You are on page 1of 13

Press question mark to see available shortcut keys

©2018 Google • Privacy Policy • Terms of Service • Maps Terms


Brands

Search Go

khoko elsam
Public
Aug 10, 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di
indonesia. puskesmas adalah satu unit pelaksanaan fungsional yang berfungsi sebagai pusat
pembangunan kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan kegiatanya secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada suatu
masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu, dimana pendekatan yang
digunakan memperhatikan berbagai aspek kehidupan dari para pemakai jasa pelayanan kesehatan
tersebut.

Pembangunan sektor kesehatan oleh pemerintah telah lama dipandang sebagai ilmu yang penting
dan utama untuk ditangani secara maksimal, sebab sektor pembangunan ini secara tidak
langsung bersentuhan dengan hajat hidup dan kualitas hidup rakyat. Menurut sudiono pemerintah
tidak hanya berupaya meningkatkan, meratakan pelayanan kesehatan tetapi juga sudah mulai
mengupayakan peningkatan kualitas pelayanan.

Menurut Undang-undang Republik indonesia No 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik pasal
1 ayat 1 yakni pelayanan publik adalah kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas
barang, jasa dan/atau pelayanan administrative yang dosediakan oleh penyelenggaraan pelayanan
publik.
Bidang kesehatan telah menjadi kegiatan yang sangat mendapat perhatian di Indonesia karena
bidang kesehatan merupakan kegiatan yang dapat neningkatkan kesejahteraan sosial dan juga
dapat mendatangkan keuntungan apabila pihak-pihak yang mengelola dari kegiatan ini
melaksanakannya secara profesional.
Aspek pelayanan (service) kesehatan sering dianggap sebagai aspek paling penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan manusia. Hal ini dapat dipahami karena fungsi pelajaran secara
langsung bersentuhan dengan kepentingan masyarakat. Mengedepankan aspek pelayanan
kesehatan medis, maka keberadaan puskesmas dinilai aspek paling penting , sebab fungsi
puskesmas pada umumnya yang dikenal oleh masyarakat adalah pelayanan kesehatan (medis).
Fungsi ini secara langsung dapat dirasakan manfaatnya dalam peningkatan kesehatan mereka
(masyarakat)
Sementara itu semakin kompleksnya kebijakan pembangunan dibidang kesehatan, sangat
mendukung mekanisme kerja sebuah puskesmas untuk mengelola semua usaha usaha kesehatan
dengan cara terutur dan profesional sehingga tujuan pelayanan kesehatan dapat mencapai
sasaranya. Hal ini sangat ditentukan oleh penyelenggaraan sistem pelayanan yang baik terhadap
peningkatan kesehatan yang memadai.
Menurut Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan, menyatakan bahwa kesehatan
adalah keadaan sehat, baik secara fisik,mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis sumberdaya bidang kesehatan
adalah segala bentuk fasilitas dalam sistematis, sebab apabila dicermati secara mendalam maka
sistem pelayanan perlu didukung oleh manajemen yang baik, sumberdaya manusia yang
memadai demi tercapainya tujuan pelayanan yang berdaya guna dan berhasil guna.
Salah satu usaha yang termasuk dalam bidang kesehatan adalah jasa puskesmas yang saat ini
menunjukan adanya perkembangan. Pembangunan dibidang kesehatan ini dilakukan dengan
memadukan berbagai kombinasi baik teknologi, sumberdaya, modal yang memadai, serta sistem
pengendalian yang digunakan.
Kualitas pelayanan berhasil dibangun, apabila pelayanan yang diberikan kepada pelanggan
mendapatkan pengakuan dari pihak-pihak yang dilayani. Pengakuan terhadap keprimaan sebuah
ppelayanan, bukan datang dari aparatur yang memberikan pelayanan, melainkan datang dari
pengguna jasa layanan (pelanggan). Pelayanan prima adalah pelayanan yang diberikan kepada
pelanggan (masyarakat) minimal sesuai dengan standart pelayanan prima. Bagi organisasi atau
instansi yang belum mempunyai standar pelayanan prima, mengacu pada terpenuhinya keinginan
pelanggan (cepat,tepat,murah,ramah,dll)
Puskesmas lampasio merupkan salah satu puskesmas yang berada di kabupaten tolitoli, dan
menjadi alternatif yang dipilih oleh masyarakat sebagai tempat pelayanan kesehatan bagi warga
masyarakat yang membutuhkanya. Untuk itu sebagai pelayanan kesehatan warga masyarakat,
utamnya lebih mengedepankan kesehatan pasien (masyarakat) yang datang berobat secara
langsung meskipun dengan cara bertahap. Dengan kata lain perhatian dan ketulusan hati dari
pelayanan kesehatan sanagt berarti bagi kesembuhan dan pemulihan kesehatan pasien baik yang
berasal dari golongan atas, menengah, utamanya pada golongan ekonomi lemah. Dengan adanya
puskesmas lampasio pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat lebih mudah dan cepat
sehingga kualiatas atau mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa meningkat dan dapat
memenuhi tuntutan pelayanan bagi masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian ilmiah
tentang” Analisis Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas kecamatan lampasio
kabupaten tolitoli sulawesi tengah.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaiama pelayanan kesehatan di puskesmas lampasio
2. Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam pelayanan kesehatan di
puskesmas lampasio
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 tujuan Penelitian untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas
lampasio
1.3.2 Kegunaan Penelitian
a. Secara teoritis
Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang mengangkat topik yang sama dengan penelitian
ini.
b. Secara praktis diharapkan sebagai masukan bagi Puskesmas Lampasio agar dapat lebih
memahami dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN ALUR PIKIR
2.1. Kajian Pustaka
2.1.1 penelitian terdahulu
sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian
terdahulu oleh beberapa penelitian diantaranya :
penelitian yang dilakukan oleh Fahriansyah, 2009, Analisis kualitas pelayanan Kesehatan Dalam
Meningkatkan Kepuasan Pasien di Puskesmas Talise Kecamatan Palu Timur. Penelitian ini
dilaksanakan di puskesmas talise kecamatan palu timur, maksud penelitian ini adalah yaitu untuk
mengtahui kualitas pelayanan kesehatan dan kepuasan pengguana jasa layanan kesehatan yang
diberiakan oleh puskesmas talise. Adapun populasi dalam penelitian ini sebanyak 664 orang, dan
sampel 48 orang. Sedangkan tipe penelitaian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif, dan
metode penelitianya yaitu bersifat kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan
melalui penelitian lapangan, serta teknik analisis data digunakan yaitu analisis kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat digambarkan bahwa puskesmas talise telah memberikan
pelayanan kesehatan ceracara prima, cepat dan tepat kepada pengguna jasa pelayanan sesuai
dengan kemampuan dan daya dukung fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia atau yang
dimiliki oleh puskesmas itu sendiri. Mengingat karena wilayah pelayanan yang begitu luas dan
terdiri dari beberapa keluarahan yang letaknya jauh dari wilayah puskesmas, maka untuk
mendekatkan jangkauan pelayanan kepada masyarakat sehingga dalam hal ini puskesmas talise
membangun beberapa posko pelayanan ditiap keluarahan. Selanjutnya, jika dalam pelayanan itu
ditemukan para pasien mengidap penyakit yang sulit ditangani maka pihak puskesmas talise
memberikan surat rujukan secepatnya kepada pasien yang mebutuhkan untuk berobat langsung
kerumah sakit yang ada dikota palu sesuai dengan keinginan pasien itu sendiri.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Moedji Sri Widarjati dengan judul analisis kelaitas
layanan kesehatan pada Badan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Banggai, maksud dari penelitian
ini adalah menganalisis pelaksanaan kulalitas layanan kesehatan pada Badan Rumah Sakit
daerah Kabupaten Banggai serta menganalisis faktor pendukung dan penghambat kualitas
layanan kesehatan pada badan rumah sakit kabupaten banggai.
Penelitian ini dilaksanakan pada badan daerah rumah sakit kabupaten banggai, maksud penelitian
ini adalah bagaimana kualitas layanan serta faktor pendukung dan penghambat layanan
kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit daerah kabupaten banggai. Adapun populasi
penelitian ini sebanyak 415 pasien dan sample 42 responden, tipe penelitian ini yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif.
Kemudian penarikan sample dalam penelitian innidilakukan secara “purposive sampling” teknik
pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui penelitian pustaka dan penelitian lapangan,
secara teknik analisis data yang digunakan Nawawi,Moenir,walker yang terdiri dari 3 indikator
yaitu sumber daya manusia, sistem/prosedur dan suasana kerja. Melalui hasil penelitian
menunjukan bahwa kualitas layanan kesehatan pada badan rumah sakit daerah kabupaten
banggai pada prinsipnya terlaksana. Namun belum optimal sebagaimana yang diharapkan. Hal
ini terlihat dari kualitas layanan yang menyangkut sumberdaya manusia, sistem layanan suasana
kerja, faktor pendukung adanya konsesus dan layanan kesehatan. Faktor penghambat yaitu
terbatasnya fasilitas kesehatan, hubungan kerja sama vertikal dan horisontal kurang maksimal.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, study dokumentasi,
penyebaran angket, data di analisis dengan deskriptif kualitatif dengan menggunakan frekuensi
dan presentasi.

Tabel 2.1
Persamaan dan perbedaan penelitian
Perbedaan dan persamaan
Perbedaan persamaan
penelitian fahriansyah
- penelitian menggunakan dua variabel yaitu tentang analisis kualitas pelayanan dalam
meningkatkan kepuasan pasien
- perbedaan lokasi penelitian - persamaan dari kedua penelitian ini adalah sama-sama meniliti
mengenai pelayanan kesehatan
- menggunakan tipe penelitian deskriptif
Moedji sri widardjati
- menggunakan teori nawawi, moenir, walker
- perbedaan lokasi peneltian - persamaan dari kedua penelitian ini adalah sama-sama meniliti
mengenai pelayanan kesehatan
- menggunakan tipe penelitian deskriptif
Penelitian penulis
- peneliti menggunakan satu variabel
- perbedaan lokasi penelitian

2.1.2. landasan teoritis dan kepustakaan yang relevan


2.1.2.1. Definisi pelayanan kesehatan
Berdasarkan keputusan menteri penertiban aparatur negara (MENPAN) No.63 Tahun 2003,
bahwa pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara
pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Dalam lembaga Administrasi Negara RI, dijelaskan hakekat pelayanan pubik dimna pelayanan
publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan
kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat.
Idup suhady menyatakan bahwa pelayanan adalah cara melayani, membantu menyiapkan,
mengurus, menyelesaikan keperluan seseorang atau sekelompok orang “artinya”objek yang
dilayani adalah masyarakat yang terdiri individu, golongan, dan organisasi (kelompok anggota
organisasi)
Pelayanan kesehatan adalah interaksi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan (Samsi Jacobalis 1989 : 63). Dari pengertian tersebut dapt di garis
bawahi bahwa tenaga kesehatan yang bergerak dalam hal ini memberikan pelayanan terhadap
pasien hampir semua pelayanan kesehatan dapat diberikan di puskesmas maupun Rumah Sakit.
Mempunyai makna suatu proses untuk berbuat menjadi sehat atau tetap sehat. Dalam undang-
undang No.60 Tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan ialah meliputi kesehtan badan
(mental ) sosial dan bukan keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan lainya.
Kemudian untuk memperkuat dari pengertian diatas, Purnomo Ananto dalam bukunya kesegaran
jasmani dan kesehatan mental mendefenisikan :
Kesehatan merupakan dasar untuk peningkatan dan pembinaan kesegaran jasmani, dengan kata
lain “sehat” adalah kondisi yang secara mutlak harus dimiliki terlebih dahulu sebelum seseorang
melakukan latihan fisik atau latihan jasmani (purnomo ananto,2000:14)
Kemudian dalam Undang-Undang No.23 tahun 1992 yang dimaksud dengan kesehatan adalah:
kesehatan adalah neliputi kesehatan badan, rohani ( mental )dan sosial dan bukan hanya keadaan
yang bebas dari penyakit , cacat dan kelemahan (Indan Entjang,1999 :17)
menurut Dalmy Iskandar dalam bukunya rumah sakit, tenaga kesehatan dan pasien, memberikan
pengertian: kesehatan sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosisal yang
memungkinkan setiap orang hidup secara sosial dan ekonomis ( dalmy iskandar 1998 ; 6)
jadi secara praktris berdasarkan pengeertian di atas dapat dikemukakan bahwa kesehatan
masyarakat adalah suatu kondisi yang menggambarkan kesehatan yang dimiliki oelh sekelompok
nabuasia/masyarakat yang terbentuk dari kondisi kesehatan dari setia individu sehingga menjadi
suatu kesatuan sosial.
Tujuan utama dari pelayanan publik adalah memenuhi kebutuhan penguna agar dapat
memperoleh pelayanan yang diinginkan dn memuaskan. Karena itu, penyedia layanan harus
mampu mengimbangi kebutuhan dan keinginan warga pengguna, kemudian memberikan
pelayanan dengan keinginan dan kebutuhan warga.
Pelayanan publik merupakan produk birikrasi publik yang diterima oleh warga pengguna
maupun masyarakat secara luas, sebagaimana dijelaskan oleh Moenir ( Dalam
Tangkilisan,2008:2008) bahwa pelayanan adalah :
“proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang lain secara langsung, pelayanan yang
diperlukan manusia pada dasarnya da dua jenis, yaitu layanan fisik yang sifatnya pribadi sebagai
manusia dan layanan administratif yang diberikan oleh orang lain selaku anggota organisasi, baik
itu organisasi massa atu negara”
Penerapan suatu standart pelayanan yang mengikuti prosedur alternatif merupakan salah satu
bentuk improvisasi pelayanan yang diberikan oleh aparat atas dasar aspirasi dan kebutuhan
masyarakat ppengguna jasa.
Yang dimaksud pelayanan umum menurut keputusan menteri penerapan aparatur negara
No.81/1993 adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
pemerintah pusat, didaerah, dan lingkungan badan usaha milik negara/daerah dalam bentuk
badan atau jasa, baik dalam rangka upaya pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Agar pelaksanaan dapat memuaskan orang lain atau kelompok orang lain yang dilayani, maka
pelaku yang bertugas melayani harus memenuhi empat kriteria pokok sebagaimana dijelaskan
moenir (dalam tangkisilan,2008:2008) yaitu :
1. tingkah laku yang sopan
2. cara menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang seharusnya dierima oleh orang
yang bersangkutan.
3. Waktu penyampaian yang tepat.
4. Keramahtamahan.

Hal lain yang berkaitan dalam pelayanan sebagaimana disebutkan oleh Suhady, Idup (2000:25)
bahwa tata laksana dalam pelayanan masyarakat yang berkualitas, serta pemberian pelayanan
masyarakat harus :
1. Tepat, yaitu memberikan atau melakukan pelayanan sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
2. Cepat, yaitu memberikan atau melakukan pelayanan dalam waktu yang sesingkat singkatnya.
3. Murah, yaitu masyarakat dapat memperoleh pelayanan dengan biaya yang murah
4. Ramah, yaitu hubungan antara petugas dan masyarakat dilakukan dengan sopan dan
berpedoman ppada etika profesi.
Adapun dasar untuk menilai kualitas pelayanan selalu berubah dan berbeda. Apa yang dianggap
sebagai suatu pelayanan yang berkualitas saat ini tidak mustahil dianggap sebagai suatu yang
tidak berkualitas pada saat yang lain.
Berbicara mengeyangenai faktor-faktor yang mempengaruhi faktor kualittas pelayanan suatu
birokrasi pemerintah, dwiyanto et al (dalam tangkisilan, 2008:232) mengidentifikasi faktor
internal antara lain kewenangan diskresi. Sikap yang berorientasi perubahan, budaya organisasi,
sistem intensif maupun semangat kerja. Sedangkan faktor eksternal antara lain budaya politik,
pengelolaan konflik lokal, kondisi sosial ekonomi, dan kontrol yang dilakukan oleh masyarakat
dan organisasi LSM (lembaga swadaya masyarakat)
Selain itu salim dan Woodward ( dalam ratminto dan atik : 174) menurutnya, dimensi kualitas
pelayan publik terdiri dari :
1. Ekonomis adalah penggunaan sumberdaya yang sesedikit mungkin dalam proses
penyelenggaraan pelayanan publik.
2. Efisiensi adalah suatu keadaan yang menunjukan tercapainya perbandingan terbaik antara
masukan dan keluaran dalam suatu penyelengaraan pelayanaan publik.
3. Efektifitas adalah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, baik itu dalam bentuk target,
sasaran jangka panjang maupun maupun misi organisasi,
4. Keadilan adalah pelayanan publik yang diselenggarakan dengan memperhatikan aspek aspek
kemerataan.
Kualitas pelayanan yang prima membutuhkan tindakan ini karena para pengguna jasa juga
membutuhkan suatu kondisi pelyanan yang cepat, akurat dan meuaskan kebutuhanya. Inisiatif
yang dilakukan aparat dalam bentuk tindakan diskresi secara otomatis akan menciptakan suatu
kelancaran mekanisme dan proses kerja yang bermuara pada peniingkatan kualitas pelayanan
yang ada. Kecepatan kerja dari aparat birikrasi sangat dibutuhkkan karena akan timbul persepsi
dan image positif dari masyarakat.
2.1.2.2. Kesehatan masyarakat
Kesehatan merupakan bagian yang tidak dapt dipisahkan oleh masyarakat pada umumnya,
karena kesehatan itu sendiri merupakan jiwa dari setiap orang untuk dapat lebih bebas atau
mempermudah melakukan aktifitas dalam kehidupanya sehari-hari. Untuk memberikan
penafsiran yang lebih jelas mengenai kesehatan masyarakat terlebih dahulu penulis mengatakan
secara terpisah mengenai kesehatan dan masyarakat.
Selanjutnya untuk mempermudah pengertian masyarakat itu sendiri, dimana menurut lington
mengemukakan bahwa masyarakat adalah”setiap kelompok manusia yang telah lama hidup dan
bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya sebagai suatu kesehatan
sosial dan batas-batas tertentu”.
Dari pendapat di atas, dikemukakan bahwa kesehatan masyarakat adalah suatu kondisi yang
menggambarkan kesehatan yang dimiliki oleh sekelompok manusia (masyarakat) yang terbentuk
dari kondisi-kondisi kesehatan sehingg menjadi suatu kesatuan yang sosial. Artinya kesehatan
masyarakat disini, dimana dalam setiap kelompok masyarakat itu dapat melakukan seluruh
aktifitas-aktifitas sosial masyarakat, karena masyarakat adalah mahluk sosial yang memiliki
keterbatasan itu maka timbullah suatu interaksi sesamanya guna memnuhi semua kebutuhan
dirinya dan keluarganya.
Untuk memperkuat pengertian kesehatan masyarakat menurut soemirat dalam bukunya”
kesehatan lingkkungan” dikutip dari pendapat wislow”publich health” memberikan ppengertian
sebagai berikut “ kesehatan adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup,
usaha-usaha pengorganisasian masyarakat untuk perbaikan masyarakat, mencegah penyakit
menular, pendidikan dan kebersiahan perorangan, pengorganisasian pelayanan-pelayanan
medis,dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan, pengmbangan rekayasa sosial untuk
menjamin setiap orang terpenuuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatan.
2.1.2.3. pengertian pasien
Pasien adalah masyarakat yang memiliki masalah dengan kesehatanya sehingga memerlukan
perawatan dari pihak yang berwenang memeberikan pelayanan kesehatan terhadap kesembuhan
penyakit yang diderita oleh pasien, untuk memenuhi kebutuhan kesehatan tersebut maka pasien
harus mendatangi puskesmas untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut tentang penyakit yang
dideritanya
Di puskesmas terdapat tenaga kesehatan yang memiliki kewenangan untuk memberikan
pelayanan kesehatan seperti dokter, bidan dan perawat yang sudah dibekali dengan keahlian
dibidang kesehatan.
Hubungan pegawai atau perawat dipuskesmas dengan pasien adalah perawat-perawat yang ada
dipuskesmas memiliki perhatian terhadap seluruh masalah kesehatan yang teridenfikasi pasien.
Perawat tersebut memilki kemampuan klinik yang generall dan dapat bekerja untuk memberikan
pelayanan terhadap pasien dari seluruh kelompok usia (Ariati Murwani,2008:56)
Pada tahun 2008, pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) cenderung lebih patuh terhadap standar-
standar pelayanan yang termasuk dalam standar obat (formularium) sehingga pelayanan yang
diberikan merupakan pelayanan yang wajar, tidak berlebihan dan benar-benar sesuai indikasi
medik.
Hal ini terjadi karena diterapkan mekanisme administrasi klaim yang lebih berstndar , tidak
mentolelir pelayanan kesehatan yang berlebihan diluar paket. Pada tahun 2009 kebijakan
pelayanan dilakukan beberapa perybahan meliputi : untuk menhindari anak terlantar, pengemis
dan gelandangan yang belum teridentifikasi dan belum memilki kartu jamkesmas, sehingga yang
bersangkutan masih dapat dilayani dengan mendapatkan surat keterangan/rekomendasi yang
dikeluarkan oleh dinas sosial setempat.
Upaya-upaya peningkatan pelayanan kesehatan ini baik di puskesmas maupun dirumah sakit dan
Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) lainya akan diterapkan standar pelayanan Medis Nasional,
standar jenis dan harga alat medis habis pakai (AMHP), jenis dan harga obat lainya sehingga
tercipta standarisasi pelayanana kesehatan yang terkendali mutu dan harganya sehingga akan
lebih mendorong pada akuntabilitas dan transparansi.
Untuk menjamin ketersediaan obat dan beberapa alat dan bahan medis habis pakai dilakukan
penyajian kesepahaman dan penugasan beberapa BUMN farmasi oleh Menteri Kesehatan.
Pemberi pelayanan kesehatan (PPK) didorong untuk lebih siap, lebih efisisen dan lebih efektif
karena pengendalian biaya dan peninggkatan mutu pelayanan sepenuhnya menjadi tanggung
jawab pemberi pelayanan kesehatan (PPK)
2.1.2.4. Definisi Puskesmas :
Menurut Depkes 1991,Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
.1. Fungsi Puskesmas:
Fungsi puskesmas itu sendiri meliputi
1. Fungsi Pokok
Fungsi pokok puskesmas yaitu antara lain :
1) Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan Pusat pemberdayaan
2) masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan
3) Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
2. Peran Puskesmas
Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah terkecil dalam hal
pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan
secara mandiri
3. Cara-cara yang ditempuh
1). Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka
menolong dirinya sendiri.
2). Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggunakan sumber daya
secara efisien dan efektif.
3) Memberikan bantuan teknis
4) Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
5) Kerjasama lintas sektor
4. Program Pokok Puskesmas
1) KIA
2) KB
3) Usaha Kesehatan Gizi
4) Kesehatan Lingkungan
5) Pemberantasan dan pencegahan penyakit menular
6) Pengobatan termasuk penaganan darurat karena kecelakaan
7) Penyuluhan kesehatan masyarakat
8) Kesehatan sekolah
9) Kesehatan olah raga
10) Perawatan Kesehatan
11) Masyarakat
12) Kesehatan kerja
13) Kesehatan Gigi dan Mulut
14) Kesehatan jiwa
15) Kesehatan mata
16) Laboratorium sederhana
17) Pencatatan dan pelaporan dalam rangka SIK
18) Pembinaan pemgobatan tradisional
19) Kesehatan remaja
20) Dana sehat
5. Satuan Penunjang
1) Puskesmas Pembantu
Pengertian puskesmas pembantu yaitu Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi
menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam
rung lingkup wilayah yang lebih kecil
2) Puskesmas Keliling
Pengertian puskesmas Keliling yaitu Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi
dengan kendaraan bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasiserta sejumlah tenaga
yang berasal dari puskesmas.dengan funsi dan tugas yaitu Memberi pelayanan kesehatan daerah
terpencil ,Melakukan penyelidikan KLB,Transport rujukan pasien, Penyuluhan kesehatan dengan
audiovisual.
3) Bidan desa
Bagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan ditempatkan seorang bidan yang
bertempat tinggal di desa tersebut dan bertanggung jawab kepada kepala puskesmas.Wilayah
kerjanyadengan jumlah penduduk 3.000 orang. Adapun Tugas utama bidan desa yaitu :
a) Membina PSM
b) Memberikan pelayanan
c) Menerima rujukan dari masyarakat
4. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah untuk
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran
, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja
puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan
Indonesiam Sehat 2010.
5. Tugas Puskesmas
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunankesehatan disuatu wilayah. Puskesmas
sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama menyelenggarakan kegiatan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, yang meliputi
pelayanan kesehatan perorang (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public
goods). Puskesmasw melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan masyarakat
sebagai bentuk usaha pembangunan kesehatan.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan
secara mrnyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-
usaha kesehatan pokok.Jenis pelayan kesehatan disesuaikandengan kemampuan puskesmas,
namun terdapat upaya kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas ditambah
dengan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta
kemampuan puskesmas.
6. Upaya-upaya kesehatan wajib tersebut adalah ( Basic Six):
a. Upaya promosi kesehatan
b. Upaya kesehatan lingkungan
c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
d. Upaya perbaikan gizi masyarakat
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
f. Upaya pengobatan
2.2. Alur Pikir
Alur pikir adalah meruapakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan
berbagai faktor yang telah di defenisikan sebagai masalah yang penting. Maka alur pikir tersebut
dinyatakan dalam bentuk diagram sehingga pihak lain dapat memahami alur pikir yang
dikemukakan dalam penelitian.
Menurut husaini usman, alur pikir adalah menjelaskan sementara terhadap apa yang menjadi
objek permasalahan dan merupakan suatu bantuan kita sendiri (bukan bantuan orang lain) yaitu
dengan kita berargumen dalam merumuskan suatu maslah itu harus menggambarkan teori yang
relevan sehingga menghasilkan kesimpulan
Pelayan kesehatan adalah hal utama yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam era pembangunan
sekarang ini. Mutu pelayanan yang baik adalah cerminan kinerja aparat kesehatan yang semakin
baik pula.
Tuntutan kesehatan masyarakat yang semakin tinggi mengakibatkan pihak puskesmas sebagai
pelayanan pertama ditingkat kecamatan harus meningkatkan kinerja-kinerjanya sehingga
masyarakat akan merasa dilayani dengan baik, tidak ada keluhan mengenai pelayanan dan citra
puskesmas akan semakin baik dimata masyarakat.
Pelayanan puskesmas yang semakin baik diharapkan akan meningkatkan tingkat kesejahteraan
masyarakat sehingga roda pembangunan akan berjalan dengan baik .
Berdasarkan uraian pada tinjauan landasan teori yang telah dijelaskan, maka penulis
menggambarkan alur pikir sebagai berikut :
Faktor penghambat

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Tipe dan Dasar Penelitian
3.1.1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini bersifat diskriptif, deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang dilakukan
terhadap variabel madiri, yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan
variabel lain. Dengan maksud agar memberikan gambaran dan penjelasan lebih rinci tentang “
kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas kecamatan lampasio kabupaten tolitoli
sulawesi tengah”.
3.1.2. dasar penelitian
Data yang digunakan adalah penelitian survey, menurut kalinger penelitian survey
adalah”penelitian yang digunakan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari
adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejaidian
kejadian relativ, distribusi, dan hubungan-hubungan antara variabel, sosiologis maupun
psikologis.
3.2. definiisi konsep
Menurut siagian definisi konsep merupakan unsur terpenting karena dapat memberikan
gambaran tentang bagaimana variabel diukur dan dioperasionalisasikan, adapun indikator dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Cepat, yaitu memberikan atau melakukan pelayanan secara cepat dalam waktu yang sesingkat
singkatnya.
2. Tepat, yaitu memberikan atau melakukan pelayanan sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
3. Ramah, yaitu hubung anatara yang melayani dengan masyarakat yang dilakukan dengan
sopan dan berpedoman pada etika profesi.
4. Murah, yaitu masyarakat dapat memperoleh pelayanan dengan apa yang dilakukan dengan
biaya yang murah.
3.3. jenis data dan sumber data
3.3.1.jenis data
Adapun jenis data yang digunakan dalm penelitian ini yaitu data primer dan data skunder, jenis
data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Data primer yaitu data diperoleh secara langsung melalui informan, dalam hal ini data yang
diperoleh dari pasien berupa jawaban dari pertanyaan dalam wawancara yang didalamnya
berisikan tanggapan terhadap harapan dan kinerja.
2. Data skunder,
Data skunder adalah data yang bersumber dari referensi-referensi yang berkaitan dengan objek
penelitian. Dalam hal ini data data pendukung yang diperoleh dari puskesmas kecamatan
lampasio kabupaten tolitoli berupa sejarah singkat, struktur organisasi dan jumlah pasien di
puskesmas lampasio kabupaten tolittoli.
3..3.2. sumber data
Sumber data pada penelitian ini adalah data dari kepala puskesmas dan Pegawai Puskesmas yang
dijadikan sebagai responden baik yang dilakukan dengan dokumentasi kuesioner maupun
observasi kemudian data yang berguna sebagai penanda karena informasi ini diperoleh dari
dokumen dokumen dan bersifat informasi yang berkaitan dengan data yang diperoleh
dilapangan. Data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah secara garis besar terdiri atas dua
jenis yaitu:
1. Data skunder adalah data yang berasala dari laporan-laporan berkala, atau informasi yang
berasal dari referensi-referensi yang berkaitan dengan objek penelitian.
2. Data primer merupakan data yang dieperoleh terhadap kuesioner dan wawancara dengan
sejumlah pertanyaan yang diajukan baik secara lisan maupun tertulis.
3.4 teknik pengumpulan data.
Teknik pengumpulan data atau metode pengumpulan data ialan teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.
Data-data yang dibutuhkan dikumpulkan melalui teknik sebagai berikut: Observasi atau
pengamatan, yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap objek permasalahan pelayanan
kesehatan masyarakat di Puskesmas Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli.
1. Interview (wawancara), yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara langsung
kepada responden yang dianggap dapat memberikan keterangan atau informasi tentang masalah
yang akan diteliti serta mempunya kaitan dengan objek penelitian berupa data pertanyaan,
maupun wawancara bebas mendalam untuk memperoleh informasi yang akurat.
2. Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data yang diperoleh melaui bukti-bukti secara
tertulis, dalam hal ini dokumentasi dimaksudkan sebagai alat pengumpulan data yang ada
hubunganya dengan penelitian.
3. Informan dalam penelitian ini merupakan orang yang dipandang mengetahui proses
pelaksanaan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Aparatur kesehatan di puskesmas
lampasio kabupaten tolitoli dengan menggunakan teknik purposive, antara lain :
1. Kepala puskesmas : 1 orang
2. Perawat : 1 orang
3. Staff tata usaha : 1 orang
4. Pasien : 5 orang
Jumlah : 8 orang
Teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive, teknik ini berdasarkan
pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang diperkirakan mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-
ciri atau sifat-sifat yang ada dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Menurut
Purwanto (2007:47) purposive yaitu pengambilan sampel berdasarkan keperluan penelitian.
Artinya setiap unit/individu yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan
pertimbangan tertentu.
3.5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunnakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
adalah peraangkat untuk mengumpulkan data primer dari responden dengan sumber data
terpenting dalam sebuah penelitian. Dapat pula diartikan sebagai alat bantu merupakan saran
yang di wujudkan dalam benda, misalnya daftar cocok (cheklist) atau wawancara (interview
guide atau interview schedule), lembar pengamatan atau panduan pengamatan (observation sheet
atau observation schedule).
3.6. Analisis Data
Dalam penelitian ini, data yang terkumpul akan dianalisis setiap waktu secara induktif selama
penelitian berlangsung dengan mengolah bahan empiric.
Analisis induktif dimulai dengan merumuskan terlebih dahulu permasalahan utama yang telah
dikemukakan dalam rumusan masalah. Namun demikian, perlu di gali beberapa pertanyaan
pertanyaan spesifik melalui wawancara bebas dan mendalam atau observasi. Hal ini di
maksudkan untuk mengumpulkan ungkapan kognitif, emosional para pelaku yang terlibat.
Data ini di rangkum secara kualitatif untuk membantu menemukan kesulitan yang di ungkapkan
oleh subjek penelitian sendiri sesuai dengan realitanya.langka anlisis data yang di gunakan
secara bertahap,yakni : reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/ verivikasi di lakukan saat ssebelum,
selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar untuk membangun wawasan
umun. Komponen reduksi data dan sajian data di lakukan secara bersamaan dengan proses
pengumpulan data setela terkumpul maka tiga komponen analisis (reduksi data, sajian data, dan
kesimpulan/verivikasi) berinteraksi.

Gambar 3.1
Model Interaktif Dalam Analisis Data

Sumber : buku pedoman penyusunan skripsi

Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
mengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan dilapangan. Reduksi data
merupakan bagian dari kegaiatan pengumpulan data yanng sekaligus pula merubagian dari
analsis. Reduksi data merupakan bagian dari analisis yang bertujuan menajamkan,
menggolaongkan, membuang yang tidak perlu.
Penyajian datta adalah sekumoulan informasi tersusun yang menrikan kemungkianan adanya
pengambilan kesimpulan. Hal tersebut terjadi karena dalam pengumpulan data akan dapat
dipahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan berdasarkan atas pemahaman
tersebut.
Penarikan kesimpulan dan melakukan verivikasi, yaitu makna-makna yang muncul dalam data
harus diuji kebenaranya, kekokohanya dan kecocokanya yakni merupakan validitasnya.
3.7. Penetuan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di puskesmas kecamatan lampasio kabupaten Tolitoli Provinsi
Sulawesi Tengah. Penentuan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan selain mudah dijangkau,
juga disebabkan Puskesmas Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah
merupakan salah satu organisasi pusat kesehatan bagi masyarakat yang mempunyai tugas dan
wewenang pemberian tugas pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkanya,
selain itu penelitian bermaksud melihat peningkatan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh
aparat kesehatan di Puskesmas Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi
Tengah tersebut.
Translate
2 comments
2
no plus ones
no shares
Shared publicly

Relmiadi Sejati

Bisa minta file/data lengkap nya


Mhon krim ke relmiadioke@gmail.com

Translate

12w

Armina Dewi
bisa minta data lengkap nya sampai bab 5. mohon kirim didikagungmaulanad@gmail.com
Translate
8w

Add a comment...

You might also like