You are on page 1of 21

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Hasil Penelitian dengan Menggunakan Angket

Data yang telah terkumpul melalui penyebaran angket lalu diolah dan

dianalisa dari setiap soal angket menurut nomor urutan masing-masing, kemudian

ditafsirkan dan disimpulkan dengan menggunakan frekuensi dan persentase jawaban

besar kecilnya frekuensi. Adapun hasil-hasil pengolahan data angket dapat dilihat

dan diteliti pada tabel-tabel berikut ini:

Untuk mengetahui apakah Bapak/Ibu guru mengatur ruang kelas agar suasana

belajar menyenangkan dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1. Bapak/Ibu guru mengatur ruang kelas agar suasana belajar
menyenangkan.

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase


a. Selalu 11 73,34 %
b. Sering 2 13,33 %
c. Kadang-kadang 2 13,33 %
d. Tidak pernah
0 0%
Jumlah 15 100 %

Dari tabel 4.1 di atas dapat kita lihat bahwa 11 orang responden atau 73,34%

responden menyatakan selalu mengatur ruang kelas agar suasana belajar

menyenangkan, 2 orang responden atau 13,33% responden menyatakan sering, dan 2

orang responden 13,33% responden menyatakan kadang-kadang, sedangkan yang

menyatakan tidak pernah tidak ada atau 0%.

Dari data tabel 4.1 di atas dapat disimpulkan bahwa guru di SD Negeri 10

Kota Banda Aceh sangat baik dalam mengatur ruang kelas agar suasana belajar

menyenangkan sehingga ruangan belajar terlihat rapi dan bersih.

33
34

Selanjutnya untuk mengetahui apakah menurut Bapak/Ibu guru penataan

tempat duduk memudahkan dalam belajar siswa bisa kita lihat pada tabel 4.2 berikut

ini.

Tabel 4.2. Guru menata tempat duduk untuk memudahkan siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase


a. Selalu 7 46,67 %
b. Sering 5 33,33 %
c. Kadang-kadang 3 20 %
d. Tidak pernah 0 0%
Jumlah 15 100 %

Dari tabel 4.2 di atas menunjukan bahwa 7 orang responden atau 46,67%

responden menyatakan bahwa Guru selalu menata tempat duduk untuk memudahkan

siswa dalam belajar, 5 orang responden atau 33,33% responden menyatakan sering,

dan 3 orang responden atau 20% responden menyatakan kadang-kadang, sedangkan

yang menyatakan tidak pernah, tidak ada responden atau 0% responden.

Dari data tabel 4.2 di atas bisa kita lihat bahwa Guru cukup baik dalam

menata tempat duduk untuk memudahkan siswa dalam belajar sehinggan siswa

merasa nyaman dalam menerima pembelajaran di SD Negeri 10 Kota Banda Aceh.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah seluruh dewan guru dan siswa dilibatkan

dalam menata keindahan dan kebersihan kelas dapat dilihat di tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4.3. Seluruh dewan guru dan siswa dilibatkan dalam menata keindahan dan
kebersihan kelas.

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase


a. Selalu 10 66,67 %
b. Sering 3 20 %
c. Kadang-kadang 2 13,33 %
d. Tidak pernah 0 0%
Jumlah 15 100 %
35

Dari tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa 10 orang responden atau 66,67%

responden menyatakan selalu melibatkan dewan guru dan siswa dalam menata

keindahan dan kebersihan kelas, 3 orang responden atau 20% responden menyatakan

sering, 2 orang responden atau 13,33% responden menyatakan kadang-kadang,

sedangkan yang menyatakan tidak pernah, tidak ada atau 0% responden.

Dari tabel 4.3 di atas dapat disimpulkan bahwa selalu melibatkan dewan guru

dan siswa dengan baik dalam menata keindahan dan kebersihan kelas di SD Negeri

10 Kota Banda Aceh.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah Bapak/Ibu menggunakan media

pembelajaran (seperti peta, gambar, dll) dalam proses pembelajaran bisa dilihat pada

tabel 4.4 dibawah ini.

Tabel 4.4. Bapak/Ibu guru menggunakan media pembelajaran (seperti peta, gambar,
dll) dalam proses pembelajaran

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase


a. Selalu 8 53,34 %
b. Sering 5 33,33 %
c. Kadang-kadang 2 13,33 %
d. Tidak pernah 0 0%
Jumlah 15 100 %

Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa 8 orang responden atau 53,34%

responden atau dewan guru selalu menggunakan media pembelajaran (seperti peta,

gambar, dll) dalam proses pembelajaran, 5 orang responden atau 33,33% responden

menyatakan sering, dan 2 orang responden atau 13,33% responden menyatakan tidak

kadang-kadang pernah menggunakan media dalam pembelajaran, sedangkan yang

menyatakan tidak pernah menggunakan media tidak ada atau 0% responden.

Dari tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa dewan guru cukup baik dalam

menggunakan media pembelajaran (seperti peta, gambar, dll) dalam proses


36

pembelajaran sehingga proses belajar mengajar menjadi berfariasi dan

menyenangkan sehingga materi yang diajarkan mudah dipahami oleh siswa.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah dalam kegiatan pembelajaran

Bapak/Ibu menerapkan metode yang bervariasi (tidak hanya ceramah dan cerita) bisa

kita lihat pada tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.5. Dalam kegiatan pembelajaran Bapak/Ibu guru menerapkan metode yang
bervariasi (tidak hanya ceramah dan cerita).

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase


a. Selalu 6 40 %
b. Sering 6 40 %
c. Kadang-kadang 3 20 %
d. Tidak pernah
0 0%
Jumlah 15 100 %

Dari tabel 4.5 di atas dilihat bahwa 6 orang responden atau 40% responden

menyatakan selalu menerapkan metode yang bervariasi dalam pembelajaran (tidak

hanya ceramah dan cerita), 6 orang responden atau 40% responden menyatakan

sering menggunakan, dan 3 orang responden atau 20% responden menyatakan yang

menyatakan kadang-kadang, sedangkan yang menyatakan tidak pernah tidak ada atau

0%.

Dari tabel 4.5 di atas bisa kita ketahui bahwa guru menerapkan metode yang

bervariasi dalam pembelajaran (tidak hanya ceramah dan cerita) masih dalam

kategori kurang baik hal ini disebabkan karena faktor kekuranggan waktu dalam

mengaplikasikan media dalam proses belajar mengajar di SD Negeri 10 Kota Banda

Aceh.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah Bapak/Ibu dengan sengaja berhenti

sejenak (diam) untuk menarik perhatian pada saat menyampaikan mata pelajaran,

bisa kita lihat tabel 4.6 berikut ini.


37

Tabel 4.6. Bapak/Ibu guru dengan sengaja berhenti sejenak (diam) untuk menarik
perhatian pada saat menyampaikan mata pelajaran.

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase


a. Selalu 1 6,67 %
b. Sering 5 33,33 %
c. Kadang-kadang 9 60 %
d. Tidak pernah 0 0%
Jumlah 15 100 %

Dari tabel 4.6 di atas dilihat bahwa 9 orang responden atau 60% responden

menyatakan kadang-kadang dengan sengaja berhenti sejenak (diam) untuk menarik

perhatian pada saat menyampaikan mata pelajaran, 5 orang responden atau 33,33%

responden menyatakan sering, dan 1 orang responden atau 6,67 % responden

menyatakan selalu, sedangkan yang menyatakan tidak pernah tidak ada atau 0%

responden.

Dari data tabel 4.6 di atas menyatakan bahwa kadang-kadang guru dengan

sengaja berhenti sejenak (diam) untuk menarik perhatian pada saat menyampaikan

mata pelajaran kepada siswa hal ini dilakukan pada saat siswa mulai kurang

konsentrasi terhadap materi pelajaran yang sedang diajarkan.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah Bapak/Ibu berkeliling kelas untuk

memeriksa hasil tugas siswa bisa kita lihat pada tabel 4.7. berikut ini.

Tabel 4.7. Bapak/Ibu guru berkeliling kelas untuk memeriksa hasil tugas siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase


a. Selalu 5 33,33 %
b. Sering 6 40 %
c. Kadang-kadang 4 26,67 %
d. Tidak pernah 0 0%
Jumlah 15 100 %

Pada tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa 6 orang responden atau 40%

responden menyatakan sering berkeliling kelas untuk memeriksa hasil tugas siswa, 5
38

orang responden atau 33,33% responden menyatakan selalu, 4 orang responden atau

26,67% responden menyatakan kadang-kadang, sedangkan yang menyatakan tidak

pernah tidak ada atau 0% responden.

Dari data tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa sering berkeliling kelas untuk

memeriksa hasil tugas siswa hal ini sengaja dilakukan oleh guru untuk mengontrol

keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan baik secara kelompok

ataupun tugas mandiri.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah tugas yang Bapak/Ibu berikan dapat

mendorong siswa agar banyak membaca buku pelajaran bisa kita lihat pada tabel 4,8

berikut ini.

Tabel 4.8. Tugas yang Bapak/Ibu berikan dapat mendorong siswa agar banyak
membaca buku pelajaran

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase


a. Selalu 8 53,34 %
b. Sering 5 33,33 %
c. Kadang-kadang 2 13,33 %
d. Tidak pernah 0 0%
Jumlah 15 100 %

Pada tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa 8 orang responden atau 53,34%

responden menyatakan selalu memberikan tugas kepada siswa sehinggan dapat

mendorong siswa agar banyak membaca buku pelajaran, 5 orang responden atau

33,33% responden menyatakan sering, 2 orang responden atau 13,33% responden

menyatakan kadang-kadang, sedangkan yang menyatakan tidak pernah memberikan

tugas tidak ada atau 0% responden.

Dari data tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa Bapak/Ibu dewan guru di SD

Negeri 10 kota Banda Aceh selalu memberikan tugas dengan cukup baik kepada

siswa sehinggan dapat mendorong siswa agar banyak membaca buku pelajaran,
39

sehingga dengan mereka sering membaca buku pembelajaran membuat siswa banyak

memperoleh informasi baru dalam pembelajaran. Selanjutnya untuk mengetahui

apakah Bapak/Ibu pernah memberi tugas/PR pada akhir kegiatan pembelajaran dapat

dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9. Bapak/Ibu guru memberi tugas/PR pada akhir kegiatan pembelajaran.

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase


a. Selalu 1 6,67 %
b. Sering 9 60 %
c. Kadang-kadang 5 33,33 %
d. Tidak pernah 0 0%
Jumlah 15 100 %

Pada tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa 9 orang responden atau 60%

responden menyatakan sering memberi tugas/PR pada akhir kegiatan pembelajaran,

5 orang responden atau 33,33% responden menyatakan kadang-kadang, dan 1 orang

responden atau 6,67% selalu, sedangkan yang menyatakan tidak pernah tidak ada

atau 0% responden.

Dari data tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa guru cukup baik dalam

memberi tugas/PR pada akhir kegiatan pembelajaran hal ini dilakukan agar siswa

merasa cepat mengikuti dan menanggapi tentang apa saja yang disampaikan guru

dalam proses belajar mengajar. Kemudian untuk mengetahui apakah Bapak/Ibu

menjelaskan kepada siswa maksud/tujuan dari pemberian tugas tersebut, dapat dilihat

pada tabel 4.10 berikut ini.

Tabel 4.10. Bapak/Ibu guru menjelaskan kepada siswa maksud/tujuan dari pemberian
tugas.
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
a. Selalu 8 53,34 %
b. Sering 3 20 %
c. Kadang-kadang 4 26,67 %
d. Tidak pernah 0 0%
Jumlah 15 100 %
40

Pada tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa 8 orang responden atau 53,34%

responden menyatakan selalu menjelaskan kepada siswa maksud/tujuan dari

pemberian tugas setelah pembelajaran berlangsung, 4 orang responden atau 26,67%

responden menyatakan kadang-kadang, 3 orang responden atau 20% responden

menyatakan sering, sedangkan yang menyatakan tidak pernah memberikan tugas

tidak ada atau 0% responden.

Dari tabel 4.10 di atas dapat kita ketahui bahwa Bapak/Ibu guru di SD Negeri

10 Kota Banda Aceh menjelaskan dengan cukup baik kepada siswa maksud/tujuan

dari pemberian tugas, siswa mencatat, dan memahaminya di saat guru memberikan

penjelasan tentang tugas yang diberikan. Kemudian untuk mengetahui apakah

Bapak/Ibu memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar

dapat kita lihat pada tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.11. Bapak/Ibu memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami


kesulitan belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase


a. Selalu 5 33,33 %
b. Sering 6 40 %
c. Kadang-kadang 4 26,67 %
d. Tidak pernah 0 0%
Jumlah 15 100 %

Pada tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa 6 orang responden atau 40%

responden menyatakan sering memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami

kesulitan belajar, 5 orang responden atau 33,33% responden menyatakan selalu, 4

orang responden atau 26,67% responden menyatakan kadang-kadangt, sedangkan

yang menyatakan tidak pernah tiadak ada atau 0% responden.

Dari tabel 4.11 di atas dapat kita ketahui bahwa guru memberikan bimbingan

dengan kurang baik kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar hal ini

dikarenakan keterbatsan waktu untuk belajar dikelas sehingga guru harus


41

memberikan bimbingan secara menyeluruh terhadap semua siswa. Selanjutnya untuk

mengetahui apakah Bapak/Ibu memberikan pembelajaran tambahan (jam) pada siswa

yang mengalami kesulitan dalam belajar bisa kita lihat pada tabel 4.12 berikut ini.

Tabel 4.12. Bapak/Ibu guru memberikan pembelajaran tambahan (jam) pada siswa
yang mengalami kesulitan dalam belajar.

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase


a. Selalu 0 0%
b. Sering 4 26,67 %
c. Kadang-kadang 11 73,33 %
d. Tidak pernah 0 0%
Jumlah 15 100 %

Pada tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa 11 orang responden atau 73,33%

responden menyatakan kadang-kadang harus memberikan pembelajaran tambahan

(jam) pada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, 4 orang responden atau

26,67% responden menyatakan sering memberikan pembelajaran tambahan,

sedangkan yang menyatakan selalu dan tidak pernah tidak ada atau 0% responden.

Dari data tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa guru di SD Negeri 10 Kota

Banda Aceh kadang-kadang memberikan pembelajaran tambahan (jam) dengan baik

terhadap siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar hal tersebut dilakukan agar

siswa tidak tertinggal materi pembelajaran.

Kemudian untuk mengetahui apakah Bapak/Ibu melibatkan seluruh siswa

untuk membuat tata tertib kelas, dapat kita lihat pada tabel 4.13 berikut ini.

Tabel 4.13. Bapak/Ibu guru melibatkan seluruh siswa untuk membuat tata tertib
kelas

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase


a. Selalu 6 40 %
b. Sering 5 33,33 %
c. Kadang-kadang 4 26,67 %
d. Tidak pernah 0 0%
Jumlah 15 100 %
42

Pada tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa 6 orang responden atau 40%

responden menyatakan selalu melibatkan seluruh siswa untuk membuat tata tertib

kelas, 5 orang responden atau 33,33% resonden menyatakan sering, 4 orang

responden atau 26,67% responden menyatakan kadang-kadang. Sedangkan yang

menyatakan tidak pernah tidak ada atau 0% responden.

Dari tabel 4.13 di atas dapat kita ketahui bahwa guru di SD Negeri 10 Kota

Banda Aceh untuk melibatkan seluruh siswa dalam membuat tata tertib kelas masih

pada kategori kurang baik dikarenakan tidak semua siswa memhami dalam mengatur

piket sekolah maka dari itu perlu adanya pengontrolan dari guru untuk menyusun tata

tertib kelas. Kemudian untuk mengetahui apakah Bapak/Ibu mengontrol kehadiran

murid/mengabsen, bisa kita melihat pada tabel 4.14 berikut ini.

Tabel 4.14. Bapak/Ibu guru mengontrol kehadiran murid/mengabsen siswa saat


pembelajaran

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase


a. Selalu 13 86,66 %
b. Sering 0 0%
c. Kadang-kadang 1 6,67 %
d. Tidak pernah 1 6,67 %
Jumlah 15 100 %

Pada tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa 13 orang responden atau 86,66%

responden menyatakan selalu mengontrol kehadiran murid/mengabsen siswa disaat

melakukan pembelajaran, 1 orang responden atau 6,67% resonden menyatakan

kadang-kadang, dan 1 orang responden atau 6,67% responden menyatakan tidak

pernah. Sedangkan yang menyatakan sering tidak ada atau 0% responden.

Dari tabel 4.14 dan grafik 4.14 di atas dapat kita ketahui bahwa guru selalu

mengontrol kehadiran murid/mengabsen siswa disaat melakukan pembelajaran.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah Bapak/Ibu memberikan penghargaan baik


43

pujian/hadiah terhadap siswa/i yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar bisa

kita lihat pada tabel 4.21 berikut ini.

Tabel 4.15. Guru memberikan penghargaan baik pujian/hadiah terhadap siswa/i


yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase


a. Selalu 10 66,67 %
b. Sering 3 20 %
c. Kadang-kadang 2 13,33 %
d. Tidak pernah 0 0%
Jumlah 15 100 %

Pada tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa 10 orang responden atau 66,67%

responden menyatakan bahwa guru selalu memberikan penghargaan baik

pujian/hadiah terhadap siswa/i yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar, 3

orang responden atau 20% responden menyatakan sering, dan 2 orang responden

atau 13,33% responden menyatakan kadang-kadang, sedangkan yang menyatakan

tidak pernah tidak ada atau 0% responden.

Dari data tabel 4.15 di atas dapat kita ketahui bahwa pada umumnya guru

selalu memberikan penghargaan baik pujian/hadiah terhadap siswa/i yang dapat

menjawab pertanyaan dengan benar. Selanjutnya untuk mengetahui apakah

Bapak/Ibu memberikan sanksi kepada siswa yang tidak pernah mengerjakan tugas,

bisa kita lihat pada tabel 4.16 berikut ini.

Tabel 4.16. Bapak/Ibu memberikan sanksi kepada siswa yang tidak pernah
mengerjakan tugas.

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase


a. Selalu 1 6,67 %
b. Sering 3 20 %
c. Kadang-kadang 11 73,33 %
d. Tidak pernah 0 0%
Jumlah 15 100 %
44

Pada tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa 11 orang responden atau 73,33%

responden menyatakan bahwa kadang-kadang memberikan sanksi kepada siswa yang

tidak pernah mengerjakan tugas, 3 orang responden atau 20% responden menyatakan

sering, 1 orang responden atau 6,67% menyatakan selalu, sedangkan yang

menyatakan tidak pernah tidak ada atau 0%, responden.

Berdasarkan data tabel 4.16 di atas bisa kita simpulkan bahwa Bapak/Ibu

guru di SD Negeri 10 Kota Banda Aceh memberikan sanksi kepada siswa yang tidak

pernah mengerjakan tugas. Hal tersebut dilakukan agar siswa selalu disiplin dalam

belajar dan juga dapat memotivasi siswa untuk bersungguh-sungguh dalam belajar.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah Bapak/Ibu memberikan hukuman secara

langsung ketika siswa melakukan kesalahan tanpa terlebih dahulu diberi

teguran/nasehat, dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini.

Tabel 4.17. Bapak/Ibu guru memberikan hukuman secara langsung ketika siswa
melakukan kesalahan tanpa terlebih dahulu diberi teguran/nasehat

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase


a. Selalu 0 0%
b. Sering 0 0%
c. Kadang-kadang 0 0%
d. Tidak pernah 15 100 %
Jumlah 15 100 %

Pada tabel 4.17 di atas menunjukkan bahwa 15 orang responden atau 100%

responden menyatakan bahwa tidak pernah memberikan hukuman secara langsung

ketika siswa melakukan kesalahan tanpa terlebih dahulu diberi teguran/nasehat,

sedangkan yang menyatakan selalu, sering, dan kadang-kadang tidak ada atau 0%

responden.

Dari data tabel 4.17 di atas bisa kita simpulkan bahwa guru di SD Negeri 10

Kota Banda Aceh tidak pernah memberikan hukuman secara langsung ketika siswa

melakukan kesalahan akan tetapi guru selalu memberikan nasehat kepada siswa-
45

siswanya agar tidak melakukan hal-hal yang dianggap salah dan dapat merugikan diri

siswa maupun orang lain. Kemudian untuk mengetahui apakah Bapak/Ibu

memberikan teguran terhadap siswa yang membuat keributan di dalam kelas, bisa

kita lihat pada tabel 4.24 berikut ini.

Tabel 4.18. Bapak/Ibu memberikan teguran terhadap siswa yang membuat


keributan di dalam kelas

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase


a. Selalu 8 53,34 %
b. Sering 5 33,33 %
c. Kadang-kadang 2 13,33 %
d. Tidak pernah 0 0%
Jumlah 15 100 %

Pada tabel 4.18 di atas menunjukkan bahwa 8 orang responden atau 53,34%

responden menyatakan selalu memberikan teguran terhadap siswa yang membuat

keributan di dalam kelas, 5 orang responden atau 33,33% responden menyatakan

sering, 2 orang responden atau 13,33% responden menyatakan kadang-kadang,

sedangkan yang tidak pernah tidak ada atau 0% responden.

Dari data tabel 4.18 di atas bisa kita ketahui bahwa guru selalu memberikan

teguran terhadap siswa yang membuat keributan di dalam kelas, hal ini dilakukan

agar sauna belajar dalam kelas mejadi tentram dan nyaman dan suasana belajarpun

jadi menyenangkan. Kemudian untuk melihat apakah Bapak/Ibu masuk kelas dengan

tepat waktu dapat kita lihat pada tabel 4.19 berikut ini.

Tabel 4.19. Bapak/Ibu masuk kelas dengan tepat waktu

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase


a. Selalu 10 66,67 %
b. Sering 2 13,33 %
c. Kadang-kadang 2 13,33 %
d. Tidak pernah 1 6,67 %
Jumlah 15 100 %
46

Pada tabel 4.19 di atas menunjukkan bahwa 10 orang responden atau 66,67%

responden menyatakan selalu masuk kelas dengan tepat waktu, 2 orang responden

atau 13,33% responden menyatakan sering, 2 orang responden atau 13,33%

responden menyatakan kadang-kadang, sedangkan yang menyatakan tidak pernah

hanya ada 1 orang responden atau 6,67% responden.

Dari data tabel 4.19 di atas kita bisa menyimpulkan bahwa guru di SD Negeri

10 Kota Banda Aceh selalu masuk tepat waktu, hal ini dapat memberikan contoh

yang baik kepada siswa maupun guru atau masyarakat lainnya. Kemudian untuk

melihat apakah siswa bisa memahami materi pelajaran yang Bapak/Ibu sampaikan

kepada siswa, dapat kita lihat pada tabel 4.20 berikut ini.

Tabel 4.20. Siswa bisa memahami materi pelajaran yang Bapak/Ibu guru sampaikan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase


a. Selalu 5 33,33 %
b. Sering 7 46,67 %
c. Kadang-kadang 3 20 %
d. Tidak pernah 0 0%
Jumlah 15 100 %

Pada tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa 7 orang responden atau 46,67%

responden menyatakan bahwa siswa sering memahami materi pelajaran yang

Bapak/Ibu guru sampaikan kepada siswa, 5 orang responden atau 33,33% responden

menyatakan siswa selalu memahami materi pelajaran yang Bapak/Ibu guru

sampaikan kepada siswa, dan 3 orang responden atau 20% responden menyatakan

kadang-kadang siswa memahami materi pelajaran yang Bapak/Ibu guru sampaikan,

sedangkan yang menyatakan tidak pernah tidak ada atau 0% responden,

Dari data tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa siswa di SD Negeri 10 Kota

Banda Aceh sering memahami materi pelajaran yang Bapak/Ibu guru sampaikan

kepada mereka.
47

Dari keseluruhan data tabel jawaban angket di atas maka secara umum dapat

disimpulkan bahwa setelah penulis mengolah dan menganalisis data penelitian, maka

penulis memperoleh gambaran bahwa kemampuan guru dalam mengelola kelas di

SD Negeri 10 Kota Banda Aceh dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari dapat

dikategorikan baik, hal ini terbukti dari 20 soal pertanyaan angket yang diberikan

kepada responden ada 15 soal angket yang mendukung kemampuan guru dalam
15
mengelola kelas sehingga dapat ditentukan bahwa: × 100 % = 75%. Menurut
20

ketentuan Sutrisno Hadi (2004) bahwa 61-80% disebut dengan “baik” dengan

demikian kemampuan guru dalam mengelola kelas di SD Negeri 10 Kota Banda

Aceh sudah ditanggapi dan dilakukan dengan baik.

4.2. Hasil Wawancara Guru

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas di SD

Negeri 10 Kota Banda Aceh maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.21. Hasil Wawancara dengan Guru

No Daftar Pertanyaan Wawancara Hasil Jawaban Guru

Sudah berapa lama bapak/ibu mengajar Rata-rata guru di SD Negeri 10 Kota


di SD Negeri 10 Banda Aceh ini? Banda Aceh lama mengajar 8-10 Tahun

2 Metode apa saja yang bapak/ibu berikan Metode yang digunakan bervariasi
dalam menyampaikan materi belajar agar tergantung kecocokan materi, akan
semua peserta didik dapat tetapi yang paling sering digunkaan
memahami/mengikuti pelajaran dengan adalah metode saintific.
baik?

3 Apakah metode tersebut efektif? Menurut guru di SD Negeri 10 kota


Seberapa besar dampak yang dihasilkan banda Aceh keefektifan penggunaan
untuk membantu siswa belajar dengan metode saintifik dalam penerapan
baik? pembelajaran sekitar 80% - 90%
48

4 Bagaimana respon siswa saat bapak/ibu Respon siswa mendengar dengan baik
mengajar di kelas? tentang apa saja yang disampaikan oleh
guru dan memahaminya setiap
pembelajaran yang diberikan

5 Bagaimana cara bapak/ibu Menenangkan suasana kelas terlebih


mengkondisikan kelas saat mengajar? dahulu sebelum memulai pembelajaran,
agar suasana belajar mudah untuk
dipahami oleh siswa

6 Apa saja media yang bapak/ibu gunakan Penggunaan media dalam


dalam pembelajaran? Apakah media pemebelajaran disesuaikan dengan
tersebut sudah mengaktifkan siswa? dan materi yang disampaikan.
seberapa pentingkah media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar? Penggunaan media sangat diperlukan
karena dapat mempermudah atau
membantu dalam mengaktifkan suasana
belajar siswa

7 Bagaimana cara bapak/ibu mengatasi Medekati siswa, memberi bimbingan


kesulitan siswa dalam mempelajari mata dan pemahaman yang mudah diterima
pelajaran yang bapak/ibu ajarkan? oleh siswa

8 Sumber belajar apa saja yang bapak/ibu Sumber belajar yang digunakan
gunakan? dan bagaimana isinya menurut berpedoman pada buku referensi guru
bapak/ibu? yang sesuai dengan standar kurikulum
2013.

Adapun isi dari buku yang digunakan


sesuai dengan buku panduan kurikulum
2013 yang telah disahkan oleh
kementerian pendidikan dan Dinas.

9 Bagaimana bentuk evaluasi yang Bentuk evaluasi yang sering diberikan


bapak/ibu berikan untuk peserta didik berupa soal tes dan ujian lisan yang
setelah menyelesaikan suatu materi? sesuai dengan pokok pembahasan atau
materi yang telah diajarkan

10 Apa saja kesulitan yang bapak/ibu hadapi Kesulitan utama adalah bagi anak-anak
dalam mengajar di kelas? yang eksklusif memerlukan pendidikan
khusus, oleh sebab itu perlu juga ada
dukungan dari orang tua atau wali siswa

Dalam penerapan pembelajaran dengan


penggunaan media juga perlu adanya
49

penyedian media dari sekolah sehingga


dapat mempermudah siswa dalam
memahami isi pembelajaran

Dari hasil wawancara dengan guru maka dapat disimpulakn bahwa

kemampuan guru di SD Negeri 10 Kota Banda Aceh dalam mengelola kelas sudah

memahami dengan baik bagaimana prosesnya dan selalu diterapkan disekolah

tersebut. Walaupun dalam pengelolaan kelas masih ada kekurangan-kekurangan

seperti keterbatasan waktu untuk penerapan pembelajaran, kurangnya perhatian dari

guru tentang penggunaan metode ataupun media yang tepat dalam pelaksanaan

pembelajaran sehingga penerapan pembelajarannya tidak sesuai dengan yang

diharapkan.

4.3. Pembahasan

Dari data penelitian bisa disimpulkan bahwa secara umum tingkat

kemampuan guru di SD Negeri 10 Kota Banda Aceh terhadap pengelolaan kelas

dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari dapat dikategorikan baik, hal ini

terbukti dari 20 soal pertanyaan angket yang diberikan kepada responden ada 15 soal

angket yang mendukung kemampuan guru dalam mengelola kelas sehingga dapat
15
ditentukan bahwa: × 100 % = 75%. Menurut ketentuan Sutrisno Hadi (2004)
20

bahwa 61-80% disebut dengan “baik” dengan demikian kemampuan guru dalam

mengelola kelas di SD Negeri 10 Kota Banda Aceh sudah dilakukan dengan baik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata guru di SD Negeri 10 Kota

Banda Aceh sangat berperan aktif dalam pengelolaan kelas dan juga memberikan

materi pelajaran kepada siswa. Selain itu siswa juga ikut aktif dalam bekerjasama
50

dengan guru maupun kelompok siswa dalam menjaga kebersihan dan kenyaman

kelas masing-masing sehingga timbulnya kesan menyenangkan dalam belajar.

Pengelolaan kelas di SD Negeri 10 Kota Banda Aceh sudah baik, guru

selalu memonitoring aktivitas belajar peserta didik. Guru selalu datang tepat

waktu pada saat proses pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan guru

dimulai dengan mengkondusifkan suasana kelas terlebih dahulu agar suasana

pembelajaran nyaman bagi peserta didik sehingga saat proses pembelajaran

peserta didik sangat disiplin dan tidak membuat keributan. Selain itu, guru

mengatur tempat duduk peserta didik setiap minggu agar terjadi perputaran

tempat belajar peserta didik sehingga peserta didik tidak cepat bosan.

Guru juga mengajak siswa untuk melakukan doa bersama, melakukan

apersepsi dan menciptakan suasana belajar yang disiplin seperti

mengkondusifkan suasana kelas sebelum memulai pembelajaran dengan

memberikan pertanyaan tentang materi yang terdahulu, melakukan permainan

agar peserta didik bersemangat untuk belajar.

Masalah pengelolaan kelas merupakan hambatan guru maupun siswa dalam

menciptakan suasana proses belajar dan mengajar yang kondusif. Jika dalam proses

belajar dan mengajar antara guru dan siswa terdapat hambatan, maka pembelajaran

pun tidak berjalan dengan kondusif lagi. Jika masalah yang terjadi bersumber pada

siswa, maka guru yang akan merasa terganggu dengan ulah siswa tersebut,

sedangkan jika masalah bersumber dari guru maka siswa yang akan merasa

terganggu. Perasaan terganggu pada siswa atau guru akan menyebabkan

pembelajaran yang dilakukan tidak nyaman, maka hasil pembelajaran pun tidak

dapat maksimal.
51

Sesuai pendapat Martinis Yamin dan Maisah (2009) terdapat dua tindakan

guru sebagai upaya menciptakan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar

berlangsung efektif dan sebagai usaha mengatasi masalah pengelolaan kelas baik

masalah individu maupun kelompok. Dua tindakan guru tersebut yaitu tindakan

pencegahan dan tindakan korektif. Tindakan pencegahan merupakan tindakan guru

dalam mengatur lingkungan belajar, mengatur peralatan, dan lingkungan sosio

emosional, sedangkan tindakan korektif masih dikategorikan menjadi dua tindakan

lagi yaitu tindakan yang seharusnya segera diambil guru padasaat terjadi gangguan

dan tindakan penyembuhan terhadap tingkah laku yang menyimpang agar

penyimpangan tersebut tidak berlarut-larutatau tidak terjadi lagi.

Dalam upaya guru mengatasi masalah pengelolaan kelas yang berkaitan

dengan tingkah laku individu, maka tindakan guru harus ditunjukkan pada individu

yang bersangkutan secara langsung. Sebagai seorang guru yang bijak, dalam

menangani masalah individu harus dapat menghargai individu tersebut di depan

teman yang lainnya. Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya mengenai

pendekatan dengan penerapan larangan/anjuran, bahwa dalammengatasi masalah

pengelolaan kelas seorang guru harus dilaksanakan sesuai ketentuan. Ketentuan

tersebut seperti guru harus adil ketika memberikan peringatan, kemudian harus

menjaga perasaan siswa yang bermasalah agar tidak merasa malu dihadapan

temannya.

Seorang guru dalam mengatasi masalah siswa harus menggunakan etika yang

baik. Jangan sampai siswa tersebut merasa malu dan dendam dengan guru karena

guru telah memarahi siswa tersebut dihadapan teman yang lain, oleh karena itu guru

harus berhati-hati dalam menjalankan tugasnya sebagai upaya mengatasi masalah


52

pengelolaan kelas. Sebagai seorang guru harus mampu memberikan teguran yang

tidak menyinggung perasaan siswa yang berbuat salah.

Dari hasil wawancara dengan guru kelas bahwa di SD Negeri 10 Kota Banda

Aceh kemampuan guru dalam mengelola kelas sudah memahami dengan baik

bagaimana prosesnya dan selalu diterapkan disekolah tersebut. Walaupun dalam

pengelolaan kelas masih ada kekurangan-kekurangan seperti keterbatasan waktu

untuk penerapan pembelajaran, kurangnya perhatian dari guru tentang penggunaan

metode ataupun media yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga

penerapan pembelajarannya tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dapat disimpulkan bahwa

pengelolaan kelas yang dilakukan guru cukup terlaksana dengan baik. Guru selalu

mengontrol aktivitas belajar peserta didik, mengatur posisi tempat duduk,

mengkondusifkan kelas, cara mengajar yang diterapkan menyenangkan, dan tipe

kepemimpinan guru termasuk tipe permisif yang membebaskan peserta didik

untuk menyelesaikan permasalahan belajar dengan kemampuan sendiri namun masih

dibimbing oleh guru. Adapun faktor penghambat pelaksanaan pengelolaan kelas dari

hasil wawancara dengan guru SD negeri 10 Kota Banda Aceh yaitu perlengkapan

atau fasilitas belajar memang masih kurang lengkap, seperti media

pembelajaran di sekolah tidak lengkap, ruang perpustakaan yang kurang memadai,

ruang laboratorium, serta jumlah peserta didik banyak.

Secara keseluruhan dari tanggapan beberapa orang responden, dapat dilihat

bahwa pada umumnya berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pengelolaan kelas dengan segala kelebihannya yaitu dapat menumbuhkan

motivasi yang dapat memberikan dorongan terhadap motivasi peserta didik. Dengan

adanya pengelolaan kelas dalam hal ini penataan lingkungan belajar diharapkan
53

dapat memberikan stimulus terhadap peserta didik sehingga peserta didik tersebut

terpengaruh atau terkondisikan oleh lingkungan agar motivasi belajar peserta didik

tercapai sehingga tercapai pula hasil belajar yang lebih baik.

You might also like