Professional Documents
Culture Documents
Draft Rancangan Renstra 2015-2019 Edit 17 April 2014
Draft Rancangan Renstra 2015-2019 Edit 17 April 2014
MARKAS BESAR
RENCANA STRATEGIS
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2015 - 2019
BAB I
PENDAHULUAN
1. Kondisi Umum
Pelaksanaan Renstra Polri 2010-2014 sejak tahun 2010 sampai dengan tahun
2014 berjalan cukup baik. Hal ini ditandai dengan kondisi kamtibmas yang cenderung
stabil dan terkendali serta dapat memberikan suasana kondusif dalam kehidupan
masyarakat dan aktivitas pemerintahan. Meskipun dalam kurun waktu tersebut masih
terjadi berbagai gangguan kamtibmas, khususnya konflik sosial yang terjadi di
beberapa wilayah tertentu, yang memerlukan penanganan secara khusus dan
penyelesaian secara komprehensif dengan instansi terkait, Polri secara umum telah
dapat mencapai sasaran-sasaran stretegis yang telah direncanakan dalam Renstra
Polri 2010-2014.
berusaha melakukan upaya-upaya peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Polri guna
menghadapi segala tuntutan tugas Polri dan untuk mencapai rasio polisi ideal 1:575
pada akhir tahun 2014. Saat ini, jumlah personel Polri telah mencapai 391.613 orang
dengan rasio 1:607. Strategi yang dilaksanakan ialah penambahan anggota Polri
dengan mengutamakan putra daerah (Prinsip local boy for local job) yang
dilaksanakan setiap hari sepanjang tahun dengan memanfaatkan sekolah unggulan
melalui penyelarasan waktu kelulusan sekolah dengan pelaksanaan pendidikan
pembentukan di lingkungan Polri. Rekrutmen anggota Polri dijaring dari calon-calon
yang berkualitas, baik secara kesamaptaan jasmani, moral kepribadian, maupun
intelektual, melalui proses werving yang dilakukan secara proporsional, bersih,
transparan dan objektif serta akuntabel dengan melibatkan pihak luar sebagai
pengawas. Selain itu, Polri telah memperoleh kesempatan untuk merekrut sebanyak
50.000 orang sebagai Brigadir dan Tamtama Polri sampai dengan tahun 2014.
Pada bidang pembangunan sarana dan prasarana, sejalan dengan arah bijak
Polri dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat melalui
penanggulangan kriminalitas secara profesional, bermoral dan modern, serta
menjunjung tinggi HAM, Polri telah berupaya melakukan pemenuhan sarana dan
prasarana Polri, antara lain dengan: membangun sarana kepolisian yang soft power
dan tidak melanggar HAM; membangun Layanan Contact Centre 110; menambah
ranmor operasional maupun ranmor khusus; melakukan pengadaan peralatan Dalmas,
PHH Brimob diantaranya security barrier dan kendaraan taktis berupa APC dan AWC;
membangun fasilitas kepolisian dalam upaya mendekatkan Polisi dengan masyarakat
termasuk pembangunan Polsek dan Polsubsektor di wilayah perbatasan dan pulau-
pulau terluar yang berpenghuni dan berpenduduk.
Kalimantan Barat.
Di bidang anggaran, dukungan anggaran bagi Polri yang berupa belanja barang
Di bidang........
untuk mendukung tupoksi Polri ternyata masih minim sehingga mengakibatkan
5
pelaksanaan tupoksi selama ini tidak dapat terlaksana secara optimal. Tunjangan
kinerja bagi personil Polri dengan beban dan tantangan tugas di lapangan yang
semakin berat dan komplek ternyata relatif masih lebih kecil dibandingkan dengan K/L
lainnya. Selain itu, belanja pemeliharaan yang tersedia dirasakan tidak memadai
dikarenakan penambahan peralatan materiil dan pembangunan fasilitas Polri selama
ini ternyata tidak diimbangi dengan penambahan anggaran belanja pemeliharaan
tersebut.
Polri ke depan akan menghadapi berbagai perkembangan gangguan Kamtibmas
yang semakin komplek dan mengarah pada transnational crime (kartel, bioterorism,
narcoterorism, cyber crime). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
khususnya teknologi informasi dan komunikasi, sangat berpengaruh terhadap kondisi
kamtibmas yang tentunya berdampak pada operasionalisasi tupoksi Polri di lapangan,
sedangkan untuk menghadapi hal tersebut, kondisi peralatan Polri yang ada saat ini
dirasakan belum mampu mengimbangi perkembangan tersebut. Masih adanya
permasalahan-permasalahan sosial ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang
berimbas kepada beberapa sektor kebijakan yang menimbulkan berpotensi konflik,
yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya gangguan kamtibmas di
masyarakat. Selain itu, seiring perkembangan jaman, pergeseran nilai-nilai sosial di
masyarakat yang begitu cepat ternyata juga berdampak terhadap berkembangnya
gangguan kamtibmas.
(11) dalam........
(11) dalam masalah Kepulauan Ambalat, Malaysia berulangkali
melakukan pelanggaran batas wilayah RI di Kalimantan Timur
baik wilayah udara maupun laut bahkan ada kecenderungan
11
c) Nasional
(2) Ideologi
(3) Politik........
(3) Politik
(a) Pembangunan politik nasional yang diarahkan pada upaya
melanjutkan reformasi pada setiap aspek kehidupan
12
b. Analisis SWOT
Dari faktor-faktor baik dari lingkungan intern maupun ekstern melalui analisa
SWOT, yaitu:
1) kekuatan
f) terisinya jabatan dan unit-unit baru dari mulai tingkat Mabes Polri
sampai dengan tingkat Polsek sesuai dengan Perpres Nomor 52
Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Polri, yang
dijabarkan ke dalam Perkap 21, 22 dan 23 tahun 2010 semakin
meningkatkan pelayanan Polri kepada masyarakat;
2) kelemahan
4) ancaman
c. Permasalahan
1)Masalah konflik sosial tetap menjadi aspek yang memerlukan perhatian karena
masih adanya permasalahan baik di bidang pertanahan, kehutanan dan
pertambangan yang dapat memicu munculnya konflik tersebut serta masih
adanya kelompok masyarakat yang belum menerima Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagai bentuk final negara;
2)Peningkatan keamanan dalam negeri melalui pengelolaan ketertiban
masyarakat dan penanggulangan 4 (empat) jenis kejahatan masih perlu
ditingkatkan. Berbagai kejahatan transnasional, seperti: penyelundupan,
narkotika, pencucian uang dan sebagainya masih menjadi gangguan nyata
terhadap keamanan dalam negeri;
3) Upaya pemberantasan terorisme, walaupun telah mencapai banyak
kemajuan tetapi penanganannya tetap memerlukan perhatian yang serius
karena paham-paham radikalisme masih dijumpai dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Diperkirakan bahwa kelompok teroris dengan
jaringan internasional menjadikan iklim kemiskinan dan ketidakadilan
sebagai tempat mengeksploitasi guna kepentingan kelompoknya;
4)Masalah kerjasama di bidang keamanan juga perlu memperoleh perhatian
yang lebih meningkat karena perilaku pelaku kriminal tertentu masih
menggunakan wilayah negara tertentu sebagai destinasi perlindungan;
11) Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) masih ada yang belum efektif
apabila disandingkan dengan Analisa Beban Kerja (ABK), HTCK, serta
struktur program dan anggaran yang ada sekarang ini belum sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku;
12) Eskalasi keamanan dalam negeri menjelang pemilu tahun 2019 yang
diakibatkan dinamika politik memerlukan perhatian khusus Polri dalam
menjaga Kamdagri guna terselenggararanya Pemilu yang aman dan
kondusif.
BAB II…..
22
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Dengan Visi, Misi dan Tujuan yang diarahkan untuk bersinergi maka akan
membangkitkan dan mendorong seluruh insan Kepolisian Indonesia menjadi
semakin cerdas, berbudaya dan diimbangi dengan akhlak dan moral yang tinggi
serta mampu meningkatkan daya kreatifitas dan penuh inovatif dalam menghadapi
tantangan tugas dan kehidupan masyarakat.
3. Visi.
a. Visi Polri:
“terwujudnya pelayanan Kamtibmas yang unggul guna menangkal dan
mencegah potensi gangguan, penegakan hukum yang tegas serta terjalinnya
sinergi polisional yang proaktif dalam rangka memantapkan Kamdagri “.
4. Misi:
b. mewujudkan Reformasi Birokrasi Polri terhadap perubahan mind set dan culture
set;
c. mengutamakan tindakan Polri yang proaktif dari pada reaktif dalam pelaksanaan
Tupoksi Polri untuk mewujudkan pelayanan Kamtibmas yang unggul;
d. mewujudkan Polri yang profesional, bermoral, modern dan unggul;
e. mewujudkan penegakan hukum yang transparan, akuntabel dan anti KKN yang
mampu memberikan perlindungan dan pengayoman masyarakat serta memenuhi
rasa keadilan masyarakat.
6. Sasaran Strategis.
TARGET
SASARAN INDIKATOR KINERJA
NO
STRATEGIS UTAMA
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Terbangunnya
a. Prosentase kepuasan
standar pelayanan
publik terhadap pelayanan
publik yang unggul 10% 15% 20% 25% 30%
Polri berdasarkan hasil
dalam rangka
Litbang;
menyelenggarakan
fungsi Kepolisian
yang Good b. Prosentase Standar
Governance dan Operasional Prosedur
20% 20% 20% 20% 20%
Clean Government. (SOP) untuk setiap bidang
pelayanan Kepolisian
c. Prosentase meningkatnya
pelayanan internal bagi
anggota Polri dan HTCK di
lingkungan Polri
2. Meningkatkan
a. Prosentase layanan /
pelayanan prima
kegiatan fungsi Kepolisian
dalam memelihara
dalam rangka menciptakan
keamanan dan
rasa aman;
ketertiban
1) fungsi harkamtibmas; 89,5%
masyarakat dengan 87,5% 88% 88,5% 89%
2) fungsi reserse;
mengedepankan
3) fungsi intelkam; 56% 57% 58% 58% 60%
upaya preemtif dan
4) fungsi lantas;
preventif yang
5) fungsi brimob;
didukung oleh
penegakan hukum
yang tegas.
a. Prosentase penyelesaian
4. Terbangunnya
tindak lanjut hasil temuan 80% 85% 90% 95% 100%
budaya kerja yang
wasrik rutin;
efektif dan efisien
b. Prosentase penyelesaian
dengan pengawasan
tindak lanjut temuan
internal yang
pemeriksaan BPK RI; 20% 30% 40% 50% 70%
transparan dan
akuntabel.
c. Prosentase menurunnya
pelanggaran anggota Polri
baik pelanggaran disiplin 15% 15% 15% 15% 15%
maupun profesi;
d. Prosentase pemberian
penghargaan kepada
anggota Polri.
1)Bidang Pembinaan.
2)Bidang Operasional.
b. Strategi........
b. Strategi Polri dalam mencapai kebijakan pembangunan nasional di bidang
Keamanan;
1)Bidang Pembinaan.
2)Bidang Operasional.
c. Pentahapan kebijakan.
2)Tahun 2016
3)Tahun 2017
a) Pemberdayaan…..
a) Pemberdayaan accesment center;
4)Tahun 2018
35
5)Tahun 2019
1)tujuan:
2)kegiatan:
1) tujuan:
2) kegiatan…..
2)kegiatan:
1)tujuan:
37
2)kegiatan:
1) tujuan:
2) kegiatan:
1) tujuan:
2) kegiatan:
2) kegiatan:
g. Program…..
g. Program Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban.
1) tujuan:
b) analisis keamanan;
c) penyelanggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang politik;
d) penyelanggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang
ekonomi;
e) penyelanggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang sosial
budaya;
f) penyelanggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang
keamanan negara;
g) strategi keamanan dan ketertiban kewilayahan;
i. Program…..
i. Program Pemberdayaan Potensi keamanan.
1) tujuan:
mendekatkan Polisi dengan berbagai komunitas masyarakat agar
terdorong bekerja sama dengan Kepolisian secara proaktif dan saling
mengandalkan untuk membantu tugas Kepolisian dalam menciptakan
keamanan dan ketertiban bersama (Community Policing);
2) kegiatan:
a) dukungan manajemen dan teknis potensi keamanan;
b) pembinaan potensi keamanan;
1) tujuan:
2) kegiatan:
2) kegiatan:
1) tujuan:
2) kegiatan:
BAB IV........
BAB IV
PENUTUP
Drs. SUTARMAN.
JENDERAL POLISI