Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
…………………………
1.3. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Belajar memahami masalah dan mencari solusi.
2. Menambah wawasan dan ilmu bagi mahasiswa/I
3. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah dipelajari untuk diimplementasikan
di lapangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan. Disini, semua data
data dikumpulkan secara sistematis guna menentukan status kesehatan klien saat
ini. Pengkajian harus dilakukan secara komprehensif terkait dengan asfek
biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual klien. Tujuan pengkajian adalah
untuk mengumpulkan informasi dan membuat data dasar klien. Metode utama
yang dapat digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, observasi,
dan pemeriksaan fisik serta diagnostik (Asmadi, 2008). Pengkajian pada pasien
dengan gangguan oksigenasi meliputi:
c. Riwayat perkembangan
1. Neonatus : 30 - 60 x/mnt
2. Bayi : 44 x/mnt
3. Anak : 20 - 25 x/mnt
4. Dewasa : 15 - 20 x/mnt
5. Dewasa tua : volume residu meningkat, kapasitas vital menurun
e. Riwayat sosial
Perlu dikaji kebiasaan-kebiasaan klien dan keluarganya, misalnya :
merokok, pekerjaan, rekreasi, keadaan lingkungan, faktor-faktor alergen dll.
f. Riwayat psikologis
Disini perawat perlu mengetahui tentang :
1. Perilaku / tanggapan klien terhadap masalahnya/penyakitnya
2. Pengaruh sakit terhadap cara hidup
3. Perasaan klien terhadap sakit dan therapi
4. Perilaku / tanggapan keluarga terhadap masalah/penyakit dan therapi
g. Riwayat spiritual
1. Pemeriksaan fisik
a) Hidung dan sinus
Inspeksi : cuping hidung, deviasi septum, perforasi, mukosa
(warna, bengkak, eksudat, darah), kesimetrisan hidung.
Palpasi : sinus frontalis, sinus maksilaris
b) Faring
Inspeksi : warna, simetris, eksudat ulserasi, bengkak
c) Trakhea
Palpasi : dengan cara berdiri disamping kanan pasien, letakkan
jari tengah pada bagian bawah trakhea dan raba trakhea ke atas,
ke bawah dan ke samping sehingga kedudukan trakhea dapat
diketahui.
d) Thoraks
Inspeksi : Postur, bervariasi misalnya pasien dengan masalah
pernapasan kronis klavikulanya menjadi elevasi ke atas.
2.3 Diagnosis
Do :
- Pasien tampak tersengal-
sengal dan pernafasan
dangkal
- Terdapat bunyi nafas
tambahan
- -Pasien tampak bernafas
dengan mulut
- Penggunaan otot bantu
pernafasan dan nafas cuping
hidung
- Pasien tampak susah untuk
batuk
Do :
- Pasien tampak pucat
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak lelah
Diagnosa :
2.4 Perencanaan
Tahap perencanaan dapat disebut sebagai inti atau pokok dari proses
keperawatan sebab perencanaan merupakan keputusan awal yang memberi arah
bagi tujuan yang ingin dicapai, hal yang akan dilakukan, termasuk bagaimana,
kapan, dan siapa yang akan melakukan tindakan keperawatan. Karenanya, dalam
menyusun rencana tindakan keperawatan untuk klien, keluarga dan orang
terdekat perlu dilibatkan secara maksimal (Asmadi, 2008).
Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
2.5 Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan dan merupakan tindakan
intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa
jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaanya sudah berhasil
dicapai. Tujuan evaluasi adalah untuk mendapatkan umpan balik yang relevan
dengan cara membandingkannya dengan kriteria hasil. Hasil evaluasi
menggambarkan tentang perbandingan tujuan perbandingan tujuan yang hendak
dicapai dengan hasil yang diperoleh (Hutahaean,2010).
Evaluasi terhadap masalah kebutuhan oksigen secara umum dapat dinilai dari
adanya kemampuan dalam :
LAPORAN KASUS
3.1. Pengkajian
A. Biodata
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.E
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 54 Tahun / 8-04-1963
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Munjul Permai Blok D 12A/20 RT
004 / RW 004 Munjul, Solear
Ruangan/Kamar : Kenanga
Tanggal Masuk RS : 16 Oktober 2017
No. Register : 1710150081
No. Rekam Medis : 00148198
Tanggal pengkajian : 17 Oktober 2017
Diagnosa Medis : Acute Decompensated Heart Failure
(ADHF)
B. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak napas disertai nyeri dada yang telah dialami
pasien sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit dan meningkat dalam
2 hari terakhir sebelum pasien masuk ke RSUD Kabupaten Tangerang.
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Tn.E mengatakan nyeri dada dan sesak napas yang disebabkan oleh
aktivitasnya yang terlalu banyak karena Tn.E bekerja sebagai buruh.
Tn.E mengatakan nyeri dada dan sesak napas akan berkurang jika
beristirahat sejenak, namun beberapa menit kemudian nyeri dan sesak
napasnya akan kembali lagi dirasakan oleh Tn.E.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Tn.E mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat penyakit ini
sebelumnya.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tn.E mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai
penyakit seperti Tn.E. Orang tua Tn.E pun tidak mempunyai riwayat
penyakit ini.
E. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Tingkat Kesadaran
Pasien tampak lemas, sesak napas, kesulitan dalam bernapas,
batuk, suara serak, terdengar adanya sekret dijalan napas, meringis
ketika nyeri dada, dan terlihat lingkaran hitam di bawah mata,
serta sering menguap.
b. Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Suhu tubuh : 36.0 oC
Nadi : 86 x/menit
Pernafasan : 35 x/menit
Tinggi Badan : 170 cm
Berat Badan : 75 kg
2. Pemeriksaan Head To Toe
a. Kepala dan Rambut
Bentuk kepala Bulat, simetris tidak ada benjolan atau
pembengkakan. Kulit kepala bersih, tidak ada iritasi. Warna
rambut hitam sedikit beruban, penyebarannya merata dan tidak
mudah ronto
b. Wajah
Bentuk wajah simetris dan tidak ada kelainan.
c. Mata
Bola mata simetris, pergerakan bola mata normal, konjungtiva
tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil normal dan pasien tidak
mengalami gangguan penglihatan jarak jauh.
d. Hidung
Hidung terdapat sekret
e. Telinga
Bentuk telinga simetris, telinga bersih tidak ada serumen,
pendengaran tidak ada kelainan.
f. Mulut
Keadaan bibir pecah pecah dan berwarna hitam. Keadaan gigi
sedikit kotor terdapat karies.
g. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid. Terdapat pembesaran vena
jugularis
h. Toraks/dada
Terdengar bunyi wheezing
i. Abdomen
Tidak ada lesi, saat di perkusi bunyi tympani, terdengar peristaltic
bising usus, tidak ada nyeri tekanan
j. Ekstermitas
Ekstermitas normal tidak ada edema dan piting edema, turgor kulit
bagian bawah baik.
k. Genetalia
Klien menggunakan kateter.
1) BAB
− Pola BAB : normal
− Karakter feses : kuning dan lembek.
− Riwayat pendarahan : tidak ada pendarahan
− BAB terakhir : 16 Oktober 2017
− Diare : tidak diare
− Penggunaan laksatif : tidak ada penggunaan laksatif.
2) BAK
− Pola BAK : normal.
− Karakter urine : kekuningan dan tidak keruh.
− Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : tidak ada kesulitan BAK
− Penggunaan diuretic : tidak ada penggunaan diuretic.
− Upaya mengatasi masalah : tidak ada masalah.
3.2. Diagnosa
Analisa Data
No. Data Senjang Etiologi Masalah Keperawatan
1 Ds: klien Tekanan vena Ketidakefektifan bersihan
mengatakan sesak pulmonalis jalan napas
dan sakit di bagian
dada, susah untuk Tekanan kapiler paru
bernafas
Edema paru
Do: RR 35 x\menit
P2O2 :65 mmHg Ronkhi Basah
Klien terlihat
memegangi dadanya Iritasi mukosa paru
Klien terlihat batuk,
terdapat bunyi Reflex batuk
wheezing
Penumpukan secret
Ketidakefektifan
bersihan jalan napas
2 Do: klien Tekanan diastolik Ketidakefetifan pola nafas
mengatakan lelah
dansesak nafas terus Bendungan atrium kanan
menerus
Bendungan vena sistemik
Lien
Ds : klien terlihat
sesak, nafas dangkal Splenomegali
dan cepat.
Mendesak diafragma
Sesak nafas
Ketidakefetifan pola
nafas
3 Do:klien Tekanan vena Gangguan Pertukaran Gas
mengatakan saat pulmonalis
bernafas terasa berat
Tekanan kapiler paru
Ds: RR 35x/menit
klien kesulitan Edema paru
bernafas
Gangguan Pertukaran
Gas
Diagnosa Keperawatan :
3.3. Perencanaan
No Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Kep
1. Ketidakefektif 1. Mempertaha 1. Menunjukan 1. Auskultasi 1. Pernapasan
an bersihan nkan/mempe jalan napas bunyi napas bising,
jalan napas rbaiki sistem yang paten dan adanya ronkhi, dan
b/d akumulasi pernapasan. 2. Mendemonst secret. mengi
secret yang 2. Oksigenasi/ rasikan 2. Bantu dengan menunjukan
berlebih ventilasi batuk instruksikan tertahannya
ditandai adekuat efektif, dan untuk napas sekret atau
dengan sesak memenuhi suara napas dalam dan obstruksi
napas, adanya kebutuhan yang bersih, batuk efektif. jalan napas
secret dijalan aktivitas pernapasan 3. Berikan O2 2. Posisi duduk
napas, secret klien tidak bising. dengan memungkinka
sulit 3. Cairan menggunakan n ekspansi
dikeluarkan. secret/ nasal kanul paru
mudah maksimal dan
dikeluarkan penekanan.
3. Memberikan
O2 membantu
penghilangan/
pengenceran
secret untuk
meningkatkan
pengeluaran.
2. Ketidakefektif
an pola nafas
b.d gangguan
sistem
transport
oksigen akibat
penyakit gagal
jantung akut
3. Gangguan 1. Menunjukan 1. Mendemonst 1. Catat frekuensi, 1. M………????
pertukaran gas perbaikan rasikan kedalaman dan 2. Memaksimalk
b/d gangguan ventilasi peningkatan kemudahan an ekspansi
suplai O2 jaringan ventilasi dan pernapasan. paru dan
akibat yang oksigenasi Observasi drainase
perubahan adekuat dan yang penggunaan secret.
struktur pertukaran adekuat otot bantu 3. Mengumpulk
alveoli d/d gas yang 2. Tanda-tanda napas, napas an dan
gelisah efektif vital dalam bibir, menganalisis
rentang perubahan data
normal. kulit/membrane kardiovaskule
3. Tidak mukosa pucat r, pernapasan
bingung dan atau sianosis. dan suhu
gelisah. 2. Ubah posisi tubuh untuk
dengan sering, mengetahui
atur posisi dan
fowler/ semi mencegah
fowler. komplikasi.
3. Kaji tanda vital 4. Memaksimalk
secara berkala an sediaan
4. Kolaborasi oksigen,
pemberian khususnya
oksigen sesuai bila ventilasi
indikasi menurun
depresi nyeri.
3.4. Pelaksanaan
No. Diagnosa Hari/Tangg Implementasi Paraf
Keperawatan al
1. Ketidakefektifan Selasa Melakukan auskultasi bunyi
bersihan jalan napas 17 Oktober napas dan adanya secret.
b/d akumulasi secret 2017 Membantu dengan
yang berlebih menginstruksikan klien untuk
ditandai dengan napas dalam dan batuk efektif.
sesak napas, adanya Memberikan O2 dengan
secret dijalan napas, menggunakan nasal kanul
secret sulit sebanyak 3 lt.
dikeluarkan.
2. Ketidakefektifan Selasa
pola nafas b/d 17 Oktober
gangguan sistem 2017
transport oksigen
akibat penyakit
gagal jantung akut
3. Gangguan Selasa Mencatat frekuensi, kedalaman
pertukaran gas b/d 17 Oktober dan kemudahan pernapasan.
gangguan suplai O2 2017 Mengobservasi penggunaan otot
akibat perubahan bantu napas, napas bibir,
struktur alveoli d/d perubahan kulit/membrane
gelisah mukosa pucat atau sianosis.
Mengubah posisi dengan sering,
atur posisi fowler/ semi fowler.
Mengkaji TTV secara berkala
Memberikan O2 Sebanyak 10 liter
3.1. Evaluasi
No. Diagnosa Hari/ Evaluasi Paraf
Keperawatan Tanggal
1. Ketidakefektifan Selasa S : Tn. E mengatakan bahwa
bersihan jalan 17 Oktober nafas sudah lebih baik
napas b/d 2017 O : Sesak napas berkurang
akumulasi secret A : Masalah teratasi sebagian
yang berlebih P : Lanjutkan intervensi 2 dan
ditandai dengan 3
sesak napas,
adanya secret
dijalan napas,
secret sulit
dikeluarkan.
Ketidakefektifan Selasa S:
pola nafas b/d 17 Oktober O:
gangguan sistem 2017 A:
transport P:
oksigen akibat
penyakit gagal
jantung akut
Gangguan Selasa 17 S : Tn. E mengatakan sudah
pertukaran gas Oktober merasa tidak sesak
b/d gangguan 2017 O : Pernafasan menjadi lebih
suplai O2 akibat baik dan teratur
perubahan A : Masalah teratasi sebagian
struktur alveoli P : Lanjutkan intervensi 2, 3
d/d gelisah dan 4
DAFTAR PUSTAKA