Posyandu
1. Pengertian
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek pengetahuan atau
knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek sikap atau attitude), dan dari mau
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi,
posyandu dapat dilakukan secara efektif dan efisien dan dapat menjangkau
semua sasaran yang membutuhkan layanan tumbuh kembang anak, ibu hamil,
2. Tujuan
AKABA.
3. Sasaran
a. Bayi
b. Anak balita
4. Fungsi
AKABA.
5. Manfaat
a. Bagi Masyarakat
c. Bagi Puskesmas
setempat.
21
sektor.
6. Lokasi
Posyandu berada di setiap desa/kelurahan atau sebutan lainnya yang sesuai. Bila
7. Kedudukan
8. Pengorganisasian
a. Struktur Organisasi
terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara serta kader Posyandu yang
23
Posyandu tersebut dipimpin oleh seorang ketua, yang dipilih dari para
KEPALA
DESA/KELURAHAN
b. Pengelola Posyandu
pemerintah, dan dunia usaha yang dipilih, bersedia, mampu, dan memiliki
Posyandu. Pengelola Posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat pada saat
9. Pembentukan
a. Kegiatan Utama
a) Ibu Hamil
25
Puskesmas.
Kelas Ibu Hamil pada setiap hari buka Posyandu atau pada hari lain
sebagai berikut :
ASI, Peragaan pola makan ibu hamil, Peragaan perawatan bayi baru
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI eksklusif dan gizi (2)
e) Imunisasi
f) Gizi
Fe. Apabila ditemukan ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK), balita
b. Kegiatan Pengembangan/Tambahan
arti cakupannya di atas 50%, serta tersedia sumber daya yang mendukung.
yang tercermin dari hasil Survey Mawas Diri (SMD) dan disepakati bersama
Pada saat ini telah dikenal beberapa kegiatan tambahan Posyandu yang telah
Tetanus Neonatorum.
PLP).
kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas dan
dari 8 kali pertahun, dengan rata-rata jumlah kader 5 orang atau lebih.
Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, GIZI & Imunisasi)
lebih dari 8 kali pertahun, rata-ratanya jumlah kader 5 orang atau lebih,
dan cakupan lima program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunsiasi),
lebih dari 50% sudah ada program tambahan bahkan mungkin sudah ada
4. Posyandu Mandiri
Posyandu yang sudah sampai pada tingkat mandiri, ini berarti sudah
bagus, ada program tambahan dan dana sehat telah menjangkau lebih
1. Umur
Hasil penelitian yang dilakukan Ratih Ayu Andira, 2012, uji statistik
Penelitian Dodo (2008), menunjukan bahwa kader yang ada dalam umur
karena secara fisik mereka lebih kuat, dinamis, gesit, kreatif dan
memiliki semangat kerja ulet, rasa tanggung jawab yang besar terhadap
posyandu.
Aldisa W. N., 2013, Berdasarkan hasil uji fisher’s exact diketahui bahwa
p=0,006 (nilai p<0,05), ada hubungan antara usia kader dengan kualitas
laporan kader kategori usia muda sama banyaknya antara yang kurang
cukup. Hal ini disebabkan pada rentang umur tersebut tergolong pada
(58,3%). Hal ini disebabkan oleh pengalaman kader yang belum cukup
tidak ada hubungan yang bermakna antara umur kader dengan kinerja
2. Pendidikan
Puskesmas Kalitidu.
kelulusan yang diakui oleh negara. Selain itu pendidikan adalah suatu
merubahan perilaku.
3. Lama Kerja
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara lama kerja dokter dengan
bahwa semakin lama profesi kader dijalani maka semakin baik pula
Ratih Ayu Andira, 2012, Lama masa kerja sangat mempengaruhi kinerja
yang ditujukan oleh kader, hal ini sejalan dengan teori bahwa masa kerja
adalah jangka waktu bekerja pada suatu kantor badan dan sebagainya
kepadanya.
4. Sikap
Ratih Ayu Andira, 2012, Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa
yang memiliki kinerja cukup dan 3 orang (27,3%) yang memiliki kinerja
kurang. Sedangkan dari 108 kader yang bersikap negatif yang berkinerja
pelaksanaan tugas.
kinerja kader. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
5. Motivasi
Tahun 2011.
Ratih Ayu Andira, 2012, Hasil uji statistik dengan uji chi-square
yang tinggi, namun sikap yang ditujukkan belum tentu baik dalam hal
Tahun 2015.
6. Imbalan
Ratih Ayu Andira, 2012, Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-
Hal ini disebabkan oleh meskipun ada beberapa kader yang masih
dengan yang kurang menerima insentif (40,4%). Hal ini sejalan dengan
kesehatan.
tanggung jawab yang lebih besar (Davis, 1995). Insentif adalah salah
itu dikaitkan dengan berbagai hal yaitu mengenai insentif dan jumlah
imbalan psikologis dan juga imbalan ekonomi, ada perasaan puas yang
Variabel Individu :
1. Kemampuan dan
Ketrampilan (mental dan
fisik)
2. Latar Belakang : (keluarga,
tingkat sosial,pengalaman,
masa kerja , pendidikan)
3. Demografi : (umur, etnis,
jenis kelamin)
Variabel Organisasi :
1. Sumber Daya
2. Kepemimpinan KINERJA/H
3. Imbalan ASIL YANG
4. Struktur DIHARAPK
5. Disain pekerjaan
AN
Variabel Psikologi :
1. Persepsi
2. Sikap
3. Kepribadian
4. Belajar
5. Motivasi