Professional Documents
Culture Documents
Bab Ii Nursing Care Plan
Bab Ii Nursing Care Plan
2. ANALISA DATA
Do:
1
1. Hasil pemeriksaan GCS =
E:3, V:5, M:6.
2. TTV : TD =100/60 mmHg,
R = 32 x/menit. P = 110
x/menit, T = 36,7c
3. luka bakar pada wajah,
leher, bulu hidung terbakar
2
yang lalu. Klien mengeluh
kesakitan dengan suara yang
serak dan kalimat yang pendek.
Do :
1. Hasil pemeriksaan terdapat
eritema pada wajah, leher,
dada, perut, dan hampir
seluruh lengan, tampak
bullae yang sudah pecah dan
tampak kering di area dada
dan leher.
2. Luka bakar grade II
3. Luas luka bakar 36%
3
Tujuan Intervensi Rasional
Setelah dilakukan tindakan 1. Mandiri
keperawatan selama 1x30 a. Kaji pola napas a. Untuk memonitor
menit diharapkan pasien (auskultasi, suara nafas, kepatenan jalan
dapat mempertahankan fungsi pernapasan, dan napas.
pola pernafasan yang kecepatan pernapasan)
efektif dengan kriteria b. Ukur kebutuhan b. Untuk memenuhi
hasil : oksigenasi kebutuhan
1. Menunjukkan suara oksigen.
c. Atur posisi semi fowler
nafas yang paten (irama c. Untuk
nafas, frekuensi memaksimalkan
pernafasan dalam potensial
rentang normal, dan 2. Kolaborasi ventilasi.
tidak ada suara nafas a. kolaborasi dengan
yang abnormal) pemberian oksigen bila a. Meningkatkan
2. Dapat perlu. (menggunakan ventilasi dan
mendemonstrasikan face mask 4L/menit) asupan oksigen.
batuk efektif dan suara
nafas yang bersih.
3. Tanda-tanda vital dalam
rentang normal
( tekanan darah, nadi,
pernafasan)
4
elastisitas turgor kulit terjadi pada keadaan
baik, membrane umum pasien
mukosa lembab, tidak terutama untuk
ada rasa haus yang mengetahui adakah
berlebihan. tanda-tanda syok
hipovolemik,
d. Anjurkan pasien d. Mengganti
untuk kehilangan cairan
meningkatkan yang berlebih.
intake cairan
setidaknya 8 gelas
sehari.
2. Kolaborasi
a. Pemberian cairan a. Membatu memenuhi
intravena. kebutuhan cairan
(RL 3.600 ml dalam tubuh.
8 jam pertama dan
3.600 ml dalam 16
jam berikutnya).
c. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera kimia yang ditandai dengan hasil
pemeriksaan TTV : TD =100/60 mmHg, R = 32 x/menit. P = 110 x/menit, T = 36,7c,
dan pasien mengeluhkan kesakitan dan nyeri dirasakan terus menerus, eritema pada area
eritema pada wajah, leher, dada, perut dan hampir seluruh lengan kiri, karakteristik nyeri : P :
luka bakar Q : terasa panas, R : wajah, leher, dada, perut dan hampir seluruh lengan kiri, S : 3
(1-4), T : terus - menerus.
5
manajemen nyeri. (melakukan rasa nyeri.
2. Ekspresi wajah klien kegiatan pengalihan
tenang. rasa nyeri seperti
3. Menyatakan rasa mengajak orang lain
nyaman setelah nyeri berbicara dan tehnik
berkurang skala 2 (1-4) relaksasi (menarik
4. Klien mampu
nafas dalam)
mempraktekkan teknik
distraksi (melakukan
c. Berikan posisi yang c menurunkan rasa
kegiatan pengalihan
nyaman dan rentang tidak nyaman,
rasa nyeri seperti
gerak pasif dan aktif gerakan dan latiahan
mengajak orang lain
sesuai indikasi, menurunkan
berbicara) dan tehnik
kekakuan sendi dan
relaksasi (menarik
kelelahan otot tetapi
nafas dalam)
tipe latiahn
disesuaikan dengan
lokasi dan luas cidera
atau luka.
2. Kolaborasi
a. Berikan terapi a. Untuk mengurangi
analgetik sesuai rasa nyeri.
order.
d. Kerusakan Integritas kulit berhubungan dengan luka bakar ditandai dengan hasil
pemeriksaan terdapat eritema pada wajah, leher, dada, perut, dan hampir seluruh
lengan, tampak bullae yang sudah pecah dan tampak kering di area dada dan leher.
Luka bakar grade II, luas luka bakar 36%, dan pasien dibawa oleh keluarganya ke
UGD karena luka bakar akibat terkena kompor yang meledak 3 jam yang lalu. Klien
mengeluh kesakitan dengan suara yang serak dan kalimat yang pendek.
6
teratasi dengan kriteria perawatan yang akan
hasil : digunakan.
b. Lakukan perawatan
1. integritas kulit yang luka dengan 6 C b. Perawatan luka
baik bisa dipertahankan (cloothing, cooling, dengan 6 C
(sensasi, elastisitas, cleaning, merupakan upaya
temperatur, hidrasi, dan chemoprophylaxis, untuk pertolongan
pigmentasi) covering, dan pertama pada
comforting) perwatan luka bakar.
2. Luka/lesi pada kulit
berkurang (mengalami c. Evaluasi kerusakan
penyembuhan). jaringan dan c. Apabila masih belum
perkembangan mencapai dari
3. Perfusi jaringan baik. pertumbuhan kriteria evaluasi
jaringan 3x24 jam, maka
4. Terdapat pertumbuhan
perlu dikaji ulang
jaringan baru.
faktor-faktor
5. Tidak terjadi tanda- menghambat
tanda infeksi. pertumbuhan dan
perbaikan dari lesi.