Professional Documents
Culture Documents
BAB II
LEMAK DAN MINYAK
O R3 CH2OH R3COOH
trigliserida gliserol asam lemak
Asam-asam lemak tak jenuh dari minyak atau lemak dapat mengikat oksigen
pada ikatan rangkapnya dan membentuk suatu peroksida. Peroksida yang dihasilkan
pada autooksida atau suatu permulaan ketengikan ini sangat reaktif dan ditetapkan
secara idometri. Ada hubungan antara sifat minyak (bilangan iod) dengan bilangan
peroksida. Minyak dengan bilangan iod tinggi akan menghasilkan peroksida yang
tinggi pula. Begitu pula sebaliknya untuk minyak dengan bilangan iod rendah.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum, yaitu neraca analitik, pendingin tegak,
erlenmeyer 250 mL, buret, tabung reaksi, dan beaker gelas.
3.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum, yaitu etanol 35%, Na2CO3,
minyak, kalium hidroksida (KOH), alkohol 0,5 N, HCl 0,5 N, indikator pp, benzena,
NaOH 0,01 N, kloroform, KI 10%, Na2S2O3 0,01 N;0,1 N, akuades, brom, batu didih,
amilum atau pati 1%, dan asam asetat.
Mencuci lemak dengan campuran 1,5 mL etanol 35% dan 7,5 mL larutan
Na2CO3. Lakukan pencairan 3 kali. Residu yang ada adalah trigliserida.
4.1.Tabel pengamatan
4.1.1 Pemisahan Asam lemak bebas
Percobaan ini dilakukan dengan cara mencuci sampel yang merupakan mentega
dengan campuran larutan etanol 35% dengan Na2CO3. Hasil yang didapat, adanya
perubahan warna yakni warna kuning dari mentega memudar, dan warna pencuci dari
bening menjadi warna kekuning-kuningan. Lemak tersebut tidak larut didalamnya.
Karena sifat dari lemak itu sendiri adalah tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik polar. Asam lemak bebas itu sendiri merupakan asam lemah yang
terbentuk akibat proses hidrolisis yang terjadi pada lemak sehingga menghasilkan
gliserol dan asam lemak bebas. Penambahan alcohol adalah untuk melarutkan lemak
agar bereaksi dengan basa alkali. Hasil tersebut disimpulkan bahwa residu hasil
pencucian tersebut merupakan trigliserida.
Kesalahan yang timbul pada saat titrasi adalah penentuan titik akhir, kesalahan
ini disebabkan karena perubahan warna yang seharusnya terjadi adalah dari coklat
pekat, kemudian kuning, lalu berubah menjadi putih pucat. Perubahan warna dari
kuning ke putih tersebut tidak terlalu kontras dan menyebabkan titik akhir sulit
ditentukan.
Berdasarkan percobaan volume HCl yang dibutuhkan hingga sampai titik akhir
titrasi (terjadi perubahan warna) yaitu 42,3 mL. Penentuan ini juga hanya dilakukan 1
kali (simplo), sehingga nilai rata-ratanya tidak dapat diketahui. Untuk mengetahui hasil
pengujian tersebut benar atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan titrasi blanko
yang diperoleh sebanyak 28,7 mL HCl yang terpakai. Sehingga melalui perhitungan
dapat ditentukan angka penyabunan dari percobaan ini sebesar 190,74 mg.
CH3CH2CHCOOH + O2 → CH3CH2COOCH2COOH
Asam lemak tak jenuh Peroksida
Dari hasil praktikum, pada titrasi dengan larutan tiosianat tidak terjadi
perubahan warna, hal ini terjadi karena adanya beberapa factor kesalahan, salah
satunya yaitu volume campuran antara asam asetat dengan kloroform yang kurang
sesuai dengan prosedur karena kurangnya kelarutan antara 2 senyawa tersebut sehingga
terjadi kesalahan dalam pemipetan. Sehingga hasil tidak dapat disimpulkan.
BAB V
KESIMPULAN
1. Minyak dalam suhu kamar berwujud cair, sedangkan lemak berwujud padat
2. Minyak jelantah memiliki bilangan penyabunan tinggi di banding minyak goreng
biasa
3. Minyak jelantah memiliki bilangan asam yang tinggi disbanding minyak goreng dan
lemak
4. Minyak jelantah memiliki tingkat kerusakan yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Chairil, dkk. 1996. Pengantar Praktikum Kimia Organik. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, DIKTI.
Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: UI-Press.
Sudarmadji, Slamet, Suhardi, Bambang Haryono. 1989. Analisa Bahan Pangan dan
Pertanian. Yogyakarta: PAU Pangan dan Gizi UGM.
LAMPIRAN
A. Pertanyaan
1. Pikirkan keuntungan penggunaan cara ekstraksi dengan pelarut organic , baik
dari segi lemak maupun ampasnya.
2. Apakah “bagian alcohol” dari semua trigliserida sama?
3. Apa arti residu asam lemak?
4. Tulis struktur lengkap asam lengkap berikut : miristat, linoleat, dan laurat.
Asam mana yang tak jenuh?
5. Adakah beda antara lemak dan minyak ? Uraikan !
6. Apa manfaat uji bilangan iod ? Apa artinya bilangan iod yang tinggi ?
Jawaban
1. Ekstraksi dengan pelarut organik berguna dengan baik karena dapat
memisahkan senyawa yang diinginkan dengan baik.
2. Iya
3. Residu adalah sisa insektisida yang ditinggalkan sesudah perlakuan dalam
jangka waktu menyebabkan terjadinya peristiwa-peristiwa kimia &fisis mulai
bekerja.
4. Linoleat : CH3 (CH2)4 CH=CHCH2CH=CH(CH2)7 CO2H
Miristat : CH3 (CH2)12COOH
Laurat : CH3 (CH2)10 COOH
5. Perbedaan. Lemak : bersifat padat, mengandung asam alkonat jenuh (asam
palmitat, asam stearat). Sedangkan minyak : berfase cair, mengandung asam
alkonat tak jenuh (asam oleat). Perbedaan terlihat pada ikatan rantainya dan
suhu kamar. Lemak : R-CH = CH = CH –COO-R
6. Manfaat uji bilangan iod adalah untuk mengetahui banyaknya ikatan rangkap
atau ikatan tidak jenuh dalam minyak.
Tingginya bilangan iod menunujukan besarnya iod yang diserap oleh minyak
serta menunjukan banyaknya ikatan rangkap.