You are on page 1of 3

ULKUS MOLLE

Definisi

Infeksi menular seksual akut yang disebabkan oleh Streptobacillus (Haemophilus ducrey)
dengan gejala klinis yang khas berupa ulkus nekrotik yang nyeri pada tempat inokulasi, dan
sering disertai pernanahan kelenjar getah bening regional.

Sinonim

Soft chancre, chancroid, soft sore

Epidemiologi

Penyakit ini bersifat endemik dan tersebar di daerah tropik dan subtropik, terutama di
kota dan pelabuhan. Perbaikan tingkat ekonomi mempengaruhi berkurangnya frekuensi penyakit
ini di negara-negara yang lebih maju. Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual,
ditemukan pada golongan kulit berwarna, terjadi lima sampai sepuluh kali lebih banyak
ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan dan dapat mempermudah penularan HIV.
Ulkus Molle sangat menular tetapi infeksi memerlukan kulit yang terbuka atau jaringan yang
terluka.

Etiologi

Basil Haemophilus ducrey berbentuk batang pendek, ramping dengan ujung membulat,
tidak bergerak dan tidak membentuk spora, gram negative, fakultatif yang membutuhkan hermin
untuk pertumbuhan, mereduksi nitrat menjadi nitrit dan mempunyai DNA berisi guanosineplus-
cytosine fraksi 0,38 mole. Basil sering kali berkelompok, berderet membentuk rantai terutama
dapat dilihat dengan biakan sehingga disebut juga Streptobacillus. Basil ini didaerah genital
sukar ditemukan karena tertutup oleh infeksi sekunder, lebih mudah dicari bila bahan
pemeriksaan berupa nanah yang diambil dengan cara aspirasi abses kelenjar inguinal. Kuman ini
sukar dibiakan.

Patogenesis

Jumlah inokulum untuk menimbulkan infeksi tidak diketahui. Pada lesi, organisme
terdapat dalam magrofag dan netrofil atau bebas berkelompok dalam jaringan interstisial.
Pada percobaan kelinci, seperti pada manusia, beberapa jalur H.Durceyi diketahui virulen
dan sebagian avirulen. Virulensi dapat hilang dengan kutivasi serial sehingga kuman kehilangan
kemampuan untuk menimbulkan lesi pada kulit. Organism yang avirulen lebih rentan terhadap
antimikroba terutama polimiksin. Limfadenitis yang terjadi pada infeksi H.Durceyi diikuti
dengan respons inflamasi sehingga terjadi supurasi. Kemungkinan terdapat sifat-sifat H.Durcey
yang tidak diketahui dan unik yang menimbulkan bubo supuratif.
Gejala Klinis

Masa Inkubasi berkisar antara 1 – 14 hari, pada umumnya kurang dari 7 hari. Lesi
kebanyakan Multipel, jarang soliter biasanya pada genital dan jarang pada ekstra genital. Mula-
mula kelainan kulit berupa papul kemudian vesiko-pustul pada tempat inokulasi, cepat pecah
menjadi ulkus (kecil, lunak, tidak berindurasi, bentuk cawan, tepi tidak rata, bergaung, dan
dikelilingi halo yang eritematosa).Ulkus sering tertutup jaringan nekrotik, dasar ulkus erupa
jaringan Granulasi yang mudah berdarah, dan pada perabaan terasa nyeri.
Predileksi pada pria yaitu permukaan mukosa preputium, sulkus koronarius, frenulum penis,
batang penis, bisa juga di ; uretra, skrotum, perineum dan anus. Pada wanita yaitu labia, klitoris,
fourchette, anus, serviks. Lesi ekstra genital terdapat pada lidah, jari tangan, bibir, payudara,
konjungtiva , umbilicus. Karena adanya inokulasi sendiri dengan cepat timbul lesi multipel di
daerah pubis, abdomen dan paha. Gejala sistemik : jarang atau hanya demam sedikit atau malaise
ringan.

Jenis-Jenis bentuk klinis

1. Ulkus Molle Folikularis : pada folikel rambut yang permukaannya menyerupai folikulitis
dan cepat menjadi ulkus
2. Dwart Chancroid : sangat kecil menyerupai erosi pada herpes genitalis tapi dasarnya
tidak teratur dan tepi berdarah.
3. Transient chancroid (Chancre mou valant) : lesi kecil, sembuh dalam beberapa hari,
tetapi 2-3 minggu kemudian diikuti timbulnya bubo yang meradang pada daerah
inguinal. Gambaran ini menyerupai Limfogranuloma Venereum.
4. Papular chancroid (Ulkus Molle elevatum) : dimulai dengan ulkus yang tepinya
menimbul
5. Giant chancroid, mula-mula timbul ulkus kecil tetapi meluas dengan cepat
6. Phagedenic chancroid : lesi kecil menjadi besar dan destruktif dengan jaringan nekrotik
yang luas.
7. Tipe serpiginosa : lesi membesar karena perluasan atau autoinokulasi dari lesi pertama
ke daerah lipat paha atau paha.Ulkus jarang sembuh dan menetap berbulan-bulan atau
bertahun-tahun.

BUBO
Adenitis, bersifat unilateral, eritematosa, membesar dan nyeri. timbul beberapa hari
sampai 2 minggu setelah lesi primer.
Komplikasi

1. Mixed chancre
2. Giant chancroid
3. Fimosis & parafimosis
4. Fistula uretra
5. Infeksi camputran  linfogranuloma venereum atau granuloma inguinale

Diagnosis

 Berdasarkan gejala klinis dapat disingkirkan infeksi campuran


 Penunjang diagnosis :
1. Pem. Sediaan apus  basil berkelompok atau berderet seperti rantai
2. Biakan kuman
3. Teknik imunoflurosense  untuk menemukan antibodi
4. Biopsi

Diagnosis Banding
1. Herpes genitalis
2. Sifilis stadium 1
3. Linfogranuloma venereum
4. Granuloma inguinale

Terapi

 Sistemik
1. Azitromisin 1 gr per oral,dosis tunggal, atau
2. Seftriakson 250 mg intramuskuler dosis tunggal, atau
3. Siprofloksasin 500 mg oral, 2 kali sehari selama 3 hari, atau
4. Eritromisin 500 mg oral 3 kali sehari selama 7 hari

Selain obat-obatan tersebut diatas yg juga efektif adalah:


1. Trimetoprim 160 mg sulfametoksasol 800 mg, 2 kali sehari selama 7 hari sebagai
pengobatan alternatif.
2. Kombinasi amoksisilin 500 mg & asam klavulanat 125 mg oral 3 kali sehari selama 7
hari
3. Fleroksasin dosis tunggal 200 mg
4. Sefalotin 3 gr sehari intravenous selama 7 hari

 Lokal
Nacl fisiologik

You might also like