You are on page 1of 33

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

A DENGAN GANGGUAN JIWA


DI DESA CIKERUH KECAMATAN JATINANGOR

Diajukan untuk memenuhi tugas program profesi ners stase keperawatan jiwa

Disusun Oleh :
Elda Sasi Romadhon 220112170511

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM PROFRESI NERS XXXV
BANDUNG
2018
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.A
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir :-
Umur : 55 tahun
Status perkawinan : Cerai
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Suku : Sunda
Agama : Islam
Sumber data : Keponakan (keluarga)
Tanggal pengkajian : 6 Juni 2018

B. Hasil Pengkajian
Keluarga klien mengatakan bahwa Tn. A mulai menyendiri, tidak mau
berkomunikasi dengan siapapun dan kembali ke rumah keluarganya semenjak ditinggal
oleh istrinya menikah dengan laki-laki lain pada tahun 2000. Dari pernikahan degan
istrinya, Tn. A memiliki 3 orang anak tetapi anak-anaknya jarang menjenguk karena
tinggal berpisah dengan beliau. Kini Tn. A tinggal sendiri di belakang rumah keluarga
besarnya karena Tn. A merupakan seorang perokok berat sehingga keluarganya tidak
mengizinkan beliau tinggal bersama kaena keluarganya memiliki anak-anak yang masih
kecil. . Saat ini jika ada kelompok yang datang ke rumah Ny.A. Klien nampak senang
karena beliau mengira itu adalah anaknya yang datang menengok. Ny. A merupakan
keponakan dari Tn.A. Keadaan rumah Tn.A kotor dan terdapat sampah yang dibungkus
dengan kresek hitam, telrihat nampak gelas-gelas disusun berjejer dan udara sangat pengap
oleh asap rokok selain itu juga dekat dengan kandang ayam.

C. FAKTOR PREDISPOSISI
- Klien pernah dibawa ke garut untuk pengobatan gangguan jiwa, namun setelah pulang Tn.A
kambuh lagi.
- Didalam keluarga Tn. A (kakak Tn.A) mengalami HDR situasional dan sering kali
melamun. Hubungan Tn.A dengan keluarganya sebelumnya baik-baik saja, Namun
semenjak ditinggal istri menikah lagi dan jarang dijenguk anak-anaknya klien sering
melamun, menyendiri dan tidak dapat diajak komunikasi sama sekali.

D. FAKTOR PRESIPITASI
Keluarga mengatakan bahwa dulu Tn.A tinggal di Bandung bekerja sebagai penjaga Sekolah,
tidak lama kemudian Tn.A sering pulang ke rumah keluarga besarnya yang ada di Cikeruh, klien
setiap ditanya keluarganya tidak pernah menjawab dan hanya mendengarkan radio dan melamun,
lama kelamaan klien seringkali melamun dan menyendiri. Menurut penuturan dari keluarganya,
Istri Tn.A menikah lagi dengan orang lain. Tn.A mempunyai 3 orang anak namun jarang
menjenguk. Tn. A juga seorang pensiunan dan kegiatan sehari-harinya hanya menyiram tumbuhan
serta memberi makan ayam.

E. PERSEPSI DAN HARAPAN KLIEN/KELUARGA


a. Persepsi klien atas masalahnya
Tidak terkaji
b. Persepsi keluarga atas masalahnya
Keluarga merasa sedih dan kasihan kepada klien atas perlakuan tetangga kepada klien,
yaitu setiap kali meminta rokok di toko selalu diberikan dengan cara dilempar
c. Harapan klien sehubungan dengan pemecahan masalah
Tidak terkaji
d. Harapan keluarga sehubungan dengan pemecahan masalah
Keluarga berharap klien dapat sembuh lagi dan mampu untuk diajak komunikasi lagi
F. KOPING KLIEN/KELUARGA
a. Koping klien terhadap masalah yang dihadapi
Tidak terkaji
b. Koping keluarga terhadap masalah klien
Anggota keluarga dalam menghadapi stigma dari masyarakat hanya bisa bilang kepada
tetangganya bahwa Tn.A tidak mengganggu dan tidak akan melakukan sesuatu hal yang
merugikan karena Tn.A hanya bisa diam saja dan susah untuk diajak komunikasi.
G. PEMERIKSAAN FISIK
a. TD : 130/70 mmHg
b. HR : 60 x/ menit
c. RR : 18 x/ menit
d. BB : 50 kg
e. TB : 170 cm
f. Keluhan fisik : -

H. GENOGRAM KELUARGA

a. Pola pengamilan keputusan


Kakak klien yang pertama
b. Pola asuh
Tidak terkaji
I. PSIKOSOSIAL
a. Konsep diri
- Citra tubuh
Tidak terkaji
- Identitas
Keluarga klien mengatakan sebelum sakit, klien merupakan seorang kepala keluarga
yang bekerja sebagai penjaga sekolah.
- Peran
Keluarga klien mengatakan klien merupakan seorang kepala keluarga sebelum Tn.A
sakit
- Ideal diri
Tidak terkaji
- Harga diri
Keluarga mengatakan semenjak sakit seperti sekarang, hubungan klien dengan orang
lain, tidak cukup baik karena susah untuk diajak berkomunikasi, bau, kotor dan
seringkali orang lain merasa takut.
b. Hubungan sosial
- Peran serta dalam kehidupan masyarakat/kelompok
Saat ini hubungan Tn. A dengan keluarga cukup kurang karena Tn.A tidak menjawab
saat diberikan pertanyaan, begitu juga dengan warga, terkadadang terdapat warga yang
merasa takut terhadap klien da nada yang merasa tidak nyaman karena bau klien
sehingga warga menjauh.
- Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien seringkali melamun, diam menyendiri, dan tidak dapat diajak komunikasi serta
terlihat kotor, bau dan tidak rapi
c. Pendidikan dan pekerjaan
Menurut penuturan keluarganya, dulu klien pendidikan terakhirnya SMA dan bekerja
sebagai penjaga sekolah
d. Gaya hidup
Keluarga mengatakan gaya hidup klien dahulu sebelum sakit yaitu sederhana, apa adanya.
Saat ini Setiap harinya klien hanya berkeliling di sekitar rumah nya mulai dar siang hingga
sore hari bahkan malam juga suka berjalan-jalan . Makan 2-3x/hari bergantung kepada
keluarga dan klien yang mengambil makanan sendiri ke rumah. Klien merupkan peokok
aktif 1 hari menghabiskan 1-2 bungkus rokok, selain itu klien sangat sering mengonsumsi
kopi sehari bisa menghabiskan 4 gelas kopi.
e. Budaya
Tidak terkaji
f. Spiritual
- Nilai dan keyakinan
Tidak terkaji
- Kegiatan ibadah
Dahulu sebelum sakit seperti sekarang, klien giat untuk beribadah sholat 5 waktu
seperti pada umumnya. Klien dahulu sempat beribadah sholat 5 waktu lagi saat setelah
dibawa ke ajengan Garut, namun beberapa hari saat di rumah kembali lagi seperti
semula yaitu tidak beribadah lagi dan sering melamun serta menyendiri.
J. STATUS MENTAL
a. Penampilan
Penampilan klien tidak rapi, terlihat kotor : rambut, kuku, dan bau
b. Pembicaraan
Klien susah untuk diajak berkomunikasi, apatis
c. Aktivitas motoric : -
d. Alam perasaan : -
e. Afek
Afek tumpul, yaitu klien hanya sedikit bereaksi apabila terdapat stimulus menyedihkan
atau menyenangkan
f. Interaksi selama wawancara
Klien sulit untuk diajak mengobrol, klien hanya diam dan kontak mata jarang
K. KEBUTUHAN KLIEN
a. Kegiatan sehari-hari
Aktivitas Ya Tidak Keterangan
Makanan dan √ Keluarga klien mengatakan klien makan 2-3
Minuman kali/ hari, klien suka makan mie instan, dan
minum kopi sehari bisa sampai 4 kali dan
seringkali merokok sampai 2 bungkus rokok
Pakaian √ Klien menggunakan pakaian dengan
pilihannya sendiri, dan mampu merapikan
pakaiannya dengan cara digantung, klien
sering kali berganti pakaian namun pakaiannya
terlihat kotor
BAB dan BAK √ Menurut keluarganya klien apabila ingin BAB
selalu pergi ke sungai
Mandi √ Menurut keluarganya, kien tidak pernah
mandi, sikat gigi, cuci rambut dan gunting
kuku. Klien terlihat kotor
Istirahat dan tidur √ Keluarga klien mengatakan tidak tahu kapan
dan berapa lama klien tidur, Tn. A seringkali
keluar malem untuk jalan-jalan
Penggunaan Obat √
Kegiatan di dalam √ Klien mampu menyapu rumah dan merapikan
rumah rumahnya
Aktivitas di luar √ Klien sering kali jalan-jalan diluar dan
rumah menyiram tumbuhan serta memberi makan
ayam

b. Sistem pendukung klien


Aktivitas Ya Tidak Keterangan
Keluarga √ Selama ini klien dirawat oleh
kakaknya
Terapis √
Teman sejawat √
Kelompok sosial √

L. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Analisa data
No. Data Masalah keperawatan
DO : Isolasi sosial menarik diri
- Afek tumpul
- Klien sulit untuk diajak
berkomunikasi
- Klien diam menyindiri
- Klien menarik diri dari orang lain
- Kontak mata kurang
DO : Defisit perawatan diri :
- Klien terlihat kotor : rambut, kuku, kebersihan diri
dan gigi serta bau
- Pakaian tidak rapi dan kotor
DS :
- Keluarga mengatakan bahwa klien
tidak pernah mandi
b. Diagnosa keperawatan
1. Isolasi sosial
2. Defisit perawatan diri : kebersihan diri
c. Rencana keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
keperawatan
1. Isolasi sosial menarik SP 1 Klien : SP 1 klien : SP 1 Klien :
diri Setelah 2x pertemuan, 1. Sapa klien dengan Memfasilitasi keterbukaan
klien dapat berinteraksi ramah, baik verbal dalam mengungkapkan dan
dengan orang lain secara maupun non verbal penyelesaian masalah
optimal 2. Perkenalkan diri
kriteria hasil : dengan sopan SP 2 Klien
 Klien dapat 3. Tanyakan nama Mengevaluasi kegiatan harian
menunjukan ekspresi lengkap klien dan dapat diketahui perkembangan
wajah bersahabat nama panggilan yang klien sehingga dapat diketahui
 Menunjukan rasa disukai tindakan yang tepat untuk klien,
sayang 4. Jelaskan tujuan dari dengan mengevaluasi kegiatan
 Ada kontak mata pertemuan klien dapat memberikan

 Mau berjabat tangan 5. Membuat kontrak motivasi pada klien.

 Mau menjawab salam interaksi dengan jelas

 Mau menyebut nama 6. Jujur dan selalu SP 3 Klien


menepati janji Berlatih dengan klien dapat
 Mau duduk
memberikan informasi untuk
berdampingan
dengan perawat
 Mau mengutarakan 7. Tunjukkan sikap klien dan mengembangkan
masalah yang empati dan menerima kemampuan klien
dihadapi klien apa adanya
8. Memberi perhatian
SP 2 Klien : pada klien dan
Setelah dilakukannya 2 perhatikan kebutuhan
kali pertemuan dasar klien
diharapkan klien mampu 9. Tanyakan kepada klien
menunjukkan perbaikan mengenai orang yang
dengan kriteria hasil : tinggal serumah
 Klien masih dengan klien, orang
mengingat yang paling dekat
perawat. dengan klien, orang
 Klien dapat yang tidak dekat
berkenalan dengan klien, apa yang
dengan 2 orang membuat klien dekat

 Klien bersedia atau tidak dekat

membuka pintu dengan orang tersebut

 Klien ikut serta 10. Kaji keuntungan

dalam menyusun bergaul dengan orang

jadwal kegiatan lain dan kerugian tidak

sehari hari
SP 3 Klien : bergaul dengan orang
Setelah dilakukannya 3 lain
kali pertemuan 11. Diskusikan dengan
diharapkan klien mampu klien tentang manfaat
menunjukkan perbaikan berhubungan dengan
dengan kriteria hasil : orang lain
 Klien mampu 12. Beri reinforcement
mengingat positif terhadap
perawat. kemampuan
 Klien mampu mengungkapkan
berkenalan
dengan 4-5 orang SP 2 Klien :
 Klien mampu 1. Mengevaluasi jadwal
berpartisipasi kegiatan harian klien
dalam menyusun 2. Melatih klien untuk
jadwal sehari hari. berkenalan dengan 2-3
orang.
3. Menganjurkan klien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian.
SP 3 Klien
1. Mengevaluasi kegiatan
harian berkenalan klien.
2. Latih klien untuk
berkenalan dengan 4-5
orang.
3. Latih klien untuk
berbicara saat melakukn
kegiatan harian, hal yang
baru.
4. Menganjurkan klien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan sehari hari
Isolasi Sosial SP 1 Keluarga : SP 1 Keluarga SP 1 Keluarga
Setelah 1x pertemuan 1. Diskusikan mengenai 1. Dukungan keluarga
keluarga dapat pentingnya peran serta diperlukan untuk
menjelaskan mengenai : keluarga sebagai mengatasi perilaku dari
pendukung untuk klien
 Pengertian
mengatasi perilaku 2. Anggota keluarga dapat
menarik diri
menarik diri menambah pengetahuan
 Tanda dan gejala
2. Diskusikan dengan sehingga dapat
anggota keluarga
 Penyebab dan mengenai perilaku, mengetahui penanganan
akibat menarik tanda gejala, terhadap klien
diri penyebab, dan cara 3. Keluarga merupakan
 Cara merawat keluarga menghadapi orang terdekat dari klien,
klien dengan klien yang sedang sehingga memudahkan
isolasi sosial menarik diri interaksi
3. Diskusikan potensi 4. Memandirikan keluarga
SP 2 Keluarga :
keluarga untuk dalam merawat klien
Setelah dilakukannya membantu klien 5. Dukungan keluarga
interaksi selama 2 kali mengatasi perilaku sangat berarti dalam
pertemuan, diharapkan menarik diri meningkatkan keyakinan
keluarga dapat 4. Melatih keluarga cara dalam diri klien
menunjukkan kerja sama merawat klien dengan 6. Kunjungan keluarga
dengan kriteria hasil : isolasi sosial dapat menjadi motivasi
 Keluarga mampu 5. Dorong anggota bagi klien
mempraktikkan keluarga untuk 7. Meningkatkan dukungan
cara merawat memberikan dukungan keluarga dalam merawat
klien dengan kepada klien apabila klien
Isolasi sosial berkomunikasi dengan SP 2 keluarga :
 Keluarga dapat orang lain Dengan cara menyertakan
mengajak klien 6. Anjurkan kepada keluarga dalam perawatan klien,
dalam kegiatan keluarga untuk rutin diharapan dapat mempercepat
rumah tangga dan dan bergantian proses pemulihan klien dengan
melibatkan klien mengunjungi dan Isolasi sosial
dalam berbicara mengajak
(makan, sholat berkomunikasi klien SP 3 Keluarga
berjama’ah) minimal 3 hari sekali Dengan cara menyertakan
7. Beri reinforcement keluarga dalam perawatan klien,
SP 3 Keluarga: atas hal-hal yang telah diharapan dapat mempercepat
 Keluarga sudah dicapai dan proses pemulihan klien dengan
melaksanakan keterlibatannya Isolasi sosial
kegiatan SP 1 keluarga merawat
dengan klien
melibatkan klien
dalam berbicara. SP 2 Keluarga
 Keluarga bersedia 1. Melatih keluarga
berlatih untuk mempraktikkan cara
mmengajak klien merawat klien
dalam kegiatan 2. Melatih keluarga
sosial seperti melakukan cara merawat
berbelanja, klien dengan Isolasi sosial.
meminta sesuatu. 3. Anjurkan keluarga untuk
 Keluarga bersedia melibatkan klien dalam
untuk memasukan kegiatan rumah tangga
kegiatan dalam (makan, sholat
jadwal latihan berjama’ah) untuk diajak
berbicara .
4. Latih cara membimbing
pasien berbicara dan
memberikan pujian
kepada klien.
5. Anjurkan keluarga untuk
membantu klien memenuh
kebutuhan.

SP 3 keluarga :
1. Mengevaluasi kegiatan
keluarga dalam
melatih/merawat klien.
2. Jelaskan cara melatih
pasien melakukan
kegiatan sosial
2. Defisit Perawatan SP 1 Klien : SP 1 Klien : SP 1 Klien :
Diri Setelah 2x pertemuan, 1. Menjelaskan Dengan secara mandiri mampu
klien dapat memelihara pentingnya kebersiha merawat diri dapat
diri
kebersihan diri secara 2. Meminta klien meningkatkan kebersihan diri
mandiri menjelaskan kembali klien
kriteria hasil : pentingnya kebersihan
 Klien dapat diri SP 2 Klien :
meyebutkan 3. Diskusikan dengan 1. Dengan melakukan
kebersihan dirinya klien tentang evaluasi dapat diketahui
 Klien dapat kebersihan diri perkembangan terkini
memahami 4. Beri penguatan positif klien.
pentingnya atas jawabannya 2. Klien dengan deficit
kebersihan diri 5. Menjelaskan alat yang perawatan diri
 Klien dapat dibutuhkan dan cara membutuhkan
mendemonstrasikan membersihkan diri pengakuan atas apa yang
dengan alat 6. Memperagakan cara telah dilakukan.
kebersihan membersihkan diri dan 3. Latihan akan membantu
mempergunakan alat klien mengingat
SP 2 Klien : untuk membersihkan kegiatan dan mebantu
Setelah dilakukannya 2 diri perkembangan klien.
kali pertemuan 7. Berikan pujian SP 3 Klien :
diharapkan klien mampu terhadap kemampuan 1. Dengan melakukan
menunjukkan perbaikan klien evaluasi dapat diketahui
dengan kriteria hasil : perkembangan terkini
SP 2 klien : klien.
 Klien melakukan 1. Evaluasi kegiatan 2. Klien dengan defisit
kegiatan sesuai kebersihan diri. Beri perawatan diri berlatih
jadwal. pujian. sesuai jadwal dapat
 Klien mengetahui 2. Jelaskan cara dan alat membantu dalam proses
alat untuk untuk berdandan. perkembangan klien.
berdandan. 3. Latih cara berdandan
 Klien bersedia setelah kebersihan diri:
berlatih untuk sisiran, cukuran.
melakukan 4. Masukan kegiatan dalam
sisiran, dan jadwal latihan
cukuran
 Klien bersedia SP 3 Klien :
memasukan 1. Evaluasi kegiatan

kegiatan dalam kebersihan diri,

jadwal latihan. berdandan dan berikan


pujian.

SP 3 Klien : 2. Jelaskan alat dan

Setelah dilakukannya 3 bagaimana cara makan

kali pertemuan dan minum yang baik.

diharapkan klien mampu 3. Anjurkan klien

menunjukkan perbaikan memasukan kegiatan

dengan kriteria hasil : pada jadwal latihan.


 Klien
mengerjakan
kegiatan sesuai
dengan jadwal
 Klien bersedia
diperkenalkan
dengan alat
makan dan minum
dan dilatih untuk
makan dan
minum.
 Klien bersedia
dilatih bagaimana
cara makan dan
minum yang baik.
 Klien bersedia
memasukan
kegiatan pada
jadwal latihan
kebersihan diri,
berdadan, makan
dan minum yang
baik

SP 1 Keluarga SP 1 Keluarga SP 1 Keluarga


Setelah dilakukannya 1. Dengan berdiskusi
interaksi selama 1 kali 1. Ajak keluarga untuk bersama keluarga, dapat
pertemuan, diharapkan mendiskusikan masalah mempermudah warga
keluarga klien dapat yang dirasakan saat untuk melakukan
menunjukkan kerja sama merawat klien. perwatan pada klien.
yang baik dengan kriteria 2. Berikan informasi kepada 2. Saat keluarga
hasil : keluarga mengenai mengetahui defsit
 Keluarga bersedia pengertian, tanda dan perawatan diri dapat
diajaka untuk gejala, dan proses memberikan motivasi
berdiskusi tentang terjajadinya deficit keluarga dalam merawat
masalah yang perawatan diri. klien
dirasakan dalam 3. Jelaskan kepada keluarga
merawat klien. bagaimana cara merawat SP 2 Keluarga
 Keluarga klien dengan deficit 1. Dengan mengevaluasi
mengetahui perawatan diri. keluarga dapat diketahui
pentingnya
kebersihan diri 4. Latih keluarga cara bagaimana keluarga
untuk klien merawat klien dalam memperlakukan klien.
 Keluarga kebersihan diri dan 2. Karena berlatih dapat
menegtahui cara berdandan. membantu keluarga
membersihkan 5. Anjurkan keluarga untuk untuk membiasakan dan
diri klien. membantu dan mengembankan
 Keluarga bersedia mendampingi klien pada kemampuan dalam
membantu klien jadwal yang telah dibuat merawat klien.
untuk mandi dan anjurkan keluarga 3. Membantu klien sesuai
(2x/hari), untuk memberikan pujian jadwal dengan rutin
menggosok gigi pada klien setelah dapat membantu proses
(2x/hari), mencuci melakukan kegiatan. pembiasaan pada
rambut keluarga dalam merawat
(2x/minggu) , SP 2 Keluarga: klien dan membantu
potong kuku mendekatkan keluarga
1. Evaluasi kegiatan
(1x/minggu) dan dengan klien.
keluarga dalam
ganti pakaian merawat/ melatih
(2x/hari). SP 3 Keluarga :
klien, berikan pujian.
 Keluarga bersedia 2. Latih keluarga cara
1. Dengan mengevaluasi
untuk memasukan keluarga ,dapat diketahui
melatih klien untuk
bagaimana
makan dna minum,
perkembangan keluarga
BAK dan BAB.
kedalam jadwal 3. Anjurkan keluarga dalam melakukan
perawatan klien. untuk membantu kilen perawatan.
sesuai jadwal. 2. Latihan dan bimbingan
SP 2 Keluarga
yang diberikan pada
Setelah dilakukannya SP 3 Keluarga : keluarga dapat
interaksi selama 2 kali 1. Evaluasi kegiatan membantu keluarga
pertemuan, diharapkan keluarga dalam dalam melakukan
keluarga klien dapat merawat/ melatih klien pembiasaan keluarga
menunjukkan kerja sama dalam kebersihan diri dan meningkatkan
yang baik dengan kriteria dan berdandan, kedekatan keluarga
hasil: berikan keluarga dengan klien
 Keluarga pujian.
melakukan 2. Bimbing keluarga
perawatan sesuai untuk merawat klien
dengan jadwal dalam membersihkan
 Keluarga bersedia diri, berdandan dan
dilatih bagaimana makan serta minum
cara melatih pada yang baik.
klien untuk cara 3. Anjurkan keluarga
makan, da minum, untuk memasukan
BAK dan BAB. kegiatan pada jadwal
membnatu klien.
 Keluarga bersedia
membantu
perawatan klien
sesuai jadwal.

SP 3 keluarga:
Setelah dilakukannya
interaksi selama 3 kali
pertemuan, diharapkan
keluarga klien dapat
menunjukkan kerja sama
yang baik dengan kriteria
hasil:
 Keluarga
melakukan
kegiatan sesuai
jadwal yaitu
membantu klien
dalam kebersihan
diri dan
berdandan.
 Keluarga bersedia
dibimbing untuk
merawat klien
dalam kebersihan
diri, berdandan
dan makan serta
minum yang baik.
 Keluarga bersedia
memasukan
kegiatan dalam
jadwal merawat
klien.

d. Implementasi
No Hari/ Tanggal Implementasi Respon Paraf
1. Selasa, 5 Juni 2018 SP 1 Klien isolasi sosial Elda
1. Membina trust dengan 2. Klien mau untuk berjabat
klien tangan, kontak mata ada tetapi
kurang, klien mau untuk
duduk berdampingan
2. Mengidentifikasi 3. Klien hanya diam
penyebab terjadinya 4. Klien hanya diam dan
isolasi sosial memandang arah luar
3. Mengidentifikasi 5. Klien hanya diam saja dan
penyebab dan tanda gejala memandang arah luar
isolasi sosial 6. Klien hanya diam sambil
4. Berdiskusi dengan klien memandang arah luar
keuntungan berinteraksi
dengan orang lain
5. Berdiskusi dengan klien
mengenai kerugian tidak
berinteraksi dengan orang
lain

SP 1 defisit perawatan diri


1. Mengidentifikasi masalah 1. Klien hanya diam memandang
perawatan diri : kebersihan arah luar
diri, berdandan, makan
dan Bak/BAB
2. Rabu, 6 Juni 2018 SP 1 Klien isolasi sosial 1. Klien bersedia diukur tekanan Elda
darah dan terdapat kontak
mata
1. Membina trust dengan 2. Klien mau untuk
klien dengan cara menyodorkan tangannya
mengukur tekanan darah untuk bersalaman, namun
2. Mengajak klien untuk tidak mau untuk menyebutkan
berkenalan namanya
3. Mengidentifikasi 3. Klien hanya diam dan
penyebab terjadinya memandang arah luar
isolasi sosial 4. Ekspresi wajah kurang berseri,
4. Mengidentifikasi kontak mata kurang, hanya
penyebab dan tanda gejala berdiam diri
isolasi sosial 5. Klien hanya berdiam
5. Berdiskusi dengan klien memandang arah luar
keuntungan berinteraksi 6. Klien hanya berdiam diri
dengan orang lain sambil memandang arah luar
6. Berdiskusi dengan klien
mengenai kerugian tidak
berinteraksi dengan orang
lain

SP 1 Klien defisit perawatan diri


1. Mengkaji kemampuan 1. Klien dalam BAB/BAK dan
klien melakukan makan mampu secara
perawatan diri kebersihan mandiri, namun untuk mandi
diri, berpakaian, makan dan menggunting kuku klien
BAB/ BAK secara mandiri tidak melakukannya
2. Memberikan latihan cara 2. Klien bersedia untuk dipotong
melakukan kebersihan diri kukunya, dank lien juga
: menyeka terlihat memperhatikan saat
badan,mengganti pakaian, dipotong kuku-kuku jari
menggunting kuku secara tangan, sesekali klien
mandiri tersenyum. Dan ketika diajak
untuk mandi, klien
mengatakan kata “moal”
SP 1 keluarga isolasi sosial
1. Mendiskusikan masalah 1. Keluarga merasa kasihan
yang dirasakan keluarga melihat kondisi klien, namun
dalam merawat klien disatu sisi juga keluarga
2. Menjelaskan pengertian, merasa takut saat merawat
tanda gejala isolasi sosial klien, takut apabila nanti klien
3. Menjelaskan cara-cara akan mengamuk.
merawat klien dengan 2. Keluarga mengerti mengenai
isolasi sosial tanda gejala isolasi sosial yaitu
biasanya menyendiri dan tidak
mau untuk diajak
berkomunikasi

SP 1 keluarga defisit perawatan


diri 1. Keluarga mengatakan
1. Mendiskusikan dengan mengerti mengenai kebutuhan
keluarga mengenai apa saja untuk merawat diri
fasilitas kebersihan diri dan akan mencoba
yang diperlukan oleh klien mengingatkan klien mengenai
2. Menganjurkan keluarga kebersihan diri serta akan
untuk terlibat dalam melibatkan diri dalam
merawat diri klien dan merawat klien
membantu klien untuk
mengingatkan diri dalam
merawat dirinya
3. Menganjurkan klien untuk
memberikan pujian atas
keberhasilan klien dalam
merawat diri
3. kamis, 7 Juni 2018 SP 2 klien isolasi sosial Elda
1. Mengevaluasi kegiatan 1. Klien Nampak membukakan
yang dilakukan oleh klien pintu saat diketuk pintunya.
dan memberikan pujian Kontak mata sedikit lebih
2. Membantu klien lama, dan terlihat tersenyum
mempraktikkan latihan malu-malu saat diberikan
cara berkenalan dengan 1 pujian
orang 2. Klien hanya diam dan tenang
3. Menganjurkan klien saat diajak untuk berlatih
memasukkan kedalam berkenalan
jadwal kegiatan sehari-hari

SP 2 Defisit perawatan diri


1. Mengevaluasi kegiatan 1. Tampak klien mengerjakan
yang dilakukan oleh klien tugas yang diberikan yaitu
2. Megajarkan klien cara memotong kuku-kuku jari
untuk berdandan yaitu, kaki, walaupun hanya
merapikan pakaian, terpotong 4 jari saja.
menggantung pakaian 2. Klien hanya mendengarkan
dengan tenang
4. Jumat, 8 Juni 2018 SP 3 Klien Isolasi Sosial

Terminasi :
1. Klien membukakan pintu saat
1. Mengevaluasi kegiatan yang
dilakukan oleh klien. dipanggil namanya, namun
2. Mengingatkan kembali klien setelah masuk rumahnya
keuntungan dan kerugian 2. Klien terlihat memperhatikan,
mempunyai teman dan
sesekali matanya melihat
bercakap-cakap
3. Mengingatkan kembali klien kearah perawat, dan terlihat
cara berkenalan. seperti ingin berbicara sesuatu
4. Memberikan masukan positif
namun, tidak jadi
tentang pandangan kleuarga
terhadap klien. 3. Klien menjawab salam
“walaikumsalam’ namun
terdengar sangat pelan sekali
4. Klien terlihat mata merah dan
agak sedikit berkaca-kaca
ketika klien diberitahukan
kalau kakak-kakak klien
sayang pada dirinya
SP 3 Defisit Perawatan Diri
1. Rumah klien tampak bersih
Terminasi :
dan baju-baju digantung
1. Mengevaluasi kegiatan dengan rapi
yang klien lakukan.
2. Mengingatkan kembali 2. Klien sesekali memperhatikan
klien mengenai pentingnya dan terlihat akan berbicara
kebersihan diri seperti sesuatu namun tidak jadi
mandi, mengosok gigi,
3. Klien sesekali
mengganti pakaian,
memotong kuu memperhatikan dan terlihat
3. Memberikan anjuran akan berbicara sesuatu namun
kepada klien untuk
tidak jadi
membuka pintu dan
jendela saat klien berada
didalam rumah terutama
saat klien merokok.

Isolasi Sosial keluarga


1. Klien mengatakan sesekali
Terminasi :
menegur klien, namun klien
1. Mengevaluasi kegiatan hanya diam saja
yang keluarga lakukan.
2. Mengajak keluarga 2. Keluarga agak tiidak percaya
berdiskusi kembali saat diberitahukan mengenai
mengenai keadaan dan perkembangan klien yaitu mau
perkembangan klien.
3. Mengingatkan kembali untuk sesekali berbicara
keluarga untuk mengajak walaupun hanya satu atau dua
klien untuk mengobrol dan
kata
memperlakukan klien
seperti anggota keluarga 3. Keluarga mengerti dan siap
yang lainnya. untuk melakukan saran yang
dianjurkan

Defisit Perawatan Diri Keluarga


1. Klien mengatakan bahwa
Terminasi: selama ini kamar klien
1. Mengevaluasi kegiatan dibersihkan dan dirapikan oleh
yang dilakukan oleh klien sendiri
keluarga.
2. Keluarga menyatakan
2. Mengingatkan kembali
keluarga untuk membantu mengerti
klien dalam kebersihan 3. Keluarga mengangguk
diri seperti, mandi,
mengerti, jika saat klien
menggosok gigi, mencuci
rambut, memotong kuku ditawari untuk mandi atau
dan mengganti pakaian. melakukan perawatan diri
3. Memberikan informasi lainnya klien tidak berespon
kepada keluarga mengenai
berarti menandakan klien mau,
ciri respon klien saat
bersedia melakukan dan apabila klien tidak mau
perawatan diri. atau menolak maka klien akan
4. Menganjurkan keluarga
berespon seperti bebicara
untuk membantu klien
dalam mencuci pakaian “moal”
dan memberishkan rumah 4. Keluarga mengerti

e. Catatan keperawatan: SOAP


No. Hari/ Tanggal SOAP Paraf
1. Jumat, 8 Juni 2018 Isolasi Sosial Elda
S:
- Klien mau menjawab salam “walaikusalam” walaupun dengan
suara yang sangat pelan sekali
- Klien berbicara “nuhun” saat diberikan kopi
O:
- Klien mau untuk berjabat tangan
- Klien terdapat kontak mata namun sesekali melihat arah luar
- Klien seringkali tersenyum malu-malu saat diajak bercanda
A : isolasi sosial teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
2. Jumat, 8 Juni 2018 Defisit perawatan diri Elda
S:-
O:
- Baju klien masih terlihat kotor
- Kuku-kuku jari tangan klien terlihat bersih dan pendek, serta
terlihat klien sudah mamu memotong kuku-kuku jari kakinya
- Badan tidak terasa bau
- Terlihat kamar klien rapi
A : masalah defisit perawatan diri teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi

You might also like