You are on page 1of 2

TRANSGENDER

Dewi Oktavia Sinaga1 , Trajanus L. Jembise2, Venthy Angelika2


1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih
2
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih

ABSTRAK

Fenomena transgender di indonesia merupakan hal yang masih dianggap tabu karena
berbagai pihak menganggap bahwa menjadi transgender merupakan perilaku yang abnormal.
Fenomena tersebut dipersepsikan tidak relevan dengan budaya di indonesia. Fenomena ini
banyak dijumpai di tengah masyarakat, namun frekuensi kunjungan pasien transgender ke
pusat pelayanan kesehatan untuk mengikuti konseling atau memeriksa kesehatan mereka
masih rendah. Kaum transgender banyak yang mengalami depresi karena diskriminatif yang
sering mereka terima baik dari keluarga maupun lingkungan. Selain itu, kaum transgender
mempunyai resiko tinggi terkena penyakit menular seksual seperti HIV-AIDS dan sifilis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui definisi, epidemiologi, etiologi cara mendiagnosis,
diagnosis banding, terapi, komplikasi, rehabilitasi, prognosis dan edukasi pada transgender.
Penelitian ini menggunakan metode studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
transgender merupakan seseorang yang mempunyai keyakinan yang salah akan identitas
gendernya dan mempunyai keinginan untuk merubah jenis kelamin aslinya. Secara umum,
prevalensi laki-laki menjadi perempuan lebih banyak di bandingkan perempuan menjadi laki-
laki. Ada 2 faktor yang dapat mencetuskan seseorang menjadi transgender, yakni faktor
biologis dan faktor psikososial. Dengan anamnesis yang baik kita dapat menegakan diagnosis
dan menyingkirkan diagnosis banding yang ada. Terapi yang diberikan dapat secara
farmakologi dan nonfarmakologi namun edukasi juga perlu dilakukan kepada pasien dan juga
orangtua. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti mengenai epidemiologi
transgender di Indonesia.

Kata Kunci : Transgender, Transeksual, Fenomena


Daftar Pustaka : 14 (2010-2016)
TRANSGENDER

Dewi Oktavia Sinaga1, Trajan L. Jembise2, Venthy Angelika2


1
Student of Medical Faculty, Cenderawasih University
2
Lecturer of Medical Faculty, Cenderawasih University

ABSTRACT

Transgender phenomenon is still considered taboo in Indonesia because some people believe
that being transgender is an abnormal behavior. The phenomenon is perceived as irrelevant to
Indonesian culture. This phenomenon commonly happen in community, but the frequency of
transgender patient who visits health care centers for counseling or health checking is low.
Many transgenders tend to be depressed because of the discriminatory from families and the
environment. In addition, transgender patient have a higher risk of sexually transmitted
diseases such as HIV-AIDS and syphilis. This study aimed to determine the definition,
epidemiology, etiology of how to diagnose, differential diagnosis, therapy, complications,
rehabilitation, prognosis and education on transgender. This study used literature study
method. The results of this study showed that transgender was someone who had a
misunderstanding in their gender identity and has a desire to change their original gender. In
general, the prevalence of men who wanted to be women was more than women to men.
There were two factors that can trigger a person to be transgender, namely biological and
psychosocial factors. We can establish a diagnosis and exclude an existing differential
diagnosis by a good history. Therapy was given pharmacologically and
nonpharmacologically but education to patients and parents also needed to be done. Further
research is expected to examine transgender epidemiology in Indonesia.

Keywords : Transgender, Transsexual, Phenomenon


References : 14 (2010-2016)

You might also like