You are on page 1of 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Penyakit Nyeri Punggung Bawah


Waktu : 20 Menit
Tempat : Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bukit Hindu
Sasaran : Pasien Dan Keluarga

1.1 LatarBelakang
Hampir semua orang pernah mengalami nyeri pinggang, hal ini menunjukan seringnya
gejala ini dijumpai pada sebagian besar penderita. Sakit pinggang merupakan keluhan banyak
penderita yang berkunjung ke dokter. Yang dimaksud dengan istilah sakit pinggang bawah ialah
nyeri, pegal linu, ngilu, atau tidak enak didaerah lumbal berikut sacrum. Dalam bahasa inggris
disebut dengan istilah Low Back Pain (LBP).
Penyebab LBP bermacam-macam dan multifaktorial; banyak yang ringan, namun ada juga
yang berat yang harus ditanggulangi dengan cepat dan tepat. Mengingat tingginya angka
kejadian LBP, maka tidaklah bijaksana untuk melakukan pemeriksaan laboratorium yang
mendalam secara rutin pada tiap penderita. Hal ini akan memakan waktu yang lama, dengan
melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang seksama dan dibantu oleh pemeriksaan
laboratorium yang terarah, maka penyebab LBP dapat ditegakan pada sebagian terbesar
penderita.
Untuk lebih mendalami tentang nyeri punggung bawah, sejenak perlu diketahui dahulu
fungsi dari tulang belakang. Tulang belakang merupakan daerah penyokong terbanyak dalam
fungsi tubuh. Tulang belakang terdiri atas 33 ruas yang merupakan satu kesatuan fungsi dan
bekerja bersama-sama melakukan tugas-tugas seperti:
1. Memperhatikan posisi tegak tubuh
2. Menyangga berat badan
3. Fungsi pergerakan tubuh
4. Pelindung jaringan tubuh
Pada saat berdiri, tulang belakang memiliki fungsi sebagai penyangga berat badan,
sedangkan pada saat jongkok atau memutar, tulang belakang memiliki fungsi sebagai
penyokong pergerakan tersebut. Struktur dan peranan yang kompleks dari tulang belakang
inilah yang seringkali menyebabkan masalah.
Oleh karena itu, penting sekali membekali pengetahuan bagi orang usia dewas muda–
dewasa tua untuk memahami tentang ruang lingkup bahkan informasi lainnya mengenai
penyakit LBP. Maka dari itu, akan diadakannya promosi kesehatan ataupun pendidikan
kesehatan bagi masa usia dewasa muda–dewasa tua ini pada umumnya dan penderita pada
khususnya untuk mengembangkan pola pikir mengenai kesehatan khususnya mengenai
penyakit LBP agar penyakit LBP bisa dicegah ataupun diatasi.
1.2 Tujuan
1.2.1 TujuanUmum
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan audien dapat mengerti dan memahami
tentang penyakit LBP.
1.2.2 TujuanKhusus
1. Menjelaskan pengertian penyakit nyeri punggung bawah secara sederhana.
2. Menjelaskan faktor-faktor penyebab dari penyakit nyeri punggung bawah.
3. Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara pencegahan terhadap penyakit nyeri
punggung bawah.
4. Pengertian kompres hangat.
5. Indikasi kompres hangat.
6. Kontraindikasi kompres hangat.
7. Metode kompres hangat.
8. Perlengkapan kompres hangat.
9. Tujuan kompres hangat.
10. Pengaruh kompres hangat terhadap nyeri.
1.3 Kegiatan Penyuluhan
1.3.1 Materi
1 Menjelaskan pengertian penyakit nyeri punggung bawah secara sederhana.
2 Menjelaskan faktor-faktor penyebab dari penyakit nyeri punggung bawah.
3 Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara pencegahan terhadap penyakit Nyeri
Punggung Bawah.
4 Pengertian kompres hangat
5 Indikasi kompres hangat
6 Kontraindikasi kompres hangat
7 Metode kompres hangat,
8 Perlengkapan kompres hangat,
9 Tujuan kompres hangat
10 Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Nyeri
1.3.2 Strategi Pelaksanaan
1. Persiapan :
1) Survei karakter dan lokasi sasaran
2) Koordinasi dengan dosen yang bersangkutan
3) Menyiapkan alat dan bahan
2. Penatalaksanaan :

No. KegiatanPenyuluhan Kegiatan Audien Waktu


1 Tahap Pembukaan Menjawab salam 2 menit
1) Moderator membuka acara dan memberi dan mendengarkan.
salam.
2) Perkenalan. Mendengar dan
memperhatikan.

2 Tahap Apersepsi Memperhatikan dan 5 menit


1) Menanyakan Pengetahuan audien tentang menjawab
penyakit LBP meliputi pengertian, penyebab, pertanyaan.
serta tanda dan gejala.

3 Tahap Informasi Mendengar dan 3 menit


1) Memberikan informasi tentang topik yang memperhatikan.
disampaikan.
2) Menjelaskan tujuan penyuluhan. Mendengar dan
memperhatikan.

4 Tahap penyuluhan Mendengar dan 15 menit


1) Menjelaskan : memperhatikan.
a) Menjelaskan Pengertian Penyakit Nyeri
Punggung Bawah secara sederhana. Mendemonstrasikan
b) Menjelaskan faktor-faktor penyebab dari
penyakit Nyeri Punggung Bawah. Bertanya,
c) Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mendengar dan
pencegahan terhadap penyakit Nyeri memperhatikan.
Punggung Bawah.
d) Pengertian kompres hangat
e) Indikasi kompres hangat
f) Kontraindikasi kompres hangat
g) Metode kompres hangat,
h) Perlengkapan kompres hangat,
i) Tujuan kompres hangat
j) Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Nyeri
2) Memberikan kesempatan bertanya.

5 TahapPenutup Menjawab 4 menit


1) Penyaji mengajukan beberapa pertanyaan pertanyaan.
tertulis untuk mengevaluasi tingkat
pemahaman audien tentang materi yang telah Mendengar dan
diberikan. memperhatikan.
2) Penyaji menyimpulkan materi tentang
penyakit LBP. Mendengar dan
3) Penyaji mengarahkan tindak lanjut. memperhatikan.
4) Moderator menut upacara dan mengucapkan
salam. Mendengar dan
menjawab salam.
1.4 SaranaPenunjang
1.4.1 Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah :
1) Ceramah
2) Tanya Jawab
3) Demonstrasi
1.4.2 Media
Alat dan bahan peraga :
1) Laporan Pendahuluan
2) Satuan Acara Penyuluhan
1.4.3 Evaluasi
1. Struktur
1) Ruang kondusif untuk kegiatan.
2) Peralatan memadai dan berfungsi.
3) Media dan materi tersedia dan memadai.
4) SDM memadai.
2. Proses
1) Ketepatan waktu pelaksanaan.
2) Peran serta aktif audien
3) Kesesuaian peran dan fungsi dari penyuluhan.
4) Faktor pendukung dan penghambat kegiatan.
3. Hasil
Terkait dengan tujuan yang ingin dicapai :
1) Tes lisan
a. Penyaji mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada audien tentang materi
penyuluhan yang akan dijelaskan.
b. Bila audien dapat menjawab 60% dari pertanyaan yang diajukan, maka dikategorikan
pengetahuan baik.
2) Tes tertulis
Penyuluh menyebarkan Quesioner sebanyak 20 pertanyaan, jawaban benar ≥ 4 atau
dengan nilai/score 57% penyuluhan dinyatakan berhasil.
LAMPIRAN : MATERI

PENYAKIT NYERI PUNGGUNG BAWAH

1. Definisi Nyeri Punggung Bawah


Nyeri Punggung Bawah adalah nyeri di daerah punggung antara sudut bawah kosta (tulang
rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor). Nyeri juga bisa menjalar ke daerah lain seperti
punggung bagian atas dan pangkal paha (Rakel, 2002). LBP atau nyeri punggung bawah
merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang
kurang baik (Maher, Salmond & Pellino, 2002).
2. Penyebab Nyeri Punggung Bawah
Beberapa faktor yang menyebabakan terjadinya LBP, antara lain:
1) Kelainan Tulang Punggung (Spine) Sejak Lahir
Keadaan ini lebih dikenal dengan istilah Hemi Vertebrae. Menurut Soeharso (1978)
kelainan-kelainan kondisi tulang vertebra tersebut dapat berupa tulang vertebra hanya
setengah bagian karena tidak lengkap pada saat lahir. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya
low back pain yang disertai dengan skoliosis ringan.
Selain itu ditandai pula adanya dua buah vertebra yang melekat menjadi satu, namun
keadaan ini tidak menimbulkan nyeri. Terdapat lubang di tul ang vertebra dibagian bawah
karena tidak melekatnya lamina dan keadaan ini dikenal dengan Spina Bifida. Penyakit spina
bifida dapat menyebabkan gejala-gejala berat sepert club foot, rudimentair foof, kelayuan pada
kaki, dan sebagainya. namun jika lubang tersebut kecil, tidak akan menimbulkan keluhan.
2) Nyeri Punggung Bawah karena Trauma
Trauma dan gangguan mekanis merupakan penyebab utama LBP (Bimariotejo, 2009). Pada
orang-orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan otot atau melakukan aktivitas dengan beban
yang berat dapat menderita nyeri pinggang bawah yang akut.
Gerakan bagian punggung belakang yang kurang baik dapat menyebabkan kekakuan dan
spasme yang tiba-tiba pada otot punggung, mengakibatkan terjadinya trauma punggung
sehingga menimbulkan nyeri. Kekakuan otot cenderung dapat sembuh dengan sendirinya dalam
jangka waktu tertentu. Namun pada kasus-kasus yang berat memerlukan pertolongan medis
agar tidak mengakibatkan gangguan yang lebih lanjut (Idyan, 2008).
3) Nyeri Punggung Bawah karena Perubahan Jaringan
Kelompok penyakit ini disebabkan karena terdapat perubahan jaringan pada tempat yang
mengalami sakit. Perubahan jaringan tersebut tidak hanya pada daerah punggung bagian
bawah, tetapi terdapat juga disepanjang punggung dan anggota bagian tubuh lain (Soeharso,
1978).
4) Nyeri Punggung Bawah karena Pengaruh Gaya Berat
Gaya berat tubuh, terutama dalam posisi berdiri, duduk dan berjalan dapat mengakibatkan
rasa nyeri pada punggung dan dapat menimbulkan komplikasi pada bagian tubuh yang lain,
misalnya genu valgum, genu varum, coxa valgum dan sebagainya (Soeharso, 1987). Beberapa
pekerjaan yang mengaharuskan berdiri dan duduk dalam waktu yang lama juga dapat
mengakibatkan terjadinya LBP (Klooch, 2006 dalam Shocker, 2008).
Kehamilan dan obesitas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya LBP
akibat pengaruh gaya berat. Hal ini disebabkan terjadinya penekanan pada tulang belakang
akibat penumpukan lemak, kelainan postur tubuh dan kelemahan otot (Bimariotejo, 2009).
3. Cara Pencegahan Nyeri Punggung Bawah
1) Meningkatkan kekuatan otot perut dengan latihan penyiapan, yang terbaik adalah sit up
dengan lutut ditekuk.
2) Latihan memperkuat otot paha belakang.
(1) Posisi duduk, kaki menggantung kebawah, kemudian kaki menarik beban ringan kearah
belakang dan kembali lagi. Demikian berulang-ulang.
(2) Posisi telungkup, kaki lurus, kemudian kaki ditekuk kearah atas depan, menarik beban
ringan dan kembali lagi. Demikian berulang-ulang.
3) Saat berlutut, hindari gerakan tubuh bagian atas untuk memutar tiba-tiba.
4) Hindari mengangkat beban berat.
(1) Bila harus mengangkat beban, usahakan punggung lurus, jangan membungkuk tanpa
membengkokkan lutut.
(2) Kaki dan tangan terbuka, tekuk panggul dan lutut.
(3) Pegang erat-erat bawaan, dekatkan dengan badan, kencangkan otot perut
(4) Gunakan otot kaki, jangan otot punggung.
(5) Hindari mengangkat ba-rang diatas pinggang yang dapat menambah tekanan pada otot
punggung bela-kang dan ligament.
(6) Bila memutar gunakan kaki, bukan pinggang.
5) Sikap berdiri
(1) Berdiri secara tegak, dada diangkat, bahu relaks dan dagu lurus kedepan.
(2) Sikap berdiri stabil, seimbang, dan relaks bila pindah posisi ke duduk, berjalan atau berdiri
kembali.
(3) Tidak berdiri terlalu lama. Jika harus berdiri, pindahkan berat badan dari satu kaki ke kaki
yang lain.
(4) Hindari gerakan membungkuk dari posisi berdiri. Untuk melakukan stretching/pere-gangan
punggung bawah dilakukan dari posisi duduk atau tiduran.
(5) Untuk memungut sesuatu sebaiknya dengan menekuk lutut.
6) Sikap duduk
(1) Hindari duduk secara terus menerus lebih dari satu jam.
(2) Bila duduk sebaiknya ber-sandar dan secara begantian mengangkat satu kaki lebih tinggi
dari yang lain (pangkal kaki).
7) Tidur
(1) Hindari tidur diatas tempat tidur dengan kasur/busa/spring bed yang turun lebih dari 5cm
bila anda tidur.
(2) Tidurlah miring dengan lutut ditekuk. Jangan tidur dengan kaki lurus dan jangan tidur
tengkurap. Kalau harus tidur terlentang, tekukkan lutut.
(3) Sebelum turun dari tempat tidur pada pagi hari, lakukan latihan punggung bawah seperti
menarik satu kaki dan dua kaki, baru berdiri dengan periahan.
4. Pengertian kompres hangat
Kompres air hangat adalah memberikan rasa hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa
nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah spasme otot dan
memberikan rasa hangat pada daerah tertentu. Beberapa literatur mendukung kompres air
hangat dengan suhu 106-110 F (41-43oC). Batas suhu tersebut dianggap fisiologis untuk
kompres dan telah di uji melalui beberapa penelutian dengan risiko terjadinya heatstroke yang
minimal. Pemberian kompres air hangat dilakukan selama 20-30 menit karena vasodilatasi
maksimum, dan kompres air hangat dilakukan lebih dari suhu tersebut akan mengakibatkan
kongesti jaringan, dan pembuluh darah kemudian berkonstriksi dengan alasan yang tidak di
ketahui. Apabila kompres panas terus dilanjutkan klien mengalami luka bakar, karena pembuluh
darah yang bekonstriksi tidak mampu membuang panas secara adekuat melalui sirkulasi darah
(yohmi,E.2008 hal 25).
Kompres hangat adalah suatu metode dalam pengunaan suhu hangat setempat yang dapat
menimbulkan bebrapa efek fisiologis. Kompres hangat dapat di gunakan pada pengobatan nyeri
dan merelaksasi otot-otot yang tegang. Kompres air hangat ini juga bisa di gunakan untuk
mengurangi rasa nyeri, misalnya nyeri pada low back pain, dan nyeri lain nya (Lukman dan
ningsih, N. 2009 hal 57).
5. Indikasi Kompres Air Hangat
INDIKASI EFEK PANAS EFEK DINGIN
Spasme otot Merelaksasi otot dan Merelaksasi otot dan
meningkatkan kontraktilitas meningkatkan kontraktilitas
Inflamasi Meningkatkan aliran darah, Fasokontriksi menurunkan
melunakan eksudat permeabilitas kapiler,
menurunkan aliran darah,
memperlambat
metabolisme seluler.
Nyeri Meredakan nyeri Meredakan nyeri dengan
kemungkinan dengan memperlambat kecepatan
meningkatkan relaksasi konduksi saraf dan
otot, meningkatkan sirkulasi menghambat implus saraf,
meningkatkan relaksasi menyebabkan mati rasa,
psikologis, dan rasa bekerja sebagai
nyaman. meningkatkan ambang
nyeri.
Kotraktur Mengurangi kontraktur
meningkatkan rentang
pergerakan sendi dengan
lebih memungkinkan
terjadinya distensi otot dan
jaringan menyambung.
Kaku sendi Mengurangi kaku sendi
dengan menurunkan
vikositas cairan synovial dan
meningkatkan
distensibilitas jaringan
Cedera traumatik Meredakan perdarahan
dengan kontrikso
pembuluh darah,
meredakan edema dengan
mengurangi permeabilitas
kapiler.
Sumber kozier, (2009 hal 403).

6. Kontra Indikasi
Kontra indikasi menurut (Kozier, 2010 Hal 10) yaitu :
1) Gangguan sensibilitas.
2) Buerger disease (suatu peradangan pada pembuluh darah arteri dan vena serta saraf tungkai
yang menyebabkan gangguan aliran darah).
3) Gangguan peredaran darah arterial perifer (gangguan sirkulasi umum dimana arteri yang
menyempit mengurangi aliran darah ke anggota badan).
7. Metode Kompres Hangat
1) Dengan menggunakan kantong air hangat/botol berisi air hangat dengan temperature 40-
43oC atau panas nya sesuai dengan kenyamanan klien.
2) Kompres menggunakan air hangat pada lokasi nyeri.
3) Pemberian kompres menggunakan air hangat dapat dilakukan dalam waktu 20-30 menit.
Kompres menggunakan air hangat didasarkan bahwa kompres dengan menggunakan air
dingin itu sebenarnya tidak begitu efektif menurunkan panas. Karena kontak dengan air dingin
maka pembuluh darah yang kontak dengan kain kompres dingin akan menyempit
(vasokontriksi) sehingga menyulitkan pengeluaran panas. Pusat pengatur suhu menerima
informasi bahwa suhu tubuh sedang dalama kondisi hangat, maka suhu tubuh butuh waktu
segera untuk diturunkan. Apalagi, saat demam kita memang merasakan kedinginan meskipun
tubuh kita jsutru mengalami pemimgkatan suhu. Kompres air hangat memiliki beberapa
keuntungan, di samping membantu mengurangi rasa dingin , air hangat juga menjadikan tubuh
terasa lebih nyaman. Memperbaiki sirkulasi (Kozier, 2010 Hal 13).
8. Perlengkapan
Menurut kozier, 2009 hal 405 teknik dan perlengkapan adalah:

2.5.6.1 Botol/kantong air panas


1. Botol air dengan tutupnya
2. Sarung botol
3. Air panas dan sebuah termometer laboratorium
2.5.6.2 Bantalan pemanas elektrik
1. Bantalan elektrik dan pengontrolnya
2. Sarung (gunakan bahan yang kedap air jika kemungkinan bagian bawah bantalan
menjadi lembab).
3. Pengikat kasa (pilihan).
2.5.6.3 Bantalan akuntermia
1. Bantalan
2. Air suling
3. Unit pengontrol
4. Sarung
5. Pengikat plasa atau plester
1) Kemasan pemanas disposibel
Satu atau dua buah kemasan pemanas disposibel yang telah di persiapkan secara
komersial
2) Variasi botol air panas
(1) Ukur suhu air, suhu yang sering digunakan 46-52oC untuk orang dewasa normal 40,5-
46oC.
(2) Isi sekitar 2/3 botol dengan air panas
(3) Keluarkan udara dari botol
(4) Tutup botol yang kencang
(5) Balikan botol dan periksa adanya kebocoran
(6) Letakan botol pada daerah pinggang atau daerah yang mengalami nyeri.
9. Tujuan Kompres Hangat
1) Memperlancarkan sirkulasi darah
2) Mengurangi rasa sakit
3) Merangsang peristaktik usus
4) Memperlancar pengeluaran getah radang (cairan eksudat)
5) Memberikan rasa hangat dan nyaman
10. Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Nyeri
Teori gate kontrol mengatakan bahwa stimulasi kulit mengaktifkan transmisi serabut
saraf sensori A-beta dan deta-A berdiameter kecil. Gerbang sinap menutup transmisi implus
nyeri. Kompres menggunakan air hangat akan meningkatan aliran darah, meredakan nyeri dan
menyingkirkan produk-produk inflamasi seperi bradikinin, histamin dan prostaglandin yang
menimbulkan nyeri lokal. Panas akan merangsang serat saraf yang menutup gerbang sehingga
transmisi implus nyeri ke medula spinalis dan ke otak di hambat (Kozier, 2010 hal 132).

You might also like