You are on page 1of 2

Nama : Dian Agustina

NIM : 021345132

Semester :2

Mata Kuliah : Bank & Lembaga Keuangan Non Bank

Tugas 1
Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) merupakan lembaga Negara yang dibentuk pada tahun 2011
berdasarkan UU nomor 21 tahun 2011, dan beroperasi Januari 2013 (untuk pasar modal dan
LKNB) dan 2014 (untuk perbankan). Aturan ini menjelaskan fungsi OJK dalam
menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan
kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. OJK sendiri didirikan untuk menggantikan peran Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Dengan terbentuknya OJK maka
secara otomatis pengaturan dan pengawasan Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bak
beralih ke OJK.

Pembentukan OJK tentunya dengan mempertimbangkan beberapa alasan, salah satunya adalah
terkait fungsi Bank Indonesia. Bank Indonesia yang dulunya diberi tugas mengawasi dan
mengatur sektor perbankan pada kenyataannya dianggap belum mampu menjalankan tugasnya
dengan maksimal. Bank Indonesia juga dilihat mempunyai tugas yang sangat berat sehingga
membutuhkan lembaga pembantu. Di samping itu, hingga saat ini Bank Indonesia masih
dianggap rentan dengan intervensi dari berbagai pihak terutama pemerintah dan pengusaha.
Kondisi ini mendorong untuk membentuk lembaga pengawas yang lebih independen. Lembaga
pengawas perbankan harus bebas dari intervensi dan campur tangan pihak manapun sehingga
mampu bekerja secara profesional.

Tugas OJK antara lain sebagai berikut :

1. OJK bertugas untuk mengatur dan mengawasi semua kegiatan yang berhubungan
dengan jasa keuangan di sekotor perbankan. Diharapkan dengan adanya pengawasan
yang serius dari OJK tersebut, tidak ada lagi penyelewengan pada jasa keuangan di
sektor perbankan.
2. OJK melakukan pengawasan pada kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal.
3. Melakukan pengawasan pada lembaga perasuransian, lembaga pembiayaan, lembaga
dana pension dan jasa keuangan lainnya.

You might also like