Professional Documents
Culture Documents
Laporan Pendahuluan Stroke Hemoragik
Laporan Pendahuluan Stroke Hemoragik
STROKE HEMORAGIK
E. KOMPLIKASI STROKE HEMORAGIK
Stroke hemoragik dapat menyebabkan
1. Infark Serebri
2. Hidrosephalus yang sebagian kecil menjadi hidrosephalus normotensif
3. Fistula caroticocavernosum
4. Epistaksis
5. Peningkatan TIK, tonus otot abnormal
STROKE HEMORAGIK
J. RENCANA KEPERAWATAN STROKE HEMORAGIK
Diagnosa
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan Monitorang neurologis
Perfusi jaringan tindakan keperawatan 1. Monitor ukuran, kesimetrisan, reaksi dan
serebral b.d aliran selama 3 x 24 jam, bentuk pupil
darah ke otak diharapkan suplai 2. Monitor tingkat kesadaran klien
terhambat. aliran darah keotak 3. Monitir tanda-tanda vital
lancar dengan kriteria 4. Monitor keluhan nyeri kepala, mual,
hasil: muntah
- Nyeri kepala / vertigo 5. Monitor respon klien terhadap
berkurang sampai de- pengobatan
ngan hilang 6. Hindari aktivitas jika TIK meningkat
- Berfungsinya saraf 7. Observasi kondisi fisik klien
dengan baik
- Tanda-tanda vital Terapi oksigen
stabil 1. Bersihkan jalan nafas dari sekret
2. Pertahankan jalan nafas tetap efektif
3. Berikan oksigen sesuai intruksi
4. Monitor aliran oksigen, kanul oksigen dan
sistem humidifier
5. Beri penjelasan kepada klien tentang
pentingnya pemberian oksigen
6. Observasi tanda-tanda hipo-ventilasi
7. Monitor respon klien terhadap pemberian
oksigen
8. Anjurkan klien untuk tetap memakai
oksigen selama aktifitas dan tidur
2 Kerusakan Setelah dilakukan 1. Libatkan keluarga untuk membantu
komunikasi verbal tindakan keperawatan memahami / memahamkan informasi dari
b.d penurunan selama 3 x 24 jam, / ke klien
sirkulasi ke otak diharapkan klien 2. Dengarkan setiap ucapan klien dengan
mampu untuk penuh perhatian
berkomunikasi lagi 3. Gunakan kata-kata sederhana dan
dengan kriteria hasil: pendek dalam komunikasi dengan klien
- dapat menjawab 4. Dorong klien untuk mengulang kata-kata
pertanyaan yang 5. Berikan arahan / perintah yang
diajukan perawat sederhana setiap interaksi dengan klien
- dapat mengerti dan 6. Programkan speech-language teraphy
memahami pesan- 7. Lakukan speech-language teraphy setiap
pesan melalui gambar interaksi dengan klien
- dapat
mengekspresikan
perasaannya secara
verbal maupun
nonverbal
3 Defisit perawatan Setelah dilakukan 1 Kaji kamampuan klien untuk perawatan
diri; tindakan keperawatan diri
mandi,berpakaian, selama 3x 24 jam, 2 Pantau kebutuhan klien untuk alat-alat
makan, diharapkan kebutuhan bantu dalam makan, mandi, berpakaian
mandiri klien dan toileting
terpenuhi, dengan 3 Berikan bantuan pada klien hingga klien
kriteria hasil: sepenuhnya bisa mandiri
- Klien dapat makan 4 Berikan dukungan pada klien untuk
dengan bantuan orang menunjukkan aktivitas normal sesuai
lain / mandiri kemampuannya
- Klien dapat mandi de-5 Libatkan keluarga dalam pemenuhan
ngan bantuan orang kebutuhan perawatan diri klien
lain
- Klien dapat memakai
pakaian dengan
bantuan orang lain /
mandiri
- Klien dapat toileting
dengan bantuan alat
4 Kerusakan Setelah dilakukan 1 Ajarkan klien untuk latihan rentang gerak
mobilitas fisik b.d tindakan keperawatan aktif pada sisi ekstrimitas yang sehat
kerusakan selama 3x24 jam, 2 Ajarkan rentang gerak pasif pada sisi
neurovas-kuler diharapkan klien dapat ekstrimitas yang parese / plegi dalam
melakukan pergerakan toleransi nyeri
fisik dengan kriteria 3 Topang ekstrimitas dengan bantal untuk
hasil : mencegah atau mangurangi bengkak
- Tidak terjadi 4 Ajarkan ambulasi sesuai dengan tahapan
kontraktur otot dan dan kemampuan klien
footdrop 5 Motivasi klien untuk melakukan latihan
- Pasien berpartisipasi sendi seperti yang disarankan
dalam program latihan6 Libatkan keluarga untuk membantu klien
- Pasien mencapai latihan sendi
keseimbangan saat
duduk
- Pasien mampu
menggunakan sisi
tubuh yang tidak sakit
untuk kompensasi
hilangnya fungsi pada
sisi yang parese/plegi
5 Resiko kerusakan Setelah dilakukan 1 Beri penjelasan pada klien tentang: resiko
integritas kulit b.d tindakan perawatan adanya luka tekan, tanda dan gejala luka
immobilisasi fisik selama 3 x 24 jam, tekan, tindakan pencegahan agar tidak
diharapkan pasien terjadi luka tekan)
mampu mengetahui 2 Berikan masase sederhana
dan mengontrol resiko- Ciptakan lingkungan yang nyaman
dengan kriteria hasil : - Gunakan lotion, minyak atau bedak
- Klien mampu menge- untuk pelicin
nali tanda dan gejala - Lakukan masase secara teratur
adanya resiko luka - Anjurkan klien untuk rileks selama
tekan masase
- Klien mampu - Jangan masase pada area kemerahan
berpartisi-pasi dalam utk menghindari kerusakan kapiler
pencegahan resiko - Evaluasi respon klien terhadap masase
luka tekan (masase 3 Lakukan alih baring
sederhana, alih ba- - Ubah posisi klien setiap 30 menit- 2 jam
ring, manajemen - Pertahankan tempat tidur sedatar
nutrisi, manajemen mungkin untuk mengurangi kekuatan
tekanan). geseran
- Batasi posisi semi fowler hanya 30 menit
- Observasi area yang tertekan (telinga,
mata kaki, sakrum, skrotum, siku,
ischium, skapula)
4 Berikan manajemen nutrisi
- Kolaborasi dengan ahli gizi
- Monitor intake nutrisi
- Tingkatkan masukan protein dan
karbohidrat untuk memelihara ke-
seimbangan nitrogen positif
5 Berikan manajemen tekanan
- Monitor kulit adanya kemerahan dan
pecah-pecah
- Beri pelembab pada kulit yang kering
dan pecah-pecah
- Jaga sprei dalam keadaan bersih dan
kering
- Monitor aktivitas dan mobilitas klien
- Beri bedak atau kamper spritus pada
area yang tertekan
-
6 Resiko Aspirasi Setelah dilakukan Aspiration Control Management :
berhubungan tindakan perawatan - Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk
dengan penurunan selama 3 x 24 jam, dankemampuan menelan
tingkat kesadaran diharapkan tidak - Pelihara jalan nafas
terjadi aspirasi pada - Lakukan saction bila diperlukan
pasien dengan kriteria- Haluskan makanan yang akan diberikan
hasil : - Haluskan obat sebelum pemberian
- Dapat bernafas
dengan
mudah,frekuensi
pernafasan normal
- Mampu
menelan,mengunyah
tanpa terjadi aspirasi