Professional Documents
Culture Documents
Bab Iv
Bab Iv
Data yang telah terkumpul melalui penyebaran angket lalu diolah dan
dianalisa dari setiap soal angket menurut nomor urutan masing-masing, kemudian
besar kecilnya frekuensi. Adapun hasil-hasil pengolahan data angket dapat dilihat
Untuk mengetahui apakah Bapak/Ibu guru mengatur ruang kelas agar suasana
Tabel 4.1. Bapak/Ibu guru mengatur ruang kelas agar suasana belajar
menyenangkan.
Dari tabel 4.1 di atas dapat kita lihat bahwa 11 orang responden atau 73,34%
Dari data tabel 4.1 di atas dapat disimpulkan bahwa guru di SD Negeri 10
Kota Banda Aceh sangat baik dalam mengatur ruang kelas agar suasana belajar
33
34
tempat duduk memudahkan dalam belajar siswa bisa kita lihat pada tabel 4.2 berikut
ini.
Tabel 4.2. Guru menata tempat duduk untuk memudahkan siswa dalam belajar
Dari tabel 4.2 di atas menunjukan bahwa 7 orang responden atau 46,67%
responden menyatakan bahwa Guru selalu menata tempat duduk untuk memudahkan
siswa dalam belajar, 5 orang responden atau 33,33% responden menyatakan sering,
Dari data tabel 4.2 di atas bisa kita lihat bahwa Guru cukup baik dalam
menata tempat duduk untuk memudahkan siswa dalam belajar sehinggan siswa
Selanjutnya untuk mengetahui apakah seluruh dewan guru dan siswa dilibatkan
dalam menata keindahan dan kebersihan kelas dapat dilihat di tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3. Seluruh dewan guru dan siswa dilibatkan dalam menata keindahan dan
kebersihan kelas.
Dari tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa 10 orang responden atau 66,67%
responden menyatakan selalu melibatkan dewan guru dan siswa dalam menata
keindahan dan kebersihan kelas, 3 orang responden atau 20% responden menyatakan
Dari tabel 4.3 di atas dapat disimpulkan bahwa selalu melibatkan dewan guru
dan siswa dengan baik dalam menata keindahan dan kebersihan kelas di SD Negeri
pembelajaran (seperti peta, gambar, dll) dalam proses pembelajaran bisa dilihat pada
Tabel 4.4. Bapak/Ibu guru menggunakan media pembelajaran (seperti peta, gambar,
dll) dalam proses pembelajaran
Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa 8 orang responden atau 53,34%
responden atau dewan guru selalu menggunakan media pembelajaran (seperti peta,
gambar, dll) dalam proses pembelajaran, 5 orang responden atau 33,33% responden
menyatakan sering, dan 2 orang responden atau 13,33% responden menyatakan tidak
Dari tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa dewan guru cukup baik dalam
Bapak/Ibu menerapkan metode yang bervariasi (tidak hanya ceramah dan cerita) bisa
Tabel 4.5. Dalam kegiatan pembelajaran Bapak/Ibu guru menerapkan metode yang
bervariasi (tidak hanya ceramah dan cerita).
Dari tabel 4.5 di atas dilihat bahwa 6 orang responden atau 40% responden
hanya ceramah dan cerita), 6 orang responden atau 40% responden menyatakan
sering menggunakan, dan 3 orang responden atau 20% responden menyatakan yang
menyatakan kadang-kadang, sedangkan yang menyatakan tidak pernah tidak ada atau
0%.
Dari tabel 4.5 di atas bisa kita ketahui bahwa guru menerapkan metode yang
bervariasi dalam pembelajaran (tidak hanya ceramah dan cerita) masih dalam
kategori kurang baik hal ini disebabkan karena faktor kekuranggan waktu dalam
Aceh.
sejenak (diam) untuk menarik perhatian pada saat menyampaikan mata pelajaran,
Tabel 4.6. Bapak/Ibu guru dengan sengaja berhenti sejenak (diam) untuk menarik
perhatian pada saat menyampaikan mata pelajaran.
Dari tabel 4.6 di atas dilihat bahwa 9 orang responden atau 60% responden
perhatian pada saat menyampaikan mata pelajaran, 5 orang responden atau 33,33%
menyatakan selalu, sedangkan yang menyatakan tidak pernah tidak ada atau 0%
responden.
Dari data tabel 4.6 di atas menyatakan bahwa kadang-kadang guru dengan
sengaja berhenti sejenak (diam) untuk menarik perhatian pada saat menyampaikan
mata pelajaran kepada siswa hal ini dilakukan pada saat siswa mulai kurang
memeriksa hasil tugas siswa bisa kita lihat pada tabel 4.7. berikut ini.
Tabel 4.7. Bapak/Ibu guru berkeliling kelas untuk memeriksa hasil tugas siswa
Pada tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa 6 orang responden atau 40%
responden menyatakan sering berkeliling kelas untuk memeriksa hasil tugas siswa, 5
38
orang responden atau 33,33% responden menyatakan selalu, 4 orang responden atau
Dari data tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa sering berkeliling kelas untuk
memeriksa hasil tugas siswa hal ini sengaja dilakukan oleh guru untuk mengontrol
keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan baik secara kelompok
mendorong siswa agar banyak membaca buku pelajaran bisa kita lihat pada tabel 4,8
berikut ini.
Tabel 4.8. Tugas yang Bapak/Ibu berikan dapat mendorong siswa agar banyak
membaca buku pelajaran
Pada tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa 8 orang responden atau 53,34%
mendorong siswa agar banyak membaca buku pelajaran, 5 orang responden atau
Dari data tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa Bapak/Ibu dewan guru di SD
Negeri 10 kota Banda Aceh selalu memberikan tugas dengan cukup baik kepada
siswa sehinggan dapat mendorong siswa agar banyak membaca buku pelajaran,
39
sehingga dengan mereka sering membaca buku pembelajaran membuat siswa banyak
apakah Bapak/Ibu pernah memberi tugas/PR pada akhir kegiatan pembelajaran dapat
Tabel 4.9. Bapak/Ibu guru memberi tugas/PR pada akhir kegiatan pembelajaran.
Pada tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa 9 orang responden atau 60%
responden atau 6,67% selalu, sedangkan yang menyatakan tidak pernah tidak ada
atau 0% responden.
Dari data tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa guru cukup baik dalam
memberi tugas/PR pada akhir kegiatan pembelajaran hal ini dilakukan agar siswa
merasa cepat mengikuti dan menanggapi tentang apa saja yang disampaikan guru
menjelaskan kepada siswa maksud/tujuan dari pemberian tugas tersebut, dapat dilihat
Tabel 4.10. Bapak/Ibu guru menjelaskan kepada siswa maksud/tujuan dari pemberian
tugas.
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
a. Selalu 8 53,34 %
b. Sering 3 20 %
c. Kadang-kadang 4 26,67 %
d. Tidak pernah 0 0%
Jumlah 15 100 %
40
Pada tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa 8 orang responden atau 53,34%
Dari tabel 4.10 di atas dapat kita ketahui bahwa Bapak/Ibu guru di SD Negeri
10 Kota Banda Aceh menjelaskan dengan cukup baik kepada siswa maksud/tujuan
dari pemberian tugas, siswa mencatat, dan memahaminya di saat guru memberikan
Pada tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa 6 orang responden atau 40%
Dari tabel 4.11 di atas dapat kita ketahui bahwa guru memberikan bimbingan
dengan kurang baik kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar hal ini
yang mengalami kesulitan dalam belajar bisa kita lihat pada tabel 4.12 berikut ini.
Tabel 4.12. Bapak/Ibu guru memberikan pembelajaran tambahan (jam) pada siswa
yang mengalami kesulitan dalam belajar.
Pada tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa 11 orang responden atau 73,33%
(jam) pada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, 4 orang responden atau
sedangkan yang menyatakan selalu dan tidak pernah tidak ada atau 0% responden.
Dari data tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa guru di SD Negeri 10 Kota
terhadap siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar hal tersebut dilakukan agar
untuk membuat tata tertib kelas, dapat kita lihat pada tabel 4.13 berikut ini.
Tabel 4.13. Bapak/Ibu guru melibatkan seluruh siswa untuk membuat tata tertib
kelas
Pada tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa 6 orang responden atau 40%
responden menyatakan selalu melibatkan seluruh siswa untuk membuat tata tertib
Dari tabel 4.13 di atas dapat kita ketahui bahwa guru di SD Negeri 10 Kota
Banda Aceh untuk melibatkan seluruh siswa dalam membuat tata tertib kelas masih
pada kategori kurang baik dikarenakan tidak semua siswa memhami dalam mengatur
piket sekolah maka dari itu perlu adanya pengontrolan dari guru untuk menyusun tata
Pada tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa 13 orang responden atau 86,66%
Dari tabel 4.14 dan grafik 4.14 di atas dapat kita ketahui bahwa guru selalu
pujian/hadiah terhadap siswa/i yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar bisa
Pada tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa 10 orang responden atau 66,67%
orang responden atau 20% responden menyatakan sering, dan 2 orang responden
Dari data tabel 4.15 di atas dapat kita ketahui bahwa pada umumnya guru
Bapak/Ibu memberikan sanksi kepada siswa yang tidak pernah mengerjakan tugas,
Tabel 4.16. Bapak/Ibu memberikan sanksi kepada siswa yang tidak pernah
mengerjakan tugas.
Pada tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa 11 orang responden atau 73,33%
tidak pernah mengerjakan tugas, 3 orang responden atau 20% responden menyatakan
Berdasarkan data tabel 4.16 di atas bisa kita simpulkan bahwa Bapak/Ibu
guru di SD Negeri 10 Kota Banda Aceh memberikan sanksi kepada siswa yang tidak
pernah mengerjakan tugas. Hal tersebut dilakukan agar siswa selalu disiplin dalam
belajar dan juga dapat memotivasi siswa untuk bersungguh-sungguh dalam belajar.
Tabel 4.17. Bapak/Ibu guru memberikan hukuman secara langsung ketika siswa
melakukan kesalahan tanpa terlebih dahulu diberi teguran/nasehat
Pada tabel 4.17 di atas menunjukkan bahwa 15 orang responden atau 100%
sedangkan yang menyatakan selalu, sering, dan kadang-kadang tidak ada atau 0%
responden.
Dari data tabel 4.17 di atas bisa kita simpulkan bahwa guru di SD Negeri 10
Kota Banda Aceh tidak pernah memberikan hukuman secara langsung ketika siswa
melakukan kesalahan akan tetapi guru selalu memberikan nasehat kepada siswa-
45
siswanya agar tidak melakukan hal-hal yang dianggap salah dan dapat merugikan diri
memberikan teguran terhadap siswa yang membuat keributan di dalam kelas, bisa
Pada tabel 4.18 di atas menunjukkan bahwa 8 orang responden atau 53,34%
Dari data tabel 4.18 di atas bisa kita ketahui bahwa guru selalu memberikan
teguran terhadap siswa yang membuat keributan di dalam kelas, hal ini dilakukan
agar sauna belajar dalam kelas mejadi tentram dan nyaman dan suasana belajarpun
jadi menyenangkan. Kemudian untuk melihat apakah Bapak/Ibu masuk kelas dengan
tepat waktu dapat kita lihat pada tabel 4.19 berikut ini.
Pada tabel 4.19 di atas menunjukkan bahwa 10 orang responden atau 66,67%
responden menyatakan selalu masuk kelas dengan tepat waktu, 2 orang responden
Dari data tabel 4.19 di atas kita bisa menyimpulkan bahwa guru di SD Negeri
10 Kota Banda Aceh selalu masuk tepat waktu, hal ini dapat memberikan contoh
yang baik kepada siswa maupun guru atau masyarakat lainnya. Kemudian untuk
melihat apakah siswa bisa memahami materi pelajaran yang Bapak/Ibu sampaikan
kepada siswa, dapat kita lihat pada tabel 4.20 berikut ini.
Tabel 4.20. Siswa bisa memahami materi pelajaran yang Bapak/Ibu guru sampaikan
Pada tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa 7 orang responden atau 46,67%
Bapak/Ibu guru sampaikan kepada siswa, 5 orang responden atau 33,33% responden
sampaikan kepada siswa, dan 3 orang responden atau 20% responden menyatakan
Dari data tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa siswa di SD Negeri 10 Kota
Banda Aceh sering memahami materi pelajaran yang Bapak/Ibu guru sampaikan
kepada mereka.
47
Dari keseluruhan data tabel jawaban angket di atas maka secara umum dapat
disimpulkan bahwa setelah penulis mengolah dan menganalisis data penelitian, maka
dikategorikan baik, hal ini terbukti dari 20 soal pertanyaan angket yang diberikan
kepada responden ada 15 soal angket yang mendukung kemampuan guru dalam
15
mengelola kelas sehingga dapat ditentukan bahwa: × 100 % = 75%. Menurut
20
ketentuan Sutrisno Hadi (2004) bahwa 61-80% disebut dengan “baik” dengan
2 Metode apa saja yang bapak/ibu berikan Metode yang digunakan bervariasi
dalam menyampaikan materi belajar agar tergantung kecocokan materi, akan
semua peserta didik dapat tetapi yang paling sering digunkaan
memahami/mengikuti pelajaran dengan adalah metode saintific.
baik?
4 Bagaimana respon siswa saat bapak/ibu Respon siswa mendengar dengan baik
mengajar di kelas? tentang apa saja yang disampaikan oleh
guru dan memahaminya setiap
pembelajaran yang diberikan
8 Sumber belajar apa saja yang bapak/ibu Sumber belajar yang digunakan
gunakan? dan bagaimana isinya menurut berpedoman pada buku referensi guru
bapak/ibu? yang sesuai dengan standar kurikulum
2013.
10 Apa saja kesulitan yang bapak/ibu hadapi Kesulitan utama adalah bagi anak-anak
dalam mengajar di kelas? yang eksklusif memerlukan pendidikan
khusus, oleh sebab itu perlu juga ada
dukungan dari orang tua atau wali siswa
kemampuan guru di SD Negeri 10 Kota Banda Aceh dalam mengelola kelas sudah
guru tentang penggunaan metode ataupun media yang tepat dalam pelaksanaan
diharapkan.
4.3. Pembahasan
terbukti dari 20 soal pertanyaan angket yang diberikan kepada responden ada 15 soal
angket yang mendukung kemampuan guru dalam mengelola kelas sehingga dapat
15
ditentukan bahwa: × 100 % = 75%. Menurut ketentuan Sutrisno Hadi (2004)
20
bahwa 61-80% disebut dengan “baik” dengan demikian kemampuan guru dalam
mengelola kelas di SD Negeri 10 Kota Banda Aceh sudah dilakukan dengan baik.
Banda Aceh sangat berperan aktif dalam pengelolaan kelas dan juga memberikan
materi pelajaran kepada siswa. Selain itu siswa juga ikut aktif dalam bekerjasama
50
dengan guru maupun kelompok siswa dalam menjaga kebersihan dan kenyaman
selalu memonitoring aktivitas belajar peserta didik. Guru selalu datang tepat
peserta didik sangat disiplin dan tidak membuat keributan. Selain itu, guru
mengatur tempat duduk peserta didik setiap minggu agar terjadi perputaran
tempat belajar peserta didik sehingga peserta didik tidak cepat bosan.
menciptakan suasana proses belajar dan mengajar yang kondusif. Jika dalam proses
belajar dan mengajar antara guru dan siswa terdapat hambatan, maka pembelajaran
pun tidak berjalan dengan kondusif lagi. Jika masalah yang terjadi bersumber pada
siswa, maka guru yang akan merasa terganggu dengan ulah siswa tersebut,
sedangkan jika masalah bersumber dari guru maka siswa yang akan merasa
pembelajaran yang dilakukan tidak nyaman, maka hasil pembelajaran pun tidak
dapat maksimal.
51
Sesuai pendapat Martinis Yamin dan Maisah (2009) terdapat dua tindakan
guru sebagai upaya menciptakan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar
berlangsung efektif dan sebagai usaha mengatasi masalah pengelolaan kelas baik
masalah individu maupun kelompok. Dua tindakan guru tersebut yaitu tindakan
lagi yaitu tindakan yang seharusnya segera diambil guru padasaat terjadi gangguan
dengan tingkah laku individu, maka tindakan guru harus ditunjukkan pada individu
yang bersangkutan secara langsung. Sebagai seorang guru yang bijak, dalam
teman yang lainnya. Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya mengenai
tersebut seperti guru harus adil ketika memberikan peringatan, kemudian harus
menjaga perasaan siswa yang bermasalah agar tidak merasa malu dihadapan
temannya.
Seorang guru dalam mengatasi masalah siswa harus menggunakan etika yang
baik. Jangan sampai siswa tersebut merasa malu dan dendam dengan guru karena
guru telah memarahi siswa tersebut dihadapan teman yang lain, oleh karena itu guru
pengelolaan kelas. Sebagai seorang guru harus mampu memberikan teguran yang
Dari hasil wawancara dengan guru kelas bahwa di SD Negeri 10 Kota Banda
Aceh kemampuan guru dalam mengelola kelas sudah memahami dengan baik
pengelolaan kelas yang dilakukan guru cukup terlaksana dengan baik. Guru selalu
dibimbing oleh guru. Adapun faktor penghambat pelaksanaan pengelolaan kelas dari
hasil wawancara dengan guru SD negeri 10 Kota Banda Aceh yaitu perlengkapan
motivasi yang dapat memberikan dorongan terhadap motivasi peserta didik. Dengan
adanya pengelolaan kelas dalam hal ini penataan lingkungan belajar diharapkan
53
dapat memberikan stimulus terhadap peserta didik sehingga peserta didik tersebut
terpengaruh atau terkondisikan oleh lingkungan agar motivasi belajar peserta didik